Sap Diet
Sap Diet
Sap Diet
Disusun oleh :
2016
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Sasaran : Nn. N
A. LATAR BELAKANG
Obat mempunyai makna, bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,
mineral,maupun zat kimia tertentu yang bertujuan, untuk mengurangi rasa
sakit, memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.
Namun jika melihat kenyataan yang terjadisekarang, obat bukan menjadi
alternatif utama untuk penyembuhan penyakit tetapi menjadi akar dari
pemunculan penyakit. Seperti digunakan untuk cara instant dalam memenuhi
keinginannya seperti diet.
Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau
keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya
adalah omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi
atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan. Oleh karena itulah
katadiet tidak bisa digeneralisasi sebagai tidak makan. Kebutuhan akan
asupan nutrisi merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia untuk
bertahan hidup. Nutrisi tersebut juga harus memiliki persyaratan kelengkapan
gizi untuk pemenuhan secara sempurna bagi seseorang dalam melengkapi
kebutuhan nutrisi.
Namun terkadang kebutuhan akan nutrisi tersebut terhambat manakala
terjadi gangguan pada sistem pencernaan. Gangguan tersebut utamanya adalah
gangguan pada saluran cerna. Jika seseorang mengalami gangguan saluran
cerna, maka harus ada langkah rehabilitasi, salah satu caranya yaitu dengan
melakukan diet sehat.
Pengaruh dari perilaku diet tersebut dapat menyebabkan timbulanya
masalah baru seperti masalah usus maupun lambung pengkonsumsinya
sehingga akan semakin berdampak dalam keadaan tubuuh individu. Pada
bahasan latar belakang tersebut akan dibahas masalah kebutuhan nutrisi yang
sebabkan karena pola diet dengan makan sembarangan dan mengkonsumsi
obat dengan tidak memikirkan kondisi tubuh yang harus terpenuhi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan Khusus
A : Fasilitator
B A B
B : Penyaji
F. STRATEGI PELAKSANAAN
G. SUSUNAN KEGIATAN
KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU SASARAN MEDIA
PENYULUHAN
1. Pembukaan 3 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam Kata-
b. Memperkenalkan diri b. Bertanya kata/
c. Menyampaikan tujuan mengenai kalimat
pokok materi perkenalan dan
d. Menyampaikan pokok tujuan
bahasan c. Mendengarkan
e. Kontrak waktu dan menyimak
2. Pelaksanaan 15 menit a. Penyampaian materi a. Mendengarkan Ceramah
b. Menjelaskan apa itu dan menyimak buku
diet b. Bertanya dan
c. Menjelaskan nutrisi mengenai hal-hal gambar
yang harus dipenuhi yang belum jelas
remja dan dimengerti
d. Mendemonstrasikan
bagaimana diet yang
baik agar tetap
terpenuhi nutrisinya
3. Evaluasi 10 menit a. Tanya jawab a. Sesi Tanya jawab Kata-
kata/
kalimat
H. EVALUASI
1. Persiapan
a. Sasaran dan media disiapkan sebelum proses penyuluhan
kesehatan
b. Materi yang digunakan sudah siap
c. Sasaran sudah siap ditempat yang ditentukan
2. Proses
a. Proses kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar
b. Sasaran mengerti tentang materi
3. Hasil yang diharapkan
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan sasaran mampu :
a. Memahami pengertian diet dengan pola makan yang baik
b. Memahami tujuan pemenuhan nutrisi remaja
c. Mampu melakukan teknik pola makan diet yang baik.
I. PERTANYAAN
1. Apa pengertian dari diet?
2. Bagaimana pemenuhan nutrisi bagi remaja ?
3. Bagaimana teknik pola makan yang baik bagi seseorang yang ingin
diet?
J. FORMAT EVALUASI
K. LAMPIRAN MATERI
1. Definisi Diet
Diet berasal dari kata Romawi yang berarti gaya hidup. Akan tetapi
masyarakat sudah beranggapan jauh dari pengertian diet itu sendiri. Konsep
diet yang benar haruslah aman. Diet hanya mengacu pada nutrisi yang
didapatkan setiap hari. Ada beberapa diet yang disesuaikan dengan kebutuhan-
kebutuhan spesifik, tidak hanya digunakan untuk proses penurunan berat
badan, namun diet digunakan juga untuk menjaga kesehatan tubuh seorang
pasien walaupun pasien tersebut tidak mengalami obesitas. Ada program diet
bagi penderita obesitas yang rendah karbohidrat dan tinggi protein (Nam-Seok
Joo, 2011).
