Analisis Kadar Timbal PB
Analisis Kadar Timbal PB
Analisis Kadar Timbal PB
KARYA ILMIAH
HADIJAH RAMBE
092401013
KARYA ILMIAH
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar ahli Madya
HADIJAH RAMBE
092401013
Disetujui di
Medan, Juli 2012
Diketahui/Disetujui oleh :
Ketua Program Studi D3 Kimia Dosen Pembimbing
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dari ringkasan masing-masing yang disebutkan sumbernya.
Medan, 2012
HADIJAH RAMBE
NIM 092401013
Kepada ALLAH kita bersyukur , Kepada NYA jua segala puji kita sampaikan , yang atas
pemeliharaan dan bimbingan NYA lah kita dapat melakukan berbagai kegiatan dengan
menikmati segala nikmat yang diberikan NYA, termasuk diantaranya kegiatan penulis didalam
membuat Karya Ilmiah ini.
Karya ilmiah ini merupaka Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi / melengkapi
persyaratan dalam menyelesakan Program Studi D3 Kimia Analis FMIPA USU Medan.
Pada waktu berusaha menyiapkan tulisan ini, Penulis mendapat banyak batuan, berupa
dukungan moriel, materiel, tenaga, pikiran, waktu, petunjuk dan nasehat dari beberapa pihak.
Yang atas semuanya itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya, terutama kepada :
Selain ucapan terima kasih, tidak ada lagi yang bisa Penulis berikan kecuali menyerahkannya
kepada Allah dibarengi pinta dan doa kiranya semua kebaikan itu dibalas NYA dengan berlipat
ganda.
Dan dikarenakan kemampuan Penulis yang terbatas, tentu saja tulisan ini masih memerlukan
perbaikan-perbaikan disana sini. Untuk itu Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran agar
tulisan ini bertambah baik.
Medan, 2012
Penulis
Air merupakan pelarut yang universal, sehingga unsur-unsur lain pada tingkat tertentu
dapat terlarut di dalamnya. Adanya unsur lain di dalam air dapat berguna apabila tidak
melebihi batas yang ditetapkan, seperti ion timbal (Pb) pada air dapat menutupi lapisan
mukosa pada organisme akuatik, tetapi jika kadar timbal (Pb) melebihi batas pada air
akan mengakibatkan penyakit bagi tubuh manusia, seperti anemia, sakit perut, dan
kerusakan otak. Analisis timbal (Pb) dilakukan dengan metode Dithizone dan dengan
menggunakan spektrofotometer DR-2010. Kadar maksimum timbal (Pb) yang ditetapkan
oleh Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MenKes/Per/2010 yaitu 0,01 mg/L. Dari hasil
analisis diperoleh kadar timbal berkisar antara 0,001 mg/L sampai dengan 0,004 mg/L.
Dengan demikian kadar timbal pada air reservoir Sunggal tidak melewati batas sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.492/Menkes/Per/2010 Tanggal 19 April 2010
Tentang Standar Kualitas Air Minum.
ABSTRACT
Water is the universal solvent, so that the other elements at a certain level can be dissolved in it.
Presence of other elements in the water can be useful if it does not exceed the limit established,
such as a metal lead (Pb) in water to cover the mucosal lining of the aquatic organisms, but if
thelevels of lead (Pb) exceeding the limit on the water will cause diseases to the human body,
such as anemia, abdominal pain, and brain damage. Analysis of lead (Pb) was conducted by using
sphektrofotometer DR-2010 and Dithizone. Maximum levels of lead (Pb) is determined by
Regulation of the Minister of Health is 0,01 mg/L. From the results obtained by the analysis of
lead levels ranged from 0,001 mg/L until 0,004 mg/L. Thus the levels of lead in water reservoir
Sunggal not cross the line in accordance with the Regulation of the Minister of Health No.
492/MenKes/Per/2010 On 19 April 2010. Concerning Drinking Water Quality Standars.
Halaman
PERSETUJUAN iii
PERNYATAAN iv
PENGHARGAAN v
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Permasalahan 4
1.3 Tujuan 4
1.4 Manfaat
DAFTAR PUSTAKA 47
LAMPIRAN 48
Halaman
Tabel 4.1.1. Hasil Analisa Kadar Timbal pada Sampel Air Baku Sunggal 37
Tabel 4.1.2. Hasil Analisa Kadar Timbal Pada Sampel Air Reservoir Sunggal 37
Air merupakan pelarut yang universal, sehingga unsur-unsur lain pada tingkat tertentu
dapat terlarut di dalamnya. Adanya unsur lain di dalam air dapat berguna apabila tidak
melebihi batas yang ditetapkan, seperti ion timbal (Pb) pada air dapat menutupi lapisan
mukosa pada organisme akuatik, tetapi jika kadar timbal (Pb) melebihi batas pada air
akan mengakibatkan penyakit bagi tubuh manusia, seperti anemia, sakit perut, dan
kerusakan otak. Analisis timbal (Pb) dilakukan dengan metode Dithizone dan dengan
menggunakan spektrofotometer DR-2010. Kadar maksimum timbal (Pb) yang ditetapkan
oleh Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MenKes/Per/2010 yaitu 0,01 mg/L. Dari hasil
analisis diperoleh kadar timbal berkisar antara 0,001 mg/L sampai dengan 0,004 mg/L.
