Sistem Reproduksi Tumbuhan
Sistem Reproduksi Tumbuhan
Sistem Reproduksi Tumbuhan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap tumbuhan memiliki organ reproduksi yang digunakan untuk
memperbanyak dirinya. Lain halnya dengan manusia dan hewan, organ reproduksi
pada tumbuhan memiliki struktur, bentuk dan fungsi yang berbeda-beda pula. Bunga
merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan
rnerupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun
yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat
perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan
tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan
mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah.
Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami
metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Siklus
hidup pada tumbuhan pun mengalami perbedaan. Lumut mengalami siklus hidup
diplobiontik dengan pergantian generasi heteromorfik. Kelompok tumbuhan ini
menunjukkan pergiliran generasi gametofit dan sporofit yang secara morfologi
berbeda. Generasi yang dominan adalah gametofit, sementara sporofitnya secara
permanen melekat dan tergantung pada gametofit. Oleh sebab itu, pada makalah
kami kali ini akan membahas tentang struktur organ reproduksi tumbuhan dan siklus
hidup tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah-masalah pada penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa sajakah organ reproduksi pada tumbuhan?
2. Bagaimana sistem reproduksi pada tumbuhan?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian dari perkembangbiakan secara generatif
dan vegetatif?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja organ reproduksi pada tumbuhan
2. Untuk mengetahui sistem reproduksi pada tumbuhan
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari perkembangbiakan secara
generatif dan vegetatif
BAB II
ISI
2. Benang Sari
Benang sari adalah alat kelamin jantan yang dapat
menghasilkan sel kelamin jantan yang di sebut sel sperma
(Spermatozoid).
Bunga sempurna
Bunga yang memiliki benang sari dan putik
sekaligus / bunga berkelamin ganda, contohnya
bunga pepaya, bunga kacang panjang, bunga aster,
dan bunga padi.
Bunga tidak sempurna
Bunga yang memiliki benang sari/putik saja.
Jika memiliki benang sari di sebut bunga jantan
yang menghasilkan spermatozoid (contoh mata
pada bunga jagung). Jika hanya memiliki putik
disebut bunga betina, menghasilkan sel telur
(contoh tangkai pada bunga jagung).
Jenis-jenis penyerbukan
1. Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari
Serbuk sari dapat berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan
asal serbuk sari dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
Otogami atau penyerbukan sendiri.
Otogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk
sari yang berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada saat
terjadi otogami, dapat saja terjadi beberapa gangguan yang
menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik.
Misalnya:
- Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang
matang lebih dulu daripada putik. Misalnya pada
seledri, Allium sp. (bawang), dan Zea mays
(jagung).
- Protogini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih
dulu daripada serbuk sari. Misalnya pada bunga
Brassica sp. (kol), bunga Theobroma cacao
(cokelat), dan bunga Persea americana (avokad).
- Serbuk sari tidak dapat sampai di kepala putik.
Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di
mana serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi
masih dalam satu individu.
Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana
serbuk sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam
satu species/jenis.
Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik
berasal dari spesies lain. atau sekurang-kurangnya mempunyai
satu sifat berbeda.
Macam-macam bastar :
- Bastar antar kultivar (varietas). Contohnya antara
mangga golek dengan mangga gadung.
- Bastar antar jenis (spesies). Contoh antara mangga
dengan kweni.
- Bastar antar marga (genus). Contoh cabai dengan terong.
b. Hidrogami
Hidrogami merupakan proses penyerbukan dengan
bantuan air. Jenis penyerbukan ini biasanya terjadi pada
tumbuhan yang hidup di air. Misalnya hidrila (Hydrilla
verticilata).
c. Zoidiogami
Zoidiogami merupakan proses penyerbukan dengan
bantuan hewan.
Berdasarkan nama hewannya
Berdasarkan nama hewannya, tipe penyerbukan ini dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
- Entogami yaitu penyerbukan dengan bantuan
serangga. Saat mengisap madu, tubuh serangga
tertempel serbuk sari, dan jika serangga berpindah ke
bunga lain atau menyentuh kepala putik bunga yang
sama, serbuk sari akan tertinggal di kepala putik
tersebut sehingga terjadi penyerbukan. Misal:
tumbuhan bakau. Ciri-cirinya sebagai berikut :
Bunga berbau khas.
Mahkota bunga berwarna menarik/mencolok.
Mempunyai kelenjar madu.
Benang sari di dalam bunga.
Kepala sari bersatu di bagian dasar atau
belakangnya.
Serbuk sari sedikit, besar, seperti tepung,
berat, lengket.
Putik lengket dan kecil.
- Ornitogami yaitu penyerbukan dengan bantuan
burung. Biasanya bunga mengandung madu dan air,
serta mengandung unsur warna merah karena burung
peka terhadap warna ini. Misal : beringin dan benalu.
- Kiropterogami yaitu penyerbukan dengan bantuan
kelelawar. Biasanya bunga mekar pada malam hari,
berukuran besar, berwarna cerah, dan letaknya tidak
tersembunyi. Misal : tumbuhan jambu biji
- Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan
siput.
- Mamokori yaitu pemencaran alat perkembangbiakan
dengan bantuan mamalia. Misal : kopi, trembesi dan
aren.
d. Antropogami
Antropogami adalah pemencaran alat
perkembangbiakan dengan bantuan manusia. Bantuan itu
dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja.
Bantuan manusia yang dilakukan secara sengaja karena
tumbuhan yang bersangkutan mendatangkan keuntungan
atau bernilai ekonomi bagi manusia. Contoh : kopi,
cengkeh, kelapa, karet, padi, jagung, dll.
Sedangkan yang tidak disengaja biasanya terjadi
karena tumbuhan yang bersangkutan memiliki alat perekat
pada buah atau biji yang mudah menempel pada pakaian.
Contohnya : rumput, jarum.
Pembuahan
Pembuahan atau fertilisasi merupakan proses peleburan
antara inti sperma dengan sel telur. Pada tumbuhan, ada 2
macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan
ganda.
1. Pembuahan tunggal
Pembuahan tunggal adalah pembuahan yang
hanya memungkinkan sekali peleburan inti sperma
dengan inti sel telur. Pembuahan tunggal biasa
terjadi pada gymnospermae
Pembuahan pada tumbuhan biji terbuka
(gymnospermae) adalah menempelnya serbuk
sari ke mikrofil (liang bakal biji). Dan terjadi
pembuahan tunggal.
Alat reproduksi gymnospermae berupa
strobilus jantan dan strobilus betina.
Proses penyerbukan pada gymnospermae
umumnya dibantu oleh angin. Jalannya pembuahan
tunggal dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Serbuk sari pada tetes penyerbukan melalui
lubang mikrofil terdiri atas 1 sel generatif dan 1
sel vegetatif.
b. Serbuk sari berubah menjadi buluh serbuk dan
menuju ruang arkegonium, sel generatif
membelah menjadi dinding sel (dislokalor) dan
sel spermatogen, selanjutnya spermatogen
membelah membentuk sel spermatozoid.
c. Buluh serbuk sari sampai ruang arkegonium,
sel vegetatif lenyap dan masingmasing sel
spermatozoid membuahi 1 sel telur (di sebut
pembuahan tunggal) yang akhirnya menjadi
zigot dan dewasa.Contoh tumbuhan berbiji
terbuka ini antara lain : Melinjo, pinus, damar,
pakis haji dan cycas.
2. Pembuahan ganda
Pembuahan ganda adalah pembuahan yang
menyebabkan terjadinya dua kali peleburan inti
sperma. Pembuahan ganda biasanya terjadi pada
angiosperma.
Jalannya pembuahan ganda dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a. Serbuk sari sampai ke kepala putik dengan
gerak kemotropisme, serbuk sari menuju ke
bakal biji dan berubah menjadi buluh serbuk
sari.
b. Pada saat buluh serbuk sari mencapai mikrofil,
inti vegetatif mati dan terjadi pembuahan
sebagai berikut :
- Satu inti generatif (inti sperma I)
membuahi sel telur yang kemudian
menjadi embrio.
- Satu inti generatif (inti sperma II)
membuahi inti kandung lembaga
sekunder yang akan menjadi
endospermae, sebagai cadangan
makanan embrio.
c. Setelah pembuahan yang akan terjadi
selanjutnya adalah berikut ini :
- Kelopak bunga dan mahkota bunga
akan layu sebagai usaha penghematan
energi.
- Daun buah akan menjadi kulit buah.
A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi mengenai Sistem Reproduksi pada Tumbuhan
dapat di tarik kesimpulan bahwa :
1. Setiap tumbuhan memiliki organ reproduksi yang digunakan untuk
memperbanyak dirinya. Organ reproduksi pada tumbuhan terdiri atas
putik sebagai alat kelamin betina dan benang sari sebagai alat kelamin
jantan.
2. Sistem reproduksi pada tumbuhan terbagi menjadi dua, yaitu sistem
reproduksi seksual(generatif) dan sistem reproduksi
aseksual(vegetatif).
3. Sistem reproduksi seksual adalah cara reproduksi yang melibatkan
proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan dua
gamet induk ini biasa disebut pembuahan. Terdiri dari penyerbukan
dan pembuahan.
4. Sistem reproduksi aseksual adalah cara reproduksi (perbanyakan diri)
tanpa melewati proses peleburan dua gamet. Terbagi menjadi
reproduksi vegetatif alami dan buatan.
5. Keuntungan dari sistem reproduksi secara vegetatif antara lain waktu
berbuah cepat dan sifat anak sama dengan sifat induk, sedangkan
kerugiannya adalah mudah tumbang dan mudah diserang penyakit.
6. Keuntungan dari sistem reproduksi secara generatif antara lain tidak
mudah tumbang, dan tidak mudah terserang penyakit, sedangkan
kerugiannya adalah sifat anak belum tentu sama dengan induknya.