Menurut Amirta(2007) diet yaitu pengaturan pola makan yang sesuai
dengan tujuan seseorang melakukan 14 pengaturan makan tersebut. Bila
pengaturan pola makan tersebut bertujuan untuk menurunkan berat badan
maka total asupan makanan diatur agak lebih kecil dari yang dibutuhkan
sehingga terjadi penurunan berat badan.
Oleh sebab itu diet dapat di definisikan sebagai usaha seseorang dalam
mengatur pola makan yang bertujuan untuk memperoleh berat badan yang
ideal. Seiring berkembangnya ilmu, diet mempunyai banyak jenisnya dari diet
rendah kalori, diet jantung, diet rendah gula, diet atkins(redah garam), The
Sugar Busterndiet, Dairy Free Diet, hinga South Beach diet.
3. Tekanan Darah
Jika tekanan darah terlalu tinggi (hipertensi), harus ada pantangan-pantangan
untuk makanan tertentu supaya tekanan kembali menjadi normal.
4. Pola Makan
Diet juga dipengaruhi oleh pola makan, jika seseorang memiliki pola makan
tidak teratur, seseorang tersebut akan berusaha kembali mengatur pola
makannya dengan cara melakukan diet.
5. Gangguan Penyakit
Seseorang yang terkena gangguan seperti pada saluran cerna, diabetes dan
lainnya akan melakukan diet untuk menjaga asupan nutrisi agar tidak
memperparah gangguan tersebut.
3. MACAM DIET
Berikut macam-macam diet sebagai berikut:
- Diet Rendah kalori tinggi protein
Tidak berarti orang lantas tidak makan semua jenis karbohidrat. Asupan
karbohidrat hanya dikurangi. Konsumsi beras merah atau roti gandum.
Asupan protein dan lemak tetap diperhatikan, namun lemak tidak terlalu
tinggi.
- Diet berdasarkan Golongan Darah
15 Diet golongan darah ditemukan oleh Adamo & Whitney (2002)
penulis Eat Right for Your Type. Menurutnya reaksi kimia terjadi
antara darah dan makanan yang dimakan. Reaksi ini merupakan bagian
dari warisan genetik. Reaksi ini disebabkan oleh faktor yang disebut
lectin. Lectin dan beragam protein yang di temukan dalam makanan
memiliki sifat aglutinasi yang mempengaruhi darah. Jadi ketika makan
makanan yang mengandung lectin protein tidak cocok dengan tipe
antigen darah, maka lectin mulai mengaglutinasi sel-sel darah dan ini
akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dari sinilah konsep diet
golongan darah bermula.
4. Kebutuhan nutrisi
Tingginya kebutuhan energi dan nutrien pada remaja dikarenakan perubahan
dan pertambahan berbagai dimensi tubuh (berat badan, tinggi badan), massa
tubuh serta Komposisi tubuh sebagai berikut:
Tinggi badan
Sekitar 25 - 50% final berat badan ideal dewasa dicapai pada masa
remaja.
Waktu pencapaian dan jumlah penambahan berat badan sangat
dipengaruhi yasupan makanan / energi dan energy expenditure.
Komposisi tubuh
Nutrisi pada masa remaja hendaknya dapat memenuhi beberapa hal di bawah
ini.
Energi
Protein
Kebutuhan protein pada remaja ditentukan oleh jumlah protein untuk rumatan
masa tubuh tanpa lemak dan jumlah protein yang dibutuhkan untuk
peningkatan massa tubuh tanpa lemak selama percepatan tumbuh. Kebutuhan
protein tertinggi pada saat puncak percepatan tinggi terjadi (perempuan 11-14
tahun, lelaki 15-18 tahun) dan kekurangan asupan protein secara konsisten
pada masa ini dapat berakibat pertumbuhan linear berkurang, keterlambatan
maturasi seksual serta berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.
Karbohidrat
Mineral
Kalsium (Ca). Kebutuhan kalsium pada masa remaja merupakan yang tertinggi
dalam kurun waktu kehidupan karena remaja mengalami pertumbuhan skeletal
yang dramatis. Sekitar 45% dari puncak pembentukan massa tulang
berlangsung pada masa remaja, sehingga kecukupan asupan kalsium menjadi
sangat penting untuk kepadatan masa tulang serta mencegah risiko fraktur dan
osteoporosis. Pada usia 17 tahun, remaja telah mencapai hampir 90% dari
masa tulang dewasa, sehingga masa remaja merupakan peluang (window of
opportunity) untuk perkembangan optimal tulang dan kesehatan masa depan.