Dengan demikian kadar timbal pada air reservoir Sunggal tidak melewati batas sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.492/Menkes/Per/2010 Tanggal 19 April 2010
Tentang Standar Kualitas Air Minum.
ABSTRACT
Water is the universal solvent, so that the other elements at a certain level can be dissolved in it.
Presence of other elements in the water can be useful if it does not exceed the limit established,
such as a metal lead (Pb) in water to cover the mucosal lining of the aquatic organisms, but if
thelevels of lead (Pb) exceeding the limit on the water will cause diseases to the human body,
such as anemia, abdominal pain, and brain damage. Analysis of lead (Pb) was conducted by using
sphektrofotometer DR-2010 and Dithizone. Maximum levels of lead (Pb) is determined by
Regulation of the Minister of Health is 0,01 mg/L. From the results obtained by the analysis of
lead levels ranged from 0,001 mg/L until 0,004 mg/L. Thus the levels of lead in water reservoir
Sunggal not cross the line in accordance with the Regulation of the Minister of Health No.
492/MenKes/Per/2010 On 19 April 2010. Concerning Drinking Water Quality Standars.
PENDAHULUAN
masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,
terutama penyakit perut. Seperti yang telah kita ketahui bahwa penyakit perut adalah
Air adalah materi esensial didalam kehidupan. Tidak ada satupun makhluk hidup
ternyata berbeda untuk tiap tempat, tiap tingkatan kehidupan atau untuk tiap bangsa dan
negara. Semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula kebutuhan manusia
Melalui penyediaan air bersih baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya di suatu
daerah, maka penyebaran penyakit perut diharapkan bisa ditekan seminimal mungkin.
Penurunan penyakit perut ini didasarkan atas pertimbangan bahwa air merupakan salah
satu mata rantai penularan penyakit perut. Agar seseorang menjadi tetap sehat sangat
dipengaruhi oleh adanya kontak manusia tersebut dengan makanan dan minuman.
sampai kepada manusia baik berupa minuman ataupun makanan tidak menyebabkan /
merupakan pembawa bibit penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari sumber,
jaringan transmisi atau distribusi adalah mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya
kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang sangat diperlukan.
air yang akan diperlukan sebagai air minum dengan mutlak diperlukan terutama apabila
air tersebutberasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud bisa dimulai dari yang
sangat sederhana sampai yang pada pengolahan yang mahir/lengkap, sesuai dengan
tingkat kekotoran dari sumber asal air tersebut. Semakin kotor semakin berat pengolahan
yang dibutuhkan, dan semakin banyak ragam zat pencemar akan semakin banyak pula
sebagai air minum. Oleh karena itu dalam praktek sehari-hari maka pengolahan air adalah
menjadi pertimbangan yang utama untuk menentukan apakah sumber tersebut bisa
Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air
yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas untuk
keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik dan kegiatan lain
berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan
kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan dan bahaya bagi semua
makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. ( Effendi, H.2003)
maupun penyakit tidak menular. Penyakit menular umumnya disebabkan oleh makhluk
hidup, sedangkan penyakit tidak menular umumnya bukan disebabkan oleh makhluk
hidup.
Penyakit menular yang disebabkan oleh air secara langsung diantara masyarakat
disebut penyakit bawaan air ( water borne disease). Untuk mencegah terjadinya penyakit
yang diakibatkan penggunaan air, kualitas badan air harus di jaga sesuai dengan baku
mutu air. Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar mahkluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada atau unsur pencemar yang di tenggang keberadaannya
di dalam air. Untuk memenuhi hal tersebut , perlu dilakukan pengukuran atau pengujian
peraturan pemerintah R.I. No. 82tahun 2001, mutu air ditetapkan melalui pengujian
Pengujian parameter fisika meliputi pengukuran tempertaur air, pengukuran kadar residu
terlarut dalam air dan kadar residu tersuspensi dalam air. Pengujian parameter kimia
dilakukan melalui pengukuran kadar zat kimia anorganik dan zat kimia organik di dalam
air. Pengujian parameter mikrobiologi dilakukan melalui pengukuran kadar fecal coliform
dan total coloform di dalam air. Sedangkan pengujian parameter radioaktivitas dilakukan
dengan pengukuran Gross-A dan Gross-B yang terdapat didalam air. (Mulia, R.2005)
Apakah kadar Timbal (Pb) dalam air Reservoir olahan PDAM Tirtanadi masih
memenuhi standar kualitas air minum yang telah ditetapkan menteri kesehatan RI No.
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui kadar Timbal (Pb) pada air Reservoir Sunggal yang akan
1.4. Manfaat
- Untuk memberikan informasi bahwa adanya Timbal yang terlarut didalam air
minum.
- Dengan mengetahui adanya Timbal (Pb) didalam air minum maka dapat diketahui
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar
tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan
hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu air juga dipergunakan untuk
memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada disekitar rumah. Air
juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi,
Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan
volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi
antara bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh manusia yang mengandung
banyak air, antara lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%, dan darah
83%.
