06 - Rejection Band Amplifier

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM KOMUNIKASI RADIO


SEMESTER V TH 2013/2014

JUDUL

REJECTION BAND AMPLIFIER

GRUP

06

5B
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

PEMBUAT LAPORAN

: Kelompok 6

NAMA PRAKTIKAN

: 1. Gina Deliana Utami


2. Mursalin Fajri
3. Sahlah

TGL. SELESAI PRAKTIKUM

TGL. PENYERAHAN LAPORAN :

25 Agustus 2014

02 September 2014

N I L A I

:..........

KETERANGAN

: .................................................
..................................................
..................................................

REJECTION BAND AMPLIFIER


I.

Tujuan
Membuat rejection band amplifier dan membuat rangkaian sesuai dengan frekuensi

yang diberikan.
Menerangkan fungsi dari rangkaian osilator yang dipararelkan dengan input amplifier.
Menghitung factor penguatan dan bati dalam dB, untuk bermacam-macam frekuensi

pada band rejection amplifier.


Menggambarkan grafik untuk memperlihatkan hubungan antara bati dan frekuensi

dengan menggunakan hasil logaritmik.


Menentukan pelemahan rejection band amplifier sesuai dengan frekuensi yang

diberikan.
Menghasilkan kurva band pass dari rejection band amplifier dengan menggunakan

wobble generator.
Menerangkan umpan balik negative tegangan dan arus sebagai respon dari rejection
band amplifier.

II.

Diagram Rangkaian

III.

Alat dan Komponen


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

IV.

Nama Alat dan Komponen


Universal powes supply
Function generator
Universal pautch panele
Dual trace oscilloscope
Test probe
Frequency counter
Resistor 100 Ohm
Resistor 1 KOhm
Resistor 47 KOhm
Resistor 100 KOhm

Jumlah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

No
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Nama Alat dan Komponen


Variable capasitor 5500pF
Capasitor 1 pF
Capasitor 1 nF
Capasitor 4,7 nF
Capasitor 0,1 uF
Capasitor 10 nF
Diode AA 118
Transistor BG 107, base left
Coil 140 uH

Jumlah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah

Dasar Teori
Pada suatu sistem radio atau televisi, ada kalanya perlu untuk membuang atau
melemahkan suatu band frekuensi atau suatu frekuensi tertentu, sebagai contoh adalah
frekuensi intermediate (IF).
Oleh karenanya, pada penerima radio atau televisi, sebuah rangkaian tertentu
digunakan untuk menolak Frekuensi Intermediate (IF) ini, sebelum mencapai mixer atau
tuner.
Fungsi dari rejection band amplifier ini sendiri adalah untuk melemahkan / mem-blok
suatu band frekuensi dan menguatkan band yang lain. Band reject filter atau disebut juga
sebagai band stop filter adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk menahan
sinyal dengan range frekuensi diatas frekuensi batas bawah (fL) dan dibawah range
frekuensi batas atas (fH). Dan akan melewatkan sinyal dengan range frekuensi diluar
range frekuensi batas bawah (fL) dan frekuensi batas atas (fH). Band reject filter atau
band stop filter aktif dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut:
Jenis Band Reject Filter Aktif:
Band reject filter bidang lebar
Band reject filter bidang sempit
Band Reject Filter (BRF) Bidang Lebar BRF bidang lebar adalah terdiri dari
rangkaian HPF dan LPF yang dimasukkan ke rangkaian penjumlah. Sedang BRF bidang
sempit adalah terkenal dengan rangkaian Notch Filter yaitu menolak frekuensi tertentu.
Contoh rangkaian Band Reject Filter bidang lebar seperti gambar berikut ini.

Respons Output Band Reject Filter Bidang Lebar Untuk menentukan nilai frekuensi
batas atas (fH) dan frekuensi batas bawah (fL) dapat mengguanakan rumus-rumus untuk
rangkaian LPF dan HPF serta rangkaian penjumlah berlaku untuk menentukan nilai nilai
komponen atau elemen pasif yang digunakan untuk rangkaian band reject filter bidang
lebar ini.