Zat besi (Fe). Seperti halnya kalsium, kebutuhan zat besi pada remaja baik
perempuan maupun lelaki meningkat sejalan dengan cepatnya pertumbuhan
dan bertambahnya massa otot dan volume darah. Pada remaja perempuan
kebutuhan lebih banyak dengan adanya menstruasi. Kebutuhan pada remaja
lelaki 10-12 mg/hari dan perempuan 15 mg/hari. Besi dalam bentuk neme yang
terdapat pada sumber hewani lebih mudah diserap dibanding besi non-heme
yang terdapat pada biji-bijian atau sayuran.
Vitamin
Dalam pengaturan pola makan diet sehat, hal-hal yang harus dilakukan yaitu :
1. Mengurangi Porsi Makan Makanan penghasil energi sangat dibutuhkan
oleh manusia. Energi dibutuhkan untuk bergerak, berfikir, berbicara,
makan, dan melakukan aktivitas lainnya. Kurang energi menyebabkan
tubuh rentan terhadap penyakit, lesu dan tidak bergairah, wajah kusam, dan
kulit tidak segar dan orang dapat tampak lebih tua sebelum waktunya
(Iping, 2006). Dalam melakukan diet sehat, jumlah makanan yang
dikonsumsi harus dibatasi. Namun, sama sekali tidak ada makanan yang
perlu dihindari apalagi dipantang. Utamakan makanan yang berkualitas dan
kaya gizi. Mulailah dengan mengkonsumsi makanan porsi normal, sedikit
demi sedikit kurangi porsi makan menjadi porsi sampai porsi normal
(Iping, 2006). Dibandingkan fungsi tubuh lainnya, fungsi pencernaan
menggunakan energi paling besar. Oleh karena itu, makan berlebihan akan
menguras energi dan mempekerjakan sistem tubuh lebih keras. Hal ini dapat
diamati saat seseorang lesu atau mengantuk jika makan kekenyangan. Itu
disebabkan karena tubuh terpaksa mengerahkan sebagian besar darah dan
energinya ke fungsi pencernaan sehingga fungsi tubuh lain kekurangan
energi dan oksigen. Akibatnya, organ tubuh lebih mudah rusak dan sistem
metabolisme mengalami penurunan fungsi (Iping, 2006).
2. Mengubah Pola Makan Remaja puteri yang sedang melakukan diet
pola makan yang dilakukan yaitu tidak makan (terutama tidak makan pagi
dan makan malam), kegemaran makan snacks, makan makanan siap saji,
gemar mengkonsumsi minuman ringan, rendah serat dan remaja puteri
sering memodifikasi makanan mereka sendiri tanpa pengawasan dan
bimbingan dari dokter dan ahli gizi (Sayogo, 2006). Pola makan remaja
puteri cenderung menggemukkan. Pola makan ini erat kaitannya dengan
gaya hidup seseorang. Tidak sedikit remaja puteri terbiasa makan bukan
pada saatnya makan, makan berlebihan dan mengkonsumsi makanan yang
tidak sehat. Hal ini terjadi karena faktor kebiasaan (Iping, 2006). Jika
mengikuti pola makan diet sehat, berarti harus mengawalinya dengan
mengubah pola makan. Mulailah dengan cara mengkonsumsi makanan
dalam kuantitas kecil tetapi berkualitas tinggi yang artinya makanlah
makanan yang memiliki nilai gizi yang baik tetapi dalam jumlah yang
cukup (Iping, 2006). Pola makan diet sehat berpusat pada pembentukan
sistem pencernaan. Sistem ini dibentuk agar menjadi lebih kecil daripada
sebelumnya sehingga daya tampungnya juga mengecil. Penyakit jantung,
gagal ginjal, pembengkakan hati, diabetes, dan kanker bukan hanya
dikarenakan faktor keturunan, seperti anggapan kebanyakan orang selama
ini. Bentuk fisik gen bisa diturunkan, misalnya hidung mancung atau kulit
hitam, tetapi penyakit degeneratif dapat terjadi akibat pola hidup dan makan
yang tidak sehat. Biasanya, orangtua yang obesitas mewariskan pola makan
yang sama kepada anaknya. Jika kelak anaknya menderita kegemukan,
berarti bukan karena obesitasnya yang diturunkan melainkan pola
makannya yang diturunkan kepada anaknya (Iping, 2006).
