Modulasi AM MAtlab
Modulasi AM MAtlab
Modulasi AM MAtlab
1
Terkadang adalah sangat mengasyikkan apabila kita dapat melihat apa yang telah kita
pelajari ditayangkan dalam bentuk yang seakan-akan sama dengan yang sebenarnya. Oleh
karena itu dalam buku ini saya menambahkan satu bab khusus mengenai program simulasi
modulasi AM.
Program simulasi ini sangat berguna apabila kita ingin melakukan analisa terhadap
sistem yang sedang kita pelajari. Ini dilakukan dengan cara mencoba-coba untuk
mengubah parameter-parameter input program simulasi dan melihat pengaruhnya pada
output yang dihasilkan sehingga berbagai kesimpulan dapat kita peroleh disana. Sebagai
contoh kita dapat mengubah parameter indeks modulasi m pada program simulasi kita dan
melihat efeknya pada output yang dihasilkan dalam sekejab. Hal ini sangat berbeda apabila
kita melakukan perhitungan secara manual, karena membutuhkan waktu yang lama dan
ketelitian dalam perhitungan sehingga kita kesulitan untuk melihat efek-efek perubahan
paramter terhadap output sinyal yang dihasilkan.
1.2.2. Modulasi AM
Modulasi amplitudo (Amplitude Modulation, AM) adalah proses menumpangkan sinyal
informasi kesinyal pembawa (carrier) dengan sedemikian rupa sehingga amplitudo
gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) sinyal
informasi. Pada jenis modulasi ini amplitudo sinyal pembawa diubah-ubah secara
proporsional terhadap amplitudo sesaat sinyal pemodulasi, sedangkan frekuensinya tetap
selama proses modulasi.
Seperti telah dijelaskan di atas, pada modulasi amplitudo maka besarnya amplitudo
sinyal pembawa akan diubah-ubah oleh sinyal pemodulasi sehingga besarnya sebanding
Gambar 1. 1Gambar
Bentuk1.Bentuk sinyal modulasi amplitude (AM)
sinyal modulasi amplitude (AM)
2
dengan amplitudo sinyal pemodulasi tersebut. Frekuensi sinyal pembawa biasanya jauh lebih
tinggi daripada frekuensi sinyal pemodulasi. Frekuensi sinyal pemodulasi biasanya
merupakan sinyal pada rentang frekuensi audio (AF, Audio Frequency) yaitu antara 20 Hz
sampai dengan 20 kHz. Sedangkan frekuensi sinyal pembawa biasanya berupa sinyal radio
(RF, Radio Frequency) pada rentang frekuensi tengah (MF, Mid- Frequency) yaitu antara
300 kHz sampai dengan 3 Mhz.
Sinyal pembawa berupa gelombang sinus dengan persamaan matematisnya:
1. Bukalah program matlab dengan melakukan double klik pada icon matlab
2. Setelah jendela command prompt Matlab terbuka, ketikkan perintah sebagai
berikut:
Fs = 100; %Frekuensi sampling 100 kali per detik
t = [0:2*Fs+1]'/Fs; %waktu sampling adalah sepanjang 2 detik
Fc = 10; % Frekuensi carrier 10 Hz
x = sin(2*pi*t); % menghasilkan sinyal sinus sebagai sinyal informasi
subplot(3,1,1);%menghasilkan 3 gambar dalam 1 jendela
plot(t,x); %menampilkan sinyal x sebagai fungsi waktu t
hold on; %menahan gambar sinyal x
3
ydouble = amod(x,Fc,Fs,'amdsb-sc'); %modulasi am-dsb-sc
plot(t,ydouble,'r')%menampilkan sinyal ydouble sebagai fungsi waktu t
xlabel('waktu t (detik)');%memberikan komentar pada sumbu datar
%gambar
ylabel('amplituda');%memberikan komentar pada sumbu tegak gambar
axis([0 2 -1 1]);%membatasi sumbu datar dengan nilai 0 sampai 2 dan
% sumbu tegak dengan nilai -1 sampai 1
grid on %menampilkan garis putus-putus grafik
4
1.4.4 Menghasilkan sinyal AM-SSB.
3. Perhatikan gambar kedua, gambar ini merupakan gambar sinyal termodulasi AM-DSB-
FC, dapatkah anda jelaskan perbedaannya dengan gambar diatas (sinyal termodulasi
AM-DSB-SC)?
