Sistem Reproduksi Tumbuhan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap tumbuhan memiliki organ reproduksi yang digunakan untuk
memperbanyak dirinya. Lain halnya dengan manusia dan hewan, organ reproduksi
pada tumbuhan memiliki struktur, bentuk dan fungsi yang berbeda-beda pula. Bunga
merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan
rnerupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun
yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat
perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan
tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan
mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah.
Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami
metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Siklus
hidup pada tumbuhan pun mengalami perbedaan. Lumut mengalami siklus hidup
diplobiontik dengan pergantian generasi heteromorfik. Kelompok tumbuhan ini
menunjukkan pergiliran generasi gametofit dan sporofit yang secara morfologi
berbeda. Generasi yang dominan adalah gametofit, sementara sporofitnya secara
permanen melekat dan tergantung pada gametofit. Oleh sebab itu, pada makalah
kami kali ini akan membahas tentang struktur organ reproduksi tumbuhan dan siklus
hidup tumbuhan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah-masalah pada penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa sajakah organ reproduksi pada tumbuhan?
2. Bagaimana sistem reproduksi pada tumbuhan?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian dari perkembangbiakan secara generatif
dan vegetatif?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja organ reproduksi pada tumbuhan
2. Untuk mengetahui sistem reproduksi pada tumbuhan
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari perkembangbiakan secara
generatif dan vegetatif
BAB II
ISI

A. Organ Reproduksi pada Tumbuhan


Pada tumbuhan terdapat alat reproduksi yaitu berupa putik dan benang
sari.
1. Putik
Putik adalah alat kelamin betina yang dapat menghasilkan sel
kelamin betina dan di sebut sel telur (ovum).
Bagian bagian putik sebagai berikut :
- Kepala putik (stigma)
Kepala putik berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
penyerbukan di atas kepala putik terdapat bulu-bulu yang
sangat halus dan berlendir sehingga dapat membantu
menangkap serbuk sari.
- Tangkai putik
- Bakal buah
Bakal buah terdapat paling dekat dengan dasar bunga
(Reseptakulum) bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji
(ovulum).

2. Benang Sari
Benang sari adalah alat kelamin jantan yang dapat
menghasilkan sel kelamin jantan yang di sebut sel sperma
(Spermatozoid).

B. Sistem Reproduksi pada Tumbuhan


Reproduksi pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi reproduksi
aseksual (vegetatif) dan reproduksi seksual (generatif).
1. Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi aseksual atau reproduksi secara vegetatif adalah cara
reproduksi (perbanyakan diri) tanpa melewati proses peleburan dua
gamet. Artinya, satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri untuk
menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induk.
Reproduksi vegetatif dapat terjadi secara alami dan buatan.
a. Reproduksi Vegetatif Alami
Reproduksi secara vegetatif alami merupakan cara reproduksi yang
dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Berikut ini
beberapa bagian tumbuhan yang berperan dalam reproduksi vegetatif
alami diantara :
- Rhizoma
Rhizoma (rimpang, akar tinggal) merupakan batang
yang tumbuh menjalar secara horizontal horizontal di dalam
tanah menyerupai akar. Contohnya kunyit, temulawak, jahe,
lengkuas, alang-alang, dan lain-lain.
- Stolon
Stolon (geragih) merupakan batang yang tumbuh
menjalar di atas tanah. Jika batang tersebut tertimbun tanah,
bagian buku-buku (ruas) stolon akan tumbuh menjadi individu
baru. Contohnya arbei (stroberi), dan daun kaki kuda (Centela
asiatica).
- Spora
Individu baru terbentuk dari spora yang dihasilkan oleh
induknya. Tiap spora bisa tumbuh menjadi individu baru.
Perkembangbiakan dengan spora terjadi pada alga, jamur,
lumut, dan paku-pakuan.
- Umbi Lapis
Umbi lapis (bulbus) merupakan batang berukuran
pendek di dalam tanah yang dikelilingi oleh berlapis-lapis
daun tebal. Tunas umbi lapis tumbuh ke arah sampingdari
bagian tubuh induk, biasanya dinamakan siung. Jika siung
dipisahkan dari induknya, siung tersebut akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Contohnya bawang merah (Allium cepa).
- Umbi Batang
Umbi batang merupakan batang yang membengkak di
dalam tanah dan mengandung cadangan makanan. Pada umbi
batang terdapat mata (kuncup) sehingga pada saat ditanam
dapat tumbuh membentuk tunas dan akar baru. Contohnya
wortel, lobak, dan bit.
- Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang tumbuh membesar dan
beberapa tempat pada umbi tersebut terdapat calon tunas yang
dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh: ubi dan kentang.
- Tunas
Tunas merupakan bagian yang memiliki bakal tunas
yang dapat tumbuh menjadi tunas dan individu baru.
Perkembangan tunas menjadi individu baru dipengaruhi oleh
lingkungan (kelembapan, suhu, pH, dan cadangan makanan).
Contohnya bamboo dan kelapa.
- Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuhnya tidak
pada batang, misalnya di daun. Contoh: cocor bebek, cemara,
dan sukun.