Setiap hari kurang lebih 2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2,3
liter diproduksi menjadi urin. Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran darah. Dalam
kehidupan sehari-hari , air dipergunakan antara lain untuk keperluan minum, mandi,
(Chandra, B.2006)
a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,
dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan
air tawar, peternakan air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain
pertanaman atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
yang dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya.
(Mulia, R.2005)
Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber.
Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa (hujan), Air
1. Air Hujan
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walau pada saat
presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami
dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas, misalnya, karbon
Dalam keadaan murni, sangat bersih, karena dengan adanya pengotoran udara
yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri dan lain sebagainya. Maka untuk
menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air
hujan jangan mulai pada saat hujan mulai turun karena msih mengandung banyak
kotoran.
Selain itu air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur
maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi
(karatan). Juga air hujan ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap
2. Air Permukaan
Air permukaan yang meliputi badan-badan air seperti sungai, danau, telaga,
waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian berasal dari air hujan yang jatuh
beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini. Jenis pengotorannya adalah
Setelah mengalami suatu pengotoran, pada suatu saat air permukaan itu akan
mengalami suatu proses pembersihan sendiri yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Udara yang mengandung Oksigen atau gas O2 akan membantu mengalami proses
pembusukan yang terjadi pada air permukaan yang telah mengalami pengotoran, karena
(Sutrisno, T.2004).
a. Air sungai
yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat
pengotoran yang tinggi sekali. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air
Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat organis
yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan
dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali (anaerob), maka
unsur-unsur Fe dan Mn ini akan larut. Pada permukaan air akan tumbuhalgae(lumut)
3. Air Tanah
Air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi
yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan kedalam tanah dan mengalami
proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut ,
didalam perjalanannya kebawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih
Air tanah memiliki kelebihan dibandingkan sumber air lain. Yaitu, air tanah
biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau
proses penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup tesedia sepanjang tahun, saat musim
kemarau sekalipun. Sementara itu , air tanah juga memiliki beberapa kerugian atau
kelemahan dibanding sumber air lainnya. Air tanah mengandung zat-zat mineral
semacam magnesium, kalsium dan logam berat seperti besi dapat menyebabkan
kesadahan air. Selain itu untuk mengisap dan mengalirkan air keatas permukaan,
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk
hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum.
Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air didalam tubuh manusia itu sendiri.
Didalam tubuh manusia, air diperlukan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang
diperlukan tubuh. Oksigen juga perlu dilarutkan sebelum dapat memasuki pembuluh-
pembuluh darah yang ada disekitar alveoli. Begitu juga zat-zat makanan hanya dapat
diserap apabila dapat larut didalam cairan yang meliput selaput lendir usus. Air juga ikut
mempertahankan suhu tubuh dengan cara penguapan keringat pada tubuh manusia.
Disamping itu juga, transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk
larutan dengan pelarut air. Sehingga dapat disimpulkan bahwa air sangat memegang
(Mulia, R.2005).
Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang
Kesehatan RI.
kimia yang berbahaya, dan sampah atau limbah industri. (Chandra, B.2006)
maka persyaratan untuk standar kualitas air ditentukan oleh beberapa aspek, yang antara
lain adalah :
1. Persyaratan Fisika
2. Persyaratan Kimia
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia
dan tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang
Standar kualitas air minum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, antara lain :
Dalam standar persyaratan fisik air minum tampak adanya lima unsur persyaratan,
akan air tersebut dan dapat pula mempengaruhi reaksi kimia dalam pengolahan, terutama
apabila temperatur tersebut sangat tinggi. Temperatur yang diinginkan adalah 50F - 60F
atau 10C 15C, tetapi iklim setempat, kedalaman pipa pipa saluran air, dan jenis dari
sumber sumber air akan mempengaruhi temperatur ini. Disamping itu, temperatur pada
air mempengaruhi secara langsung toksisitas banyak bahan kimia pencemar, pertumbuhan
Penyimpangan terhadap standar suhu ini, yakni apabila suhu air minum lebih
tinggi dari suhu udara, jelas akan mengakibatkan tidak tercapainya maksud maksud
dan kelarutan bahan bahan polutan, dan dapat menimbulkan suhu bagi kehidupan
b. Warna
Banyak air permukaan khususnya yang berasal dari daerah rawa rawa, seringkali
berwarna sehingga tidak dapat diterima oleh masyarakat, baik untuk keperluan rumah
Bahan bahan yang menimbulkan warna tersebut dihasilkan dari kontak antara air
dengan reruntuhan organis seperti daun, duri pohon jarum dan kayu, yang semuanya
Intensitas warna dalam air ini diukur dengan satuan unit warna standar, yang dihasilkan
oleh 1 mg/1 platina (sebagai K2PtC16). Standar yang ditetapkan oleh U.S. Public Health
Standar ini lebih rendah daripada standar yang ditetapkan oleh standar Internasional dari
Bau dan rasa biasanya terjadi bersama-sama dan biasanya disebabkan oleh adanya
dan rasa ini berasal dari berbagai sumber. Intensitas baudan rasa dapat meningkat, bila
terhadap air dilakukan chlorinasi. Standar persyaratan kualitas air minum yang
menyangkut bau dan rasa ini baik yang ditetapkan oleh WHO maupun U.S. Public Health
Service yang menyatakan bahwa dalam air minum tidak boleh terdapat bau dan rasa yang
tidak diinginkan. Efek kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh adanya bau dan rasa dalam
Serupa dengan unsur warna, dengan air minum yang berasa dan berwarna ini,
masyarakat akan mencari sumber sumber air lain yang kemungkinan besar bahkan tidak
safe.