Metode diet sehat mewajibkan 3 kali makan dalam sehari dengan
jadwal makan sebagai berikut :
Makan pagi : pukul 07.00-08.00 atau 08.00-09.00 atau 09.00-10.00
Makan siang : pukul 12.00-13.00 atau 13.00-14.00
Makan malam : pukul 18.00-19.00 atau 19.00-20.00 atau 20.00-21.00
Waktu makan disesuaikan menurut kebiasaan masing-masing, yang
terpenting adalah konsisten setiap harinya, yang artinya jika kita memulai
makan pagi pukul 07.00-08.00 pagi maka setiap sarapan pagi harus pada
jam tersebut, begitu juga saat makan siang dan makan malam (Iping, 2006).
Remaja puteri banyak yang berpikiran bahwa untuk menurunkan berat
badan mereka harus menghilangkan sarapan pagi dari jadwal makannya.
Mereka berusaha untuk menunda jam makan pagi dan menggesernya ke
jadwal makan siang dalam waktu yang lama. Cara ini banyak yang
menganggap jumlah makanan yang dikonsumsi berkurang, dan itu artinya
berat badan pun akan turun. Pemikiran sama sekali tidak benar. Makan pagi
yang berkualitas justru dapat menyukseskan program diet, dengan sarapan
pagi yang baik remaja lebih mudah terhindar dari rasa lapar dan remaja bisa
berkonsentrasi dalam belajar. Selain itu, meskipun mengurangi porsi makan
di jam makan berikutnya, kondisi tubuh akan tetap fit. Program
pelangsingan pun menjadi lebih mudah dan efektif ( Iping, 2006). Sarapan
pagi harus konsisten setiap hari, sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Adapun menu sarapan pagi yang baik saat melakukan diet sehat
yaitu (Iping, 2006) : Susu manis atau teh manis (250ml) - susu full cream -
gunakan gula asli atau madu + Telur 1 butir - Direbus - Digoreng(mata sapi
atau dadar) + Roti tawar 2 lembar atau kue-kue atau cereal/oatmeal 1
mangkuk kecil - Dengan mentega, keju, meses, selai.
3. Memperkecil Sistem Pencernaan
Hal yang paling penting untuk diingat dalam melakukan diet sehat
adalah upaya mengurangi beban kerja pencernaan dan membentuk mesin
pencernaan. Ibarat kendaraan bermotor dari kapasitas mesin (cc) yang
besar menjadi kapasitas mesin (cc) yang kecil. Oleh karena itu, hal penting
yang harus diingat adalah bukan hanya jenis makanan yang dikonsumsi,
tetapi juga jumlah makanan yang dimakan pada setiap kali makan (Iping,
2006). Diet sehat mudah dijalankan. Namun, pastikan dalam makanan
tersebut terdapat kandungan aneka gizi, terutama protein. Karena protein
merupakan unsur gizi yang sangat penting, fungsinya mengganti sel-sel
tubuh yang rusak, memperbaiki jaringan tubuh, dan membantu
pembentukan hormon. Fungsi tersebut terkait dengan perbaikan sistem
metabolisme (Iping, 2006).
Berikut ini beberapa hal yang perlu diingat dan menjadi pedoman agar
terbentuk sistem pencernaan orang langsing dan sehat :
- Ingat sarapan pagi itu penting, tidak boleh meninggalkan sarapan pagi,
karena jika tidak, tubuh akan merasa lapar. Tubuh yang kekurangan
energi tidak bisa bekerja optimal.
- Jangan menunggu hingga terlalu lapar dan tepati jam makan yang
sudah ditentukan.
- Jika merasa lapar diluar jam makan ( biasanya sekitar pukul 15.00-
17.00), konsumsilah 2-3 keping biskuit ( cookies )
- Pilih makanan yang segar dan komposisikan dengan benar. Jangan
menganggap makan setumpuk sayur akan membuat kurus. Meskipun
hanya sekedar makan sayuran atau buah, tetapi jika jumlahnya
banyak, maka tetap akan memperbesar kapasitas lambung.
- Lebih baik makan tiga kali sehari dalam porsi setengah dari porsi
makan biasa, daripada satu kali makan sehari tetapi dalam bentuk
porsi besar.
- Makan dengan perlahan-lahan, cara ini efektif untuk menimbulkan
rasa kenyang meskipun makan dalam jumlah sedikit (misalnya
setengah porsi). Hal ini juga dapat membina perilaku seperti halnya
kebiasaan orang kurus yang umumnya makan dengan lambat.
- Konsumsi daging, ikan, telur, susu, seafood sesuai dengan takarannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16616/4/Chapter%20II.pdf
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2809-bab1.pdf
http://repository.maranatha.edu/2224/3/0710021_Chapter1.pdf
http://www.idai.or.id/downloads/PPM/Buku-PPM.pdf