K UESIONER
K UESIONER
K UESIONER
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas
utama, hal ini berkaiatan dengan tuntutan profesi dan tuntanan global bahwa
setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara
professional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di
Indonesia (Nursalam, 2011).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan produktif
dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen mencakup
kegiatan planning, organizing, actuating, controlling terhadap staf, sarana,
dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey, 1999) .
Manajemen juga diartikan sebagai organisasi bisnis yang difokuskan pada
produksi dan banyak hal untuk menghasilkan suatu keuntungan (Nursalam,
2011)
Keperawatan sebagai profesi merupakan bagian dari masyarakat akan
terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan
mengalami perubahan. Dengan terjadinya perubahan atau pergeseran dari
berbagai faktor yang mempengaruhi keperawatan, akan berdampak pada
perubahan dalam pelayanan/ asuhan keperawatan, maupun perubahan dalam
masyarakat keperawatan, baik sebagai masyarakat ilmuwan maupun sebagai
masyarakat profesional. ( Nursalam, 2011)
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era
global akan terus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi
masyarakat juga terus mengalami perubahan. Masalah keperawatan sebagai
bagian masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat terus menerus berubah
karena berbagai faktor yang mendasarinya juga terus mengalami perubahan
Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan
sebagai metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga
diharapkan keduanya dapat saling mendukung untuk mempermudah
pelaksanaan proses keperawatan.
Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan
menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang
optimal. Era globalisasi hendaknya oleh para penggiat keperawatan
1
pelaporan
kondisi
pasien
dilakukan
secara
cepat,
tingkat
pemecahan
masalah
manajemen
masalah
manajemen
manajemen
pelayanan
keperawatan
yang
telah
BAB II
TEORITIS
A. Pengertian Manajemen
analisa
SWOT
dan
menyusun
langkah-langkah
perencanaan,
keperawatan,
melakukan
pengawasan
dan
pengadilan
serta
Fungsi manajemen
Menurut G.R.Terry dalam Suarli & Bachtiar, 2002 fungsi manajemen terdiri
dari :perencanaan, pengorganisasian, pengerakan, pengawasan.
1. Manajemen pelayanan
a.
Perencanaan / planning
Perencanaan adalah suatu keputusan untuk masa yang akan
datang artinya apa, siapa, kapan, dimana, berapa, dan bagaimana yang
akan dan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara umum perencanaan dapat di tinjau dari sisi :
1) Proses: pemilihan dan pengembangan tindakan yang paling
menguntungkan untuk mencapai tujuan.
2) Fungsi : kepemimpinan dan kewenangan yang dapat mengarahkan
kegiatan dan tujuan yang harus dicapai organisasi
3) Keputusan : apa yang akan dilakukan untuk waktu yang akan datang
Unsur-unsur perencanaan
Meramalkan
/forecasting,
misalnya
memperkirakan
Menafsirkan
dan
menetapkan
kebijakan
(interpreting
and
Pengorganisasian/organization
Organisai dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
pengertian secara statis dan pengertian secara dinamis. Jika dilihat
secara statis, organisai merupakan wadah kegiatan sekelompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan secara dinamis, organisai
merupakan suatu aktivitas dari tata hubungan kerja yang teratur dan
sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
1) Ciri-ciri organisasi
a) terdiri dari sekelompok orang
b) ada kegiatan yang berbeda tetapi saling berkaitan
c) tiap anggota mempunyai sumbangan usaha
d) adanya suatu tujuan
2) Prinsip organisasi
a) Tujuan yang jelas
(1)Skala hiraki
(2)Kesatuan komando/perintah
(3)Pelimpahan wewenang
(4)Pertanggung jawaban
(5)Pembagian kerja
(6)Rentang kendali
(7)Fungionalisasi
(8)Pemisahan tugas
(9)Fleksibilitas
(10) Keseimbangan
(11) Kepemimpinan
b) Proses pengorganisasi
Proses pengorganisasian pada intinya dapat dibagi
menjadi 2 kelompok analisis, yaitu analisis tujuan organisasi
dan analisis jabatan.
