Dibenarkan Karena Karena Kasih Karunia Allah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1

DIBENARKAN KARENA KASIH KARUNIA ALLAH (Roma 5:1-11) Keluaran 19 : 1-8;

Matius 9:35-10:15

Bapak/Ibu! Apa maksudnya kalau Alkitab berkata: kita telah dibenarkan karena iman? Apakah karena kita ini
orang-orang benar? Tentu tidak! Kita adalah orang berdosa, kita adalah musuh-musuh Allah karena kita selalu
melakukan apa yang bertentangan dengan kehendak Allah. Karena kita adalah orang berdosa maka kita patut
dihukum dengan hukuman yang kekal, yaitu hukuman neraka. Tapi saat kita mau dihukum, Yesus datang ke
dunia dan bersedia menderita untuk menghapus dosa-dosa kita. Jadi, kita yang seharusnya menanggung akibat
dari dosa kita, tetapi ketika kita ada di depan penjara dan siap dihukum, ada seseorang yang datang dan bersedia
dipenjara menggantikan kita sehingga kita luput dari hukuman. Jadi kita dibenarkan oleh iman, artinya kita
sadar bahwa kita ini adalah orang-orang berdosa yang telah mendapatkan pemulihan/grasi hubungan dengan
Allah. Akan tetapi kita percaya bahwa Yesus sudah mati menggantikan kita. Darah Yesus telah mendamaikan
kita dengan Allah. Karena itu kita yang percaya kepada Yesus sudah berdamai dengan Allah dan kita pun sudah
bebas dari hukuman maut.

Pertanyaan bagi kita adalah: kalau kita sudah berdamai dengan Allah mengapa Roh Kudus itu datang lagi ke
dunia? Mengapa Roh Kudus harus turun pada hari Pentakosta? Dalam ayat 5 dikatakan bahwa karena kita sudah
berdamai dengan Allah maka Allah mengutus Roh Kudus untuk menanamkan benih kasih Allah itu di dalam
hati kita. Itu adalah salah satu tujuan dari adanya Roh Kudus. Kalau kita percaya bahwa Roh Kudus bertugas
menanam kasih Allah dalam hati kita maka itu bahasa simbolik. Maksudnya adalah bahwa hati kita ini ibarat
ladang. Roh Kudus bertugas membersihkan ladang hati kita, membakar semak duri yang ada di hati kita,
mencabuk akar-akar rumput duri dalam hati kita dan membakarnya, membakar rasa benci dalam hati kita, dan
sesudah hati kita bersih maka Roh Kudus menanam benih kasih Allah itu di dalam ladang hati kita. Jadi Roh
Kudus seakan-akan sebagai seorang petani yang bekerja di sawah atau ladang. Ia tanam benih atau bibit kasih
Allah itu dan Ia tetap merawat benih itu supaya bertumbuh dan memberi buah. Kalau benih yg ditanam itu
adalah Kasih Allah maka ia akan bertumbuh dan menghasilkan berlimpah-limpah kasih.

Ada banyak bukti menunjukan bahwa kasih Allah sedang tumbuh dalam hati seseorang. Misalnya orang itu
suka mengasihi sesama, orang itu mau berdamai dengan musuh, orang itu hidup dengan rasa sukacita, dia punya
pengharapan atau tidak gampang putus asa, orang itu sabar menanggung penderitaan, orang itu suka bermurah
hati, ia tidak suka cemburu, tidak sombong, dan ia akan berlaku setia, setia mengiring Tuhan, setia memikul
salib Tuhan, tekun dan tahan uji. Ini semua adalah hal-hal yang ada dalam hati orang-orang yang telah
menerima Roh Kudus dan kasih Allah telah tertanam dalam hatinya.

Lalu kalau begitu, pertanyaan untuk kita selanjutnya adalah: untuk apakah kita perlu memiliki sifat-sifat
tersebut? Kita perlu memiliki sifat-sifat ini karena memang status kita sudah berubah. Dalam ayat 8-11 jelas
dikatakan bahwa setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, setelah Roh Kudus diberikan kepada kita, maka
status kita telah berubah secara total. Dulu kita menjadi musuh/seteru Allah, tapi sekarang kita adalah sahabat
Allah. Dahulu kita belum mengenal Yesus tetapi kini kita sudah mengenal Yesus. Dahulu kita belum menerima
Roh Kudus tetapi sekarang Roh Kudus sudah berdiam dalam hati kita. Dahulu kita adalah orang2 binasa tapi
sekarang kita sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus.
Masalahnya sekarang adalah apakah kita siap diperdamaikan dengan Allah atau tidak? Apakah kita bersedia
membuka ladang hati kita supaya Roh Kudus menanam benih kasih itu atau tidak? Kalau saudara/saya mau
berdamai dengan Allah maka percayalah sungguh-sungguh kepada Yesus, sang Juruselamat itu; ikutlah
perintah-Nya, dan terimalah Roh Kudus supaya Roh Kudus menuntun saudara/saya ke jalan yang benar.
Kiranya Roh Kudus menuntun kita dalam hidup dan perjuangan kita selanjutnya. Amin.

Anda mungkin juga menyukai