Dimana:
fH = Frekuensi batas atas (frekuensi cut Off rangkaian Low Pass Filter (LPF)
fL = Frekuensi batas bawah (frekuensi cut Off rangkaian High Pass Filter (LPF)
RCLPF = nilai R dan C pada sisi rangkaian Low Pass Filter (LPF)
RCHPF = nilai R dan C pada sisi rangkaian High Pass Filter (HPF)
Band Reject Filter (BRF) Bidang Sempit Nama band reject filter bidang sempit ini
sering dikenal dengan nama Aktif Notch Filter. Rangkaian menggunakan model twin-T
circuit. Biasanya rangkaian aktif Notch Filter ini digunakan pada rangkaian intrumentasi
medis. Pada rangkaian band reject filter (BRF) bidang sempit atau Aktif Notch Filter
terdapat daerah frekuensi yang akan ditahan oleh rangkaian Notch Filter ini (fN) yang
dapat dirumuskan sebagai berikut :

Rangkaian band reject filter atau aktif notch filter adalah gabungan filter low pass
RC dan filter high pass RC dengan konfigurasi twin-T circuit. Gambar rangkaian band
reject filter bidang (BRF) sempit adalah sebagai berikut:
Rangkaian Band Reject Filter (BRF) Bidang Sempit

V.

Data Percobaan
Hasil 5.1.1
Respon frekuensi dari rangkaian ?
Semakin tinggi frekuensi yang diinput maka semakin rendah amplitudo yang
dihasilkan.
Hasil 5.1.2
Komponen-komponen yang berpengaruh ?
Induktor, Kapasitor, Resistor dan Transistor
Fungsi
Induktor dan kapasitor berfungsi sebagai rangkaian resonator atau resonansi
Induktor berfungsi untuk menahan arus bolak balik dan meloloskan DC
Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik
Resistor berfungsi sebagai penahan arus pada rangkaian
Transistor berfungsi sebagai penguat amplifier

Hasil 5.2.1 dan 5.2.3

Gain =

350

400

420

440

460

480

500

520

570

560 mV

440 mV

420

340

240

100

160

240

420

mV

mV

mV

mv

Mv

mV

Mv

0,7

0,55

0,525

0,425

0,3

0,125

0,2

0,3

0,525

-1,54

-2,59

-2,79

-3,71

-5,22

-9,03

-6,98

-5,22

-2,79

Hasil 5.2.4
Gain pada 350 Khz = 0,7 dB
Gain pada 460 KHz = 0,3 dB
Redaman
= 0,4 dB

Hasil 5.2.5
G = 1, pada F1
Dan F2

= 350 kHz
= 650kHz

Hasil 5.3.1
Hasil bila R6 dishort adalah amplitudo akan semakin besar.
Hasil 5.3.2
Apabila C5 dilepas adalah gelombang yang dihasilakn tidak terpotong.
VI.

Analisa Data
Pada rangkaian diperoleh gain terendah pada frekuensi 480 kHz, jika frekuensinya
di atas atau di bawah 460 kHz gainnya naik. Semakin naik atau turun frekuensinya dari
480 kHz, maka gain semakin naik. Gain pada frekuensi 480 kHz ini sebesar -9,03 dB.
Untuk gain tertinggi terletak pada frekuensi 350 kHz, yaitu sebesar -1,54 dB. Dari sini
dapat diperoleh redaman yaitu dengan mengurangi gain tertinggi dengan gain terendah
sehingga didapat redamannya sebesar 0,4 dB. Hal ini disebabkan karena sebuah
rangkaian osilator dengan fo = 480 kHz membentuk bagian dari suatu pembagi tegangan
dan bagian lain menjadi resistansi input amplifier. Rangkaian osilator sebagai suatu
resistansi seri efektif di pembagi merupakan resistansi yang besar pada saat resonansi dan
melemahkan tegangan ouput atau dengan kata lain makin dekat frekuensi dengan
frekuensi IF maka tegangan outputnya akan kecil.
Jika R6 dishort atau C5 dilepas, maka gelombangnya menjadi besar. Hal ini
disebabkan karena kapasitor berfungsi sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian
oscilator apabila dilepas maka akan mendapatkan nilai yang lebih besar. Namun
walaupun gelombangnya menjadi besar, bentuk gelombangnya terdistorsi.

VII.

Kesimpulan
Fungsi dari rejection band amplifier adalah untuk melemahkan atau mem-blok

suatu band frekuensi dan menguatkan band yang lain atau suatu ftekuensi tertentu.
Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah menyeimbangkan hasil output pada

osciloskop, sampai mendapatkan gain yang diinginkan.


