Rubber Balloon Test

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

UJI BALON KARET (RUBBER BALLOON TEST)

(Tugas Penyelidikan Tanah)

Oleh :
Kelompok 6
ANDRIANSYAH
1215011012
GIWA WIBAWA PERMANA
1215011048
HEDI SAPUTRA
1215011050
M. ARIANSYAH JAYA
1215011060
M. ADITYA PRATAMA H. 1215011072
M. SUSANTO
1215011076
OKTARIO EKO HIDAYAT
1215011082
ISASKAR BISIBIN
1215011119
DINDHA AMALIA SYANANTA 1115011022

JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Uji Balon Karet (Rubber Ballon
Test) ini dengan baik.
Dalam penulisan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Penulis mohon maaf apabila didalam
penyusunan karya ilmiah ini terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah kami ini.
Demikian kata pengantar ini kami buat dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Dalam kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen Penyelidikan Tanah kami Ir. M. Jafri ,M.T. sebagai pengantar telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat tugas ini.

Bandar Lampung, 5 Desember 2014


Penulis

I PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Dalam anggapan Teknik Sipil, tanah adalah himpunan mineral, bahan organik
dan endapan yang relatif lepas (loose) yang terletak di atas batuan dasar.
Dalam Mekanika Tanah yang dipelajari yaitu kondisi tanah yang berbedabeda yang sering ditemukan di dalam praktek.
Suatu konstruksi yang akan dibangun pada suatu tempat sangat dipengaruhi
oleh sifat dan jenis tanah di mana bangunan tersebut didirikan. Dalam hal ini,
ketrampilan dan keahlian seorang engineer sangat dibutuhkan di lapangan.
Perekayasaan dan analisis yang baik dan benar harus diperhatikan, karena
sangat penting untuk keberhasilan proyek tersebut baik dari segi teknis
maupun dari segi ekonomi.
Namun, faktor-faktor lain seperti cuaca, lokasi proyek juga sering menjadi
kendala suatu proyek, maka perlu adanya suatu pengetahuan mengenai cara
pelaksanaan di lapangan dengan prosedur yang tepat dan benar.

B Tujuan
Tujuan dari uji balon karet ini adalah untuk menentukan kepadatan dan berat
isi di lapangan pada tanah yang dipadatkan pada konstruksi timbunan tanah,
urugan jalan, dan urugan kembali.
.

II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ruang Lingkup
1. Metode ini mencakup penentuan kepadatan dan berat isi tanah hasil
pemadatan di lapangan atau lapisan tanah yang teguh dengan menggunakan
alat balon karet.
2. Metode ini cocok digunakan untuk menguji urugan tanah di lapangan atau
timbunan yang dipadatkan dari bahan tanah berbutir halus atau tanah
berbutir kasar yang persentase kandungan batuan dan material kasarnya
relatif kecil.
3. Metode ini juga dapat digunakan untuk menentukan kepadatan dan berat isi
dan tanah di lapangan yang tidak terganggu, asalkan tanah tersebut tidak
mengalami deformasi karena tekanan yang bekerja selama pengujian.
4. Metode ini tidak cocok untuk tanah organik, tanah jenuh air atau sangat
plastis yang akan mengalami deformasi karena tekanan yang bekerja selama
pengujian ini. Metode pengujian ini memerlukan perhatian khusus dalam
penggunaan pada :
a. tanah yang terdiri dari materi berbutir lepas dan tidak terjaga kestabilan
dinding lubang ujinya;
b. tanah yang banyak mengandung material kasar melebihi 37,5 mm;
c. tanah berbutir kasar yang mempunyai angka pori tinggi; atau
d. material urugan yang mengandung partikel bersisi tajam.
5. Standar ini tidak dimaksudkan untuk menyelesaikan semua masalahmasalah keselamatan, namun jika ada, maka disesuaikan penggunaannya.
Pemakai standar ini bertanggung jawab untuk menerapkan cara-cara

keselamatan dan kesehatan, dan menentukan terkecil dahulu batas-batas


penerapan aturan yang digunakan.
B. Acuan
1

Standar ASTM
a. D 653 Terminology Relating to Soil, Rock and Contained Fluids.