Ketidaksempurnaan usaha menghilangkan bau dan rasa pada cara pengolahan yang
dilakukan dapat menimbulkan kekhawatiran bahwa air yang terolah secara tidak
sempurna itu masih mengandung bahan bahan kimia yang bersifat toksik. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa efek yang dapat ditimbulkan adalah merupakan efek yang
e. Kekeruhan
yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur dan kotor. Kekeruhan
tidak menjadi sifat dari air yang membahayakan, tetapi ia menjadi tidak disenangi karena
rupanya. Standar yang ditetapkan oleh U.S. Public Health Service mengenai kekeruhan
ini adalah batas maksimal 10 ppm dengan skala silikat, tetapi dalam praktek angka
standar ini umumnya tidak memuaskan. Kebanyakan bangunan pengolahan air yang
Dari daftar standar kualitas air minum dapat dilihat adanya unsur unsur yang
tercantum dalam standar kualitas khemis daripada air minum. Dalam Peraturan Mentri
Beberapa diantara unsur tersebut tidak dikehendaki kehadirannya pada air minum, oleh
karena merupakan zat kimia yang bersifat racun, dapat merusak perpipaan, ataupun
karena sebagai penyebab bau/rasa yang mengganggu estetika. Bahan bahan tersebut
adalah : nitrit, sulfida, ammonia dan CO2 agresif. Beberapa unsur meskipun dapat bersifat
racun masih dapat ditolerir kehadirannya dalam air minum asalkan tidak melebihi
konsentrasi yang ditetapkan. Unsur atau bahan bahan tersebut adalah : phenolik, arsen,
selenium, chromium martabat 6, cyanida, cadmium, timbal, dan air raksa. (Sutrisno,
T.2004)
1. Bendungan
Sumber air baku yang digunakan adalah air sungai yang diambil melalui
bangunan bendungan dengan panjang 25 m (sesuai lebar sungai) dan tinggi 4 m dan sisi
kiri bendungan dibuat sekat berupa saluran penyedap yang lebarnya 2 m dilengkapi
dengan pintu pengatur ketinggian air kemudian air masuk ke intake (tempat masuknya air
baku)
Bendungan ini adalah saluran bercabang dua yang dilengakpi dengan Bar screen
(saringan kasar) dan fine screen (saringan halus) yang berfungsi untuk mencegah
dengan pintu pengatur ketinggian air (sluce gate) dan penggerak elektro motor.
Bendungan RWT (bak pengendap) dibangun setelah intake yang terdiri dari dua
buah outlet gate dan pintu bilas dua buah berfungsi sebagai tempat pengendapan lumpur,
RWP (pompa air baku) berfungsi untuk memompa air dari RWP ke splitter box
tempat pembubuhan koagulan berupa alum, dengan dosis normal rata-rata 20-25 g/m3 air
dan pendistribusian air kemasing-masing cleator yang terdiri dari 5 unit pompa air baku.
Bendungan cleator terdiri dari 4 unit, dengan kapasitas masing-masing 350 l/det
yang bervolume 1.700 m3 berfungsi sebagai tempat proses pemisahan antara flok-flok
yang bersifat sedimen dengan air bersih hasil olahan melalui pembentukan dan
Dari cleator ini dialirkan ke filter untuk menyaring kekeruhan berupa flok-flok
halus dan kotoran yang lain yang lolos dari cleator melalui pelekatan pada media filter.
Dimensi masing-masing filter ini adalah lebar 4 m. panjang 8,25 m, tinggi 6,25 m, tinggi
permukaan air maksimum 5,05 m, serta tebal media filter 114 cm, dengan lapisan sebagai
berikut :
m, tinggi 7 m berfungsi untuk menampung air bersih atau air olahan setelah melalui
melalui reservoir-reservoir distribusi di berbagai cabang. Air bersih yang mengalir dari
filter ke reservoir di bubuhi chlor (post chlorination) dan untuk netralisasi di butuhkan
FWP (pompa air bersih) berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari reservoir
Daur ulang adalah cara paling tepat dan aman dalam mengatasi dan meningkatkan
kualitas lingkungan. Prinsip ini telah mendorong perusahaan untuk membangun sarana
pengolahan limbah berupa sludge lagoon. Lagoon ini berfungsi sebagai media
penampung air buangan bekas pencucian sistem pengolah dan kemudian air tersebut
dilakukan secara langsung juga dilakukan dengan sistem pengawasan secara tidak
langsung. Fasilitas ini dapat memperlihatkan secara langsung kondisi proses pengolahan
dari ruang tertentu baik terhadap berbagai kuantitas, kualitas, maupun kontiniutas olahan.
terhadap proses pengolahan air menurut standard an ketentuan yang berlaku. (Indriani.
