Proposal MJK Kmps

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

PRAKTEK KERJA PADA INDUSTRI ( PKPI )

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BUKU MENGGUNAKAN


METODE SEVEN TOOLS DAN KAIZEN UNTUK MENGURANGI
PRODUK CACAT PADA
PT. MACANAN JAYA CEMERLANG KLATEN

Di susun oleh :
Farid Nahar Fitri Andika
131.02.1044

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN

A. JUDUL
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BUKU MENGGUNAKAN METODE
SEVEN TOOLS DAN KAIZEN UNTUK MENGURANGI PRODUK CACAT
PADA PT. MACANAN JAYA CEMERLANG KLATEN
B. IDENTITAS
1. Nama : Farid Nahar Fitri Andika
2. No.Mhs : 131.02.1044
3. Jurusan : Teknik Industri
4. Fakultas : Teknologi Industri
C. LOKASI
Tempat : PT. MACANAN JAYA CEMERLANG KLATEN
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantoro No.22, Karanganom, Klaten Utara, Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah 57438, indonesia
D. JANGKA WAKTU
PKPI akan di mulai tanggal 1 maret 2017 sampai 1 mei 2017.

Yogyakarta, Februari 2017

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Pemohon

Ir. Joko Susetyo, M.T. Farid Nahar Fitri Andika


NIK. 93.0961.474.E NIM : 131.02.1044

Mengetahui,

Kepala Lembanga Penelitian dan Ketua Jurusan


Pengabdian Kepada Masyarakat

Dr. Ir. Sudarsono, M.T. Endang Widuri Asih,S.T.,M.T.


NIK. 89.0461.394.E NIK. 95.0969.507.E
I. Tema

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BUKU MENGGUNAKAN METODE

SEVEN TOOLS DAN KAIZEN UNTUK MENGURANGI PRODUK CACAT PADA

PT. MACANAN JAYA CEMERLANG KLATEN

II. Alasan Pemilihan Judul

PT. Macanan jaya cemerlang merupakan salah satu Perusahaan penerbit

dan percetakan sejak tahun 1992, dan telah mendapatkan kepercayaan dalam

pengerjaan berbagai proyek dan pengadaan buku sekolah berskala nasional dan

internasional. Bagi perusahaan hasil produksi dan kepuasan konsumen menjadi

kekuatan besar dalam mencapai keberhasilan untuk merebut pangsa pasar.

Pengendalian kualitas adalah suatu sistem verifikasi dan penjagaan/

perawatan dari suatu tingkatan/ derajat kualitas produk atau proses yang

dikehendaki dengan cara perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan

yang sesuai, inspeksi yang terus-menerus, serta tindakan korektif bilamana

diperlukan. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari kegiatan pengendalian

kualitas ini benar-benar bisa memenuhi standar-standar yang telah

direncanakan/ ditetapkan (Arini, D.W, 2004).

PT. Macanan jaya cemerlang memerlukan kinerja yang optimal guna

menjaga kualitas kerja yang tetap utuh dan menggurangi tingkat kecacatan

yang terjadi pada proses produksi. Maka dibutuhkan analisis pengendalian

kualitas menggunakan metode seven tools serta kaizen untuk perbaikan

produksi.
Banyaknya persaingan yang terjadi saat ini mengharuskan perusahaan

melakukan perbaikan–perbaikan kinerja diseluruh devisi, hal ini bertujuan agar

perusahaan mampu bersaing dengan para competitor yang bergerak dibidang

sejenis. Menjaga kualitas produk bagi konsumen menjadi hal penting agar PT.

Macanan jaya cemerlang semakin berkembang dipasar nasional maupun

internasional. Sehingga pengendalian kualitas produk dengan metode seven

tools dan kaizen akan sangat membantu dalam melakukan perbaikan-perbaikan

demi menjaga kualitas produk serta exsitensinya dipasar nasional maupun

internasional dan juga menjadi salah satu faktor terpenting dalam menjaga

kelangsungan hidup perusahan.

III. Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman dan pergeseran waktu, serta perubahan lingkungan

yang begitu cepat manandai munculnya era globalisasi atau perdagangan

bebas. Perubahan-perubahan yang muncul mendorong setiap perusahaan untuk

merubah cara mereka menjalankan bisnisnya. Kualitas suatu produk adalah

keadaan dari suatu produk yang menunjukan kemampuannya dalam memenuhi

kebutuhan konsumen. Semakin tinggi kualitas produk, maka semakin tinggi

pula kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kualitas yang

baik ditandai dengan minimnya produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan.

