Materi Riset Operasi
Materi Riset Operasi
Materi Riset Operasi
SILABUS :
Input Organisasi
(Men, ( Wadah utk Output
Money , mencapai
Material ) tujuan ) ( Laba /
Profit )
1
Riset dengan penerapan metode ilmiah melalui suatu tim secara
terpadu untuk memecahakan permasalahan yang timbul dalam
kegiatan operasi suatu system organisasi agar diperoleh pemecahan
yang optimum.
Linier ( ? ) dalam hal ini fungsi matematis yang digunakan adalah fungsi linier
Programming merupakan program atau perencanaan , jadi bukan Computer
Programming
Maksimum / Minimum : Z = c
j 1
j xj Fungsi Tujuan
dengan syarat : a ij x j (≤,=,≥ ) bj Fungsi Batasan
FORMULASI MODEL LP
2
CONTOH : ( Masalah Diet )
Fungsi Tujuan :
Minimum : Z = 0.5 x1 + 0.8 x2+ 0.6 x3
Fungsi Batasan :
5 x1 x 2 8(kalsium)
2 x1 2 x 2 x3 10(Pr otein)
x1 5 x 2 4 x3 22(Vita min)
Contoh : ( Bakery )
3
Suatu bakery membuat roti yang berisi daging dari suatu campuran daging
dan ayam tanpa lemak.
Daging sapi mengandung 80 persen daging dan 20 persen lemak dan harganya
80 rp /ons. Daging ayam mengandung 68 persen daging dan 32 persen lemak
dan harganya 60 rp/ons. Berapa banyaknya masing-masing daging yang harus
digunakan untuk tiap ons roti daging jika diinginkan untuk meminimumkan
harganya dengan mempertahankan kandungan lemak tidak lebih dari 25
persen?
Model LP :
Solusi LP
Metode untuk memecahkan program linier diataranya adalah metode grafik
dan metode simpleks. Untuk memulai penerapan metode tersebut maka semua
4
fungsi batasan ketidaksamaan harus ditransformasikan menjadi persamaan
dan juga harus diketahui salah satu pemecahan yang feasible (layak) dan
tidak negatif
a
j 1
ij x j bi
Dimana
adalah salah satu dari relasi ≤ ,≥ , = ( tidak perlu sama untuk
setiap I ) konstanta bi selalu dianggap tidak negatif
Contoh :
2 x1 3x 2 5 x3 3
Dikalikan -1 jadi
2 x1 3 x2 5 x3 3
a
j 1
ij x j bi
Contoh :
2 x1 3x2 5 x3 3
Variabel Surplus
5
n
a
j 1
ij x j bi
Contoh :
2 x1 3x2 5 x3 3
Pada ruas kiri setiap fungsi batasan yang tidak mengandung variabel
slack dapat ditambahkan variabel buatan. Dengan demikian tiap fungsi
pembatas akan mempunyai variabel slack dan buatan.
Contoh: (***)
2 x1 3 x2 3
x1 4 x2 5
7 x1 8 x2 10
6
Penalty Cost
Penambahan var slack dan surplus tidak mengubah sifat fungsi
batasan maupun tujuan. Oleh karena itu variabel tersebut dapat
diikut sertakan pada fungsi tujuan dengan koefisien nol.
Sedangkan variabel buatan mengubah fungsi fungsi
batasan.Karena variabel buatan ini hanya dtambahkan pada
salah satu ruas persamaan, maka system yang baru ekivalen
dengan fungsi kendala yang lama jika dan hanya jika variabel
buatannya nol.
Metode Big M
Untuk pemecahan optimal maka variabel buatan diikut sertakan
dalam fungsi tujuan dengan ketentuan :
Untuk : Minimum diberikan koefisien positip yang besar
sekali ( M ).
Maksimum diberikan koefisien negatip yang
besar sekali ( - M ).
Contoh : (Bakery)
Minimum : z = 80 x1 + 60x2+ 0 x3 +M x4
F. Batasan :
0.2 x1 0.32 x2 x3 0.25
x1 x2 x4 1
7
3. Menggambarkan masing-masing garis fungsi batasan dalam system
koordinat .Dan menentukan daerah yang memenuhi untuk masing-
masing fungsi batasan tersebut.
4. Mencari titik yang paling optimal dihubungkan dengan fungsi tujuan.
Model LP:
Variabel : x1 = jumlah (lusin ) sepatu merk I
x2 = jumlah (lusin ) sepatu merk II
Fungsi Tujuan : Maksimum : Z = 3 x1 + 5 x2
Fungsi Batasan :
2 x1 8
3x2 15
6 x1 5 x2 30
Grafik :
x2 2 x1 8
D C
3 x2 15
8
Daerah
Feasible
A 6 x1 5 x 2 30
x1
z 3 x1 5 x2
Pada titik A : x1 =
4 ; x2 = 0; z = 12
B : x1 = 4 ; x2 = 6/5; z = 18
1
C : x1 = 5/6 ; x2 = 5; z = 27 2 (*) Optimal
D : x1 = 0 ; x2 = 5; z = 25
Metode Simpleks
Optimisasikan : ( Maks/Min ) z = CT X
MINIMISASI :
XT
CT
9
x0 C0 A B
CT - C 0T A - C 0T B
MAKSIMISASI :
10
ditetapkan bernilai nol. Nilai dari fungsi tujuan yakni x*
adalah bilangan yang terdapat dalam baris dan kolom
terakhir untuk program maksimisasi, sedangkan negatif
dari bilangan ini adalah untuk program minimisasi.
2 x1 8 2 x1 x3 8
3 x2 15 3 x2 x4 15
6 x1 5 x2 30 6 x1 5 x2 x5 30
X1 X2 X3 X4 X5
X3 2 0 1 0 0 8 ∞
X4 0 3* 0 1 0 15 5
X5 6 5 0 0 1 30 6
-3 -5 0 0 0 0
X1 X2 X3 X4 X5
X3 2 0 1 0 0 8 4
X2 0 1 0 1/3 0 5 ∞
X5 6* 0 0 -5/3 1 5 5/6
-3 0 0 5/3 0 25
11
X1 X2 X3 X4 X5
X3 0 0 1 -5/9 -1/3 19/3
X2 0 1 0 1/3 0 5
X1 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
0 0 0 5/6 1/2 27 1 2 positip
Contoh :
Fungsi Tujuan : Maksimum : Z = x1 + 9 x2+ x3
Fungsi Batasan :
x1 2 x2 3 x3 9
3 x1 2 x2 2 x3 15
Dan semua variabel tidak negatif
Jawab :
Z - x1 - 9 x2- x3+0 x4 +0 x5
Fungsi Batasan :
x1 2 x2 3 x3 x5 9
3 x1 2 x2 2 x3 x6 15
X1 X2 X3 X4 X5
X4 1 2* 3 1 0 9 9/2
X5 3 2 2 0 1 15 15/2
-1 -9 -1 0 0 0
12
X1 X2 X3 X4 X5
X2 1/2 1 3/2 1/2 0 9/2
X5 2 0 -1 -1 1 6
7/2 0 25/2 9/2 0 81/2 Pos
13
sedangkan yang kedua mengandung koefisien-koefisien M
dalam suku-suku sisanya.
