Makalah KDK Peplau
Makalah KDK Peplau
Makalah KDK Peplau
2. ENO LARIAN
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridho Allah
SWT kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul PEPLAU.
Tak ada gading yang tak retak, dan kita tahu semua walaupun manusia merupakan
makhluk yang sempurna ciptaan Allah SWT dari makhluk lainnya, tetapi tak ada satupun
manusia yang tak luput dari kesalahan, jadi apabila ada kesalahan dalam makalah ini kami
mohon maaf sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang mendukung untuk kebaikan makalah ini
sangat kami harapkan, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua, amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. .1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.. Sejarah peplau............................................................................................2
2.2 Teori peplau .................................................................................................2
2.3 Komponen Sentral pada teori peplau..............................................................3
2.4. Fase-fase dalam hubungan interpersonal.......................................................6
2.5 Relevan teori yang diterapkan.9
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Memberikan pemahaman tentang teori keperawatan Peplau kepada mahasiswa.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Peplau
Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai jiwa ibu menyusui,
meninggal di usia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. Satu-satunya perawat untuk
melayani ANA sebagai direktur eksekutif dan kemudian sebagai presiden, ia menjabat
dua istilah di Dewan International Council of Nurses (ICN). Pada tahun 1997, ia
menerima kehormatan tertinggi keperawatan, yang Christiane Reimann Prize, pada
Kongres ICN yg berlangsung empat tahun. Pada tahun 1996, American Academy of
Nursing Peplau dihormati sebagai Legenda Hidup, dan, pada tahun 1998, ANA
dilantik-nya ke dalam Hall of Fame. (Kutipan dari warisan daun Peplau prestasi artikel
di bawah ini Keperawatan Dunia Mei 1999 ).
Hildegard Peplau lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tak terhapuskan
pada profesi keperawatan, dan pada kehidupan para sakit jiwa di Amerika Serikat. Dia
mengenakan banyak topi pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif pendidik, advokat
bagi penderita penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan untuk perawat, Direktur
Eksekutif dan kemudian Presiden American Nurses Association, dan penulis produktif.
Hidupnya sering ditandai dengan kontroversi, yang dia dihadapkan dengan keberanian
dan tekad.
2. Teori Peplau
Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia
lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia). Pendidikan
atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif
dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan
cara hidup bermasyarakat.
Model konsep dan teori keperawatan peplau berfokus pada individu, perawat
dan proses interaktif (peplau .1952). Teori ini menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup proses interpersonal, perawatklien ,dan kecemasan yang
5
terjadi akibat sakit. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan
perasaan ,dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembanganya hubungan
antara perawat dan klien, perawat dan klien bersamasama mendefinisikan masalah
dan kemungkinan penyelesain masalahnya, dari hubungan ini klien mendapatkan
keunngtungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang
berhubungan dengan masalah kesehatannya, teori peplau merupakan teori yang unik
dimana hubungan kolaborasi perawat dengan klien membentuk suatu kekuatan
mendewasakan melalui hubungan yang efektif dalam memenuhi kebutuhan klien
ketika kebutuhan dasar telah diatasi kebutuhan yang baru mungkin muncul (Beeber,
Anderson dan Sills, 1990).
Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi
oleh adanya proses interpersonal.
Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan
pasien yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi
tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai
mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai
6
dengan fase proses interpersonal. Pendidik atau pematangan tujuan yang dimaksud
untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam
berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.
Peran Perawat:
a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat
menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja,
hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas
dasar kemitraan sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan
menghargai antara perawat dan klien.
b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap
pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area
permasalahan yang memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang
akurat, jelas dan rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat
harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga
terutama dalam mengatasi masalah kesehatan.
d. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis
sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin
klien/keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan
partisipasi.
e. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap
manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu
yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau
rohaniawan guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
f. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat
yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan
bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah
dilakukan.
7
Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila kominukasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologic individu.
Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena
berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat
ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat
ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin
membaik.
Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu
dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan
menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan
caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap
individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide
yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses
kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan
produktif.
Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses
interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat
maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal
yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.
8
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup proses interpersonal,
perawat-klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.
Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui
penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:
1. Fase Orientasi
Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali
oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan
kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
Pada fase ini yang paling penting adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi
dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi yang kemudian bersama-
sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk ada setelah masalah
diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan tipe bantuan apa yang
diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang lain sesuai
dengan kebutuhan
2. Fase Identifikasi
Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien
merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap
pasien mempunyai respons berbeda-beda pada fase ini.
9
Anatomy dan independent
Pasif dan dependent
3. Fase Eksploitasi
4. Fase Resolusi
Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada fase
ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk
mengakhiri hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan
rasa ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya
agar mampu menjalankan secara sendiri
10
secara selektif untuk memenuhi
kebutuhannya
Implementasi Eksploitasi. Pasien secara selektif
mencari siapa yang dapat memberi
inisiatif oleh pasien
Evaluasi Resolusi. Terjadi setelah fase-fase
yang lain sukses secara lengkap
kemudian dilakukan pengakhiran
hubungan
a. Manusia
Manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil.
b. Lingkungan
c. Keperawatan
d. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk
lain secara terus menerus dalam kelangsungan kreativitas, produktivitas dan sikap
individual dari kehidupan masyarakat
11
4. Relevan Teori yang Diterapkan
12
Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat
klien membentuk suatu kekuatan mendewasakan melalui hubugan interpersonal yang
efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah
diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien
digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi,
identifikasi, penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument
perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model
konseptual Peplau.
13
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif (Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien
(Torres, 1986). Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan,
dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujun keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan unutuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan gagasan
Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab
itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dank lien dimana
perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan wali.
2. Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistic yang
terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu
lebih menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan
Peplau yang di kembangkan pada pemantapan perkembangan kepribadian.
14
DAFTAR PUSTAKA
www.slideshare.net/yulianingsihkodim/hildegard-epeplau
www.duniapelajar.com
www.wordpress.com/peplau
www.academia.com/peplau
15