Sewage Treatment
Sewage Treatment
Sewage Treatment
PEMBAHASAN
Selain kandungan komponen-komponen di atas, pada setiap gram tinja juga mengandung
berjuta-juta mikroorganisme yang pada umumnya tidak berbahaya bagi kesehatan/ tidak
menyebabkan penyakit.
Namun tinja potensial mengandung mikroorganisme patogen, terutama apabila manusia yang
menghasilkannya menderita penyakit saluran pencernaan makanan (enteric orintestinal
disesases).Mikroorganisme tersebut dapat berupa bakteri, virus, protozoa, ataupun cacing-cacing
parasit.Coliform bacteria yang dikenal sebagai Echerichia coli dan Fecal stretococci
(enterococci) yang sering terdapat di saluran pencernaan manusia, dikeluarkan dari tubuh
manusia dan hewan-hewan berdarah panas lainnya dalam jumlah besar rata-rata sekitar 50 juta
per gram (Soeparman, 2002)).
c. kakus cocok untuk kamp dan penggunaan sementara (latrines suitable for camps and
temporary use).
1) Jamban Dangkal (Shallow trench latrine)
2) Jamban Dalam (Deep trench latrine)
3) Pit jamban (Pit latrine)
4) lubang jamban (Bore hole latrine)
a. Service Type (Conservancy System)
Metode pengumpulan tinja dari ember-ember khusus oleh manusia disebut service type dan
kakusnya disebut service latrines. Kotoran diangkut ke pembuangan akhir dan dimusnahkan
dengan metode composting dan ditanam dalam lubang yang dangkal. service latrines selain
selain tidak sehat juga dapat menyebabkan pencemaran yang tentunya memfasilitasi siklus
penyakit yang ditularkan melalui feses (faecalborne). Kotoran di dalam lubang dangkal itu
mudah diakses oleh lalat dan kemungkinan menyebabkan pencemaran pada tanah dan air. Ember
dan wadahnya mudah mengalami korosi dan perlu sering diganti. Operasi pengosomgan ember
tidak selalu memuaskan, disamping adanya kesulitan untuk mengumpulkan pekerja yang cocok
yang diperlukan dalam pengumplan tinja. Karena kesulitan tersebut, sebaiknya di pergunakan
sistem sanitary latrines di dalam pembuangan kotoran manusia.
b. Non-Service Type of Latrines (Sanitary Latrines)
Di dalam sistem sanitary latrines ini, ada beberapa teknik yang dapat kita gunakan, Antara lain :
1) Lubang Jamban (bore hole latrine)
Bore hole latrine terdiri dari lubang dengan diameter 30-40 cm yang digali secara vertikal ke
dalam tanah dengan kedalaman 4-8 m, paling sering 6 m. Alat khusus yang disebut auger
dibutuhkan untuk menggali lubangnya. Pada tanah yang lunak dan berpasir, lubang dilapisi
dengan bambu untuk mencegah agar tanahnya tidak runtuh. Plat dengan lubang di tengah dan
lubang untuk berpijak diletakkan di atas lubang hasil pengeboran tersebut. Sistem ini ditujukan
bagi keluarga yang beranggotakan 5-6 jiwa dan dapat dipakai selama 1 tahun. Cara ini juga
sesuai untuk keluarga tetapi tidak sesuai untuk umum karena kapasitasnya kecil. Jika isinya
sudah mencapai 50 cm dari permukaan tanah, plat dapat diangkat dan lubang ditutup dengan
tanah. Lubang baru dapat dibuat kembali dengan cara yang sama. Kotoran dalam lubang akan
dipurifikasi oleh bakteri anaerobik yang akan mengubahnya menjadi massa yang tidak
berbahaya.
4) Septic Tank
Septic tank merupakan cara yang memuaskan dalam pembuangan ekskreta untuk sekelompok
kecil rumah tangga dan lembaga yang memiliki persediaan air yang mencukupi, tetapi tidak
memiliki hubungan dengan sistem penyaluran limbah masyarakat.
Desain utama dari septic tank antara lain :
Kapasitas septic tank bergantung pada jumlah pemakai. Kapasitas 20-30 galon/orang
dinjurkan untuk penggunaan rumah tangga. Kapasitas untuk rumah tangga itu tidak berlaku
untuk septic tank yang ditujukan untuk kepentingan umum (kapasitas minimal 50 galon/orang).
Ukuran panjang biasanya 2 kali lebar.
Kedalaman lubang antara 1,5-2 m.
Kedalaman cairan dianjurkan hanya 1,2 m.
Ruangan udara minimal 30 cm di antara titik tertinggi cairan di dalam tank dengan permukaan
bawah penutup.
Dasar dibuat miring ke arah lubang pengeluaran.
Memliki lubang air masuk dan keluar, terdapat pipa masuk dan keluar.
Pelapis septic tank terbuat dari papan yang kuat dengan tebal yang sama.
Periode retensi septic tank dirancang selama 24 jam.
