Malaysia 2
Malaysia 2
Malaysia 2
A. Peta Negara
B. Letak Negara
1. Letak Astronomis
Malaysia Timur berada pada posisi 1LU-7LU dan 10040BT-
119BT.Malaysia Barat terletak pada posisi 1LU-7LU dan 100BT-
10402BT.
2. Letak Geografis
Malaysia merupakan sebuah Negara kerajan.Wilayahnya terdiri dari
dua bagian yang terpisah.Sebagian berada di semenanjung Malaysia
yang disebut Malaysia Barat dan sebagian berada di bagian utara
pulau Kalimantan yang disebut Malaysia Timur
Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei,
dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim
tropika.[7
C. Kondisi Fisik
1. Bentang Alam
2. Iklim
Malaysia beriklim tropis.Curah hujan rata-rata 2.540 mm/tahun
dengan suhu rata-rata27C.Musim hujan terjadi mulai bulan
November hingga Maret.Musim kemarau terjadi mulai bulan juni
hingga awal September.
D. Keadaan Penduduk
1. Jumlah Penduduk
Pada pertengahan tahun 2004 jumlah penduduknya 25,6 juta jiwa
dan berdasarkan pekiraan pada tahun 2025,jumlah penduduknya
akan meningkat menjadi 36 juta jiwa.Malaysia memiliki angka
kelahiran 26 dan angak kematian 5.Sedangkan pertumbuhan
penduduk alaminya mencapai 2,1% per tahun.
2. Kepadatan Penduduk
3. Suku Bangsa
Penduduk Malaysia terdiri dari: Bangsa Melayu (59%),Bangsa Cina
(32%),dan Bangsa India (8%).Sisanya terdiri dari Suku Semang(asli
Malaysia) dan Suku Dayak yang berada di Malaysia Timur.
4. Agama
F. Kegiatan Ekonomi
1. Jenis Kegiatan Ekonomi Penduduk
2)Pertambangan
3)Perdagangan
3. Kota-kota penting
Kuala Lumpur
Johor Bahru
Shah Alam
Subang Jaya
Alor Setar
4. Kota wisata
5. Kjllkj
Bendera
Kuala Lumpur
Ibu kota Putrajaya (pusat administratif)2
308LU 10142BT
Kota terbesar Kuala Lumpur
Bahasa resmi Bahasa Melayu (Bahasa Malaysia) 3
Monarki terpilih konstitusional federal
Pemerintahan
dan demokrasi parlementer)
Yang di-Pertuan
- Sultan Abdul Halim Muadzam Shah
Agong
- Perdana Menteri Najib Tun Razak
Luas
- Total 329,847 km2 (66)
Penduduk
Perkiraan Sep
- 27.730.000[3] (43)
2008
- Sensus 2000 24.821.286
Mata uang Ringgit (RM) (MYR)
Malaysia adalah sebuah negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan
tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi.[6][7]
Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan
persekutuan. Jumlah penduduk negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan
ke dalam dua kawasan Malaysia Barat dan Malaysia Timur oleh Kepulauan
Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia berbatasan dengan
Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat
khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan
Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model
pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]
Kota-kota Besar
1. Kuala Lumpur
2. Johor Bahru
3. Shah Alam
4. Subang Jaya
5. Alor Setar
1. Keadaan Alam
Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas
ke-66 di dunia, dengan jumlah penduduk kira-kira 27 juta dan luas wilayah melebihi
320.000 km2. Jumlah penduduk sedemikian cukup sebanding dengan jumlah penduduk
Arab Saudi dan Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding dengan luas wilayah
Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, sebuah negara bagian di Amerika Serikat.
Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan.
Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang
landai hingga hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di
Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah
khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April hingga Oktober) dan
timur laut (Oktober hingga Februari).
Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan
benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia,
jalur pelayaran terpenting di dunia.[69]
2. Sumber Utama
Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan
pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet
alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan,
kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit
juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.
Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk
membuat kontribusi berarti bagi ekonomi Malaysia pada abad ke-19. Kini, ditaksir 59%
daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya
setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi,
dengan adanya komitmen pemerintah untuk melindungi lingkungan dan sistem ekologi,
sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah
menurunnya laju penebangan pohon.
Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi
penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar
di dunia hingga runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada abad ke-19
dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972
minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor
pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan
minyak bumi dan gas alam di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan
Terengganu memiliki sumbangan penting bagi ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut
tingkat kepentingan dan keberartiannya adalah tembaga, bauksit, besi, dan batu bara
bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping,
barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer.
Sejumlah emas dengan kadar minimalis juga diproduksi.
3. Keadaan Ekonomi
Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea
Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari
ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis
manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai dibuka dan beberapa
tahun kemudian, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini[rujukan?].
Malaysia secara konsisten menerima lebih dari 7% pertumbuhan PDB disertai dengan
inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia
bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dan sebagainya.
Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998
dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun
2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan
ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang besar telah mengurangi dampak tersebut.
Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan
Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei,
kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Tujuan utamanya adalah menghilangkan keterkaitan
ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai menerapkan NEP
sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan
perdebatan, kendati secara resmi berakhir pada 1990 dan diganti dengan Kebijakan
Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang
hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya
menciptakan pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati
beberapa perbaikan di dalam kekuatan ekonomi Melayu secara umum, pemerintah
Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas
suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa,
perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang dibantu.[91] Perlakuan
khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di antara non-Melayu dan Melayu.
4. Sosial Budaya
Budaya Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang
terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:
1. Kebudayaan Melayu
2. Kebudayaan Tionghoa
3. Kebudayaan India
4. Kebudayaan Kadazan-Dusun
5. Kebudayaan Dayak, Iban, Kayan, Kenyah, Murut, Lun Bawang, Kelabit, dan
Bidayuh.
6. Peta