Perubahan 4 : Baris akhir dapat dicoret dari tabel jika semua elemennya
nol.
Contoh ( Bakery )
F. Tujuan :Min: Z = 80 x1 + 60x2
F. Batasan :
14
0.2 x1 0.32 x 2 0.25
x1 x 2 1
Minimum : z = 80 x1 + 60x2+ 0 x3 +M x4
F. Batasan :
0.2 x1 0.32 x2 x3 0.25
x1 x2 x4 1
x , x , x , x [ 80,60,0,M ]
T
X 1 2 3 4 ,C
x3
0,20 0,32 1 0 0,25
x
A 1
1 0 1 B 1
C0 4
x1 x2 x3 x4
80 60 0 M
x3 0
x4 M 0,20 0,32 1 0 0,25
1 1 0 1 1
80-M 60-M 0 0 -M
x1 x2 x3 x4
80 60 0 M
x3
x4 0,20 0,32 1 0 0,25
1* 1 0 1 1
80 60 0 0 0
-1 -1 0 0 -1
x1 x2 x3 x1 x2 x3
15
x3 x2
x1 0 0,12* 1 0,05 x1 0 1 8,333 0,4167
1 1 0 1 1 0 -8,333 0,5833
0 -20 0 -80 0 0 166,7 -71,67
0 0 0 0 0 0 0 0
Contoh :
Fungsi Batasan :
x1 3 x2 11 x1 3x2 x3 x5 11
2 x1 x2 4 2 x1 x2 x4 x6 9
1 3 1 0 1 0
C T C 0T A 1,2,0,0, M , M [ M , M ]
2 1 0 1 0 1
1,2,0,0, M , M [3M ,4 M , M , M , M ]
1 3M ,2 4 M , M , M ,0,0
11
C0T B M , M 20 M
9
x1 x2 x3 x4 x5 x6
x5 M
x6 M 1 3* -1 0 1 0 11 11/3
1 1 0 1 0 1 9 9/1
1 2 0 0 0 0 0
-3 -4 1 1 0 0 20
16
x1 x2 x3 x4 x5 x6
x2
x6 1/3 1 -1/3 0 1/3 0 11/3 11
x1 x2 x3 x4 x5 x6
x2
x6 1/3 1 -1/3 0 1/3 0 11/3
x1 x2 x3 x4 x5 x6
x2
x1 0 1 -2/5 1/5 2/5 1/5 13/5
Solusi optimal : x1 16 / 5, x 2 13 / 5, Z 42 / 5
Soal :
Fungsi Tujuan : Maksimum : Z = x1 + x2
Fungsi Batasan :
17
x1 5 x2 5
2 x1 x2 4
Dan semua variabel tidak negatif
Jawab :
Z - x1 - x2 +0 x3 +0 x4
Fungsi Batasan :
x1 5 x2 x3 5
2 x1 x2 x4 4
X1 X2 X3 X4
X3 1 5 1 0 5 5
X4 2* 1 0 1 4 2
-1 -1 0 0 0
X1 X2 X3 X4
X3 0 9/2* 1 -1/2 3 3/2
X1 1 ½ 0 1/2 2 4
0 -1/2 0 1/2 2
X1 X2 X3 X4
X2 0 1* 2/9 -1/9 2/3
X1 1 ½ 0 1/2 2
0 -1/2 0 1/2 2
X1 X2 X3 X4
X2 0 1* 2/9 -1/9 2/3
X1 1 0 -1/9 5/9 5/3
0 0 1/9 4/9 7/3
18
Nilai pada tabel optimal , adalah :
x1 x2 x3 x4 x5 x6
x3 M
x4 0 2 0 1 0 0 0 8
x6 M
0 3 0 1 0 0 15
6 5 0 0 -1 1 30
2 0 1 0 0 0
C C A 3,5, M ,0,0, M [ M ,0, M ]0
T T
0 3 0 1 0 0
6 5 0 0 1 1
C C A [3,5, M ,0,0, M ] [8M ,5M , M ,0, M , M ]
T T
0
8
C B [ M ,0, M ]15 [ 38M ]
T
0
30
19
x1 x2 x3 x4 x5 x6
x3 M
x4 0 2 0 1 0 0 0 8
x6 M
0 3 0 1 0 0 15
6 5 0 0 -1 1 30
x1 x2 x3 x4 x5 x6
x3 M
x4 0 2* 0 1 0 0 0 8 4
x6 M
0 3 0 1 0 0 15 ∞
6 5 0 0 -1 1 30 5
3 5 0 0 0 0 0
-8 -5 0 0 1 0 38
x1 x2 x3 x4 x5 x6
x1 M
x4 0 1 0 1/2 0 0 0 4 ∞
x6 M
0 3 0 1 0 0 15 5
0 5* -3 0 -1 1 6 6/5
0 5 -3/2 0 0 0 -12
0 -5 4 0 1 0 -6
x1 x2 x3 x4 x5 x6
20
x1 M
x4 0 1 0 1/2 0 0 0 4
x2 M
0 1 9/5 1 3/5 -3/5 57/5
0 0 3/2 0 1 1 -18
0 0 1 0 0 1 0
Solusi optimal : x1 4, x2 6 / 5, Z 18
Soal : ( Latihan )
Fungsi Tujuan : Maksimum : Z = 30x1 + 40x2+ 60x3
Fungsi Batasan :
4 x1 5 x2 6 x3 60.000
4 x1 6 x2 8x 3 75.000
2 x1 5 x2 5x 3 45.000
Dan semua variabel tidak negatif
Jawab :
21
X1 X2 X3 X4 X5 X6
X4 4 5 6 1 0 0 60000 10000
X5 4 6 8 0 1 0 75000 9375
X6 2 5 5* 0 0 1 45000 9000
-30 -40 -60 0 0 0 0 0
X1 X2 X3 X4 X5 X6
X4 6/5 -1 0 1 0 -6/5 60000 6000
X5 4/5* -2 0 0 1 -8/5 3000 3750
X3 2/5 1 1 0 0 1/5 9000 22500
-6 20 0 0 0 12 540000
X1 X2 X3 X4 X5 X6
X4 6/5 -1 0 1 0 -6/5 60000 6000
X1 1 -5/2 0 0 5/4 -2 3750 3750
X3 2/5 1 1 0 0 1/5 9000 22500
-6 20 0 0 0 12 540000
X1 X2 X3 X4 X5 X6
X4 0 2 0 1 -3/2 6/5 1500
X1 1 -5/2 0 0 5/4 -2 3750
X3 0 2 0 0 -1/2 1 7500
0 5 0 0 36/4 0 562500
22
Metode Dual Simpleks
Untuk setiap LP dalam variabel x1, x2,……, xn, terkait dengan LP dengan
variabel lain misal w1, w2,……, wm ( dimana m adalah jumlah batasan
alam LP semula) yang disebut dengan DUAL nya. Bentuk dual tersebut
tergantung pada bentuk LP semula yang disebut dengan PRIMAL.