Mekanisme Kerja Septic Tank. Pertama, benda padat yang ada diuraikan oleh bakteri anaerob
dan jamur menjadi senyawa kimia yang sederhana. Tahap pertama dalam proses purifikasi
tersebut dinamakan anaerobic digestion. Cairan yang keluar melalui pipa pengeluaran disebut
affluent. Cairan tersebut mengandung bakteri, kista, telur cacing dan bahan-bahan organik dalam
bentuk cair maupun suspensi. Bahan-bahan organik kemudian dioksidasi menjadi hasil akhir
yang stabil seperti nitrat dan air. Tahap tersebut dinamakan tahap oksidasi anaerobik. Kedua
tahapan tersebut berlansung dalam septic tank. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Penggunaan air sabun dan desinfektan seperti fenol sebaiknya dihindari karena dapat
membunuh flora bakteri di dalam septic tank.
Penumpukan endapan lumpur mengurangi kapasitas septic tank sehingga isi septic tank harus
dibersihkan minimal sekali setahun.
Septic tank baru sebaiknya diisi dahulu dengan air sampai saluran pengeluaran, kemudian
dilapisi dengan lumpur dari septic tank lain untuk memudahkan proses dekomposisi oleh bakteri.
c. Jamban Cocok untuk Camps dan Penggunaan Sementara (Latrines Suitable for Camps and
Temporary Use)
Kakus ini dipakai untuk kebutuhan sementara (perkemahan dan tempat pengungsian). Ada
beberapa jenis kakus semacam ini, di antaranya :
1) Jamban Dangkal (Shallow trench latrine)
Kakus ini memiliki lebar 30 cm dan dalam 90-150 cm. Panjangnya bergantung pada jumlah
penggunanya (sekitar 3-3,5 m untuk 100 orang). Saluran yang terpisah harus dibuat untuk laki-
laki dan perempuan. Timbunan tanah harus tersedia di sisi setiap kakus karena setiap kali
menggunakan kakus ini, penggunanya harus menutup sendiri kotorannya dengan tanah. Kakus
ini ditujukan untuk penggunaan dalam waktu singkat. Jika isi saluran sudah mencapai 30 cm di
bawah permukaan tanah, kakus ini harus ditutup. Jika perlu, dibuat saluran baru lagi.
2. Sewered Areas
Pada sistem pembuangan limbah cair yang menerapkan water carriage system atau sewerage
system, pengumpulan dan pengangkutan ekskreta dan air limbah dari rumah, kawasan industri
dan perdagangan dilakukan melalui jaringan pipa dibawah tanah yang disebut sewers ke tempat
pembuangan akhir yang biasanya dibangun di ujung kota. Sistem tersebut merupakan metode di
dalam pengumpulan dan pengangkutan kotoran manusia dari kota-kota yang berpenduduk padat.
Terdapat 2 tipe sistem sewered areas antara lain :
a. Sistem kombinasi (combined sewer)
Pada sistem kombinasi, sewer membawa air permukaan dan air limbah dari rumah tangga dan
lainnya dalam satu saluran.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menjaga kesehatan lingkungan sangat penting salah satunya tinja yang ada di sekeliling kita.
Untuk mencegahnya, sekurang-kurangnya mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan
maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik, dengan memenuhi syarat-syarat
jamban yang sehat.
Manfaat pengelolaan tinja manusia yaitu dapat memotong jalur transmisi pada sumbernya serta
dari segi estetika pemandangan, dan penciuman yang kurang sedap.
B. SARAN
Adapun saran dari penulis agar selalu menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk untuk
selalu menggunakan jamban yang sehat tidak merusak lingkungan dan pencemarannya. Selain
itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai sanitasi
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.Cet. ke-2,
Mei.Jakarta : Rineka Cipta. 2003.
Panduan dan Modul Pelatihan SANIMAS untuk Promosi Kesehatan Lingkungan, Juni 21, 2002
Dr. Budiman, Chandra. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Cetakan I. EGC : Jakarta.
Sewage Treatment
Adalah sistem untuk pembuangan limbah ( kotoran ) dari toilet yang ada pada geladak
akomodasi yang telah direncanakan, sebelum limbah ( kotoran ) tersebut dibuang ke overboard (O/B)
atau ke shore connection harus ditampung terlebih dahulu untuk dilakukan treatment. Pembuangan
limbah yang tidak ditreatment di perairan teritorial, dilarang oleh peraturan perundang-undangan dan
Peraturan Internasional yang berlaku untuk pembuangan limbah dalam jarak yang ditetapkan dari
daratan. Sebagai hasilnya semua kapal harus mempunyai sistem pembuangan limbah sesuai dengan
standar yang ditentukan.
