Sap Bert BDN Kering
Sap Bert BDN Kering
Sap Bert BDN Kering
(SAP)
OLEH:
PROGRAM NERS FIKES UNMUH JEMBER
PROGRAM NERS FIKES BRAWIJAYA
PROGRAM NERS FIKES MATARAM
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, peserta (keluarga pasien) dapat
mengetahui dan memahami tentang cara memperikirakan berat badan kering
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, pasien, keluarga, dan masyarakat dapat:
a. Menjelaskan pengertian berat badan kering
b. Menjelaskan proses memperkirakan berat badan kering
c. Masalah Yang Berhubungan Dengan Pengkajian Berat Badan Kering Yang
Tidak Akurat
B. Sasaran
Keluarga pasien yang sedang menjalani hemodialisa
C. Metode
Ceramah
Tanya jawab
D. Media
Power point
Leafleat
E. Kegiatan penyuluhan
F. Evaluasi
1. Kriteria struktur:
Peserta hadir ditempat yang telah ditentukan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan ditempat yang telah ditentukan dan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pula
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan
Media telah siap
2. Kriteria proses:
Pasien, keluarga dan masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan
Pasien, keluarga dan masyarakat konsentrasi mendengarkan penyuluhan
Pasien, keluarga dan masyrakat menganjurkan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara lengkap dan benar.
3. Kriteria hasil:
Pasien dan keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian berat badan kering
b. Menjelaskan proses memperkirakan berat badan kering
c. Masalah Yang Berhubungan Dengan Pengkajian Berat Badan Kering Yang
Tidak Akurat
1. DEFINISI
Resep hemodialisis standar menargetkan penarikan cairan sesuai berat badan kering.
Berat badan kering didefinisikan sebagai berat badan terendah pasien yang dapat
ditoleransi tanpa gejala hipotensi. Karena berat badan kering fisiologis merupakan berat
badan yang diperoleh dari fungsi ginjal, permeabilitas vaskuler, konsentrasi protein
plasma, regulasi volume tubuh yang normal, maka berat badan kering di HD secara
teoritis lebih rendah dibanding fisiologis untuk memprofilaksi peningkatan berat badan
interdialitik. Di kebanyakan instansi, berat badan kering diestimasi melalui trial and
error, dan tingkat ketepatannya dicerminkan dalam perkembangan gejala-gejala
intradialitik, kelebihan volume kronis dengan pengendalian tekanan darah yang buruk.
Pengkajian status volume cairan tubuh yang akurat memerlukan pemahaman tiga faktor:
(1) kapasitas kompartemen tubuh (cairan ekstraseluler dan intraseluler); (2) jumlah
cairan pada tiap kompartemen; (3) kandungan solut (mis. sodium), yang akan
mempengaruhi perpindahan cairan antar kompartemen, peningkatan berat badan
interdialitik, dan keberhasilan penarikan cairan selama HD. Ukuran kompartemen,
jumlah cairan, kandungan solut dapat secara mandiri diestimasi dengan teknik-teknik
tertentu, namun ketiga hal tersebut harus dipertimbangkan dalam menentukan berat
badan kering.
Burnama, Erawati F. 2007, Protap Perawatan Klien Haemodialisa. Instalasi Dialisis RSUD
Dr. Doris Sylvanus. Palangka Raya.