SNI
a. SNI 03-1742-1989, Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah
b. SNI 03-1743-1989, Metode Pengujian Kepadatan Berat untuk Tanah
c. SNI 03-1965-1990, Metode Pengujian Kadar Air Tanah.

C. Ringkasan Metode Pengujian


Volume dari lubang tanah yang digali ditentukan dengan volume air yang
mengisi balon karet tipis dan lentur. Balon ini akan mengembang mengisi
lubang tanah yang diuji. Kepadatan basah yang diuji di lapangan ditentukan
dengan membagi massa tanah basah yang diambil dari hasil galian lubang
dengan volume lubang. Kadar air kepadatan basah ditempat digunakan untuk
menghitung kepadatn kering dan berat kering di lapangan. SNI 19-6413-2000.
D. Kegunaan
1. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan kepadatan dan berat isi di
lapangan pada timbunan tanah anorganik alami, campuran tanah-agregat,
atau materi lain yang sama sifat keteguhannya.
2. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan kepadatan dan berat isi
tanah yang dipadatkan pada konstruksi timbunan tanah, urugan jalan, dan
urugan kembali. Metode ini sering digunakan sebagai dasar penerimaan
pekerjaan pemadatan tanah yang telah dispesifikasikan atau terhadap

persentase kepadatan maksimum atau berat isi tanah yang ditentukan oleh
standar metode pengujian.
3. Penggunaan metode ini umumnya dibatasi untuk tanah dalam kondisi tidak
jenuh dan tidak direkomendasikan untuk tanah lunak atau tanah yang mudah
berubah bentuk. Tanah-tanah demikian dapat mengalami perubahan volume
selama penerapan tekanan pada saat pengujian. Metode ini tidak cocok
untuk tanah yang mengandung fraksi-fraksi batuan pecah atau materialmaterial dengan sisi tajam yang dapat menusuk balon karet sehingga bocor.

III

A. Peralatan
a

Tabung Balon

PEMBAHASAN

Gambar 3.1. Tabung Balon


b

Pelat dasar (Field Density Pelat)

Gambar 3.2. Pelat dasar

Timbangan kapasitas 1 kg dengan ketelitian 0,01 gram

Gambar 3.3. Timbangan

Timbangan kapasitas 15 kg dengan ketelitian 0,1 gram

Gambar 3.4. Timbangan


e

Oven

Gambar 3.5. Oven


f

Palu

Gambar 3.6. Palu


g

Pahat

Gambar 3.7. Pahat


h

Paku

Gambar 3.8. Paku


i

Kuas

Gambar 3.9. Kuas


j

Sendok

Gambar 3.10. Sendok


k

Kantong plastik

Gambar 3.11. Kantong plastik


B. Bahan
a

Tanah dari areal / lokasi dilapangan yang telah dipadatkan.

Gambar 3.12. Lokasi Percobaan

C. Prosedur Percobaan
a. Meratakan dan membersihkan permukaan tanah yang akan diuji.

Gambar 3.13. Meratakan lokasi

b. Meletakkan pelat segi empat pada permukaan tanah yang akan diuji.

Gambar 3.14. Meletakan pelat segi empat


c. Memaku setiap ujung pelat agar tidak terjadi pergeseran.

Gambar 3.15. Memaku ujung pelat


d. Melakukan pembacaan awal pada indikator volume dan catat.

3.16. Membaca indikator volume


e. Membuat lubang sesuai diameter pelat dengan kedalaman 10 cm.

Gambar 3.17. Membuat lubang di tengah pelat


f. Memindahkan tanah hasil galian kedalam plastik.

Gambar 3.18. Memindahkan tanah


g. Setelah lubang uji digali, menempatkan peralatan di atas pelat dasar pada
posisi yang sama seperti pada waktu pembacaan awal.