Sedangkan badan yang ada di US memberikan rekomendasi bahwa aliran untuk discharge toilet
sebesar 114 liter/ orang/ hari dengan dua kalinya jumlah ini untuk air cuci. Beberapa desain direncanakan
supaya memadahi ditempatkan dikapal untuk sumur discharge jauh dari lantai, atau untuk menerima
fasilitas dari pelabuhan. Selain itu desain ditujukan juga untuk menghasilkan perencanaan yang
memadahi sehingga dapat diterima oleh petugas pelabuhan saat pembuangan.
Untuk tipe former didesain berisi holding tanks yang menerima semua kotoran baik cair maupun
padat termasuk air bilasnya, air cuci tangan, shower, dan untuk mandi semua diijinkan dibuang langsung
melalui overboard. Selain itu desain juga memperhatikan bagaimana meminimkan jumlah cairan supaya
memungkinkan dapat didaur ulang untuk pembilasan lagi. Ini dapat dipastikan bahwa sistem hanya
menerima kira kira 1% dari kapasitas muat sistem konvensional.
Untuk membuang sewage diperairan teritorial kualitas yang memadahi harus berada dalam
standart tertentu seperti yang ditentukan oleh badan yang berwenang .
Ini biasanya didasarkan pada satu atau lebih dari 3 faktor yaitu :
1. Biological oxygen demand (BOD) yang merupakan ukuran total jumlah oksigen yang akan diambil oleh
bahan kimia atau organik yang memadahi. Hal ini yang penting terdapat dalam dua unsur, pertama, jika
perairan memadahi untuk membuang sewage dilebihkan dengan material yang menyerap oksigen,
kandungan oksigen akan dikurangi sampai tingkat dimana ikan dan materi lainnya hidupnya tidak dapat
didukung, yang kedua kelas bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen akan medominasi didalam sewage
atau didalam perairan dimana cairan ini dibuang. Bakteri yang berkumpul dalam kondisi ini akan
menghasilkan hydrogen sulphide dengan karakteristik bau yang tajam. BOD biasanya dikelompokkan
dengan periode tertentu dan umumnya diambil lima hari. Nilai ini ditulis dengan BOD5 yang ditentukan
oleh 1 liter sewage yang diambil pada suhu 200C yang dilemahkan didalam sumur oxigenated water
yang memadai. Jumlah oksigen yang diserap melebihi
periode lima hari lalu diukur.
2. Suspended solid, adalah kelebihan periode waktu yang dapat memberikan peningkatan pada masalah
slip biasanya ditandai dari kesalahan fungsi dari pengontrol sewage dan jika terlalu tinggi akan diatasi
dengan BOD yang tinggi. Suspended solid diukur dengan menyaring contoh( sample) melalui pre-
weighed asbestos pad yang selanjutnya dikeringkan dan dievaluasi ulang.
3. E coliform adalah keluarga bakteri yang hidup dalam tubuh manusia. Mereka dapat dibiakkan lebih
mudah dalam tes laboratoriom hasilnya diindikasikan dari jumlah kotoran didalam sample yang diambil
dari sewage. Hasil tes ini disebut E- coli, nilainya diekspresikan per 100 ml.
8.1.3 Hydrophore
Peran air pressure system pada sistem Hydrophore berfungsi sebagai pemberi bantalan udara
bertekanan pada tangki hydrophore. Bantalan udara memberi tekanan pada air didalam tangki
hydrophore hingga mencapai tekanan maksimum. Pada tekanan maksimum ini pompa mulai tidak dapat
bekerja. Sedangkan jika saluran air dibuka air akan mengalir sebagai akibat tekanan yang diberikan oleh
bantalan udara, air yang keuar menyebabkan volume ruangan didalam tangki hydrophore bertambah
maka akan mengurangi tekanan tangki hydrophore. Jika tekanan turun sampai pada tekanan 3,73
kg/cm2, maka pressure relay switcher akan bekerja otomatis menghidupkan Fresh Water Pump dan
mengisi kembali tangki hydrophore hingga volume udara berkurang dan tekanannya meningkat.
Selanjutnya jika tekanan mencapai 5,5 kg/cm2, maka pompa akan diberhentikan secara otomatis melalui
pressure relay switcher.
Hydropore digunakan untuk melayani sistem air tawar atau air laut yang diperlukan untuk sanitari,
air minum, dan air tawar. Pertimbangan perhitungan kapasitasnya dengan memperhatikan jumlah ABK
dan berdasar standart U.S. sebesar 114 liter/orang/hari sehingga didapatkan spesifikasi hydropore UH
102 produk dari SHINKO dengan kebutuhan udara tekan sebesar 5 bar. Kebutuhan udara tekan ini akan
di suplai dari sistem udara tekan melalui reduction valve untuk menurunkan tekanan dari 30 bar menjadi
5 bar.
Seawater Hydropore
Spesifikasi hydrophore yang akan digunakan dalam perencanaan sistem air laut ini adalah sebagai
berikut:
Type = H 051 SHINKO
Capacity = 5 - 15 m3/jam
Head = 40 - 60 m
Operating Pressure Range = 3 5.5 kg/cm2
Speed = 1500 rpm