Makalah KDK Peplau

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

TEORI PEPLAU

DISUSUN OLEH: KELOMPOK V

NAMA: 1. MUHSONATUL KHASIFAH

2. ENO LARIAN

TINGKAT: 1.B DIV KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING : Ns. Sri Endriyani, M.Kep

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN
KEPERAWATAN
2015/2016

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridho Allah
SWT kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul PEPLAU.
Tak ada gading yang tak retak, dan kita tahu semua walaupun manusia merupakan
makhluk yang sempurna ciptaan Allah SWT dari makhluk lainnya, tetapi tak ada satupun
manusia yang tak luput dari kesalahan, jadi apabila ada kesalahan dalam makalah ini kami
mohon maaf sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang mendukung untuk kebaikan makalah ini
sangat kami harapkan, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua, amin.

Palembang, 15 September 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. .1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1.. Sejarah peplau............................................................................................2
2.2 Teori peplau .................................................................................................2
2.3 Komponen Sentral pada teori peplau..............................................................3
2.4. Fase-fase dalam hubungan interpersonal.......................................................6
2.5 Relevan teori yang diterapkan.9

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN............................................................................................11
3.2 SARAN.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam praktek kerja nanti mahasiswa dituntut untuk dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, oleh karena itu makalah ini disusun atas dasar memberikan
pengetahu an kepada para mahasiswa bagaimana peran perawat dan proses
interpersonal.
Dalam ilmu keperawatan sering sekali teori yang digunakan adalah teori yang
merupakan pendapat dari tokoh-tokoh yang ahli di bidang ilmu keperawatan, tokoh
tersebut salah satunya adalah Peplau.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menjelaskan kepada mahasiswa
tentang model konsep dan teori keperawatan menurut peplau, selain itu dengan
adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti bagaimana tugas dan sikap
perawat yangseharusnya serta dapat mengimplementasikannya dalam lingkungan kerja
nanti.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan teori Peplau?
b. Apa saja komponen sentral pada teori Peplau?
c. Apa saja relevan teori yang diterapkan?
d. Apa saja implementasi teori Peplau?
e. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori Peplau?

1.3 Tujuan
Memberikan pemahaman tentang teori keperawatan Peplau kepada mahasiswa.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Peplau
Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai jiwa ibu menyusui,
meninggal di usia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. Satu-satunya perawat untuk
melayani ANA sebagai direktur eksekutif dan kemudian sebagai presiden, ia menjabat
dua istilah di Dewan International Council of Nurses (ICN). Pada tahun 1997, ia
menerima kehormatan tertinggi keperawatan, yang Christiane Reimann Prize, pada
Kongres ICN yg berlangsung empat tahun. Pada tahun 1996, American Academy of
Nursing Peplau dihormati sebagai Legenda Hidup, dan, pada tahun 1998, ANA
dilantik-nya ke dalam Hall of Fame. (Kutipan dari warisan daun Peplau prestasi artikel
di bawah ini Keperawatan Dunia Mei 1999 ).
Hildegard Peplau lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tak terhapuskan
pada profesi keperawatan, dan pada kehidupan para sakit jiwa di Amerika Serikat. Dia
mengenakan banyak topi pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif pendidik, advokat
bagi penderita penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan untuk perawat, Direktur
Eksekutif dan kemudian Presiden American Nurses Association, dan penulis produktif.
Hidupnya sering ditandai dengan kontroversi, yang dia dihadapkan dengan keberanian
dan tekad.

2. Teori Peplau
Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia
lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia). Pendidikan
atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif
dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan
cara hidup bermasyarakat.
Model konsep dan teori keperawatan peplau berfokus pada individu, perawat
dan proses interaktif (peplau .1952). Teori ini menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup proses interpersonal, perawatklien ,dan kecemasan yang

5
terjadi akibat sakit. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan
perasaan ,dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembanganya hubungan
antara perawat dan klien, perawat dan klien bersamasama mendefinisikan masalah
dan kemungkinan penyelesain masalahnya, dari hubungan ini klien mendapatkan
keunngtungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang
berhubungan dengan masalah kesehatannya, teori peplau merupakan teori yang unik
dimana hubungan kolaborasi perawat dengan klien membentuk suatu kekuatan
mendewasakan melalui hubungan yang efektif dalam memenuhi kebutuhan klien
ketika kebutuhan dasar telah diatasi kebutuhan yang baru mungkin muncul (Beeber,
Anderson dan Sills, 1990).

3. Komponen Sentral Pada Teori Peplau


Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, peran
perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses
interpersonal.

Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi
oleh adanya proses interpersonal.
Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan
pasien yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi
tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai
mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai

6
dengan fase proses interpersonal. Pendidik atau pematangan tujuan yang dimaksud
untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam
berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.

