Makalah Income Smooting
Makalah Income Smooting
Makalah Income Smooting
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Fokus utama pelaporan keuangan adalah informasi tentang laba dan komponenkomponennya karena informasi ini memainkan suatu peranan yang signifikan dalam proses
pengambilan keputusan oleh pihak eksternal. Informasi laba merupakan komponen laporan
keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu
mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, dan menaksir risiko
investasi atau meminjamkan dana. Hal ini menyebabkan para investor lebih cenderung
memperhatikan laba dalam laporan laba rugi untuk keperluan pengambilan keputusan.
Perilaku investor inilah yang disadari oleh manajemen yang akhirnya mendorong
untuk melakukan perilaku yang tidak semestinya (dysfunctional behaviour). Di lain pihak
terdapat asimetri informasi antara manajemen dengan pengguna laporan keuangan lainnya
seperti investor. Cara yang biasa dilakukan manajemen untuk mempengaruhi angka pada
laporan keuangan adalah dengan melakukan manajeman laba (earning management).
Aktivitas manajemen laba juga dinyatakan dapat menyesatkan pengguna laporan keuangan
dan kadangkala merupakan indikasi terjadinya tindakan ilegal yang serius dalam pelaporan
keuangan.
Topik perataan penghasilan (income smoothing) terkait erat dengan konsep
manajemen laba (earnings management). Seperti halnya manjemen laba, penjelasan konsep
perataan laba juga menggunakan pendekatan teori keagenan (agency theory). Teori ini
menyatakan bahwa manajemen laba dipengaruhi oleh konflik kepentingan antara manjemen
(agent) dengan pemilik (principal).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Income Smoothig
ke
periode-periode
yang
kurang
menguntungkan.Income
Smoothing adalah bentuk manajemen pendapatan yang merefleksikan akibat atau hasil
ekonomi, bukan karena hasil-hasil tersebut, melainkan karena manajemen menghasilkan
kualitas
laba
atau
keuntungan
yang
lebih
rendah
karena
pendapatan
tidak
Perataan laba mempunyai tujuan untuk mengurangi variabilitas atas laba yang dilaporkan
guna mengurangi resiko pasar atas saham perusahaan, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan harga pasar perusahaan.
Menurut Foster dalam penelitian Dwimulyani dan Abraham, tujuan perataan laba adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi yang relevan dalam melakukan prediksi terhadap laba di masa
yang akan datang.
2. Memprediksi citra perusahaan dimata pihak luar bahwa perusahaan tersebut memiliki
resiko yang rendah.
3. Meningkatkan persepsi pihak eksternal terhadap kemajuan manajemen.
4. Meningkatkan kompensasi bagi pihak manajemen.
5. Meningkatkan kepuasan relasi bisnis.
2.3 Dimensi-dimensi Perataan
Dimensi perataan pada dasarnya adalah alat yang digunakan untuk melakukan
perataan angka income. Dascher dan Malcolm membedakan antara perataan riil dan
perataan artifisial sebagai berikut :
Perataan riil merujuk pada transaksi aktual yang dilakukan atau tidak dilakukan atas dasar
efek perataannya terhadap income. Sedangkan perataan artifisial merujuk pada prosedur
akuntansi yang diimplementasikan untuk memindahkan biaya dan atau pendapatan dari
satu periode ke periode yang lain.
Kedua tipe perataan tersebut mungkin tidak dapat dibedakan untuk kedua tipe tersebut.
Uji operasional disarankan adalah mencocokkan kurva dengan arus dua income dihitung
dengan dua cara :
a) Mengeluarkan variabel manipulatif yang mungkin dan
b) Memastikannya.
Selain perataan riil dan artifisial, juga dikenal perataan klasifikator sebagai dimensi
perataan yang ke tiga. Barnet et.al membedakan tiga dimensi sebagai berikut :
1. Perataan melalui terjadinya peristiwa atau pengakuan.
2. Perataan melalui alokasi dari waktu ke waktu.
3. Perataan melalui klasifikasi (sehingga disebut perataan klasifikator).
2.4 Jenis Perataan Laba
Ada dua jenis perataan laba, yaitu (Riahi-Belkaoui, 2004):
1. Intentional atau designed smoothing
Intentional atau smoothing ialah keputusan atau pilihan yang dibuat untuk mengatur
fluktuasi earnings pada level yang diinginkan.
2. Natural Smoothing
Natural smoothing adalah income generating process yang natural, bukan dari hasil
tindakan yang diambil manajemen.
secara
oportunistik
untuk
melakukan
manajemen
laba
dengan
memaksimalkan laba saat ini (Healy, 1985 dalam Rahmawati dkk, (2006).
2. Political Motivation ; Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang
dilaporkan pada perusahaan publik. Perusahaan cenderung mengurangi laba yang
dilaporkan karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan pemerintah
menetapkan peraturan yang lebih ketat.
melalui
klasifikasi.
Manajemen
memiliki
kewenangan
untuk
mengklasifikasikan pos-pos rugi laba dalam kategori yang berbeda. Misalnya jika
b.
Pembuatan pesanan atau penjualan fiktif. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
penghasilan perusahaan periode saat ini menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya
dilaporkan.
c.
BAB III
KESIMPULAN
Income smoothing bisa dihasilkan dari natural smoothing atau intentional smoothing.
Natural smoothing terjadi dari proses income smoothing yang inheren melekat pada proses
pemerolehan laba dan sebenarnya tidak disengaja oleh manajemen. Sedangkan intentional
smoothing ada unsur kesengajaan manajemen. Tindakan income smoothing merupakan
masalah yang kontroversial. Satu sisi, praktik tersebut bersifat legal tanpa melanggar prinsip
akuntansi berterima umum. Namun disisi lain income smoothing yang merupakan bagian
earning management dapat dikatakan sebagai perbuatan yang tidak etis dan tidak bermoral.
Sedangkan pandangan dari sudut hedonisme psikologis dan hedonisme etis income
smoothing adalah tindakan wajar untuk memenuhi hedonisme manusia itu sendiri.
Daftar Pustaka
https://datakata.wordpress.com/2015/01/15/income-smoothing/
http://ramasurayuda86.blogspot.co.id/2010/08/income-smoothing.html
https://d-pendidikan.blogspot.co.id/2014/11/akutansi-income-smoothing.html
http://karyatulisilmiah.com/perataan-laba-income-smoothing/