2007).
Planet bumi sebagian besar terdiri atas air karena luas daratan memang lebih kecil
dibandingkan dengan luas lautan. Makhluk hidup yang ada di bumi ini tidak dapat
terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan
seandainya di bumi ini tidak ada air. Air yang relativ bersih sangat didambakan oleh
manusia, baik untuk kehidupan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan
sanitasi kota, mupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya. (Wardhana,
W.A.2004)
Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi air
akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan
oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat
dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau
daratan. Pada saat udara yang tercemar jatuh ke bumi bersama air hujan, maka air tersebut
sudah tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada lahan
pertanian akan terbawa air ke daerah sekitarnya sehingga mencemari air pada permukaan
dan atau komponen lain kedalam air olehkegiatan manusia, sehingga kualitas air turun
sampai ketingkat tertentu yang membahayakan, yang mengkibatkan air tidak berfungsi
Yaitu berasal dari pembuangan air kotor dari kamar mandi, kakus dan dapur.
2. Industri
Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri sangat tergantung pada jenis
industrinya sendiri, sehingga jenis polutan yang dapat mencemari air tergantung pada
bahan baku, proses industri, bahan bakar dan sistem pengelolaan limbah cair yang
a. Fisik
b. Kimia
Bahan pencemar yang berbahaya : Merkuri (Hg), Cadmium (Cd), Timah hitam
c. Mikrobiologi
Misal yang berasal dari pabrik yang mengolah hasil ternak, rumah potong dan
d. Radioaktif
a. Zat kimia
dan lain-lain)
b. Mikrobiologi
Misalnya: virus, bakteri, parasit yang berasal dari kotoran ternak dan cacing
Berasal dari penggunaan zat radioaktif yang dipakai dalam proses pematangan
(Mukono,H.J. 2006)
Bahan pencemar (polutan) adalah bahan-bahan yang bersifat asing bagi alam atau
bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem sehingga
lingkungan , polutan dikelompokkan menjadi dua, yaitu polutan alamiah dan polutan
antropogenik.
1. Polutan Alamiah
Polutan alamiah adalah polutan yang memasuki suatu lingkungan (misalnya badan
air) secara alami, misalnya akibat letusan gunung berapi , tanah longsor, banjir, dan
2. Polutan Antropogenik
Polutan antropogenik adalah polutan yang masuk ke badan air akibat aktivitas
(Effendi, H.2003)
Timbal atau timah hitam (Pb) dalam perairan ditemukan dalam bentuk terlarut dan
tersuspensi. Kelarutan timbal cukup rendah sehingga kadar timbal dalam air relativ
sedikit. Kadar dan toksisitas timbal dipengaruhi oleh kesadahan, pH, alkalinitas, dan
kadar oksigen. Timbal diserap dengan baik oleh tanah sehingga pengaruhnya terhadap
Logam ini pada awalnya secara alami terdapat didalam kerak bumi. Namun, bisa
juga berasal dari aktivitas manusia yang bahkan mampu mencapai jumlah 300 kali lebih
bermotor, partikel-partikel yang berasal dari pabrik, pembakaran arang dan lain
Seperti sudah dikemukakan, bahwa timbal ada yang secara alami terdapat dalam
kerak bumi, dan ada yang berasal dari aktivitas manusia. Sumber-sumber timbal tersebut
sekali, yaitu hanya 0,002% dari jumlah seluruh kerak bumi dan dialam ini terdapat
c. Timbal-207, sebanyak 22,60% dari semua isotop timbal yang terdapat di alam.
terapat di alam.
Isotop-isotop tersebut merupakan hasil peluruhan radio aktif alam. Melalui proses
geologi timbal terkonsentrasi dalam deposit seperti : bijih logam, yang tergabung dengan
a. Hasil penambangan
bermotor.
(Fardiaz, S. 1992)
Sebagaimana elemen yang lain timbal juga mempunyai sifat-sifat khusus sebagai
berikut:
1. Sifat fisik
mudah.
2. Sifat Kimia
c. Dipakai pada konstruksi bangunan dan industri kimia untuk mencegah korosif.
pigmen (pewarna).
pada tanaman.
ferrite keramik).
polyurethane, mencegah rusaknya cat pada kapal laut, membunuh bakteri gram
positif, mencegah bocornya kapal kayu, mencegah serangan jamur pada kain
m. Alloi tahan kimia dipakai pada metal lainnya agar tahan korosif terhadap air,
Adapun biji-biji logam timbal yang diperoleh dari hasil penambangan, seperti
tersebut diatas, hanya mengandung sekitar 3% sampai 10% timbal. Hasil ini akan
Logam ini digabung dengan logam-logam lain seperti perak (Ag), seng (Zn), arsen
Dalam hal timbal digunakan pada industri pembuatan baterai, alloi timbal dengan
bismuth (Pb-Bi) berfungsi sebagai grid (jaringan listrik), sedangkan timbal oksida
(PbO4) dipakai sebagai bahan yang aktif dalam pengaliran arus elektron. (Palar, H.1994)
Sebelumnya sudah dikemukakan bahwa timbal atau plumbum (Pb) adalah logam
pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Disamping itu, peristiwa korosifikasi
dari bantuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu
Pb yang masuk ke dalam badan perairan sebagai dampak dari aktivitas kehidupan
manusia ada bermacam bentuk. Diantaranya adalah air buangan (limbah) dari industri
yang berkaitan dengan Pb, air buangan dari pertambangan bijih timah hitam dan buangan
sisa industri baterai. Buangan-buangan tersebut akan jatuh pada jalur-jalur perairan
seperti anak-anak sungai untuk kemudian akan dibawa menuju lautan. Umumnya jalur
buangan dari bahan sisa perindustrian yang menggunakan Pb akan merusak tata
Senyawa Pb yang ada dalam badan perairan ditemukan di alam bentuk ion-ion divalent
biota perairan tersebut. Seperti konsentrasi Pb yang mencapai 188 mg/L dapat mematikan
beberapa jenis ikan, konsentrasi Pb 2,75 mg/L sampai dengan 49 mg/L dapat mematikan
ctutacea (binatang air berkulit keras) setelah 245 jam, dan Pb dengan konsentrasi 64
mg/L akan mematikan golongan insekta (serangga) dalam rentang waktu 168 jam sampai
Didalam air minum juga bisa terdapat Pb, jika air minum tersebut dialirkan
melalui pipa-pipa yang merupakan alloi dari logam Pb. (Palar, H.1994)
tersuspensi, dengan kelarutan yang cukup rendah sehingga kadarnya relatif sedikit, tetapi
timbal termasuk unsur yang tidak esensial bagi makhluk hidup, bahkan dalam konsentrasi
Selain dari kadar maksimum timbal yang diperuntukkan bagi air minum, air bersih
maupun air baku telah ditetapkan oleh pemerintah, maka kadar timbal diperairan yang
diperuntukkan bagi hewan ternak hendaknya tidak melebihi 0,1 mg/L, bagi keperluan
pertanian pada tanah yang bersifat netral dan alkalis adalah 10 mg/L, sedangkan pada
Karena sifatnya yang lunak sehingga mudah dipotong dengan pisau dan dibentuk
dengan tangan, tahan terhadap peristiwa korosi (pengkaratan), mempunyai titik lebur
yang rendah dan lain-lain, maka timbal (Pb) banyak digunakan oleh manusia.
Namun,disisi lain (sebagaimana yang telah diterangkan sebelumnya) timbal juga dalam
terjadi karena masuknya persenyawaan logam tersebut ke dalam tubuh. Proses masuknya
Pb ke dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur, yaitu melalui makanan dan minuman,
udara dan perembesan atau penetrasi pada selaput atau lapisan kulit.
lebih mudah untuk diserap tubuh melalui selaput lendir atau melalui lapisan kulit, bila
dibandingkan dengan senyawa-senyawa Pb organik. Namun, hal itu bukan berarti semua
senyawa Pb dapat diserap oleh tubuh, melainkan hanya sekitar 5-10% dari jumlah Pb
yang masuk melalui makanan dan atau sebesar 30% dari jumlah Pb yang terhirup yang
akan diserap oleh tubuh. Dari jumlah yang terserap itu, hanya 15% yang akan mengedap
pada jaringan tubuh, dan sisanya akan turut terbuang bersama sisa metabolisme seperti
Sebagian besar dari Pb yang terhirup pada saat bernafas akan masuk kedalam
pembuluh darah dan paru-paru. Tingkat penyerapan itu sangat dipengaruhi oleh ukuran
partikel dari senyawa Pb yang ada dan volume udara yang mampu dihirup pada saat
perstiwa bernafas berlangsung. Makin kecil ukuran partikel debu, serta makin besarnya
volume udara yang mampu terhirup, maka akan semakin besar pula konsentrasi Pb yang
diserap oleh tubuh. Logam Pb yang masuk ke paru-paru melalui peristiwa pernapasa akan
terserap dan berikatan dengan darah paru-paru untuk kemudian diedarkan keseluruh
jaringan dan organ tubuh. Lebih dari 90% logam Pb yang terserap oleh darah berikatan
Bentuk ion Pb2+ mampu menggantikan keberadaan ion Ca2+ yang terdapat dalam
jaringan tulang. Hal ini disebabkan oleh senyawa-senyawa timbal yang bisa memberikan
efek toksik terhadap berbagai macam fungsi organ tubuh, yang antara lain adalah :
anemia.
Lebih lajut, toksisitas (keracunan) timbal juga bersifat kronis dan akut. Dimana
toksisitas kronis sering dijumpai pada pekerja tambang atau pemurnian logam,
toksisitas akut bisa terjadi jika timbal (Pb) masuk ke dalam tubuh seseorang
melalui makanan / minuman atau menghirup gas Pb dalam waktu yang relatif
Berbagai upaya untuk mencegah dan menghindari efek toksik Pb antara lain :
1. Melakukan tes medis (Pb dalam darah), terutama bagi pekerja yang beresiko
terpapar Pb.
3. Pemantauan kadar Pb di udara dan kadar Pb dalam makanan atau minuman secara
berkesinambungan.
4. Mencegah anak menelan atau menjilat mainan bercat atau berbahan mengandung
cat.