DUAL SIMETRIS
Primal Dual
F.Tujuan :Minimum : z = CTX F.Tujuan :Maksimum : z = BTW
F.Batasan: AX ≥ B F.Batasan: AT W ≤ C
Dan: X ≥ 0 Dan: W ≥ 0
Berlaku sebaliknya
23
F.Tujuan :Minimum : z = CTX F.Tujuan :Maksimum : z = BTW
F.Batasan: AX = B F.Batasan: AT W ≤ C
Dan: X ≥ 0 Dan: W ≥ 0
Primal Dual
F.Tujuan :Maksimum : z = CTX F.Tujuan :Minimum : z = BTW
F.Batasan: AX = B F.Batasan: AT W ≥ C
Dan: X ≥ 0 Dan: W ≥ 0
Primal
Xj adalah Tingkat aktivitas ( j = 1,2…,n)
Cj adalah laba per satuan aktivitas j
Z adalah total laba dari seluruh aktivitas
bi adalah jumlah sumber i yang tersedia ( i= 1,2,…,m)
aij adalah jumlah sumber i yang dipakai oleh setiap satuan aktivitas j
Dual
Yj adalah kontribusi per satuan sumber i terhadap laba
Primal :
Fungsi Tujuan : Maksimum : Z = 3 x1 + 5 x2
Fungsi Batasan :
2 x1 ≤ 8
3 x2 ≤ 15
6 x1 + 5 x2 ≤ 30
x
Fungsi Tujuan : Maksimum : Z =C X=T 3,5 1
x2
Fungsi Batasan :
AX ≤ B
24
2 0 8
0 x1
3
x ≤ 15
6 5
2 30
Dual :
w1
8
Fungsi Tujuan : Minimum : Z = BTW= 15 30 w2
w3
Fungsi Batasan :
A TW ≥ C
w1
2 0 6 3
0
3
w
5 2 ≥ 5
w3
X1 X2 X3 X4 X5
X3 0 0 1 -5/9 -1/3 19/3 Solusi
X2 0 1 0 1/3 0 5 Primal
X1 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
Z 0 0 0 5/6 1/2 27 1 2
dual
solusi
25
Dalam hal ini : w1 = 0 , w2 = 5/6, w3 = ½ sehingga
Z = 8 (0) + 15 (5/6)+ 30 (1/2)
Z = 27 1 2 ( OPTIMAL )
Analisa Sensitivitas
Kaidah I :
Pada setiap iterasi dalam simpleks ( baik primal maupun dual ) matriks yang
berisi variabel starting solution ( tidak termasuk baris tujuan ) dapat dipakai
untuk menhitung koefisien baris tujuan yang berhubungan dengan matriks
tersebut. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Langkah 1 :
26
Pilih koefisien –koeisien dari fungsi tujuan yang berhubungan dengan variabel
dasar iterasi yang bersangkutan lalu disusun dalam vektor baris.
Langkah 2 :
Kalikan vektor baris tersebut dengan matriks pada tabel simpleks yang
beranggotakan variabel-variabel starting solution. Nilai yang diperoleh dalam
langkah dua ini diseut Simpleks Multiplier ( Shadow Costs )
Pada tabel akhir ( optimal ) simpleks multiplier ini menunjukan optimal
solution bagi dualnya.
Kaidah II :
Pada setiap iterasi dalam simpleks ( baik primal maupun dual ), nilai kanan
( kecuali baris tujuan ) dalam tabel optimal dapat dihitung dengan mengalikan
matriks pada langkah 2 dengan vektor kolom yang berisi nilai kanan dari
fungsi batasan mula-mula.
Kaidah III :
Pada setiap iterasi dalam simpleks baik primal maupun dual koefisien batasan
yang terletak dibawah setiap variabel Xj ( j = 1,2,…,n ) merupakan hasil kali
matriks pada langkah 2 dengan vektor kolom untuk setiap variabel pada tabel
awal.
Kaidah I :
Langkah 1 :
Fungsi Tujuan : Maksimum : Z = 3 x1 + 5 x2
27
Diperoleh matriks ; [ 0,5,3 ]
Langkah 2 :
Diperoleh matriks :
1 5/9 1 / 3
0 1/ 3 0
0 5 / 18 1 / 6
Sehingga
1 5/9 1 / 3
0 0
[ 0,5,3 ] 1/ 3 =[ 0,5/6,1/2 ]
0 5 / 18 1 / 6
Koefisien fungsi tujuan
Tabel optimal
Kaidah II :
6 1
1
0
5/9 1 / 3 8 3
1/ 3 0 15
= 5
Nilai kanan tabel optimal
0 5 / 18 1 / 6 30 5
6
28
Kaidah III :
X1 X2 X3 X4 X5
2 0 1 0 0 8
0 3* 0 1 0 15
6 5 0 0 1 30
-3 -5 0 0 0 0
0 5 / 18 1 / 6
6
1
1 5/9 1 / 3 0 0
0
1/ 3 0 3
= 1 Nilai kolom x
2
0 5 / 18 1 / 6
5
0
29
8 8
15 16
Misal menjadi
30 30
6 8
1 5/9 1 / 3 8 9
0
1/ 3 0 16
= 5 1 3
0 5 / 18 1 / 6 30 5
9
Sehingga laba total berubah ( bertambah ) menjadi :
3 ( 5/9) + 5 ( 5 13 ) = 28 1
3
9 1
1 5/9 1 / 3 8 9
0
1/ 3 0 20
= 6 2 3
tidak feasible
0 5 / 18 1 / 6 30 5
9
Sehingga diperoleh :
30
1 5/9 1 / 3
0 0
[ 0,6,4 ] 1/ 3 =[ 0,8/9,2/3 ]
0 5 / 18 1 / 6
1
4 ( 5/6) + 6 (5) = 33 3
Transportasi
31
Cara : Tentukan min (S, D ) pada x11 kemudian teruskan sampai dengan
sesuaikan suplay dan demand
ke 1 2 3 Suplay(S)
dari
1 8 5 6
120 120
2 15 10 12
30 50 80
3 3 9 10
20 60 80
Demand
(D) 150 70 60 280
Ke 1 2 3 Suplay (S)
Dari
1 8 5 6
70 50 120
2 15 10 12
70 10 80
3 3 9 10
80 80
Demand
(D) 150 70 60 280
32
Solusi Awal = ( 70)(5) + (50)(6) +( 70)(15) + (10)(12) +
(80)(3) = 2060
1 8 5 6 6-5 = 1
120
2 15 10 12 12-10= 2
80
3 3 9 10 9-3 = 6 (*)
80 80
Demand
150 70 60 280
Penalty cost 8-3 = 4 9-5 = 4 10-6 = 4
kolom
1 8 5 6 1
70 50 120
2 15 10 12 80 2
70 10
3 3 9 10 80
80
Demand 280
150 70 60
33
Penalty cost 15-8 = 7 (*) 10-5 =5(***) 12-6=6(**)
kolom
Ke 1 2 3 Suplay (S)
Dari
1 8 5 6
120 120
2 15 10 12
30 50 80
3 3 9 10
20 60 80
Demand
(D) 150 70 60 280
34
Kotak Kosong Jalur Tertutup
X12 X12 X22 X21 X11 X12
C13 +`6 – 10 + 9 – 10 + 15 – 8 = +2
C23 +`12 – 10 + 9 – 10 = +1
Pilih Perubahan Biaya negatip terbesar , jika sama pilih salah satu
Ke 1 2 3 Suplay (S)
Dari
1 8 5 6
120 120
2 15 10 12
10 70 80
3 3 9 10
20 60 80
Demand
(D) 150 70 60 280
35
Kotak Kosong Jalur Tertutup
X12 X12 X22 X21 X11 X12
C13 +`6 – 10 + 3 – 8 = -9
Ke 1 2 3 Suplay (S)
Dari
1 8 5 6
120 120
2 15 10 12
70 10 80
3 3 9 10
30 50 80
Demand
(D) 150 70 60 280
Biaya Transp Jalur Penambahan/ Perubahan Biaya
Pengurangan Biaya
36
C12 +`5 – 8 + 3– 10 +12 – 10= -8
C13 +`6 – 8 + 3 – 10 = - 9
Ke 1 2 3 Suplay (S)