b. Reproduksi Vegetatif Buatan


Reproduksi vegetatif buatan merupakan cara perbanyakan
tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini,
manusia sengaja memanfaatkan kemampuan meristematis tumbuhan
untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perbanyakan ini
dapat dilakukan dalam waktu relatif lebih singkat dibandingkan
dengan secara alami. Beberapa usaha perbanyakan yang tergolong
pada reproduksi vegetatif buatan adalah sebagai berikut :
- Mencangkok
Mencangkok merupakan usaha perbanyakan yang
bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang sama seperti
induknya dan cepat berbuah. Cara mencangkok adalah dengan
cara membuang sebagian kulit dan kambium secara melingkar
pada cabang batang , lalu ditutup dengan tanah yang kemudian
dibalut dengan sabut atau plastik dan tanah. Setelah akar
tumbuh, batang tepat di bawah cangkokan dipotong kemudian
ditanam. Contoh tanaman yang bisa dicangkok antara lain
adalah : Mangifera indica (mangga), Citrus sp. (jeruk),
Psidium sp. (jambu), Tamarindus indica (asam), Manilkara sp.
(sawo), dan Nephelium lappaceum (rambutan).
- Menempel (Okulasi)
Menempel merupakan usaha perbanyakan yang
bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang memiliki sifat
berbeda dalam satu pohon. Misalkan tanaman yang satu
memiliki akar yang kuat, tahan penyakit, tapi bunganya
kurang baik, sedangkan tanaman yang lain (biasanya berbeda
dalam varietas) memiliki bunga yang baik, tetapi akarnya
kurang baik. Tumbuhan yang kedua ini dapat ditenpelkan pada
tumbuhan yang pertama (tumbuhan dasar). Contohnya mawar
(Rosa sp.), terung-terungan (Solanaceae), jeruk, mangga, dll.
- Menyambung
Menyambung merupakan usaha perbanyakan yang
dilakukan dengan cara menyambung dua batang tanaman yang
masih tergolong satu spesies, satu genus, atau satu famili.
Dalam menyambung kita memindahkan ujung ranting, ujung
batang, atau ujung cabang secara keseluruhan (tanaman atas)
kepada tanaman dasar. Kemudian pada tempat sambungan
tersebut diikat dengan tali. Contohnya Hevea braziliensis
(karet), dan pohon buah-buahan.
- Menyetek
Setek merupakan usaha perbanyakan yang paling
banyak dikenal dalam masyarakat. Menyetek dilakukan dengn
cara menanam potongan batang tanaman. Setek dengan
kekuatannya sendiri akan menumbuhkan akar dan daun
sehingga berkembang menjadi individu baru. Perbanyakan
dengan setek meliputi setek batang, setek daun, setek akar,
setek pucuk, dan setek umbi.
Cara setek banyak dipilih orang karena perbanyakan
tanaman dengan setek memiliki banyak keunggulan
dibandingkan cara perbanyakan vegetatif lainnya. Misalnya
sifat tanaman yang dihasilkan sama dengan induknya., bagian
tanaman induk yang diperlukan untuk setek hanya sedikit
(tetapi dapat menghasilkan banyak bibit tanaman), dan tidak
memerlukanbanyak biaya. Selain itu, cara pengerjaan setek
tidak memerlukan teknologi yang rumit sehingga dapat
dilakukan oleh siapa saja. Contoh tanaman yang dapat disetek
misalnya Manihot sp. (ketela pohon), Pluchea indica
(beluntas), Manihot utilissima (ubi kayu), Dahlia variabilis
(dahlia), Kalanchoe pinnata (cocor bebek), Saccharum
officinarum (tebu), dll.
- Merunduk
Merunduk merupakan usaha perbanyakan yang
dilakukan dengan cara merundukkan (melengkungkan) cabang
tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah. Sementara itu,
ujung cabang dibiarkan muncul di permukaan tanah. Bagian
tanaman yang dirundukkan (ditimbun) terlebih dahulu harus
dikupas. Pada bagian yang ditimbun tersebut akan tumbuh
akar dan tunas. Contohnya pada tanaman Alamanda
(Alamanda cathartica), tebu (Saccharum officinarum), dll.
- Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan usaha tanaman dengan
memanfaatkan sifat totipotensi tanaman. Totipotensi dalah
kemampuan beberapa sel tanaman yang masih dalam proses
pertumbuhan untuk membentuk individu tanaman dalam
proses kultur jaringan. Melalui kultur jaringan dapat diperoleh
bibit tanaman dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang
bersamaan.
Kultur jaringan biasa dilakukan di tempat yang steril,
seperti laboratorium khusus kultur jaringan. Selin itu, alat,
bahan, dan pelaku kultur jaringan juga harus dalam keadaan
steril. Alat dan bahan dapat disterilkan dengan menggunakan
autoklaf selama 15 menit pada suhuC. Sementara itu, pelaku
terutama bagian tangan harus disemprot dengan alcohol
sebelum bekerja.
Jaringan yang akan dikultur dapat berupa irisan yang
sangat tipis dari ujung akar, tunas, dan daun muda tanaman.
Kemudian irisan tipis tersebut ditumbuhkan pada suatu
medium dengan cukup nutrisi. Untuk memacu proses
pembelahan sel, para peneliti biasanya memberikan hormone
pertumbuhan (misalnya auksin). Sel-sel harus dapat membelah
dan tumbuh dalam media tumbuh membentuk embrio dan
tunas hingga menjadi individu baru yang sama dengan
induknya. Contoh tanaman yang telah dikembangbiakan
melalui kultur jaringan antara lain anggrek dan wortel.