Produk cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan standar yang telah

ditentukan oleh perusahaan.

PT. Macanan Jaya Cemerlang merupakan perusahaan penerbit dan

percetakan yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara yang


telah memiliki sertifikat ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu, ISO

14001:2004 Sistem Manajemen Lingkungan dan OHSAS 18001:2007 Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. PT. Macanan Jaya Cemerlang

menerima order buku berjenis Hardcover dan Softcover. Buku Hardcover yang

diproduksi antara lain kitab, buku bacaan anak-anak, buku kenang-kenangan,

dan sebagainya. Sedangkan buku Softcover yang diproduksi antara lain LKS

(Lembar Kerja Siswa), majalah, buku bacaan, dan sebagainya.

Proses produksi pada PT. Macanan Jaya Cemerlang dibagi menjadi 3

tahap, yaitu tahap pra-cetak, cetak, dan finishing. Setelah buku yang diproduksi

melalui tahap finishing, maka akan dilakukan sortir. Pada sortir ini dilakukan

inspeksi 100% terhadap hasil produksi. Apabila ditemukan produk yang cacat,

maka akan dilakukan rework pada bagian perbaikan apabila jenis cacat masih

mungkin diperbaiki, Banyak ditemukan bahwa buyer sering melakukan

pengembalian pesanan. Hal ini terjadi karena keinginan buyer tidak sesuai

dengan spesifikasi produk yang telah disepakati. Dari hasil rekapan Customer

Complaint bagian Marketing pada tahun 2016, ditemukan bahwa persentase

tertinggi produk yang dikembalikan mencapai sebesar 64,85% dari jumlah

yang dipesan pada suatu order. Saat buyer melakukan pemesanan, maka

bagian produksi akan membuat sebuah sampel untuk dicocokan dengan

spesifikasi buyer. Apabila buyer telah menyetujui sampel yang dihasilkan oleh

bagian produksi, maka buyer akan melakukan approve pada order tersebut.

Namun terkadang hal yang terjadi adalah pada saat proses produksi, produk

yang dihasilkan tidak sesuai dengan sampelnya, walaupun sampel yang dibuat

telah sesuai dengan spesifikasi dan telah disetujui oleh buyer. Apabila buyer
mengembalikan pesanannya, maka biaya produksi atas produk yang tidak

sesuai tersebut harus diganti oleh seluruh pekerja yang mengerjakan pesanan

tersebut.

Permasalahan yang tampak sering muncul yaitu ditemukan kecacatan pada

produk akhir. Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk dapat mengatasinya

perlu adanya pengendalian kualitas produk bagi perusahaan. Pengendalian

kualitas tidak hanya berfokus pada akhir produksi saja, namun harus mencakup

keseluruhan produksi mulai bahan baku hingga barang setengah jadi sampai

barang jadi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan untuk mengetahui

persentase tingkat cacat pada saat ini, dan analisa untuk mengetahui penyebab

kecacatan produk. Melalui analisa terhadap penyebab kecacatan produk,

diharapkan perusahaan dapat melakukan perbaikan berkesinambungan

sehingga tingkat cacat produk menurun dan perusahaan dapat meminimalisir

kerugian atas pesanan yang dikembalikan oleh buyer karena produk cacat.

Dari uraian diatas, maka dilakukan penelitian mengenai tingkat kecacatan

sebuah produk yang dihasilkan dengan menggunakan metode seven tools.

Metode seven tools merupakan salah satu teknik pengevaluasian yang

dilakukan oleh middle manajemen terhadap lower manajemen. Seven tools

digunakan untuk menganalisis defect produk untuk selanjutnya ditindak lanjuti

mengenai apa yang harus dilakukan.

Peningkatan dan pengendalian kualitas produksi memerlukan komitmen

untuk perbaikan yang melibatkan antara faktor manusia (motivasi) dan faktor

mesin (teknologi). Pengendalian Mutu Terpadu (Total Quality Control) sebagai

pendekatan manajemen modern, adalah suatu pendekatan dalam menjalankan


suatu usaha untuk memaksimumkan daya saing perusahaan melalui perbaikan

secara terus-menerus (continous improvement) atas produk atau bahan baku

(Gasperz, V, 2001).

Untuk melengkapi penggunaan metode seven tools diperlukannya suatu

alat yang tepat untuk mengatasi akar permasalahan. Alat yang sesuai adalah

dengan kaizen. Kaizen dapat membantu untuk mencari akar dari permasalahan

yang muncul. Dengan berbagai diagram yang terdapat pada seven tools maka

tidak akanada kesulitan untuk mendapat penyebab cacat serta mencari solusi

yang paling tepat.