Dari
1 8 5 6
70 50 120
2 15 10 12
70 10 80
3 3 9 10
80 80
Demand
(D) 150 70 60 280
37
4. Lakukan perubahan letak variabel basis dan non basis dengan
memulai pada kotak yang kosong dengan menambahkan sejumlah
nilai pada variabel basis kemudian kurangkan pada variabel basis
sebesar nilai pada variabel basis tadi demikian seterusnya secara
berselang seling (penambahan /pengurangan ) sesuai dengan jalur
yang terpilih
5. Jika seluruh perubahan biaya positip maka solusi optimal.
Ke 1 2 3 Suplay ui
Dari
1 8 5 6
120 120 0
2 15 10 12
30 50 80 7
3 3 9 10
20 60 80 6
Demand
150 70 60 280
vj 8 3 4
u2 + v1 = c21 u2 + 8 = 15 u2 = 7
u2 + v2 = c22 7 + v2 = 10 v2 = 3
u3 + v2 = c32 u3 + 3= 9 u3 = 6
u3 + v3 = c33 6 + v3 = 10 v3 = 4
C12 = c12 – u1 – v2 = 5 – 0 – 3 = +2
C13 = c13 – u1 – v3 = 6 – 0 – 4= +2
C23 = c23 – u2 – v3 = 12 – 7 – 4 = +1
C31 = c31 – u3 – v1 = 3 – 6 – 8 = - 11
38
Ke 1 2 3 Suplay ui
Dari
1 8 5 6
120 120 0
2 15 10 12
10 70 80 7
3 3 9 10
20 60 80 -5
Demand
150 70 60 280
vj 8 13 15
u2 + v1 = c21 u2 + 8 = 15 u2 = 7
u2 + v2 = c22 7 + v2 = 10 v2 = 3
u3 + v1 = c31 u3 + 8 = 3 u3 = -5
u3 + v3 = c33 -5+ v3 = 10 v3 = 15
C12 = c12 – u1 – v2 = 5 – 0 – 3 = +2
C32 = c32 – u3 – v2 = 9 + 5 – 3 = + 11
Ke 1 2 3 Suplay ui
Dari
39
1 8 5 6
120 120 0
2 15 10 12
70 10 80 -3
3 3 9 10
30 50 80 -5
Demand
150 70 60 280
vj 8 13 15
u2 + v2 = c22 -3 + v2 = 10 v2 = 13
u2 + v3 = c23 u2 + 15 = 12 u2 = - 3
u3 + v1 = c31 u3 + 8 = 3 u3 = -5
u3 + v3 = c33 -5+ v3 = 10 v3 = 15
C12 = c12 – u1 – v2 = 5 – 0 – 13 = - 8
C21 = c21 – u2 – v1 = 15 + 3 – 8 = + 10
C32 = c32 – u3 – v2 = 9 + 5 – 13 = + 1
u3 + v1 = c31 u3 + 8 = 3 u3 = - 5
u2 + v2 = c22 6 + v2 = 10 v2 = 4
40
u1 + v3 = c13 0 + v3 = 6 v3 = 6
u2 + v3 = c23 u2 + 6 = 12 u2 = 6
C12 = c12 – u1 – v2 = 5 – 0 – 4= + 1
C21 = c21 – u2 – v1 = 15 – 6 – 8= + 1
C32 = c32 – u3 – v2 = 9 + 5 – 4 = + 10
C23 = c23 – u2 – v3 = 10 + 5 – 6 = + 9
Soal ( Seimbang )
ke 1 2 3 Suplay(S)
dari
1 20 5 8
90
41
2 15 20 10
60
3 25 10 19
50
Demand
(D) 50 110 40 200
pbrk2 15 20 10 60
pbrk3 25 10 19 100
Demand 250
(D) 50 110 40 50
Ke 1 2 3 Suplay
Dari
1 8 5 6
120
2 15 10 12
42
80
3 3 9 10
80
Demand
150 70 60 280
Ke 1 2 3 Suplay
Dari
1 8 5 6
120
2 15 10 12
80
3 3 9 10
80
Demand
150 70 60 280
Ke 1 2 3 Suplay
Dari
1 8 5 6
120
2 15 10 12
80
3 3 9 10
80
Demand
150 70 60 280
Ke 1 2 3 Suplay
Dari
1 8 5 6
43
120
2 15 10 12
80
3 3 9 10
80
Demand
150 70 60 280
Ke 1 2 3 Suplay
Dari
1 8 5 6
120
2 15 10 12
80
3 3 9 10
80
Demand
150 70 60 280
Ke 1 2 3 Suplay
Dari
1 8 5 6
120
2 15 10 12
80
3 3 9 10
80
Demand
150 70 60 280
Masalah Penugasan
44
Masalah :
Yang berhubungan dengan penugasan optimal dari macam-macam
sumber yang produkyif / personalia yang mempunyai tingkat efisiensi
yang berbeda-beda untuk tugas yang berbeda pula.
Syarat :
Jumlah sumber yang ditugaskan sama dengan jumlah tugas yang
akan diselesaikan.
Masalah Minimum :
1. Ubah matriks biaya menjadi matriks opportunity cost dengan cara
memilih elemen terkecil pada setiap baris matrikss. Kemudian
kurangkan setiap elemen baris dengan elemen terkecil tersebut.
2. Apabila dalam kolom matriks masih ada yang tidak nol. Pilih
elemen terkecil pada kolom yang tidak mengandung nol tersebut.
Kemudian kurangkan seluruh elemen kolom tersebut dengan
elemen terkecil tersebut. Reduced cost matriks terus dikurangi
untuk mendapatkan total opportunity cost matriks.
3. Mencari skedul Penugasan dengan dengan suatu total opportunity
cost nol. Prosedur tes optimalisasi adalah dengan menarik
sejumlah minimum garis horizontal dan / atau vertical untuk
meliput seluruh elemen yang bernilai nolmdalam total opportunity
cost matriks. Bila jumlah garis sama dengan jumlah baris atau
kolom penugasan optimal adalah feasible. Bila tidak sama maka
matriks harus direvisi.
4. Untuk merevisi , caranya adalah pilih elemen terkecil yang belum
terliput garis, kemudian kurangkan elemen yang tidak terliput
dengan elemen terkecil tersebut, kemudian tambahkan elemen
terkecil ybs pada seluruh elemen –elemen yang mempunyai dua
garis bersilangan. Ulangi langkah 3.