2. Reproduksi Seksual (Generatif)


Reproduksi seksual/generatif merupakan cara reproduksi yang
melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses
peleburan dua gamet induk ini biasa disebut pembuahan.
Contoh tumbuhan angiospermae antara lain : Jambu, mangga, padi,
jagung, pandan, bambu, rambutan, dan teratai.
Proses perkawinan tumbuhan berbiji diawali oleh proses penyerbukan
dan dilanjutkan dengan proses pembuahan.
Penyerbukan
a. Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae)
Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae)
adalah menempelnya serbuk sari ke mikrofil (liang bakal biji). Dan
terjadi pembuahan tunggal.
Alat reproduksi gymnospermae berupa strobilus jantan dan
strobilus betina.
Proses penyerbukan pada gymnospermae umumnya dibantu
oleh angin. Contoh tumbuhan berbiji terbuka ini antara lain : Melinjo,
pinus, damar, pakis haji dan cycas.

b. Penyerbukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae)


Penyerbukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae)
adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik dan terjadi
pembuahan ganda.
Alat perkembangbiakan angiospermae adalah bunga. Bunga
meliputi berdasarkan perhiasan bunga dan alat kelamin bunga.
- Perhiasan bunga meliputi kelopak dan mahkota bunga.
- Alat kelamin bunga (alat perkembangbiakan)
Bagian sebelah dalam dari lingkaran perhiasan bunga
adalah alat kelamin bunga. Bagian alat kelamin bunga terdiri
dari benang sari sebagai alat pembiakan jantan dan putik
sebagai alat pembiakan betina. Benang sari berada pada
lingkaran sebelah luar dari putik.
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga :
Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai
kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Misal :
bunga sepatu, cabai, kecubung, mawar, melati, dan
jeruk.
Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak
mempunyai salah satu atau beberapa bagian bunga
baik perhiasan maupun alat kelamin. Contohnya
bunga kelapa dan bunga sulak.