3) TimbangTerima
Pengertian :
Operan adalah teknik/ cara untuk penyampaian dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien
a) Tujuan umum
Mengkomunikasikan
keadaan
klien
dan
menyampaikan
b)
Tujuan khusus
(1) Menyampaikan kondisi dan keadaan klien (data fokus)
(1) Menyampaikan hal yang sudah dan yang belum dilakukan
dalam asuhan keperawatan pada klien
(2) Menyampaikan hal yang penting dan harus di tindak
yang
harus
diperhatikan
dalam
(4)
operan
(b)
Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan
Penyampaian operan diatas (Point 3) harus dilakukan
(a)
catatan
f) Pelaksanaan
Dalam penerapan sistim MAKP dengan metode tim
maka ketua tim timbang terima dengan Tim berikutnya yang
menggantikan dinas selanjutnya.
(1)
Timbang
terima
dilaksanakan
setiap
pergantian
shift/operan
(2)
Dari
nurse
station
perawat
berdiskusi
untuk
yang
berkaitan
tentang
masalah
(4)
jelas.
Penyampaian pada saat timbang terima secara
singkat dan jelas
(h)
(i)
Tanggal
Asuhan keperawatan
Shif pagi
Masalah keperawatan
Data fokus
Shif malam
S:
S:
S:
O:
O:
O:
A:
A:
A:
P:
P:
P:
PP pagi
PP sore
PP malam
PP sore
PP malam
PP pagi
Karu
4)
Overan
Shif sore
karu
Conference Keperawatan
Konfren adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek
klinik dan kegiatan konsultasi, yang dilakukan sebelum dan
10
umum
tujuan
konfren
adalah
untuk
hal-hal
yang
akan
ditemui
dilapangan
(c) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang
keadaan pasien
2) Tujuan Post Konfren adalah :
11
Untuk
memberikan
kesempatan
mendiskusikan
secara periodic
Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran
serta, keinginan mengambil tanggung jawab dan
konfren
ringkasan
Penggerakan/actuating
Pengerakan adalah melakukan kegiatan untuk memengaruhi
orang lain agar mau dan suka bekerja dalam rangka menyelesaikan
tugas, demi tercapainya tujuan bersama. Ada tiga tipe pergerakan
yang dapat dijadikan bahan acuan, yaitu kepemimpinan, motivasi
kerja, serta KISS dan komunikasi
1)
Kepemimpinan
Pengertian : suatu kegiatan yang mempengaruhi prilaku orang2)
peristiwa
kepemimpinan
12
(Kison,1989
dalam
Motivasi kerja
Yang dimaksud dengan motivasi kerja ialah dorongan
yang
menyebabkan
seseorang
mau
melaksanakan
suatu
koordinasi,
integrasi,
singkronisasi
dan
Koordinasi
terdiri
atas
koordinasi
vertikal,
masing.
Simplifikasi merupakan penyerderhanakan proses dan
prosedur kerja untuk penghematan termasuk didalamnya
ANA
dalam
Marquis,
(2010),
13
(1)
(2)
banyak
mendelegasikan
tugas
karena
habis
untuk
melakukan
tugas.
Pendelegasian yang tidak tepat; mendelegasikan
pada saat yang salah, pada orang yang salah, atau
6)
laten
berisi
tentang
menyebabkan konflik
b) Konflik yang dipersepsikan:
kondisi
merupakan
yang
konflik
b)
c)
d)
e)
f)
g)
Berkompromi
Kompetisi
Kerjasama
Smoothing
Menghindar
Berkolaborasi
d. pengawasan/kontroling
Pengawasan adalah suatu
prose
untuk
mengetahui
apakah
ialah
untuk
mencegah
dan
penyelewengan,
penyalahgunaan
1.
Sistem
Penugasan
Model
Asuhan
Keperawatan
Profesional
Menurut Grant dan Massey (1997) serta Marcquis dan Huston
(2003), dalam Suarli Dan Bahtiar, manajemen keperawatan hal
45, terdapat 5 model asuhan keperawatan profesional (MAKP).
a.
Model fungsional
Model fungsional berdasarkan orientasi tugas dari
filosofi Keperawatan, dimana perawat melaksakan tugas
(tindakan) tertentu berdasarkan jadwal kegiatan yang ada.
Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat pengelolaan
dalam Asuhan Kperawatan sebagai pilihan utama.
Penanggung jawab Model fungsional adalah perawat
yang bertugas pada tindakan tertentu, misalnya dalam
pemasangan infus, pemberian obat, dan lain-lain.
Kelebihan dari metode fungsional yaitu:
1) Menekankan efesiensi, pembagian tugas yang jelas dan
pengawasan
2) Sangat baik untuk Rumah Sakit yang kekurangan
3)
tenaga
Perawat
senior
menyibukan
diri
dengan
tugas
perawat
2) Pelayanan
3)
keperawatan
terpisah-pisah,
b.
tidak
Model Tim
16
pelayanan
keperawatan
yang
menyeluruh
2) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
3) Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik
mudah di atasi dan memberikan kepuasan kepada
anggota tim
Kelemahan dari metode ini adalah:
Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama
dalam bentuk konferensi tim, yang biasanya membutuhkan
waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada waktu-waktu
sibuk.
c.
Model Primer
Model primer berdasarkan pada tindakan yang
komprehensif
bertanggung
dari
filosofi
jawab
terhadap
Keperwatan.
Perawat
semua
Asuhan
aspek
17
self
direction,
kemampuan
mengambil
Model Kasus
Model Kasus berdasarkan pendekatan holistik dari
filosofi Keperawatan, dimana perawat bertanggung jawab
terhadap Asuhan observasi pada pasien tertentu dan ratio
Pasien : Perawat adalah 1:1.
Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat
yang melayani semua kebutuhannya pada saat dinas. Pasien
18
yang sama
e. Model Modular
Model modular adalah suatu variasi dari metode keperawatan
primer. Metode ini sama dengan model keperawatan tim karena baik
perawat profesional maupun non profesional bekerja bersama dalam
memberikan asuhan keperawatan dibawah kepemimpinan seorang
perawat profesional. Disamping itu, dikatakan memiliki kesamaan
dengan metode keperawatan primer karena dua atau tiga orang perawat
bertanggung jawab atas sekelompok kecil pasien sejak masuk dalam
perawatan hingga pulang bahkan sampai dengan waktu follow up care.
Sekalipun didalam memberikan asuhan keperawatan dengan
menggunakan metode ini dilakukan oleh dua hingga tiga orang
perawat, tanggung jawab yang paling besar tetap ada pada perawat
profesional. Perawat profesional juga memiliki kewajiban untuk
membimbing dan melatih non profesional. Apabila perawat profesional
sebagi ketua tim dalam keperawatan modular ini tidak masuk, tugas
dan tanggung jawab dapat digantikan oleh perawat profesional lainnya
yang berperan sebagai ketua tim.
Peran perawat kepala ruang diarahkan dalam hal membuat
jadwal dinas dengan mempetimbangkan kecocokan anggota untuk
19
2.
yankes
Sebagai alat peningkatan mutu pelayanan kesehatan
khususnya perawatan
2) Mamfaat bagi pelaksana kesehatan
a) Memupuk rasa percaya diri dalam memberikan asuhan
keperawatan
b) Menimbulkan kepuasan kerja
c) Menimbulkan profesionalisme
d) Proses keperawatan mengandung tanggung gugat dan
tanggung jawab perawat untuk mengkaji, menganalisis,
merencanakan, dan melaksanakan dan menilai asuhan
keperawat.
3) Mamfaat bagi klien
a) Merangsang partisipasi klien dalam perawatan dirinya
b) Dapat menghindari pengulangan instruksi
Tahapan proses perawatan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Pengkajian
Analisa data
Diagnosis keperawatan
Perencanaan/intervensi
Implementasi
Evaluasi
b. Dokumentasi Keperawatan
Pengertian
20
a) Komunikasi
Keterampilan dokumentasi yang efektif memungkinkan
perawat untuk mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan
lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang dan yang
akan dikerjakan oleh perawat.