Contoh :
Masalah Minimisasi
45
Pekerjaan
Karyawan I II III
A 25 31 35
B 15 20 24
C 22 19 17
Pekerjaan
Karyawan I II III
A 0 6 10
B 0 5 9
C 5 2 0
Pekerjaan
Karyawan I II III
A 0 4 10
B 0 3 9
C 5 0 0
Pekerjaan
Karyawan I II III
A 0 1 7
B 0 0 6
C 8 0 0
Skedul : A – I ; B – II ; C – III
25 + 20 + 17 = 62.
Catatan :
46
Untuk Masalah Maksimum ;
Pilih nilai terbesar di masing-masing baris dst…..
Pekerjaan
Karyawan I II III IV V
A 10 12 10 8 15
B 14 10 9 15 13
C 9 8 7 8 12
D 13 15 8 16 11
E 10 13 14 11 17
Pekerjaan
Karyawan I II III IV V
A 5 3 5 7 0
B 1 5 6 0 2
C 3 4 5 4 0
D 3 1 8 0 5
E 7 4 3 6 0
Pekerjaan
Karyawan I II III IV V
A 4 2 2 7 0
B 0 4 3 0 2
C 2 3 2 4 0
D 2 0 5 0 5
E 6 3 0 6 0
47
Pekerjaan
Karyawan I II III IV V
A 2 0 0 5 0
B 0 4 3 0 4
C 0 1 0 2 0
D 2 0 5 0 7
E 6 3 0 6 0
Skedul :
Terdapat 2 alternatif penyelesaian :
A-II ; B – I ; C – V ; D – IV ; E – III
12 + 14 + 12 + 16 + 14 = 68
A-V ; B – IV ; C – I ; D – II ; E – III
15 + 15 + 9 + 15 + 14 = 68
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DEFINISI MASALAH PENUGASAN
Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam
mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dala arti
apabila penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan maka bagaimana alokasi
tugas atau penugasan tersebut dapat memberikan keuntugan yang maksimal, begitu
pula sebaliknya bila menyangkut biaya. Contoh kegiatan yang termasuk masalah
penugasan antara lain yaitu: penempatan karyawan pada suatu posisi jabatan di
perusahaan, pembagian wilayah tugas salesman, pembagian tugas dalam suatu tim
renang estafet.
Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa pada masalah penugasan
disyaratkan suatu penugasan satu-satu, sehingga jumlah assignee dan assignment
48
harus sama. Bila dalam suatu masalah ditemui jumlah assignee dan assignment
berbeda, maka perlu ditambahkan suatu assignee/assignment dummy untuk
menyamakan jumlahnya. Setelah data terpresentasi dalam bentuk tabel penugasan,
maka kita dapat langsung menyelesaikan menggunakan metode Hungarian. Dalam
penyelesaiannya, masalah penugasan terbagi menjadi dua, yaitu masalah
minimalisasi dan masalah maksimalisasi.
Secara umum langkah-langkah penyelesaian masalah penugasan adalah:
1. Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam bentuk tabel penugasan.
2. Untuk kasus minimalisasi, mencari biaya terkecil untuk setiap baris, dan kemudian
menggunakan biaya terkecil tersebut untuk mengurangi semua biaya yang ada pada
baris yang sama. Sedangkan untuk kasus maksimalisasi, mencari nilai tertinggi untuk
setiap baris yang kemudian nilai tertinggi tersebut dikurangi dengan semua nilai yang
ada dalam baris tersebut.
3. Memastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol. Apabila masih ada
kolom yang belum memiliki nilai nol, maka dicari nilai terkecil pada kolom tersebut
untuk selanjutnya digunakan untuk mengurangi semua nilai yang ada pada kolom
tersebut.
4. Setelah semua baris dan kolom memiliki nilai nol, maka langkah selanjutnya
adalah memastikan atau mengecek apakah dalam tabel penugasan tersebut, telah
berhasil ditemukan nilai nol, sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat
transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya.
Misalnya bila yang akan ditugaskan adalah 4 karyawan, maka harus ditemukan nilai
nol sebanyak 4 buah yang terletak di baris dan kolom yang berbeda. Sebaiknya
dimulai dari baris yang hanya memiliki 1 nilai nol. Langkah ini menganduk arti
bahwa setiap karyawan hanya dapan ditugaskan pada satu pekerjaan saja.
5. Apabila belum, maka langkah selanjutnya adalah menarik garis yang
menghubungkan minimal dua buah nilai nol dalam tabel penugasan tersebut.
49
6. Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum terkena garis. Pilih nilai yang paling
kecil, kemudian pergunakan untuk mengurangi nilai-nilai lain yang belum terkena
garis, dan gunakan untuk menambah nilai-nilai yang terkena garis dua kali.
7. Dari hasil lagkah ke-6 tersebut, apakah sekarang telah berhasil ditemukan nilai nol
sejumlah atau sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau
sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya.
8. Jika sudah, maka masalah penugasan telah optimal, dan apabila belum maka perlu
diulangi langkah penyelesaian ke-5 di atas.
Sebagai catatan, kasus penugasan dianggap normal apabila jumlah sumber daya yang
akan ditugaskan dan jumlah pekerjaan atau tujuan adalah sama.
50
Minimum (maksimum)
Dengan batasan :
BAB III
STUDI KASUS
A. Masalah Minimasi
Suatu perusahaan mempunyai 4 (empat) pekerjaan yang berbeda untuk
diselesaikan oleh 4 (empat) karyawan. Biaya penugasan seorang karyawan berbeda-
beda. Setiap karyawan mempunyai tingkat ketrampilan. Pengalaman kerja dan latar
belakang pendidikan serta latihan yang berbeda-beda pula. Sehingga biaya
penyelesaian pekerjaan yang sama oleh para karyawan yang berlainan juga berbeda.
Biaya penugasan karyawan untuk macam-macam pekerjaan ditunjukkan pada
Tabel.3.1berikut :
Tabel 2.1 Soal penugasan (minimasi)
TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 20 22 18 15
B 24 23 17 13
C 13 19 13 14
D 16 17 18 22
51
1. Reduced Cost Matrik diatas terus dikurangi untuk mendapatkan total opportunity
cost matrik. Hal ini dapat dicapai dengan memilih elemen terkecil dari setiap kolom
pada Reduced Cost Matrik untuk mengurangi seluruh elemen dalam kolom-kolom
tersebut. Matrik total opportunity cost ditunjukkan dalam Tabel 14 sebagai berikut:
Tabel 2.3 Matrik total opportunity cost
TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 5 6 3 0
B 11 9 4 0
C 0 5 0 1
D 0 0 2 6
1. Mencari jadwal penugasan dengan suatu total opportunity cost nol. Untuk mencapai
penugasan ini dibutuhkan 4 "independent/cros" (karena ada 4 pekerja atau
karyawan) dalam matrik. Ini berarti setiap karyawan harus ditugaskan hanya untuk
suatu pekerjaan dengan opportunity cost sama dengan nol. Atau setiap pekerjaan
harus diselesaikan hanya oleh satu karyawan. Prosedur praktis untuk melakukan tes
optimalisasi adalah dengan menarik sejumlah minimum garis horisontal dan/atau
vertikal untuk meliputi seluruh elemen bernilai nol dalam total opportunity cost
matrik. Bila jumlah garis sama dengan baris dan kolom, penugasan optimal adalah
layak. Bila tidak sama maka matrik harus direvisi
Tabel 2.4 .Tes optimalisasi
TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 5 6 3 0
B 11 9 4 0
C 0 5 0 1
D 0 0 2 6
Dalam Tabel 3.4 ada tiga baris yang meliputi seluruh nilai nol dibanding empat baris
atau kolom, sehingga langkah berikutnya untuk merevisi matrik.