Berdasarkan kelengkapan alat kelamin :

Bunga sempurna
Bunga yang memiliki benang sari dan putik
sekaligus / bunga berkelamin ganda, contohnya
bunga pepaya, bunga kacang panjang, bunga aster,
dan bunga padi.
Bunga tidak sempurna
Bunga yang memiliki benang sari/putik saja.
Jika memiliki benang sari di sebut bunga jantan
yang menghasilkan spermatozoid (contoh mata
pada bunga jagung). Jika hanya memiliki putik
disebut bunga betina, menghasilkan sel telur
(contoh tangkai pada bunga jagung).

Berdasarkan jumlah keping bijinya pada saat tumbuhan


berkecambah, tumbuhan berbiji tertutup dikelompokkan menjadi 2 :

- Tumbuhan berkeping dua (dikotiledonea atau dikotil), jika


tumbuhan memiliki dua keping biji bila berkecambah.
Ciri-ciri :
Memiliki sistem perakaran berupa akar tunggang
Pertulangan daun menjala dengan ibu tulang daun
menyirip atau mengari
Memiliki bagian-bagian bunga 4 5 atau
kelipatannya
Bila biji berkecambah memiliki dua daun lembaga

- Tumbuhan berkeping satu (monokotiledonea atau monokotil), jika


tumbuhan memiliki satu keping biji bila berkecambah.
Ciri-ciri :
Memiliki sistem perakaran berupa akar serabut
Pertulangan daun sejajar atau melengkung
Memiliki bagian-bagian bunga 3 atau kelipatannya
Bila biji berkecambah memiliki satu daun lembaga

Jenis-jenis penyerbukan
1. Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari
Serbuk sari dapat berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan
asal serbuk sari dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
Otogami atau penyerbukan sendiri.
Otogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk
sari yang berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada saat
terjadi otogami, dapat saja terjadi beberapa gangguan yang
menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik.
Misalnya:
- Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang
matang lebih dulu daripada putik. Misalnya pada
seledri, Allium sp. (bawang), dan Zea mays
(jagung).
- Protogini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih
dulu daripada serbuk sari. Misalnya pada bunga
Brassica sp. (kol), bunga Theobroma cacao
(cokelat), dan bunga Persea americana (avokad).
- Serbuk sari tidak dapat sampai di kepala putik.
Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di
mana serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi
masih dalam satu individu.
Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana
serbuk sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam
satu species/jenis.
Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik
berasal dari spesies lain. atau sekurang-kurangnya mempunyai
satu sifat berbeda.
Macam-macam bastar :
- Bastar antar kultivar (varietas). Contohnya antara
mangga golek dengan mangga gadung.
- Bastar antar jenis (spesies). Contoh antara mangga
dengan kweni.
- Bastar antar marga (genus). Contoh cabai dengan terong.

2. Penyerbukan berdasarkan faktor yang membantu


Penyerbukan ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu sebagai berikut :
a. Anemogami
Anemogami merupakan proses penyerbukan dengan
bantuan angin. Memiliki ciri-ciri antara lain :
- Serbuk sari banyak, ringan, kecil, kering, dan
permukaannya halus.
- Kepala sari mudah bergoyang.
- Tidak mempunyai perhiasan/mahkota bunga (jika ada
berukuran kecil).
- Kepala putik besar.
- Letak serbuk sari bergantungan/bertangkai panjang.
- Bunga tidak berbau.
- Tidak mempunyai kelenjar madu.
- Putik melekat di tengah, berbentuk spiral sehingga
membentuk permukaan yang lebih besar untuk
memudahkan menangkap serbuk sari.
- Bunga tidak berwarna cerah dan biasanya hijau.
Contohnya Gramineae (rumput), Oryza sativa (padi),
Saccharum officinarum (tebu),dan Imperata
cylindrica (alang-alang).

