Tugas Inovasi Pembelajaran
Tugas Inovasi Pembelajaran
Tugas Inovasi Pembelajaran
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat komplek dalam menjadikan
suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi menjadi lebih efektif, efisien dan kondusif. Proses
ini melibatkan berbagai unsur dalam satu lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan
unsur lain yang menunjang terjadinya interaksi belajar. Pembelajaran yang terjadi selama
ini diartikan sebagai pembelajaran konvensional yang hanya memfokuskan pada komunikasi
verbalistik, sentralisasi guru, pembelajaran yang otoriter, gurulah yang berhak menentukan
apa yang akan dipelajari oleh siswa dan faham-faham yang tidak memberikan ruang
kreatifitas baik bagi siswa dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
Hal ini menjadi suatu dasar suatu jurang pemisah antara guru dan siswa dalam pembelajaran.
Sikap, paham, atau kebiasaan yang terjadi seperti disebutkan menjadikan suasana belajar
tidak menyenangkan. Menyikapi hal itu, penulis dalam makalah ini, mencoba untuk
mengangkat beberapa model pembelajaran yang bisa dijadikan rujukan oleh guru dalam
menerapkan model dan strategi pembelajaran yang bersifat inovatif dan berorientasi pada
prinsip-prinsip konstruktifis yang saat ini sangat dianjurkan bagi setiap guru dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Pembelajaran inovatif ini dilengkapi dengan modelmodel yang sangat variatif dengan sintaks atau langkah-langkahnya. Di antaranya model
pembelajaran lansung, kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah, inkuiri, atau belajar
melalui penemuan. Demikianlah maakalah ini dibuat dengan harapan dapat menjadi salah
satu referensi bagi setiap pembaca dalam mengembangkan kemampuannya dalam
mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran
yang inovatif.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Apa tujuan dan manfaat dari pembelajaran inovatif bagi siswa dan guru?
Bagaimanakah contoh-contoh model pembelajaran inovatif yang cocok untuk anak
SD?
C. Tujuan
Beberapa hal yang menjadi tujuan dari penulis dalam menyusun makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
a.
Bagi penulis:
Menjadikan model pembelajaran inovatif sebagai rujukan pertama dalam
Bagi penulis diharapkan pada akhirnya dapat menjadi guru yang profesional dengan
BAB II
ISI
A.
B. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif merupakan suatu pemaknaan terhadap proses pembelajaran yang
bersifat komprehensif yang berkaitan dengan berbagai teori pembelajaran modern yang
berlandaskan pada inovasi pembelajaran.
Definisinya, Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh
guru (konvensional). Perbedaan ini mengarah pada proses dan hasil yang lebih baik dari
sebelumya. Proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan cenderung mengarah pada
penguasaan hafalan konsep dan teori yang bersifat abstrak. Pembelajaran semacam ini akan
membuat anak kurang tertarik dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang
berakibat pada rendahnya hasil pembelajaran serta ketidak bermaknaan pengetahuan yang
diperoleh oleh siswa. Di samping itu, pengetahuan yang dipelajari siswa seolah-olah terpisah
dari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh siswa.
Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang bepusat pada siswa.
Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisiskan untuk siswa agar belajar. Dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa, pemahaman kontek siswa menjadi bagian yang
sangat penting, karena dari seluruh rancangan proses pembelajaran dimulai. Hubungan antara
guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun. Otonomi siswa
dan subyek pendidikan menjadi titk acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran.
Dengan mengacu pada pembelajaran aktif dan inovatif.
Adapun model-model pembelajaran inovatif yang diangkat oleh penulis dalam makalah
ini diantaranya: model Pembelajaran Langsung, pembelajaran Diskusi Kelas, model-model
pembelajaran Kooperatif, dan beberapa contoh model dan langkah-langkah pembelajaran
Inovatif.
C. Model-model Pembelajaran Inovatif
1.
Model pengejaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus
untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola
kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Arends, 1997). Istilah lain model
pengajaran langsung dalam Arends (2001, 264) antara lain training model, active teaching
model, mastery teaching, explicit instruction.
Ciri-ciri model pengajaran langsung (dalam Kasdi & Nur, 2000: 3) adalah sebagai berikut:
1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian
belajar.
2) Sintaks atau pola keseluruhan dan luar kegiatan pembelajaran; dan
3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar, model yang diperlukan agar kegiatan
pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan baik.
b. Tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa
Para pakar teori belajar pada umumnya membedakan dua macam pengetahuan, yakni
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif (dapat
diungkapkan dengan kata-kata) adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan
prosedural adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu. Sebagai contoh pengetahuan
deklaratif yaitu: tekanan adalah hasil bagi antara gaya dan luas bidang benda yang dikenai
gaya(p=F/A). Pengetahuan prosedural yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif di atas
adalah cara memperoleh rumus / persamaan tekanan tersebut.
Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang studi fisika , kimia, matematika
merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana atau informasi faktual. Pengetahuan
yang lebih tinggi tingkatannya memerlukan penggunaan pengetahuan dengan cara tertentu,
misalnya membandingkan dua rancangan penelitian, menilai hasil karya seni dan lain-lain.
Seringkali penggunaan pengetahuan prosedural memerlukan penguasaan pengetahuan
prasyarat yang berupa pengetahuan deklaratif. Para guru selalu menghendaki agar siswasiswa memperoleh kedua macam pengetahuan tersebut, supaya mereka dapat melakukan
suatu kegiatan dan melakukan segala sesuatu dengan berhasil.
c.
pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta
mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru.
Pengajaran langsung, menurut Kasdi (1997: 3) dapat berbentuk ceramah, demonstrasi,
pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pengajaran langsung digunakan untuk
menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siwa.
Penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien
mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan.
Model pembelajaran ini cocok diterapkan pada aspek Berbicara, kelas VI
semester 2
Standar Kompetensi : mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
dengan berpidato, melaporkan isi buku dan baca puisi.
Kompetensi Dasar : membacakan Puisi karya sendiri dengan ekspresi
yang tepat
Sintaks Model pengajaran langsung tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti pada
tabel berikut:
Fase 1
Fase
Peran Guru
Guru menjelaskan TPK, informasi latar
mempersiapkan siswa
Fase 2
Mendemonstrasi
pengetahuan dan
ketrampilan
Fase 3
Membimbing pelatihan
Fase 4
pelatihan awal.
Mencek apakah siswa telah berhasil
umpan balik.
Guru mempersiapkan kesempatan
Memberikan kesempatan
penerapan
2.
gagasan dan pendapat. Kamus bahasa mendefinisikan diskusi hampir identik dengan
diskursus yaitu melibatkan saling tukar pendapat secara lisan, teratur, dan untuk
mengekspresikan pikiran tentang pokok pembicaraan tertentu (Arends, 1997).
Berdasarkan beberapa pengertian para ahli, pemanfaat diskusi oleh guru mempunyai arti
untuk memahami pikiran siswa dan memproses gagasan dan informasi yang diajarkan
melalui komunikasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung baik antara siswa maupun
komunikasi guru dengan siswa. Sehingga diskusi menyediakan tatanan sosial yang dapat
membantu siswa menganalisis proses berpikir mereka. Contoh model pembelajaran diskusi
kelas adalah:
Kegiatan Guru
1) Menyampaikan
pendahuluan, (a)
motivasi, (b)
menyampaikan
tujuan dasar
diskusi, (c)
1)
apersepsi;
Menjelaskan
tujuan diskusi
1) mengajukan
pertanyaan
awal/permasalaha
n;
2) modeling
1)
membimbing/men
garahkan siswa
dalam
mengerjakanLKS
secara
mandiri (think)
2)
membimbing/men
garahkan siswa
dalam
berpasangan(pair)
;
3)
membimbing/men
garahkan siswa
dalam
4)
berbagi(share)
menerapkan
waktu tunggu;
5) membimbing
1)
2)
kegiatan siswa,
menutup diskusi.
Membantu siswa
membuat
rangkuman
diskusi dengan
Tanya-jawab
singkat
Pembelajaran Kooperatif
Pakar-pakar yang memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan model
pembelajaran kooperatif adalah John Dewey dan Herbert Thelan. Menurut Dewey kelas
seharusnya merupakan cerminan masyarakat yang lebih besar. Thelan telah mengembangkan
prosedur yang tepat untuk membantu para siswa bekerja secara berkelompok. Tokoh lain
adalah ahli sosiologi Gordon Alport yang mengingatkan kerja sama dan bekerja dalam
kelompok akan memberikan hasil lebih baik. Shlomo Sharan mengilhami peminat model
pembelajaran kooperatif untuk membuat seting kelas dan proses pengajaran yang memenuhi
tiga kondisi yaitu (a) adanya kontak langsung, (b) sama-sama berperan serta dalam kerja
kelompok dan (c) adanya persetujuan antar anggota dalam kelompok tentang setting
kooperatif tersebut.