5. Tidak makan, tidak minum, tidak merokok di kawasan yang tercemar Pb.
6. Menyediakan fasilitas ruang makan yang terpisah dari lokasi pencemaran Pb.
8. Mengurangi emisi gas buang yang mengandung Pb, baik dari kendaraan bermotor
maupun industri.
Untuk mengurangi efek toksiknya pada orang yang telah terpapar Pb, dapat menggunakan
kelator, yang antara lain adalah BAL (Britis Anti Lewisite), CaNa2EDTA dan
penicillamin.
Walaupun terjadi efek samping seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, tetapi
kelator yang digunakan itu dapat mengikat Pb dan memindahkannya dari molekul
Begitupun dalam hal pemberian kelator, harus ditentukan lebih dulu kadar Pb darah.
Adapun ketiga kelator (BAL, CaNa2EDTA dan Penicilamine) biasa diberikan kepada
Atau dengan cara, CaNa2EDTA pada dosis tertentu di bagi dalam 2 kali
pemberian perhari, baik melelui infus dan lainnya, selama 5 hari berturut-turut. Barulah
diberikan.
(dimercaprol), hendaknya jangan melebihi dari dosis yang ditetapkan, dan produksi
urinpun harus tetap dipantau, karena biasanya pengeluaran Pb melalui urin selalu terjadi
BAL (dimercaprol) dengan dosis tertentu yang diberikan setiap 4 jam selama 48
jam, kemudian setiap 6 jam selama 48 jam berikutnya, dan akhirnya setiap 6 12 jam
memperoleh hasil yang lebih efektif. (Departemen Farmakologi dan Terapeutik, 2007)
3.1.1. Alat
- Spektrofotometer DR 2010
- Kuvet 25 ml
- Stopcock
- Kapas
- Neraca analitik
3.1.2. Bahan
- Kloroform 50 ml
- KCN 2,0 g
3.2. Prosedur
1. Larutan Dithiver
bubuk reagen logam dithiver. Ditutup gelas ukur lalu dikocok beberapa saat hingga
larut.
3. Ditekan Start dan layar akan menampilkan Dial nm to 515 putar pengatur
panjang gelombang hingga muncul 515nm, layar akan menampilkan mg/I Pb.
4. Diisikan sampel air sebanyak 250 ml kedalam gelas ukur 250 ml dan pindahkan
hingga larut.
beberapa kali dan buka stopcock untuk melepaskan udara dan tutup stopcock.
kocok labu ekstraksi sampai warna larutan setelah dikocok berubah dari biru
9. Ditambahkan 5 tetes larutan standar NaOH. Warna merah muda pada lapisan
KCN pada langkah berikutnya terbentuk warna merah muda menunjukkan adanya
timbal.
10. Ditambahkan 2,0 g KCN kedalam labu ekstrasi. Ditutup labu ekstrasi lalu kocok
11. Diletakkan labu ektraksi pada support ring dan stand, dan tunggu 1 menit untuk
adanya timbal.
12. Dimasukkan sedikit kapas pada bagian ujung labu ekstraksi lalu buka kran secara
akan stabil selama 30 menit bila kuvet tetap tertutup rapat dan terhindar dari
cahaya.
akan menampilkan 0,0 mg/L Pb. Untuk mendapatkan hasil terbaik sebelum
dimasukkan kedalam cell holder pastikan dinding luar dari kuvet terbebas dari
15. Dimasukkan sampel uji kedalam cell holder dan ditekan READ untuk
4.1.Hasil
Hasil anlisa kadar Timbal pada air baku dan air reservoir Sunggal di Laboratorium
Tabel 4.1.1. Hasil analisa kadar Timbal pada sampel air baku Sunggal
Tabel 4.1.2. Hasil analisa kadar Timbal pada air reservoir Sunggal
Untuk menganalisa persamaan garis regresi dan kurva kalibrasi dapat diturunkan dengan
Tabel 4.2. Persamaan Garis Regresi dari Timbal (0-160 mg/L) dengan Reagent Blank =
0,029
X1 X2 X3 X4 X5 Xi Xi2 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Yi Yi2
12 100 105 105 105 105 105 100 10000 0.630 0.629 0.629 0.628 0.628 0.629 0.3954 62.8800
Square
( ) ( )( )
=
(2 ) ( )2
12 (236,8790) (550)(3,477)
=
12 (37600) (550)2
2842,548 1912,35
=
451200 302500
930,198
=
148700
= 0,0063
( )(2 ) ( )( )
=
(2 ) ( )2
3,477(37600) (550)(236,8790)
=
12 (37600) (550)2
130727,680 130283,450
=
451200 302500
444,230
=
148700
= 0,003
. . .