IV. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat dirumuskan pokok permasalahannya yaitu :

Bagaimana pengendalian kualitas buku menggunakan metode seven tools dan kaizen

untuk mengurangi produk cacat pada proses produksi ?

V. Batasan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini perlu adanya batasan – batasan agar terarah,

sehingga tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan, hal-hal yang

membatasi permasalahan dalam program Pelatihan Kerja Pada Industri (PKPI)

adalah sebagai berikut :

1. Hanya meneliti jenis produk buku softcover di PT. Macanan Jaya

Cemerlang Klaten.

2. Praktek kerja pada industri dilakukan berdasarkan data produksi dari bulan

maret – bulan mei


3. Penelitian hanya dilakukan untuk jenis defect dengan standar kualitas

produk sesuai dengan yang distandarkan oleh perusahaan.

VI. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya praktek kerja pada industri adalah :

1. Tujuan secara umum

a. Menambah pengetahuan penerapan metode seven tools dan Kaizen pada

perusahaan dan perbaikan kualitas pada PT. Macanan jaya cemerlang

klaten.

b. Dapat memperoleh pengalaman kerja praktek di lapangan, karena

terlibat langsung dalam proses produksi dan segala aspeknya, sehingga

mahasiswa dapat menemukan, merumuskan serta memecahkan suatu

masalah yang ada di lapangan.

c. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman di bidang Teknik

Industri dalam penerapannya di lapangan kerja.

2. Tujuan secara khusus

Mengidentifikasi seberapa besar persentase kecacatan yang terjadi

pada produk buku jenis softcover menggunakan metode seven tools dan

kaizen selama periode maret – mei 2017.

VII. Manfaat Penelitian

Manfaat dari Praktek Kerja Pada Industri :

1. Manfaat secara umum


a. Mahasiswa dapat melakukan praktek langsung di perusahaan sebagai

tempat praktek setelah mandapatkan teori di bangku kuliah, sehingga

mahasiswa tidak hanya membayangkan saja tetapi juga dapat

mengetahui secara langsung dan dapat membantu dalam proses

pendalaman materi.

b. Dengan praktek kerja maka dapat mendewasakan cara berfikir serta

meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam perumusan dan

penyelesaian suatu masalah

c. Dapat bekerjasama dengan orang lain dalam kelompok kerja sehingga

dapat melatih jiwa team work untuk mencapai suatu tujuan yang ingin

dicapai.

2. Manfaat khusus
Memberikan informasi seberapa besar persentase hasil produksi
yang mengalami cacat khususnya pada produk buku jenis softcover
sehingga perusahaan dapat mengevaluasi mengenai hasil defect produk
yang sedang dialami pada periode tertentu sehingga dapat menentukan
perbaikan yang dapat dilakukan kedepan nya.

VIII. Metode Penelitian

1. Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten dari

bahan baku sampai jenis produk buku

2. Sumber dan Jenis Data

Data yang diperoleh dari data umum perusahaan. Data umum perusahaan

meliputi :

1) Sejarah perusahaan
2) Jumlah karyawan

3) Jenis produksi yang dihasilkan

4) Lokasi pabrik dan lokasi pemasaran

5) Struktur organisasi

6) Data - data yang bersifat umum

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang objektif, maka dalam pengumpulan data

penyusunan memperoleh data yang berupa :

A. Data Primer

Suatu metode untuk mendapatkan sutau penjelasan atau data dengan

mengikuti secara langsung kerja dalam lapangan. Dalam data primer ini

menggunakan teknik-teknik sebagai berikut :

1) Metode Interview (wawancara)

Teknik untuk mendapatkan data yang diinginkan dengan tanya jawab

secara langsung baik kepada operator, mekanik maupun personalia,

baik penjelasan di lapangan maupun di luar lapangan.

2) Metode Observasi (pengamatan)

Teknik dimana kita mengadakan pengamatan secara langsung kepada

objek penelitian untuk memperoleh data serta gambaran secara lebih

jelas terhadap permasalahan yang terjadi di lapangan.

3) Metode Brainstorming

Bainstorming merupakan metode untuk menemukan ide dalam

menghasilkan rekomendasi/ usulan perbaikan pada masalah – masalah

yang menyebabkan kecacatan produk.