1. Untuk merevisi total opportunity cost matrik, pilih elemen terkecil yang belum
terliput garis-garis (yaitu opportunity cost terendah, atau pada contoh diatas = 3)
untuk mengurangi seluruh elemen yang belum terliput. Kemudian tambahkan
dengan jumlah yang sama (nilai elemen terkecil) pada seluruh elemen-elemen yang
mempunyai dua garis yang saling bersilangan (1 pada baris C dan 6 pada baris D).
52
Jadi hasil perbaikannya adalah 4 pada baris C dan 9 pada baris D. Matrik yang telah
direvisi dapat dilihat pada tabel 5 yang didapat dengan mengikuti prosedur diatas.
Tabel 2.5 : Revised Matriks and Test for Optimality
TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 2 3 0 0
B 8 6 1 0
C 0 5 0 4
D 0 0 2 9
1. Dalam tabel 16 dibutuhkan minimal empat garis untuk meliputi seluruh nilai nol
atau sama dengan jumlah baris atau kolom, sehingga matrik penugasan optimal
telah tercapai. Jadwal penugasan optimal dengan biaya minimum adalah sebagai
berikut:
JADWAL PENUGASAN BIAYA
A-MESIN3 Rp 18
B-MESIN3 Rp 13
C-MESIN3 Rp 13
D-MESIN3 Rp 17
B. Masalah Maksimisasi
Metode penugasan Hungarian untuk minimisasi juga dapat diterapkan untuk
masalahpenugasan yang menyangkut maksimisasi. Dalam masalah maksimisasi,
matrik elemen-elemen menunjukkan tingkat keuntungan (atau indeks produktivitas).
Efektivitas pelaksanan tugas olehkaryawan-karyawan individual diukur dengan
jumlah kontribusi keuntungan. Langkah penyelesaianmaksimisasi sama dengan
penyelesaian minimisasi, yang berbeda hanya pada langkah pertama.Langkah
pertama dalam masalah maksimasi adalah merubah matrik keuntungan menjadi
suatumatrik opportunity-loss (lihat Tabel 2.6). Dalam masalah ini, A menyumbang
keuntungan tertinggiRp 17,- bila dia ditugaskan pada pekerjaan Mesin 5. Oleh
karena itu bila A ditugaskan padapekerjaan Mesin1 (yang kontribusi keuntungannya
Rp 13,-). Ada sebesar Rp 4,- sebagai opportunity-loss yang terjadi dengan
penugasan ini dan seterusnya. Seluruh elemen dalam dalams etiap baris dikurangi
dengan nilai maksimum dalam baris yang sama. Prosedur ini menghasilkan matrik
53
opportunity-loss yang ditunjukkan dalam Tabel 2.6. Matrik ini sebenarnya bernilai
negatif.
Tabel 2.6 Soal penugasan (maksimasi)
TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4 MESIN 5
OBJEK
A 13 14 13 10 17
B 16 9 10 13 15
C 12 13 8 11 16
D 14 15 12 8 11
E 9 12 13 4 15
54
Pertanyaannya bagaimana seharusnya manager tersebut memberikan tugas
pemasaran tersebut sebagai keuntungan yang di peroleh maksimal????
TUGAS
Jas Kemeja Rock blouse Celana
OBJEK
Karyawan A 15 42 38 54 29
Karyawan B 45 19 27 32 20
Karyawan C 21 30 41 39 23
Karyawan D 39 28 16 22 19
dummy 0 0 0 0 0
1. Merubah matrik biaya menjadi Opportunity Cost. Ini dicapai dengan memilih
elemen terbesar dari setiap baris dari matrik biaya mula-mula untuk mengurangi
seluruh elemen setiap baris. Dari Tabel Reduced Cost matrik sebagai berikut:
TUGAS
Jas Kemeja Rock blouse Celana
OBJEK
Karyawan A 39 12 16 0 25
Karyawan B 0 26 18 13 25
Karyawan C 20 11 0 2 18
Karyawan D 0 11 23 17 20
dummy 0 0 0 0 0
1. Reduced Cost Matrik diatas terus dikurangi untuk mendapatkan total opportunity
cost matrik. Hal ini dapat dicapai dengan memilih elemen terkecil dari setiap kolom
pada Reduced Cost Matrik untuk mengurangi seluruh elemen dalam kolom-kolom
tersebut. Matrik total opportunity cost ditunjukkan dalam Tabel diatas sebagai
berikut:
55
TUGAS
Jas Kemeja Rock blouse Celana
OBJEK
Karyawan A 39 1 16 0 25
Karyawan B 0 15 18 13 25
Karyawan C 20 0 0 2 18
Karyawan D 0 0 23 17 20
Dummy 0 0 0 0 0
1. Test apakah penempatan tugas sudah maksimal atau belum yaitu dengan manarik
garis pada kolom dan baris yang melintasi semua nilai nol, jika jumlah garis sama
dengan jumlah baris maka penugasan sudah optimal.
PENUTUP
KESIMPULAN
Masalah penugasan (assignment problem), seperti juga masalah transportasi
merupakan suatu kasus khusus yang ditemui dalam pemrograman linear. Masalah
penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau
alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dala arti apabila penugasan tersebut berkaitan
dengan keuntungan maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat
memberikan keuntugan yang maksimal. Setelah data terpresentasi dalam bentuk tabel
penugasan, maka kita dapat langsung menyelesaikan menggunakan metode Hungarian.
56
Dalam penyelesaiannya, masalah penugasan terbagi menjadi dua, yaitu masalah
minimalisasi dan masalah maksimalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://arisbudi.staff.gunadarma.ac.id
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_riset_operasional/bab6-
masalah_penugasan.pdf
http://kiayati.staff.gunadarma.ac.id
http://indriastuti90.blogspot.co.id/2011/06/makalah-masalah-penugasan.html
http://matematikakuadrat.blogspot.co.id/2008/11/masalah-penugasan-untuk-kasus-
maksimasi.html
Masalah penugasan :
Masalah penugasan optimal dari bermacam-macam sumber produktif (personalia)
yang mempunyai tingkat efisiensi yang berbeda-beda untuk tugas yang berbeda-
beda pula.
57
Kalau jumlah sumber daya tidak sama dengan jumlah tugas maka tambahkan dummy.
Setiap sumber harus ditugaskan hanya untuk satu tugas.
Baris menunjukkan sumber daya dan kolom menunjukkan tugas.
Persoalan Penugasan
Mesin
1 2 ... n
1 1 ... 1
Model penugasan :
m
dengan batasan x
i 1
ij
1, dimana i 1, 2, 3, ... , m
n
x
j 1
ij
1, dimana j 1, 2, 3, ... , n
dan x ij
0 atau 1
dimana Cij adalah tetapan yang telah diketahui.