b. Hidrogami
Hidrogami merupakan proses penyerbukan dengan
bantuan air. Jenis penyerbukan ini biasanya terjadi pada
tumbuhan yang hidup di air. Misalnya hidrila (Hydrilla
verticilata).
c. Zoidiogami
Zoidiogami merupakan proses penyerbukan dengan
bantuan hewan.
Berdasarkan nama hewannya
Berdasarkan nama hewannya, tipe penyerbukan ini dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
- Entogami yaitu penyerbukan dengan bantuan
serangga. Saat mengisap madu, tubuh serangga
tertempel serbuk sari, dan jika serangga berpindah ke
bunga lain atau menyentuh kepala putik bunga yang
sama, serbuk sari akan tertinggal di kepala putik
tersebut sehingga terjadi penyerbukan. Misal:
tumbuhan bakau. Ciri-cirinya sebagai berikut :
Bunga berbau khas.
Mahkota bunga berwarna menarik/mencolok.
Mempunyai kelenjar madu.
Benang sari di dalam bunga.
Kepala sari bersatu di bagian dasar atau
belakangnya.
Serbuk sari sedikit, besar, seperti tepung,
berat, lengket.
Putik lengket dan kecil.
- Ornitogami yaitu penyerbukan dengan bantuan
burung. Biasanya bunga mengandung madu dan air,
serta mengandung unsur warna merah karena burung
peka terhadap warna ini. Misal : beringin dan benalu.
- Kiropterogami yaitu penyerbukan dengan bantuan
kelelawar. Biasanya bunga mekar pada malam hari,
berukuran besar, berwarna cerah, dan letaknya tidak
tersembunyi. Misal : tumbuhan jambu biji
- Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan
siput.
- Mamokori yaitu pemencaran alat perkembangbiakan
dengan bantuan mamalia. Misal : kopi, trembesi dan
aren.
d. Antropogami
Antropogami adalah pemencaran alat
perkembangbiakan dengan bantuan manusia. Bantuan itu
dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja.
Bantuan manusia yang dilakukan secara sengaja karena
tumbuhan yang bersangkutan mendatangkan keuntungan
atau bernilai ekonomi bagi manusia. Contoh : kopi,
cengkeh, kelapa, karet, padi, jagung, dll.
Sedangkan yang tidak disengaja biasanya terjadi
karena tumbuhan yang bersangkutan memiliki alat perekat
pada buah atau biji yang mudah menempel pada pakaian.
Contohnya : rumput, jarum.

Pembuahan
Pembuahan atau fertilisasi merupakan proses peleburan
antara inti sperma dengan sel telur. Pada tumbuhan, ada 2
macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan
ganda.
1. Pembuahan tunggal
Pembuahan tunggal adalah pembuahan yang
hanya memungkinkan sekali peleburan inti sperma
dengan inti sel telur. Pembuahan tunggal biasa
terjadi pada gymnospermae
Pembuahan pada tumbuhan biji terbuka
(gymnospermae) adalah menempelnya serbuk
sari ke mikrofil (liang bakal biji). Dan terjadi
pembuahan tunggal.
Alat reproduksi gymnospermae berupa
strobilus jantan dan strobilus betina.
Proses penyerbukan pada gymnospermae
umumnya dibantu oleh angin. Jalannya pembuahan
tunggal dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Serbuk sari pada tetes penyerbukan melalui
lubang mikrofil terdiri atas 1 sel generatif dan 1
sel vegetatif.
b. Serbuk sari berubah menjadi buluh serbuk dan
menuju ruang arkegonium, sel generatif
membelah menjadi dinding sel (dislokalor) dan
sel spermatogen, selanjutnya spermatogen
membelah membentuk sel spermatozoid.
c. Buluh serbuk sari sampai ruang arkegonium,
sel vegetatif lenyap dan masingmasing sel
spermatozoid membuahi 1 sel telur (di sebut
pembuahan tunggal) yang akhirnya menjadi
zigot dan dewasa.Contoh tumbuhan berbiji
terbuka ini antara lain : Melinjo, pinus, damar,
pakis haji dan cycas.

