Pertemuan - 6 Ukuran Penyebaran Data
Pertemuan - 6 Ukuran Penyebaran Data
Pertemuan - 6 Ukuran Penyebaran Data
PENYEBARAN DATA
10 10
10 9
8 8
8
7
6 6
6
5
4
4
4
3 2
2 2
1 0
0
0
2 3 4.6 5 6 2 3 4 5 6 7
2 3 4.6 5 6
μ - 3σ μ - 2σ μ-σ μ μ+σ μ + 2σ μ + 3σ X
-3 -2 -1 1 2 3
Z
0
68,26%
95,46%
99,74%
Pengantar
Ketiga ukuran pemusatan yakni rata-rata, median, dan modus yang telah dipelajari,
tidak cukup memberikan gambaran yang memadai untuk suatu data. Oleh karena itu
masih diperlukan ukuran lain untuk mengetahui penyebaran. Ukuran Penyebaran Data
tersebut :
1. Range
2. Simpangan Rata-Rata
3. Simpangan Baku
4. Angka Baku
5. Koefisien Variasi
6. Kemiringan
7. Keruncingan
Jangkauan (Range)
Jangkauan adalah selisih antara nilai maksimum dan nilai minimum yang terdapat dalam
data. Jangkauan dapat dihitung dengan rumus:
R = Xmaks – Xmin
Contoh :
Tentukan range dari data : 10,6,8,2,4
R = Xmaks – Xmin
= 10 – 2
=8
Simpangan Rata-rata
a. Data Tunggal
Rumus simpangan rata-rata untuk data
tunggal dengan
b. Data kelompok
Rumus simpangan rata-rata untuk data kelompok
dengan
Contoh
Seorang guru ekonomi melakukan ujian tertulis pada 12 siswanya. Untuk menentukan
simpangan rata-rata, terlebih dahulu dihitung rata-rata nilai tersebut, selanjutnya
dihitung simpangan tiap siswanya.
a. Data Tunggal
Rumus varian dan standar deviasi data tunggal
b. Data Kelompok
Rumus ragam dan standar deviasi data kelompok.
Varian dan Simpangan Baku Data Kelompok
Tentukan
Nilai simpangan
f baku
X dari tabel
f X distribusi berikut
(X – X) 2 f (X – X)2
i i i i i i i
Ragam atau Varian data kelompok Simpangan baku atau Standar deviasi
data kelompok
Dalam statistik, untuk membandingkan dua keadaan atau lebih diperlukan nilai
simpangan baku. Sedangkan, dasar yang digunakan untuk membandingkan dua keadaan
tersebut dengan angka baku.
Z = (Xi - X)/SD
Z = angka baku
X = variabel atau data
X = mean/rata-rata
SD = simpangan baku
Diketahui nilai Xi = 70, X = 50, dan SD = 15. Tentukan angka bakunya
Z = (Xi - X)/SD
= (70 – 50)/15
= 1.33
Koefisien Variasi
Koefisien variasi adalah variasi dalam bentuk relatif, dimana merupakan perbandingan
dua nilai antara standar deviasi dengan mean dan dikalikan dengan 100%. Koefisien
variasi dirumuskan:
KV = (SD/X)*100%
KV = koefisien variasi
SD = standar deviasi
X =mean
Diketahui tabel distribusi frekuensi
Nilai fi
Besarnya koefisien variasi adalah
50 - 59 8
60 - 69 10
70 - 79 16
KV = (SD/X)*100
80 - 89 11 = (12,04/73,50)*100
90 - 99 5 = 16,38
50
Jadi koefisien variasi adalah 16,38%
Kemiringan/Kecondongan Data
Kurva
Kurva SimSimetris
e tris Kurva Condong Kurva Condong
Positif Negatif
Mo Md μ μ Md Mo
Beberapa metoda yang bisa dipakai untuk menghitung kemiringan data, yaitu: rumus
Pearson, rumus Momen, dan rumus Bowley. Rumus Pearson:
SK = (μ - Mo)/σ
= 3(μ - Md)/σ
Kondisi Skewness
Rumus tersebut dipakai untuk data tidak berkelompok maupun data berkelompok.
Bila SK = 0 atau mendekati nol, maka dikatakan distribusi data simetri.
Bila SK bertanda negatif, maka dikatakan distribusi data miring ke kanan.
Bila SK bertanda positif, maka dikatakan distribusi data miring ke kiri.
Semakin besar SK, maka distribusi data akan semakin miring atau tidak
simetri
Contoh Ukuran Kemiringan
Contoh untuk data tentang 20 harga saham pilihan pada bulan Maret 2003 di BEJ. Diketahui
mediannya = 497,17 modus = 504,7. Standar deviasi diketahui sebesar 144,7 dan nilai rata-rata
sebesar 490,7. Cobalah hitung koefisien kecondongannya!
Penyelesaian:
Dari kedua nilai Sk tersebut terlihat bahwa keduanya adalah negatif, jadi kurva condong negatif
(ke kanan). Hal ini disebabkan adanya nilai yang sangat kecil, sehingga menurunkan nilai rata-
rata hitungnya. Angka –0,10 dan –0,13 menunjukkan kedekatan dengan nilai 0, sehingga kurva
tersebut, kecondongannya tidak terlalu besar, atau mendekati kurva normal.
Ukuran Keruncingan/Kurtosis
Keruncingan Kurva
Ke r uncingan Kur va
1/n (x - )4
Rumus Keruncingan: 4 =
4
Ukuran Keruncingan
Kurtosis adalah derajat kelancipan suatu distribusi jika dibandingkan dengan distribusi
normal. Jika nilai kurtosis:
KK > 3 kurva leptokurtis (puncaknya runcing sekali)
KK < 3 kurva platikurtis (puncaknya agak mendatar)
KK = 3 kurva mesokurtis (puncaknya tidak begitu runcing atau distribusi normal)
Contoh Soal Ukuran Keruncingan
Berikut ini adalah pertumbuhan ekonomi beberapa negara Asia tahun 2002.
Hitunglah koefisien keruncingannya.
S2 (K – 3)2
JB = n +
6 24
Jika nilai JB > X2, maka residuail terdistribusi tidak normal, dan jika JB < X2, maka residuail
terdistribusi normal, Misal hasil output JB = 3,4475, karena untuk obs. 24, nilai X2 = 5,99 atau JB
< X2 , maka maka residuail terdistribusi normal. Pada nilai JB = 3,4475 nilai Pvalue = 0,1784.
Pengujian Normalisasi Data dengan JB
12
Series: NILAI
Sample 1 60
10
Observations 60
8 Mean 60.55000
Median 61.50000
6 Maximum 98.00000
Minimum 10.00000
Std. Dev. 20.01900
4
Skewness -0.522102
Kurtosis 2.988199
2
Jarque-Bera 2.726256
0 Probability 0.255859
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Pengujian Normalisasi Data dengan JB
10
Series: TARIF
Sample 1 60
8 Observations 60
Mean 487.7000
6 Median 471.0000
Maximum 600.0000
Minimum 430.0000
4
Std. Dev. 53.25802
Skewness 0.961632
Kurtosis 2.677782
2
Jarque-Bera 9.506924
0
Probability 0.008622
440 460 480 500 520 540 560 580 600
Terima Kasih