Pendahuluan Egg Grading
Pendahuluan Egg Grading
Pendahuluan Egg Grading
PENDAHULUAN
Telur merupakan salah satu produk pangan yang berasal dari ternak yang mudah rusak
dan busuk. Karena itu kebersihan telur harus diperhatikan mulai dari telur menetas sampai
penyimpanan kepada konsumen. Kualitas cangkang yang buruk telah menjadi perhatian
ekonomi utama produsen telur komersial. Seiring meningkatnya permintaan akan produk
peternakan, diantaranya yaitu telur yang berasal dari unggas. Telur yang diminati oleh
konsumen, bisanya telur yang memiliki kualitas baik. Suatu metode yang digunakan untuk
mengamati kualitas telur adalah uji kualitas telur (egg grading). Di pasaran umumnya telur
yang dijual sama sekali tidak memperhatikan kualitas telur, karena itulah uji kualitas telur (egg
Penilaian kualitas telur terbagi menjadi dua bagian yakni, penilaian eksterior (bagian
luar) dan interior (bagian dalam) telur. Penilaian eksterior telur meliputi ukuran, bentuk, dan
kebersihan cangkang. Sedangkan penilaian interior telur dilihat dari kondisi kantong udara,
putih (albumen) dan kuning telur (egg yolk). Di Indonesia, kualitas telur konsumsi diatur dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3926-1995. Penilaian eksterior dilakukan dengan cara
melihat langsung kondisi penampakan telur secara kasat mata, sedangkan penilaian interior
dilakukan dengan cara meneropong atau candling, di sortir manual satu per satu.
Oleh karena itu, sebagai orang-orang yang akan bekerja dalam dunia peternakan sangat
penting untuk mengetahui cara pengujian kualitas telur agar menghasilkan performa produksi
telur tetas yang optimal dan tidak tertipu dengan kualitas telur yang jelek. Berdasarkan
permasalahan yang sudah dijelaskan, maka praktikum mengenai uji kualitas telur (egg grading)
2. Bagaimana hasil dari pengamatan interior pada telur sebelum dipecahkan dan sesudah
dipecahkan ?
2. Mengetahui hasil dari pengamatan interior pada telur sebelum dipecahkan dan sesudah
dipecahkan.
1.4 Manfaat
2. Memberikan informasi mengenai hasil dari pengamatan interior pada telur sebelum
Padjadjaran.