Kurva gain mulai naik pada saat frekuensi 350 kHz dan lama kelamaan turun lalu

naik kembali.
Posisi kurva gain terendah didapat saat frekuensi 480 kHz.
Redaman didapat dari hasil pengurangan gain pada saat naik dan pada saat gain
terendah.

Referensi
Filter Band Stop atau filter band reject memiliki respon yang berkebalikan dari filter band
pass. Filter ini melewatkan semua frekuensi kecuali sinyal dalam range frekuensi tertentu
akan diilemahkan. Rangkaian filter band stop terdiri dari resistor, induktor, dan kapasitor
seperti ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1 Rangkaian filter band stop menggunakan komponen RLC


Perhatikan bahwa rangkaian filter tersebut menggunakan rangkaian tank (LC) sebagai
komponen penyusun rangkaian filter tersebut. Kombinasi dari induktor dan kapasitor
menghasilkan impedansi total yang besar sekali pada saat frekuensi resonansi. Oleh karena
itu, untuk setiap sinyal input yang memiliki frekuensi sama dengan frekuensi resonansi,
sinyal tersebut akan diredam dan secara efektif outputnya sama dengan nol. Karena rangkaian
filter ini secara efektif menghilangkan setiap sinyal yang memiliki frekuensi sama dengan
frekuensi resonansi, rangkaian ini seringkali disebut dengan filter notch. Respon penguatan
tegangan dari filter notch ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2 Respon frekuensi untuk penguatan tegangan dari filter notch


Untuk sinyal frekuensi rendah, induktor memiliki impedansi yang rendah sehigga menjadi
short circuit dan sinyal input bisa lewat dari input ke output, dan memperoleh peredaman
yang sangat minimal. Sebaliknya, sinyal frekuensi tinggi, kapasitor memiliki impedansi yang
rendah sehingga sinyal input dengan frekuensi tinggi masih bisa lewat rangkaian tersebut dari
input menuju output. Walaupun pada artikel ini, tidak dibahas tentang analisa filter notch
secara mendalam, fungsi transfer dari rangkaian filter pada gambar 1 adalah.

persamaan 1
Perhatikan bahwa fungsi transfer dari filter notch lebih rumit dari pada tiga jenis filter lainnya
(filter low pass, high pass, band pass). Karena keberadaan persamaan kuadrat pada pembilang
dan penyebut pada fungsi transfernya, filter jenis ini disebut dengan filter orde dua. Disain
filter seperti ini memiliki cabang khusus diluar teknik elektronika.

Selain menggunakan komponen RLC, filter band stop juga dapat dirancang menggunakan
komponen filter low pass dan high pass seperti pada filter band pass. Namun berbeda dengan
filter band pass yang menghubungkan rangkaian filter low pass dan high pass secara seri,
untuk membentuk filter band stop, rangkaian filter low pass dan high pass harus dirangkai
paralel. Seperti ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3 Blok diagram dari filter band stop. Merupakan kombinasi paralel antara filter high
pass dan low pass.
Dengan menggunakan komponen RC untuk tiap-tiap filternya, maka rangkaian filter band
stop dapat dilihat pada gambar 4. Filter low pass tersusun atas R 1, R2, dan C1 dalam
konfigurasi T. Sedangkan bagian filter high pass tersusun atas C 2, C3, dan R3 juga dalam
konfigurasi T. Kedua rangkaian filter ini digunakan bersama dan dikenal dengan nama
filter T-kembar (Twin T), menghasilkan respon yang tajam ketika nilai-nilai
komponennya dipilih sesuai dengan persamaan berikut ini :
Nilai komponen pada rangkaian filter band stop
R1 = R2 = 2(R3)
C2 = C3 = (0.5)C1
Dengan menggunakan nilai-nilai sesuai persamaan di atas, maka frekuensi yang di-reject atau
diredam oleh filter notch tersebut adalah
fnotch = 1/4R3C3

Gambar 4 Rangkaian filter band stop T-Kembar


Disain filter yang sebenarnya menggunakan operational amplifier (op amp) untuk
menghasilkan penguatan tegangan yang lebih signifikan pada filter pass band. Sebagai
tambahan, filter aktif tersebut memiliki keuntungan yaitu memiliki impedansi input yang
sangat besar untuk menghindari efek beban (loading effects).

Anda mungkin juga menyukai