4. Dapatkah anda lihat pengaruhnya terhadap sinyal yang dihasilkan ? Coba jelaskan!
5. Ketikkan perintah berikutnya pada command prompt Matlab
ysingle = amod(x,Fc,Fs,'amssb');%memodulasi x dengan metode am-ssb
subplot(3,1,3);%menghasilkan 3 gambar dalam 1 jendela
plot(t,x); hold on %menampilkan sinyal x sebagai fungsi waktu t
xlabel('waktu t (detik)'); %memberikan komentar pada sumbu datar
% gambar
ylabel('amplituda AM-SSB'); %memberikan komentar pada sumbu
%tegak gambar
plot(t,ysingle,'r');%menampilkan sinyal ysingle sebagai fungsi waktu t,
%berwarna merah
axis([0 2 -1 1]);%membatasi sumbu datar dengan nilai 0 sampai 2 dan
%sumbu tegak dengan nilai -1 sampai 1
grid on %menampilkan garis putus-putus grafik
5
1.4.6 Demodulasi AM-DSB-FC
1. Ketikkan perintah selanjutnya berikut ini:
z2 = ademod(ydoubletc,Fc,Fs,'amdsb-tc');%melakukan demodulasi
%sinyal AM-DSB-SC
subplot(3,1,2);%menghasilkan 3 gambar dalam 1 jendela, untuk jendela
% ke-2
plot(t,z2); %menampilkan sinyal hasil demodulasi sebagai fungsi
% waktu t
axis([0 2 -1.5 1.5]);%membatasi sumbu datar dengan nilai 0 sampai 2
%dan sumbu tegak dengan nilai -1 sampai 1
grid on; %menampilkan garis putus-putus grafik
6
1.5. Hasil Pratikum.
1.5.1. Menghasilkan sinyal informasi.
7
M=0.1
M=0.2
M=0.3
M=0.4
8
M=0.5
M=0.6
M=0.7
M=0.8
9
M=0.9
Gambar 15.AM-DSB-SC.
10
1.5.6. Demodulasi AMI-DSB-FC.
Gambar 16.AMI-DSB-FC.
Gambar 17.AM-SSB.
1.6. Analisa.
Perbedaan sinyal Demodulasi DSB SC dengan sinyal Informasi Asli.
11
Gambar 18.Perbedaan sinyal Demodulasi DSB SC dengan sinyal Informasi Asli
Perbedaan antara sinyal dimodulasi DSB SC dengan sinyal Informasi Asli adalah gambar
gelombang antara DSB SC dan Informasi Asli. Gelombang hampir membentuk
gelombang sephasa. Sinyal Informasi Asli bentuk gelombang mendahului sinyal
dimodulasi DSB SC.
Perbedaan antara sinyal dimodulasi DSB FC dengan sinyal Informasi Asli adalah gambar
gelombang antara DSB FC dan Informasi Asli. Berbeda dengan demodulasi DSB SC
yaitu gambar gelombang di mulai dari titik 0, tetapi di DSB FC gelombang di mulai di
titik -1. Sinyal DSB FC berawalan dengan gelombang yang tidak begitu bagus.
Perbedaan sinyal Deomudulasi SSB dengan sinyal Informasi Asli ialah pada bentuk
gambar gelombang. Pada demodulasi SSB dan demodulasi DSB SC memiliki persamaan
yaitu gelombang di mulai dari titik 0. Tetatip bentuk gelombang pada demodulasi SSB
12
memiliki bentuk yang sedikit berantakan tidak seperti dengan demodulasi DSB SC.
Bentuk garis gelombang pada demodulasi sama dengan seprti DSB FC tidak begitu
bagus. Pada perbedaan ini gelombang sinyal Informasi Asli mendahului gelombang
sinyal demodulasi SSB.
1.7. Pembahasan.
ylabel('Sinyal Informasi') yang digunakan untuk melakukan penamaan terhadap
sumbu y
Sublot fungsinya adalah membuat seolah olah grafik kita sebagai sebuah elemen
matrik dalam sebuah window
Plot berfungsi untuk memvisualisasikan data 2d dalam koordinat x&y.
Hold on berfungsi untuk menimpa gambar lama
Xlabel digunakan untuk memberi label sumbu pada sumbu x. Input dari perintah xlabel
berupa string.
Grid digunakan untuk memberi grid pada gambar.
Axis digunakan untuk mengatur nilai minimum dan maksimum dari sumbu x dan
sumbu y.
1.8. kesimpulan.
Tidak perubahan sinyal pada perbedan DSB-FC dengan Sinyal informasi asli,
perbedaan DSB-SC dengan sinyal informasi asli dan perbedaan sinyal SSB dengan
sinyal informasi asli. Mempunyai gelombang yang dan tidak berbeda.
Indek modulasi mulai terlihat jelas pada m=0.7, m=0.8 dan m=0.9. Pada m=0.1, m=0.2,
m=0.3 dan m=0.4 mempunyai gambar gelombang yang hampir sama.
13