Peran Perawat:
a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat
menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja,
hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas
dasar kemitraan sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan
menghargai antara perawat dan klien.
b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap
pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area
permasalahan yang memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang
akurat, jelas dan rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat
harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga
terutama dalam mengatasi masalah kesehatan.
d. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis
sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin
klien/keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan
partisipasi.
e. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap
manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu
yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau
rohaniawan guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
f. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat
yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan
bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah
dilakukan.

7
Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila kominukasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologic individu.
Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena
berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat
ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat
ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin
membaik.

Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu
dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan
menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan
caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap
individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide
yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses
kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan
produktif.
Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses
interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat
maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal
yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.

8
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup proses interpersonal,
perawat-klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.

Fase-Fase dalam Hubungan Interpersonal

Menurut Peplau keperawatan adalah proses interpersonal karena melibatkan interaksi


antara dua atau lebih individu dengan tujuan tertentu.

Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui
penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:

1. Fase Orientasi

Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali
oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan
kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
Pada fase ini yang paling penting adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi
dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi yang kemudian bersama-
sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk ada setelah masalah
diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan tipe bantuan apa yang
diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang lain sesuai
dengan kebutuhan

2. Fase Identifikasi

Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien
merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap
pasien mempunyai respons berbeda-beda pada fase ini.

Respons pasien terhadap perawat:

Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat

9
Anatomy dan independent
Pasif dan dependent

3. Fase Eksploitasi

Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif


pemecahan masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari
pasien. Pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada
fase ini pasien mulai menerima informasi-informasi yang diberikan padanya tentang
penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada
perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan sebagainya.

4. Fase Resolusi

Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada fase
ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk
mengakhiri hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan
rasa ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya
agar mampu menjalankan secara sendiri

Hubungan Fase-Fase Peplau Dengan Proses Keperawatan

PROSES KEPERAWATAN FASE-FASE PEPLAU


Pengkajian OrientasiPerawat dan pasien sebagai
orang yang asing, pertemuan diawali
oleh pasien yang mengekspresikan
perasaan butuh, bekerja sama
mengenali dan menentukan masalah
Diagnosa Keperawatan Pasien menjelaskan perasaan butuh
Perencanaan Identifikasi. Meletakkan tujuan yang
interpendent, pasien mempunyai
perasaan memiliki dan merespons

10
secara selektif untuk memenuhi
kebutuhannya
Implementasi Eksploitasi. Pasien secara selektif
mencari siapa yang dapat memberi
inisiatif oleh pasien
Evaluasi Resolusi. Terjadi setelah fase-fase
yang lain sukses secara lengkap
kemudian dilakukan pengakhiran
hubungan

Konsep Mayor Dari Teori Peplau

Empat konsep mayor dari teori Peplau:

a. Manusia

Manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil.

b. Lingkungan

Peplau mendefenisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks


kebudayaan, dari sini kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan

c. Keperawatan

Keperawatan adalah alat pendidikan untuk kekuatannya bertujuan untuk mendukung


kekuatan seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap individual dari
kehidupan masyarakat

d. Kesehatan

Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk
lain secara terus menerus dalam kelangsungan kreativitas, produktivitas dan sikap
individual dari kehidupan masyarakat

11
4. Relevan Teori yang Diterapkan

Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau (1952) berfokus


pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara
perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan
perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Artinya suatu
hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau
tetap sehat (hubungan antar manusia).
Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk
membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian. Oleh sebab itu,
perawat berupaya mengembangkan hubungan perawat dan klien melalui peran yang
diembannya (narasumber, konselor dan wali).
Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau memaparkan bahwa
keperawatan adalah proses yang penting, terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan
berpartisipasi dalam menyusun struktur system asuhan kesehatan untuk memfasilitasi
kondisi yang alami dari kecenderungan manusia untuk mengembangkan hubungan
interpersonal.

5. Implementasi Teori Peplau


Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk
keprihatinannya terhadap praktik keperawatan Custodial Care, sehingga sebagai
perawat jiwa, melalui tulisannya ia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai
hubungan interpersonal dalam keperawatan. Dimana dalam memberikan asuhan
keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari
bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan
yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-
sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari
hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang
tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal
menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.

12
Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat
klien membentuk suatu kekuatan mendewasakan melalui hubugan interpersonal yang
efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah
diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien
digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi,
identifikasi, penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument
perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model
konseptual Peplau.

6. Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau


Kelebihan:
a. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.

Kekurangan: Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya.

13
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif (Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien
(Torres, 1986). Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan,
dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujun keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan unutuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan gagasan
Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab
itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dank lien dimana
perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan wali.

2. Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistic yang
terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu
lebih menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan
Peplau yang di kembangkan pada pemantapan perkembangan kepribadian.

14
DAFTAR PUSTAKA

www.slideshare.net/yulianingsihkodim/hildegard-epeplau

www.duniapelajar.com

www.wordpress.com/peplau

www.academia.com/peplau

15

Anda mungkin juga menyukai