B. Data sekunder

Suatu metode yang dilakukan dengan membaca literatur-literatur yang

ada dan didapatkan dari perusahaan atau perpustakaan kampus untuk

menambah atau melengkapi data yang diperoleh dan juga membahas

permasalahan yang dihadapi.

IX. Landasan Teori

1. Pengendalian Kualitas

Menurut Vincent Gaspersz (2002), kualitas adalah totalitas dari

karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Sedangkan

menurut Douglas C.M (1990), Kualitas menjadi faktor dasar keputusan

konsumen dalam pemilihan produk dan jasa. Hal ini tanpa membedakan

apakah konsumen itu perorangan, kelompok industri, program pertahanan

militer, atau toko pengecer. Akibatnya, kualitas adalah faktor kunci yang

membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan persaingan.

2. seven tools

a. Pengertian seven tools

Seven tools merupakan salah satu alat statistik untuk mencari akar

permasalahan kualitas, sehingga manajemen kualitas dapat menggunakan

seven tools tersebut untuk mengetahui akar permasalahan terhadap

produk yang mengalami cacat, serta dapat mengetahui penyebab-

penyebab terjadinya cacat. Didalam metode seven tools terdapat 7 alat

statistic yang digunakan untuk mendeteksi dan memecahkan masalah


pengendalian kualitas. Menurut Yulian Zamit (2005) ketujuh alat tersebut

adalah :

1. Check Sheet

Check Sheet atau Lembar Periksa merupakan tools yang sering

dipakai dalam Industri Manufakturing untuk pengambilan data di

proses produksi yang kemudian diolah menjadi informasi dan hasil

yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

2. Scatter Diagram

Scatter Diagram adalah alat yang berfungsi untuk melakukan

pengujian terhadap seberapa kuatnya hubungan antara 2 variabel

serta menentukan jenis hubungannya. Hubungan tersebut dapat

berupa hubungan Positif, hubungan Negatif ataupun tidak ada

hubungan sama sekali. Bentuk dari Scatter Diagram adalah

gambaran grafis yang terdiri dari sekumpulan titik-titik dari nilai

sepasang variabel (Variabel X dan Variabel Y). Dalam Bahasa

Indonesia, Scatter Diagram disebut juga dengan Diagram Tebar.

3. Fishbone Diagram

Merupakan alat untuk mengidentifikasi berbagai sebab potensial

dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut

melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah

kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin,

prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Berbeda dengan alat bantu

lainnya, karena penggunaannya akan lebih efektif bila dilakukan

kelompok. Sehingga alat bantu ini identik dengan kegiatan


kelompok. Disamping itu, manfaat optimum diperoleh jika diagram

ini mampu menampilkan akar-akar penyebab yang sesungguhnya

dari suatu penyimpangan (ketidakbermutuan)

4. Pareto Charts

Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah

berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai

dari jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi hingga pada

permasalahan yang frekuensi terjadinya paling sedikit. Dalam

Grafik, ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling kiri)

hingga grafik terendah (paling kanan).

5. Flow Charts

Flow charts (bagan arus) adalah suatu alat bantu untuk

memvisualisasikan proses penyelesaian tugas secara tahap demi

tahap untuk tujuan analisis, diskusi, komunikasi, serta dapat

membantu kita untuk menemukan wilayah-wilayah perbaikan dalam

proses.

6. Histogram

Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk

menunjukkan distribusi data secara visual atau seberapa sering suatu

nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data. Manfaat

dari penggunaan Histogram adalah untuk memberikan informasi

mengenai variasi dalam proses dan membantu manajemen dalam

membuat keputusan dalam upaya peningkatan proses yang

berkesimbungan (Continous Process Improvement).


7. Control Charts

Control chart (Peta Kendali) merupakan salah satu dari alat dari

QC 7 tools yang berbentuk grafik dan dipergunakan untuk

memonitor/memantau stabilitas dari suatu proses serta mempelajari

perubahan proses dari waktu ke waktu. Control Chart ini memiliki

Upper Line (garis atas) untuk Upper Control Limit (Batas Kontrol

tertinggi), Lower Line (garis bawah) untuk Lower control limit

(Batas control terendah) dan Central Line (garis tengah) untuk Rata-

rata (Average).