Hal penting dalam model pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa dapat belajar cara
bekerja sama dengan teman. Teman yang lebih mampu dapat menolong teman yang lemah.
Dan setiap anggota kelompok tetap memberi sumbangan pada prestasi kelompok. Para siswa
juga mendapat kesempatan untuk bersosialisasi.
Terdapat beberapa tipe model pembelajaran kooperatif seperti tipe STAD (Student Teams
Achievement
Division),
investigasi
struktural. Keempat tipe tersebut mempunyai perbandingan seperti pada Tabel 2 berikut ini.
Investiga Pendeka
Aspek
Tipe
Tipe
si
tan
Tujuan kognitif
si
si
k tingkat k
sederha
na
na
na
dan
keteramp
ilan
Tujuan sosial
Kerja
Kerja
inkuiri
Kerjasa Ketera
kelomp kelomp ma
mpilan
kelomp
kerja
kerja
kelompo okan
sama
sama
keteram
komplek pilan
Struktur tim
s
sosial
Kelomp Kelomp Kelompo Bervari
ok
ok
k belajar asi,
heteroge 5-6
dengan n
bertiga,
anggota kelomp
4-5
dengan heteroge ok
orang
5-6
anggota orang
dengan
4-6
anggota
anggota
menggu
nakan
pola
kelomp
ok
asal
4.
memilih dan menerapkan model pembelajaran di kelas dalam mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia khususnya di kelas Lanjut:
a.
Role Playing
Langkah-langkah :
1)
2)
3)
4)
5)
dipersiapkan
6) Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing memperhatikan skenario
yang sedang diperagakan
7) Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja
untuk membahas skenario tersebut
8) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9) Guru memberikan kesimpulan secara umum
10) Evaluasi
11) Penutup.
b.
8) Penutup
c.
Talking Stick
Langkah-langkah :
Bertukar Pasangan
Langkah-langkah :
a. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjukkan pasangannya atau
siswa menunjukkan pasangannya)
b. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
c. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain
d. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing pasangan yang baru
ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
e. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada
pasangan semula
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hakekat suatu proses pembelajaran yang telah diuraikan dalam makalah ini, merupakan
suatu paradikma baru yang sangat perlu bagi kita khususnya sebagai guru dan calon guru
untuk mengembangkan model pembelajaran yang berorientasi pada model pembelajaran
Inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan suatu konsep pembelajaran yang sangat
menekankan pada pentingnya partisipasi aktif dari siswa dalam mempelajari suatu
kompetensi yang hendak mereka kuasai, guru bertindak sebagai fasilitator yang juga berperan
penting dalam merancang pembelajaran yang menyenangkan dan bisa mengangkat dan
mengembangkan
kreatifitas
siswa.
Pendekatan-pendekatan
yang
digunakan
dalam
B.
Saran
Penulis mengharapkan agar setiap pembaca juga mampu menerapkannya dalam
DAFTAR PUSTAKA
Arend, Richardl. 1997. Classroom Instruksional Management. New York: The Mc Graw-Hill
Company.
Ismail. 2003. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Dit. Pendidikan Lanjutan Pertama.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Kasdi,S. Dan Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: University Press.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasikan Konstruktivistik. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher
Kata pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, atas
selesainya makalah yang berjudul inovasi pembelajaran. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada bapak yahya obaid,S.ag,M.ag selaku
dosen pengantar inovasi pendidikan yang telah membimbing penulis agar
dapat menyelesaikan makalh ini.
Semoga makalh ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari rekanrekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Daftar isi
Kata
pengantar ....................................................................................................
........i
Daftar
isi..................................................................................................................
......ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang..................................................................................................................
...1
B. Rumusan
masalah................................................................................................................1
C. Tujuan
penulisan.................................................................................................................
.2
D. Manfaat
penulisan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat proses
pembelajaran.............................................................................................3
B.Pembelajaran
inovatif..........................................................................................................3
C. model-model pembelajaran
inovatif...................................................................................4