Kegunaan komunikasi :
(1) Dapat digunakan ulang untuk keperluan yang bermanfaat
(2) Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat lainnya dan
tenaga kesehatan apa yang telah terjadi dan diharapkan
terjadi
(3) Manfaat dan data pasien yang akurat dapat dicatat
(4) Penulisan catatan menggambarkan sesuatu yang kreatif
b) Proses Keperawatan
Pengkajian ulang dan evaluasi respon klien terhadap
tindakan keperawatan medis dapat sebagai petunjuk dan
kesinambungan dalam proases keperawatan,dan dapat sebagai
petunjuk
adanya
perubahan
dari
setiap
tahap.
(c)
(d)
21
disusun
berdasarkan
(e)
(f)
keadaan klien.
Rencana tindakan
keperawatan
yang
direvisi
2) Standar Dokumentasi
pendokumentasian
dalam
memberikan
tindakan
keperawatan.
Penggunaan Pola Standar Dokumentasi yang Efektif
meliputi :
a) Kepatuhan
terhadap
aturan
pendokumentasian
yang
Perawat
merumuskan
mempunyai
diagnosa
kewenangan
keperawatan
dan
untuk
intervensi
pelayanan
kesehatan.
Data
yang
tertulis
22
a)
Pengkajian
Mengumpulkan Data
Validasi data
Organisasi data
Mencatat data
b)
Diagnosa Keperawatan
Analisa data
Identifikasdi masdalah
Formulasi diagnosa
c)
Perencanaan / Intervensi
Prioritas Masalah
Menentukan tujuan
Memilih strategi keperawatan
Mengembangkan rencana keperawatan
d)
Pelaksanaan / implementasi
Melaksanakan intervensi keperawatan
Mendokumentasikan asuhan keperawatan
Memberikan laporan secara verbal
Mempertahankan rencana asuhan
e)
Evaluasi
Mengidentifikasikan kriteria hasil
Mengevaluasi pencapaian tujuan
Memodifikasi rencana keperawatan
Daftar Pustaka
23
BAB III
ANALISA SITUASI
A.
Aster
Belum semua perawat tersosialisasi dengan SOP yang ada di ruang
Aster
b. Pengorganisasian
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, diperoleh informasi:
1) Pengembangan staff diruangan ini ada dilakukan, hal ini terlihat
pada
= 0.56
= 2.1
= 0.90 +
3.56 = 4 orang
c. Malam
-
= 0.28
Pagi
belum mencukupinya tenaga keperawatan sesuai standar diruang
Embun Pagi
d. pengarahan
berdasarkan hasil observasi dan wawancara, diperoleh informasi bahwa:
1. pre konfren belum terlaksana secara optimal, sedangkan pada post
konfren belum terlaksana
Identifikasi masalah:
- belum efektifnya pelaksanaan pre konfren dan belum dilakukannya
post konfren sehingga pendelegasian belum jelas
e. Kontroling
Berdasarkan observasi diperoleh informasi:
1. Penyebaran kuesioner pada pasien tentang mutu pelayanan
keperawatan di ruang Aster ada dilaksanakan pada tanggal 10 dan
11 januari 2013
2.
terlihat
penyampaian
terkait
dengan:
masalah
Tanggal 07 09 Januari2013 :
Belum adanya penetapan tujuan dilaksanakan konfren, serta belum
terlihat pembagian tugas kepada tiap tiap perawat pelaksana
Post konfren hanya dilakukan oleh mahasiswa fakultas keperawatan
c. Pendokumentasian
Tanggal 07 09 Januari 2013
Pendokumentasian belum sesuai dengan standar, seperti pada:
Formulir dokumentasi,
Buku pendokumentasian overran ruangan belum ada,
Pada kolom data objektif dan data subjektif yang ditulis diagnose
medis, pada kolom implementasi kebanyakan tindakan kolaboratif,
pada kolom evaluasi belum tergambar SOAP secara lengkap
Pendokumentasian dilaksanakan sebelum tindakan dilakukan
27
Data Umum
1. No. Responden
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Pendidikan terakhir
5. Lama bekerja
6. Status Kepegawaian :
Petunjuk untuk mengisi lembaran kuesioner:
Beri tanda silang pada jawaban yang di anggap paling benar.
Isilah kuesioner dengan jujur dan tepat
28
I. TIMBANG TERIMA
a. Pengetahuan
1. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan timbang terima?
a. Kepala ruangan, ketua tim, seluruh perawat yang dinas pada shift
tersebut, dan salah satu perawat shift sebelumnya.
b. Kepala ruangan, ketua tim, seluruh perawat yang dinas pada shift
sebelum dan saat overan.
c.
2.
keperawatan.
c. Buku timbang terima, daftar terapi klien, kartu kendali.
3. Apa saja yang disampaikan pada saat timbang terima?
a. Jumlah pasien, identitas klien, tingkat ketergantungan, diagnose
medis, data (subjektif dan objektif), masalah keperawatan, intervensi
keperawatan, rencana tindakan medis yang belum dan akan
b.
dilaksanakan
Jumlah pasien, identitas klien, diagnose medis, data (subjektif dan
objektif), masalah keperawatan,
c.
4.
a.
a. Kepala ruangan
b. Ketua tim
c. Perawat pelaksana
b. Sikap
Berilah tanda checklist (v) pada jawaban yang menurut anda paling tepat
No.
Pertanyaan
S
1
Timbang terima di ikuti oleh kepala ruangan
atau ketua tim pada shift dinas sebelum dan
berikutnya
2
Perawat memberikan salam pada pasien atau
keluarga serta memberi tahu perawat yang
akan memberikan pelayanan pada shift
berikutnya
3
Pada saat timbang terima seluruh pasien harus
di kunjungi
4
Timbang terima tidak harus dengan membawa
buku timbang terima, status klien, kartu
kendali, asuhan keperawatan
5
Pada saat timbang terima tidak perlu
disampaikan tindakan keperawatan, tindakan
medis dan penunjang lainnya yang akan
dilakukan pada pasien, serta tingkat
ketergantungan pasien
6
Timbangterimacukupdilakukan di nurse center
saja
S
=
TS
Setuju
TS
= TidakSetuju
c. Observasi
No Tindakan yang Diobservasi
Ya Tidak Ya
1
Tidak Ya Tidak
31
b.
c.
b.
c.
b.
c.
Ya
b.
Tidak
c.
Kadang-kadang
b. Sikap
Berilah tanda checklist (v) pada jawaban yang menurut saudara paling tepat
No.
Pertanyaan
1
Pendokumentasian asuhan keperawatan
yang dilakukan saat ini sudah tepat
32
TS
2
3
4
5
6
7
Keterangan :
c.
No
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
Observasi
Tindakan yang Diobservasi
Ya
Perawat melakukan
pendokumentasian askep
33
tidak
Ada
Tidak
Ya
Tidak
2
3
4
5
III. Conference
a. Pengetahuan
1.
Menurut anda konferen adalah
34
a.
b.
c.
2.
3.
katim
Menetapkan klien yang menjadi tanggung jawab masing-masing
perawat pelaksana
c. A dan B benar
Kegiatan yang dilakukan pada saat konfren:
a. Membicarakan keadaan umum pasien, keluhan utama, masalah
b.
intake output
Mengidentifikasi tugas perawat pelaksana untuk semuaklien
Menurut anda kapan pre konferen dilakukan :
a. Setelah overan
b. Setelah melakukan tindakan keperawatan
c. Di akhir jam dinas
Menurut anda tujuan dilakukan post konfren adalah :
a. Untuk melihat hasil kegiatan hari itu
b. Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian dan
c.
4.
5.
c.
membandingkan masalah
Membantu mengidentifikasi masalah klien,
b. Sikap
N
Pertanyaan
S TS
o.
1. Manfaat konfren untuk menganalisa masalah secara kritis dan
menjabarkan alternative pemecahan masalah
2. Konfren diikuti oleh kepala ruangan, katim, pada shift dinas
berikutnya
3. Konfren tidak membawa catatan keperawatan, buku timbang
terima,
4. Pada saat konfren sebaiknya rencana medis juga dibicarakan
5. Pada saat konfren tidak seluruh masalah klien harus
dibicarakan
35
c. Observasi
No
.
Pertanyaan
ada
36
tidak
ada
tidak
ada