( ) ( )( )
=
(2 ) ( )2 (2 ) ( )2
2842,548 1912,240
=
451200 302500 17,915 12,008
930,308
=
148700 5,827
930,308
=
385,616 2,413
930,308
=
930,491
= 0,9998
R2 = 0,9996
X 0 5 15 25 30 35 40 60 70 80 90 100
Y 0,000 0,045 0,093 0,152 0,190 0,228 0,258 0,371 0,429 0,508 0,574 0,629
Y = 0,0063X + 0,003
R2 = 0,9996
0.7
0.6
0.5
Absorbansi
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 20 40 60 80 100 120
Konsentrasi
Konsentrasi sampel air baku dan air reservoir dapat dihitung dengan mensubstitusikan
harga absorbansi dan reagent blank ke dalam persamaan garis regresi y = ax + b, maka
0,003
=
0,0063
1. Air Baku
a. Sampel I
Y = Y - RB
= 0,118 0.029
= 0,089
0,089 0,003
X= = 13,6507 ppb
0,0063
= 0,014 mg/L
b. Sampel II
Y= Y - RB
= 0,134 0,029
0,105 0,003
X= = 16,1904 ppb
0,0063
= 0,016 mg/L
c. Sampel III
Y = Y - RB
= 0,116 - 0,029
= 0,087
0,087 0,003
= = 13,3333 b
0,0063
= 0,013 mg/L
d. Sampel IV
Y = Y - RB
= 0,098 0,029
= 0,069
0,069 0,003
X= = 10,4761 ppb
0,0063
= 0,010 mg/L
a. Sampel I
Y = Y - RB
= 0,051 0,029
= 0,022
0,022 0,003
X= = 3,0154 ppb
0,0063
= 0,003 mg/L
b. Sampel II
Y = Y - RB
= 0,055 0,029
= 0,026
0,026 0,003
X= = 3,6507 ppb
0,0063
= 0,004 mg/L
c. Sampel III
Y = Y - RB
= 0,050 0,029
0,021 0,003
X= = 2,8571 ppb
0,0063
= 0,003 mg/L
d. Sampel IV
Y = Y - RB
= 0,042 0,029
= ,0,013
0,013 0,003
X= = 1,5873 ppb
0,0063
= 0,010 mg/L
4.3. Pembahasan
Timbal atau Plumbum (Pb) adalah logam berat yang berasal dari kerak bumi dan
juga berasal dari aktivitas manusia. Pb dalam perairan ditemukan dalam bentuk terlarut
dan tersuspensi. Kelarutan timbal cukup rendah sehingga kadar timbal didalam air relatif
sedikit. Kadar timbal dalam air baku lebih tinggi di bandingkan pada air reservoir. Hal ini
Adapun proses yang dilalui dari air baku menjadi air reservoir yang menyebabkan
kadar timbal menurun yaitu : Air baku diambil dari sungai sunggal, air tersebut
dilewatkan dari saringan sampah agar semua sampah yang terbawa dari sungai dapat
mengendapkan lumpur-lumpur yang terbawa dari sungai dengan sistem gravitasi. Dari
RWT air kemudian dialirkan ke cleator, dimana di dalam leator ini dilakukan
menjernihkan air, dan kemudian ditambahkan kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk
mengendapkan koagulan yang terdapat di dalam air. Dari cleator air kemudian dialirkan
ke filter yaitu proses penyaringan flok-flok yang lolos dari cleator. Dalam filter ini
penyaringan dilakukan dengan lambat yaitu dengan menggunakan pasir. Setelah melalui
beberapa proses tersebut barulah air ditampung dalam reservoir dan dalam reservoir ini
juga dilakukan penambahan Klorin (Cl2) yang berfungsi untuk membasmi kuman dalam
Adapun kadar maksimum timbal yang diperbolehkan pada air baku berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tanggal 14 Desember 2001 yaitu 0,03
mg/L.
Dan kadar maksimum timbal yang diperbolehkan pada air reservoir bedasarkan
Peraturan Mentri Kesehatan No. 492/Menkes/ Per/IV/2010 Tgl.19 April 2010 yaitu 0,01
mg/L
2010 diperoleh kadar Timbal pada air baku yaitu pada sampel I 0,014 mg/L, sampel II
Pada air reservoir yaitu pada sampel I 0,003 mg/L, sampel II 0,004 mg/L, sampel III
0,003 mg/L, sampel IV 0,001 mg/L. Dengan demikian kadar timbal pada air reservoir
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada air reservoir diketahui bahwa kadar
timbal yang diperoleh berkisar antara 0,001 mg/L sampai 0,004 mg/L. Dan kadar
maksimum yang di perbolehkan oleh pemerintah yaitu 0,01 mg/L. Dalam hal ini air yang
Per/IV/2010 Tgl.19 April 2010 masih memenuhi persyaratan untuk dikonsumsi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa air reservoir yang diolah oleh PDAM Tirtanadi
5.2. Saran
Sungai merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan, baik untuk keperluan
rumah tangga maupun industri. Oleh sebab itu disarankan agar masyarakat menjaga
kebersihan sungai agar terhindar dari pencemaran, baik dari limbah rumah tangga
Fardiaz,S. 1992. Polusi Air dan Udara. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius
Indriani. 2007. Analisa Kadar Fluorida Pada Air Baku Sunggal dan Air Reservoir
Sunggal di PDAM Tirtanadi Medan.
Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta : Peneerbit Rineka
Cipta.
Sutrisno,T. 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Cetakan Kelima. Jakarta : Penerbit
Rineka Cipta.
Widowati,W. 2008. Efek Toksik Logam. Edisi Pertama. Yogyakarta. Penerbit Andi.