Misi Pastoral Konseling
Misi Pastoral Konseling
Misi Pastoral Konseling
1. Istilah Pastoral berasal dari kata pastor dalam Bahasa Latin atau dalam Bahasa
Yunani disebut poimen yang artinya gembala. Secara tradisional dalam kehidupan
gerejawi hal ini merupakan tugas pendeta yang harus menjadi gembala bagi jemaat
atau dombanya. Istilah ini dihubungkan dengan diri Yesus Kristus dan karya-Nya
sebagai “Pastor Sejati atau Gembala yang Baik”. Istilah pastor dalam konotasi
praktisnya berarti merawat atau memelihara.1
2. Sifat seorang pastoral adalah seseorang bersifat seperti gembala, yang bersedia
merawat, memelihara, melindungi, dan menolong orang lain. 2
3. Konseling berasal dari kata Latin, consulo, artinya memberi nasihat, berunding, atau
berkonsultasi.3
4. Istilah Pastoral Konseling belum dikenal hingga abad ke-20. Konseling pastoral
dimulai dikenal sekitar tahun 1920, ketika Anton Boisen memulai program pelatihan
klinis pertama di rumah sakit Boston. Boisen, Bapak dari Gerakan Pendidikan
Pastoral Klinis, menempatkan para siswa teologi untuk mengawasi pasien di rumah
sakit jiwa sehingga mendapatkan hubungan antara iman dan kesehatan mental.
Jadi sejak saat itulah konseling pastoral dikenal.
5. Pastoral konseling adalah hubungan timbal balik (interpersonal relationship) antara
hamba Tuhan (pendeta, penginjil, dsb) sebagai konselor dengan konselinya, dalam
nama konselor mencoba membimbing konselinya ke dalam suatu percakapan
konseling yang ideal (conducive atmosphere) yang memungkinkan konseli itu betul-
betul dapat mengenal dan mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya sendiri,
persoalannya, kondisi hidupnya, dimana ia berada, dsb; sehingga ia mampu melihat
tujuan hidupnya dalam relasi dan tanggungjawabnya pada Tuhan dan mencoba
mencapai tujuan itu dengan takaran, kekuatan dan kemampuan seperti yang sudah
diberikan Tuhan kepadanya.
6. Definisi Konseling Pastoral menurut Clienebell, konseling pastoral adalah ungkapan
pendampingan yang bersifat memperbaiki (reparative), yang berusaha membawa
kesembuhan bagi orang lain (baik anggota dari suatu gereja maupun anggota
1
Aart Van Beek, Pendampingan Pastoral (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), hal. 9-10
2
M. Bons Storm, Apakah Penggembalaan Itu, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005), hal. 9
3
Frederick T.L. Leong, ed., Encyclopedia of Counseling, (California: SAGE Publications, 2008), 119
persekutuan pendampungan lain) yang sedang menderita gangguan fungsi pribadi
karena krisis.4 Dalam hal ini konseling pastoral dipahami sebagai wujud dari
penyembuhan dalam pendampingan pastoral yang mana tidak terbatas pada
anggota gereja tetapi bagi persekutuan lainnya.
7. Menurutu Leory Aden mengusulkan pandangannya mengenai konseling pastoral
yang lebih luas dan mendalam lagi yakni sebagai suatu perspektif Kristen yang
mencari upaya untuk menolong atau menyembuhkan dengan cara “menghadiri“
situasi kehidupan seseorang yang mengalami kesulitan. Konseling pastoral ini tidak
terbatas hanya melayani mereka yang berada dalam lingkungan iman Kristen saja,
tetapi masih dimungkinkan untuk diberikan kepada mereka yang berasal dari luar
persekutuan Kristen.
8. Berdasarkan dari dua tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa konseling pastoral
tidak hanya sebatas hubungan pertolongan antara dua orang, akan tetapi lebih dari
itu. Konseling pastoral merupakan hubungan segitiga yang melibatkan Allah,
konselor dan pribadi yang sedang mengalami masalah.
9.
4
Howard Clinebell, Tipe-Tipe Dasar Pendampingan dan Konseling Pastoral (Yogyakarta: Practical
Theology Translation Project Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana), 17-18.