2. Pembuahan ganda
Pembuahan ganda adalah pembuahan yang
menyebabkan terjadinya dua kali peleburan inti
sperma. Pembuahan ganda biasanya terjadi pada
angiosperma.
Jalannya pembuahan ganda dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a. Serbuk sari sampai ke kepala putik dengan
gerak kemotropisme, serbuk sari menuju ke
bakal biji dan berubah menjadi buluh serbuk
sari.
b. Pada saat buluh serbuk sari mencapai mikrofil,
inti vegetatif mati dan terjadi pembuahan
sebagai berikut :
- Satu inti generatif (inti sperma I)
membuahi sel telur yang kemudian
menjadi embrio.
- Satu inti generatif (inti sperma II)
membuahi inti kandung lembaga
sekunder yang akan menjadi
endospermae, sebagai cadangan
makanan embrio.
c. Setelah pembuahan yang akan terjadi
selanjutnya adalah berikut ini :
- Kelopak bunga dan mahkota bunga
akan layu sebagai usaha penghematan
energi.
- Daun buah akan menjadi kulit buah.

Perbedaan pembuahan antara Gymnospermae dengan Angiospermae

No Perbedaan Gymnospermae Angiospermae


1 Proses pembuahan 1 kali 1 kali
2 Jumlah inti sperma 1 2
Embrio (zigot)
3 Hasil pembuahan Embrio (zigot)
Endospermae
Selisih waktu
Sangat lama (sampai
4 penyerbukan dan Relatif cepat
berbulan-bulan)
pembuahan
5 Jumlah serbuk sari 2 sel 1 sel
Seperti rumah Seperti rumah siput
Struktur
6 siput dan rambut tapi tak berambut
spermatozoid
getar getar

C. Keuntungan dan Kerugian dari Sistem Reproduksi Generatif dan Vegetatif


Jenis Sistem Reproduksi Keuntungan Kerugian
- Tidak mudah tumbang
- Sifat anak belum tentu
Generatif - Tidak mudah terserang
sama dengan Induk
Penyakit
- Waktu berbuah cepat - Mudah tumbang
Vegetatif - Sifat anak sama - Mudah diserang
dengan sifat induk penyakit
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi mengenai Sistem Reproduksi pada Tumbuhan
dapat di tarik kesimpulan bahwa :
1. Setiap tumbuhan memiliki organ reproduksi yang digunakan untuk
memperbanyak dirinya. Organ reproduksi pada tumbuhan terdiri atas
putik sebagai alat kelamin betina dan benang sari sebagai alat kelamin
jantan.
2. Sistem reproduksi pada tumbuhan terbagi menjadi dua, yaitu sistem
reproduksi seksual(generatif) dan sistem reproduksi
aseksual(vegetatif).
3. Sistem reproduksi seksual adalah cara reproduksi yang melibatkan
proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan dua
gamet induk ini biasa disebut pembuahan. Terdiri dari penyerbukan
dan pembuahan.
4. Sistem reproduksi aseksual adalah cara reproduksi (perbanyakan diri)
tanpa melewati proses peleburan dua gamet. Terbagi menjadi
reproduksi vegetatif alami dan buatan.
5. Keuntungan dari sistem reproduksi secara vegetatif antara lain waktu
berbuah cepat dan sifat anak sama dengan sifat induk, sedangkan
kerugiannya adalah mudah tumbang dan mudah diserang penyakit.
6. Keuntungan dari sistem reproduksi secara generatif antara lain tidak
mudah tumbang, dan tidak mudah terserang penyakit, sedangkan
kerugiannya adalah sifat anak belum tentu sama dengan induknya.

Anda mungkin juga menyukai