Masalah Minimasi
Dalam masalah minimasi maka elemen akan menyatakan biaya dan yang dipilih
adalah penugasan dengan biaya yang terkecil.
58
Contoh 1 :
Tabel berikut menunjukkan biaya penugasan pekerjaan (satuan Dollar) ke beberapa
mesin.
1 2 3 4
A 3 2 5 4
B 0 1 2 3
C 4 1 1 3
D 2 5 3 4
Tentukan penugasan pekerjaan yang optimal sehingga diperoleh total biaya penugasan yang
minimum!
Penyelesaian :
Step I
1 2 3 4 Minimum Baris
A 3 2 5 4 2
B 0 1 2 3 0
C 4 1 1 3 1
D 2 5 3 4 2
Step II
1 2 3 4
A 1 0 3 2
B 0 1 2 3
C 3 0 0 2
D 0 3 1 2
Minimum 0 0 0 2
Kolom
Step III
1 2 3 4
A 1 0* 3 0
B 0* 1 2 1
C 3 0 0* 0
D 0 3 1 0*
59
A – 2 Mesin $ 2
B – 1 0
C – 3 1
D – 5 4
$ 7
Kesimpulan :
Sebaiknya pekerjaan A dikerjakan di mesin 2, pekerjaan B dikerjakan di mesin 1,
pekerjaan C dikerjakan di mesin 3 dan pekerjaan D dikerjakan di mesin 4 karena akan
memberikan total biaya penugasan yang minimum yaitu sebesar $ 7.
Contoh 2 :
Suatu perusahaan mempunyai empat mesin yang berbeda untuk membuat produk-
produk, dimana mesin ini ditangani oleh empat karyawan. Biaya penugasan seorang
karyawan untuk penyelesaian pekerjaan berbeda karena setiap karyawan mempunyai
tingkat ketrampilan, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan serta latihan yang
berbeda pula. Biaya penugasan karyawan untuk bermacam-macam pekerjaaan
diperlihatkan pada tabel berikut :
Mesi
n
I II III IV
Karyawan
A Rp 13,- Rp 21,- Rp 19,- Rp 20,-
B Rp 14,- Rp 17,- Rp 22,- Rp 18,-
C Rp 20,- Rp 22,- Rp 21,- Rp 20,-
D Rp 18,- Rp 16,- Rp 17,- Rp 18,-
Tentukan penugasan pekerjaan karyawan yang optimal sehingga diperoleh total biaya
penugasan yang minimum!
Penyelesaian :
Step I
Mesin Minimum
Karyawan I II III IV Baris
A Rp 13,- Rp 21,- Rp 19,- Rp 20,- Rp 13,-
B Rp 14,- Rp 17,- Rp 22,- Rp 18,- Rp 14,-
C Rp 20,- Rp 22,- Rp 21,- Rp 20,- Rp 20,-
D Rp 18,- Rp 16,- Rp 17,- Rp 18,- Rp 16,-
60
Step II.
Mesin
Karyawan I II III IV
A 0 8 6 7
B 0 3 8 4
C 0 2 1 0
D 2 0 1 2
Minimum Kolom 0 0 1 0
Step III
Mesin
Karyawan
I II III IV
A 0 8 5 7
B 0 3 7 4
C 0 2 0 0
D 2 0 0 2
Step IV
Mesin
Karyawan
I II III IV
A 0* 5 2 4
B 0 0* 4 1
C 3 2 0 0*
D 5 0 0* 2
A – I Rp 13,-
B – II 17,-
C – IV 20,-
D – III 17,-
Rp 67,-
Kesimpulan :
Sebaiknya karyawan A mengerjakan pekerjaan I, karyawan B mengerjakan
pekerjaan II, karyawan C mengerjakan pekerjaan IV dan karyawan D mengerjakan
pekerjaan III karena akan memberikan total biaya penugasan yang minimum yaitu sebesar
Rp 67,-.
Contoh 3 :
61
Perusahaan Onderdil adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan
komponen-komponen sepeda motor yang akan memasarkan produknya ke beberapa daerah
pemasaran. Komponen-komponen sepeda motor tersebut dibuat di empat mesin yang
ditangani oleh lima karyawan yang mempunyai keahlian dan skill yang berbeda. Biaya
penugasan karyawan untuk menangani setiap mesin diperlihatkan pada tabel berikut :
Mesin
Karyawan Mesin I Mesin II Mesin III Mesin IV
A Rp 16,- Rp 20,- Rp 18,- Rp 22,-
B Rp 18,- Rp 16,- Rp 21,- Rp 19,-
C Rp 21,- Rp 19,- Rp 23,- Rp 18,-
D Rp 17,- Rp 18,- Rp 18,- Rp 16,-
E Rp 18 Rp 17,- Rp 20,- Rp 21,-
Tentukan penugasan pekerjaan karyawan yang optimal sehingga diperoleh total biaya
penugasan yang minimum!
Penyelesaian :
Step I
Mesin
Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Minimum
I II III IV V Baris
Karyawan Semu
A Rp 16,- Rp 20,- Rp 18,- Rp 22,- 0,- 0,-
B Rp 18,- Rp 16,- Rp 21,- Rp 19,- 0,- 0,-
C Rp 21,- Rp 19,- Rp 23,- Rp 18,- 0,- 0,-
D Rp 17,- Rp 18,- Rp 18,- Rp 16,- 0,- 0,-
E Rp 18 Rp 17,- Rp 20,- Rp 21,- 0,- 0,-
Step II
62
Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin V
I II III IV Semu
Karyawan
A Rp 16,- Rp 20,- Rp 18,- Rp 22,- 0,-
B Rp 18,- Rp 16,- Rp 21,- Rp 19,- 0,-
C Rp 21,- Rp 19,- Rp 23,- Rp 18,- 0,-
D Rp 17,- Rp 18,- Rp 18,- Rp 16,- 0,-
E Rp 18,- Rp 17,- Rp 20,- Rp 21,- 0,-
Minimum
Rp 16,- Rp 16,- Rp 18,- Rp 16,- 0,-
Kolom
Step III
Mesin
Mesin Mesin II Mesin Mesin Mesin V
Karyawan I III IV Semu
A 0 4 0 6 0
B 2 0 3 3 0
C 5 3 5 2 0
D 1 2 0 0 0
E 2 1 2 5 0
Step IV
Mesin
Mesin Mesin II Mesin Mesin Mesin V
Karyawan I III IV Semu
A 0 4 0 6 1
B 2 0 3 3 1
C 4 2 4 1 0
D 1 2 0 0 1
E 1 0 1 4 0
Step V
Mesin
Mesin Mesin II Mesin Mesin Mesin V
Karyawan I III IV Semu
A 0 4 0 6 2
B 2 0 3 3 2
C 3 1 3 0 0
D 1 2 0 0 2
E 1 0 1 4 1
63
Step VI
Skedul penugasan alternatif 1.