Gambar 3.19. Menempatkan Tabung Balon


h. Memberikan tekanan dan beban sama dengan yang digunakan pada waktu
kalibrasi, melakukan pembacaan pada indikator volume dan catat.
Perbedaan pembacaan awal dan akhir merupakan volume lubang uji Vh.

Gambar 3.20. Memerikan tekanan dan beban


i. Menimbang semua tanah yang dipindahkan dari lubang uji dengan
ketelitian 0,01 kg. Mencampur semua tanah secara sempurna dan pilih
kadar air yang mewakili contoh uji dan tentukan kadar air menurut metode
SNI 03-1965-1990. Metode cepat untuk penentuan kadar air dapat
digunakan untuk memperoleh nilai pendekatan yang kemudian diperiksa
atau dikoreksi menurut nilai yang diperoleh sesuai dengan metode uji pada
SNI 03-1965-1990.

Gambar 3.21. Menimbang tanah galian


D. Data Hasil Percobaan
a

Volume air dalam tabung awal (V1)

= 5000 cm3

Volume air dalam tabung akhir (V2)

= 2940 cm3

Standar Proctor Laboratorium

= 1,345 gr/cm3

Berat tanah (WS)

= 3121 gram

Tabel 3.B.2. Data hasil percobaan uji balon karet


No.

WS
(gr)

WD
(gr)

35,28

30,08

39,04

32,79

E. Perhitungan
1. Volume Lubang (V)
V

V1 V2

5000 - 2940

2060 cm3

2. Berat Isi Tanah Basah (Ws)


W SF
VL

Ws

=
3121
2060

=
=

3.

1,5150 gr/cm3

Kadar Air ()
Wcs Wds
100%
Wds

=
=

35,2830,08
30,08
17,2872 %
Wcs Wds
100%
Wds

100%

35,2830,08
100
30,08

=
=

100%

19,0607 %
17,2872+19,0607
2

=
=

4.

39,0432,79
32,79

18,1739 %

Berat Isi Tanah Kering Lapangan (Wds)

Ws
1
Wds

1,5150
1+0,1817

= 1,2821 gr/cm3
5.

Derajat Kepadatan (D)

dLapangan
x 100 %
dLaborator ium
D

=
1,2821
x 100 %
1,345

=
= 95,3234 %

IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan

hasil

percobaan

dan

perhitungan,

dapat

diambil

kesimpulan bahwa :
1

Volume kering di lapangan (Wds) adalah 1,2821 gr/cm3.

Berdasarkan perhitungan diperoleh

nilai kadar air () sebesar

26,5917 % .
3

Sampel tanah yang telah diuji memiliki derajat kepadatan sebesar


95,3234 % .

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai derajat kepadatan tanah


lebih dari 95%. Hal ini menunjukkan bahwa tanah yang diuji sudah
padat.

Nilai kadar air pada tanah mempengaruhi nilai derajat kepadatan


tanah. Nilai kadar air tanah yang tinggi cenderung akan menurunkan
nilai derajat kepadatan tanah.

Semakin besar nilai berat isi tanah kering di lapangan maka nilai
derajat kepadatan tanahnya juga akan semakin besar.

B. Saran
1

Lakukanlah percobaan rubber balloon ini dengan baik dan teliti sesuai
dengan standar agar data yang diperoleh akurat.

Sebaiknya sampel diambil tidak hanya satu titik tetapi lakukan


percobaan ini dibeberapa titik.

Ketika melekukan pengujian, perhatikan kondisi lokasi sekitar dan


alat-alat yang akan digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Adha,Idharmahadi. 2011. Penuntun Praktikum Mekanika Tanah II. Laboratorium


Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universitas Lampung : Bandar Lampung.
Das, B. M. 1984. Principles of Foundation Engineering. California: Brooks/Cole
Engineering Division.
LLD, Wesley. Z. 1997. Mekanika Tanah., Departemen Pekerjaan Umum, :Jakarta.
Hardiyatmo, Hary Christady. Mekanika Tanah II. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai