Budidaya Tanaman Hidroponik
Budidaya Tanaman Hidroponik
Budidaya Tanaman Hidroponik
Disusun Oleh :
Hendy Saputra
LEMBAR PENGESAHAN
Drs.Muh.Fakih Hudin.MA
NIP.196907101994031002
Pembimbing 1 Pembimbing
2
Kami berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bisa memberi manfaat bagi para pembaca.
Kami juga menyadari bahwa Karya Tulis ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu Kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan guna
menyempurnakan karya tulis kami di masa mendatang.
Halaman
HALAMAN
JUDUL............................................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN
............................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR
.......................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI
........................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR
........................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat .............................................................................................................................................. 1
BAB II ISI
PENDAHULUAN
Paprika
Tomat
Timun Jepang
Melon
Terong Jepang
Selada
Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang
baru. Namun demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan
jelas bagaimana cara melakukan dan apa keuntungannya. Untuk itu dalam tulisan ini
akan dipaparkan secara ringkas dan praktis bertanam dengan cara hidroponik. Dalam
kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang
berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam
dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam
pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa
munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya
perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila
nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari
tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi,
untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan
teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada
umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa
contoh di antaranya adalah:
Arang sekam
Spons
Expanded clay
Rock wool
Coir
Perlite
Pumice
Vermiculite
Pasir
Kerikil
Serbuk kayu
Pot yang ukuran besarnya disesuaikan dengan tanaman yang akan dijadikan maskot,
bisa berupa tanaman sayur seperti terong dan sebagainya. Bisa juga tanaman tahunan seperti
kedondong, jambu ataupun juga bunga-bungaan. Pot yang digunakan sebaiknya pot bertingkat,
yang dilengkapi dengan wadah penampung air dibagian dasarnya.
Bahan pot dapat dari tanah liat dan juga plastik, keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masing. Pot dari tanah liat misalnya memiliki keunggulan mampu menjaga stabilitas
temperatur media, akan tetapi cepat berlumut dan mudah rusak. Sementara pot dari plastik
lebih awet namun tidak bisa melewatkan air dari dinding potnya sehingga stabilitas media tidak
stabil.
Kemudian sebagai media tanam diantaranya dapat digunakan pasir, batu apung putih, batu
zeolit, pecahan batu bata, batu kali dan kawat kasa nilon. Untuk menjaga sterilitas bahan,
sebaiknya semua bahan direbus dulu sebelum dijadikan media tanam. Sedangkan tanamannya,
diambil tanaman yang telah tumbuh di dalam polybag dan siap direplanting kedalam pot.
Apabila semua bahan sudah siap, pertama-tama ambil kawat kasa nilon letakkan didasar pot.
Kemudian masukkan pecahan batu bata selapis, di atasnya diberi batu apung dan batu zeolit
hingga sepertiga bagian dari pot yang digunakan. Setelah itu, ambil tanaman yang siap
dipindahkan dari polybag ke pot, caranya bersihkan akar tanaman yang selama ini sudah
tumbuh di polybag tersebut dengan cara melarutkan media tanamnya (tanah) kedalam air.
Setelah akar-akarnya kelihatan bersih, kemudian kita amati kembali akar tersebut. Bila
ditengarai ada akar yang rusak ataupun terlalu panjang (disesuaikan dengan besarnya tanaman
maskot dan pot) sebaiknya dipotong. Demikian juga untuk daunnya, apabila terlalu rimbun
perlu untuk dikurangi. Kemudian bibit ditanam dalam pot yang sudah terisi bahan sepertiga
bagian dan lanjutkan penambahan media tanam hingga dua pertiga bagian pot. Langkah
selanjutnya isilah pot bertingkat tersebut dengan nutrisi yang dibutuhkan (sesuai paparan
dibawah). Sedang untuk pertama kalinya, tanaman perlu pengerudungan dengan plastik
transparan selama dua minggu, letakkan ditempat yang teduh.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bisa anda peroleh dengan cara memberi berbagai macam pupuk
khusus hidroponik dengan formulasi tertentu yang banyak tersedia ditoko-toko pertanian.
Dalam fase awal pertumbuhan perlu perawatan secara rutin, misalnya dipagi hari tanaman
perlu dikenakan sinar matahari. Kemudian juga perlu pemupukan secara rutin dalam setiap dua
hingga lima hari sekali. Gunakan pupuk NPK sebanyak satu sendok makan untuk kemudian
larutkan ke dalam sepuluh liter air. Masukkan larutan pupuk ini kedalam pot dasar sesuaikan
dengan ketersediaan air dalam pot.
Sebagaimana dalam paparan dimuka, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bisa juga dilakukan
dengan pemberian pupuk tambahan. Yang pemenuhannya bisa melalui daun, misalnya
disemprot dengan Mamigro ataupun tambahan pupuk mikro dengan aplikasi seminggu sekali.
Mengenai kebutuhan nutrisi dalam teknik hidroponik, Soedarsono salah seorang civitas
akademika dari IPB Bogor juga pernah menentukan sebuah formula sebagai berikut :
Kebutuhan unsur makro dapat dipenuhi dengan 6 gram urea, 9 gram SP36, 5 gram 2K, 5 gram
garam inggris (MgSO4) dan 7,5 gram kapur (kalsium karbonat).
Sedangkan unsur mikronya dapat dipenuhi dengan 2,86 gram asam boraks, 0,22 gram asam
sulfat, 2.03 gram mangan sulfat, 0.08 gram terusi, 0.02 asam molibdad dan 7.5 gram Fechelat.
Cara pengaplikasiannya seperti dalam penggunaan NPK, yakni semua unsur baik makro
maupun mikro dilarutkan kedalam 10 liter air. Salah satu bentuk budidaya hidroponik secara
besar-besaran dalam greenhouse.
Keuntungan :
Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan selalu bersih sehingga peletakan
tanaman dalam ruangan akan lebih fleksibel. Sehingga untuk mendisign interior ruangan rumah
akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan
adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung
tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.
Penggunaan tanaman buah-buahan seperti kedondong bangkok misalnya, menurut Santosa
akan bisa menghasilkan penampakan tanaman yang dapat berbuah lebat sepanjang waktu.
Kuncinya adalah dengan mengatur C/N ratio, yakni melalui pemangkasan pada cabang,
batang dan daun yang tumbuh berlebihan. Disamping, pemangkasan juga akan merangsang
pembungaan dan pembuahan.Selain itu, hidroponik juga alternatif pengganti tanah.
Kekurangan :
1. Membutuhkan biaya besar untuk tahap investasi awal
2. Tenaga kerja yang digunakan harus terlatih
3. Target pasar adalah kalangan menengah ke atas
2.3 Gambar Teknik Hidroponik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia sangat kaya akan ragam tumbuhan yang salah satunya baik dikonsumsi dan
bermanfaat bagi tubuh, dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan tingkat ekonomi yang
tinggi, banyak sekali hutan yang dahulunya hijau dan tumbuh subur menjadi tempat
perkebunan dan pemukiman penduduk yang tak terkendali.
Semoga dengan adanya sistem hidroponik ini dapat menyadarkan masyarakat tentang guna
hutan dan juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat .
Semoga juga dengan adanya Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Sistem penanaman Hidrponik
bermanfaat bagi pembaca.