Mesin
Mesin Mesin II Mesin Mesin Mesin V
Karyawan I III IV Semu
A 0* 5 0 6 2
B 1 0* 2 2 1
C 3 2 3 0* 0
D 1 3 0* 0 2
E 0 0 0 3 0*
64
Penugasan Penugasan Penugasan
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
1 2 1
A – I Rp 16,- A – III Rp 18,- A – I Rp 16,-
B – II 16,- B – II 16,- B – II 16,-
C – IV 18,- C – V 0,- C – V 0,-
D – III 18,- D – IV 16,- D – IV 16,-
E – V 0,- E – I 18,- E – III 20,-
Rp 68,- Rp 68,- Rp 68,-
Kesimpulan :
Alternatif pertama, Sebaiknya karyawan A menangani mesin I, karyawan B
menangani mesin II, karyawan C menangani mesin IV, karyawan D menangani mesin III
dan karyawan E menangani mesin V atau alternatif kedua, karyawan A menangani mesin
III, karyawan B menangani mesin II, karyawan C menangani mesin V, karyawan D
menangani mesin IV dan karyawan E menangani mesin I dan atau alternatif ketiga,
karyawan A menangani mesin I, karyawan B menangani mesin II, karyawan C menangani
mesin V, karyawan D menangani mesin IV dan karyawan E menangani mesin III karena
akan memberikan total biaya penugasan pekerjaan yang minimum yaitu sebesar Rp 68,-.
Masalah Maksimasi
Dalam masalah maksimisasi, matriks elemen-elemen menunjukkan tingkat
keuntungan (atau indeks produktivitas). Efektivitas pelaksanaan tugas oleh karyawan-
karyawan individual diukur dengan jumlah kontribusi keuntungan.
Contoh 1 :
Sebagai manajer pabrik sebuah perusahaan garmen diberi tugas untuk mengatur
produksi empat produk dalam empat divisi berbeda. Karena perbedaan keahlian dan beban
kerja, departemen-departemen yang berlainan tersebut dapat memproduksi berbagai produk
dengan kecepatan yang berbeda-beda pula. Bila hanya satu macam produk yang akan
diproduksi oleh setiap departemen dan tingkat produksi setiap hari ditunjukkan dalam tabel
di bawah, tentukan penugasan produksi setiap divisi untuk memaksimumkan keluaran
produk total setiap hari.
65
Penyelesaian :
Step I
Produ Pakaian
Pakaian
Pakaian Pakaian Anak-
Anak- Maksimum
k Wanita Pria anak
anak Baris
Dewasa Dewasa Laki-
Wanita
Divisi laki
1 20 15 12 19 20
2 18 19 17 13 19
3 12 14 11 15 15
4 9 13 16 14 16
Step II
Produk Pakaian Pakaian Pakaian Pakaian
Wanita Pria Anak-anak Anak-anak
Divisi
Dewasa Dewasa Wanita Laki-laki
1 0 5 8 1
2 1 0 2 6
3 3 1 4 0
4 7 3 0 2
Minimum
0 0 0 0
Kolom
Step III
66
A – I 20
B – II 19
C – IV 15
D – III 16
70 unit
Kesimpulan :
Sebaiknya Divisi 1 memproduksi pakaian wanita dewasa, Divisi 2 memproduksi
pakaian laki-laki dewasa, Divisi 3 memproduksi pakaian anak-anak laki-laki dan Divisi 4
memproduksi pakaian anak-anak wanita, karena memaksimumkan keluaran produk total
setiap hari yaitu sebesar 70 unit.
Contoh 2 :
Perusahaan Maju Terus adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan
barang-barang furniture yaitu meja, kursi, lemari, tempat tidur dan rak TV. Dalam
memproduksi barang-barang tersebut, perusahaan memperkerjakan empat karyawan yang
mempunyai ketrampilan yang berbeda. Kontribusi kuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari setiap karyawan bila mengerjakan produk tersebut diperlihatkan pada tabel
berikut :
Produk
Meja Kursi Lemari Tempat Rak TV
Karyawan Tidur
A Rp 19,- Rp 20,- Rp 16,- Rp 23,- Rp 20,-
B Rp 17,- Rp 17,- Rp 20,- Rp 19,- Rp 18,-
C Rp 21,- Rp 15,- Rp 22,- Rp 21,- Rp 15,-
D Rp 19,- Rp 18,- Rp 14,- Rp 18,- Rp 16,-
Penyelesaian :
Step I
Produk
Meja Kursi Lemari Tempat Rak TV Maks
Karyawan Tidur Baris
A Rp 19,- Rp 20,- Rp 16,- Rp 23,- Rp 20,- Rp 23,-
B Rp 17,- Rp 17,- Rp 20,:- Rp 19,- Rp 18,- Rp 20,-
C Rp 21,- Rp 15,- Rp 22,- Rp 21,- Rp 15,- Rp 22,-
D Rp 19,- Rp 18,- Rp 14,- Rp 18,- Rp 16,- Rp 19,-
E Semu 0,- 0,- 0,- 0,- 0,- 0,-
67
Step II
Produk
Meja Kursi Lemari Tempat Rak TV
Karyawan Tidur
A 4 3 7 0 3
B 3 3 0 1 2
C 1 7 0 1 7
D 0 1 5 1 3
E Semu 0 0 0 0 0
Minimum 0
0 0 0 0
Kolom
Step III
.
Produk
Karyawan Meja Kursi Lemari Tempat Rak TV
Tidur
A 4 3 7 0 3
B 3 3 0 1 2
C 1 7 0 1 7
D 0 1 5 1 3
E Semu 0 0 0 0 0
Step IV
Produk
Meja Kursi Lemari Tempat Rak TV
Karyawan Tidur
A 4 3 8 0 3
B 2 2 0 0 1
C 0 6 0 0 6
D 0 1 6 1 3
E Semu 0 0 1 0 0
Step V
Produk
Meja Kursi Lemari Tempat Rak TV
Karyawan Tidur
A 1 0 5 0 0
B 2 2 0 3 1
C 0 6 0 3 6
D 0 1 6 4 3
68
0
E Semu 0 0 1 3
Step VI
Produk
Meja Kursi Lemari Tempat Rak TV
Karyawan Tidur
A 2 0 5 0 0
B 3 2 0 4 1
C 1 6 0 3 6
D 0 0 5 3 2
E Semu 1 0 1 3 0
Step VII
Skedul penugasan alternatif 1.
Produk
Meja Kursi Lemari Tempat Rak TV
Karyawan Tidur
A 2 0 6 0* 0
B 2 1 0* 3 0
C 0* 5 0 2 5
D 0 0* 6 3 2
E Semu 1 0 2 3 0*
Skedul Skedul
Keuntungan Keuntungan
Penugasan 1 Penugasan 2
A – IV Rp 23,- A – IV Rp 23,-
B – III 20,- B – V 18,-
C – I 21,- C – III 22,-
D – II 18,- D – I 19,-
E – V 0,- E – II 0,-
Rp 82,- Rp 82,-
69
Kesimpulan :
Untuk alternatif pertama, sebaiknya karyawan A mengerjakan tempat tidur,
karyawan B mengerjakan pekerjaan lemari, karyawan C mengerjakan meja, karyawan D
mengerjakan kursi dan karyawan E mengerjakan rak TV dan atau alternatif kedua,
karyawan A mengerjakan tempat tidur, karyawan B mengerjakan pekerjaan rak TV,
karyawan C mengerjakan lemari, karyawan D mengerjakan meja dan karyawan E
mengerjakan kursi karena akan memberikan total pendapatan yang maksimal yaitu sebesar
Rp 82,- .
70