3. Kaizen

a. Pengertian kaizen

Kaizen Menurut Imei (2001), kaizen merupakan sebuah sistem

perbaikan terus menerus pada kualitas, teknologi, proses, budaya

perusahaan, produktifitas, keamanan, dan kepemimpinan. Istilah kaizen

berasal dari bahasa Jepang yang artinya perbaikan berkelanjutan. Kai

berarti perubahan dan Zen berarti baik. Kaizen berarti penyempurnaan

yang berkesinambungan yang melibatkan setiap orang. Kaizen

merupakan sebuah proses yang, jika dilakukan dengan benar, akan

memanusiakan tempat kerja, menghilangkan tekanan kerja keras, dan

mengajarkan orang bagaimana melakukan eksperimen pada pekerjaan

mereka dengan menggunakan metode ilmiah dan cara belajar untuk

menemukan dan menghilangkan pemborosan dalam proses bisnis. Cara

paling mudah mencapainya adalah dengan keikutsertaan, motivasi dan

peningkatan terus menerus dari masing-masing dan semua karyawan


dalam organisasi. Kaizen bukan jalan pintas melainkan proses yang

berjalan secara terus menerus untuk menciptakan hasil yang diinginkan.

Pelaksanaan implementasi Kaizen dilakukan dengan menggunakan

empat alat yang terdiri dari Kaizen Checklist, Kaizen Five-Step Plan,

5W-1H, Five M Checklist. Kaizen Checklist adalah salah satu cara untuk

mengidentifikasikan masalah yang dapat menggambarkan peluang bagi

perbaikan dengan menggunakan suatu daftar pemeriksaaan terhadap

faktor-faktor yang besar kemungkinannya membutuhkan perbaikan.

Kaizen Five-Step Plan merupakan rencana lima langkah, ini merupakan

pendekatan dalam implementasi Kaizen yang digunakan

perusahaanperusahaan Jepang. Langkah ini sering disebut gerakan 5S

yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. 5W-1H digunakan sebagai

alat manajemen dalam berbagai lingkungan meliputi Who, What, When,

Why, dan How. Five M Checklist merupakan alat yang berfokus pada

lima faktor kunci dalam setiap proses, yaitu Man, Machine, Materials,

Methods dan Measurement. Dalam setiap proses, perbaikan dapat

dilakukan dengan memeriksa aspek-aspek proses tersebut (Tjiptono dan

Diana, 2001 dalam Susetyo dkk, 2011).

X. DRAFT KERANGKA SUSUNAN LAPORAN PKPI

Dalam penyajian Laporan Pelatihan Kerja Pada Industri ini terbagi dalam

beberapa bab sebagai berikut :

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Batasan Masalah

D. Tujuan Pelatihan Kerja pada Industri

E. Manfaat Pelatihan Kerja pada Industri

F. Metodologi Penelitian

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

B. Tujuan Perusahaan

C. Visi dan Misi Perusahaan

D. Deskripsi Geografis dan Administratif

BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

A. Struktur Organisasi dan Personalia

B. Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan

BAB IV PRODUK, BAHAN BAKU, DAN TATA LETAK PABRIK

A. Produk

B. Pengadaan Bahan Baku

C. Penanganan Bahan Baku

D. Tata Letak Fasilitas Pabrik


BAB V PROSES PRODUKSI

A. Bahan Baku

B. Proses Produksi

C. Diagram Alir Proses

BAB VI PENGENDALIAN KUALITAS

A. Pengendalian Kualitas Bahan Dasar

B. Pengendalian Kualitas Bahan Selama Proses

C. Pengendalian Kualitas Produksi Akhir

BAB VII KESELAMATAN KERJA DAN SANITASI

A. Fasilitas Keselamatan Kerja

B. Program Pelaksanaan Keselamatan Kerja

BAB VIII PEMASARAN

A. Masalah Pemasaran Perusahaan

B. Penentuan Harga Produk

C. Saluran Distribusi

BAB IX TUGAS KHUSUS

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Batasan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Metode Pengumpulan Data

G. Landasan Teori

H. Pengumpulan dan Pengolahan Data


I. Pembahasan

BAB X PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

XI. JADWAL KEGIATAN RENCANA PRAKTEK KERJA PADA


INDUSTRI
Tahun 2017
Kegiatan februari maret april Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan Judul

Pengajuan Proposal

Persetujuan Proposal

Proses Dalam Perusahaan

Penelitian Lapangan

Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, D. W., 2004, Pengendalian Kualitas Statistik, Penerbit ANDI. Yogyakarta


Gasperz, V., 2001. Total Quality Manajemen. Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Imai, M., 2001, Kaizen Kunci Sukses Jepang dalam Persaingan, PT. Pustaka
Binaman Presindo, Jakarta
Yahmit, Z., 2005. Manajemen kualitas produk dan jasa, Cetakan Keempat.
Ekonia : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai