KI Tari Kecak
KI Tari Kecak
KI Tari Kecak
KELOMPOK 1 KELAS KI 7
DISUSUN OLEH
Idmand Perdina
Laili Nurhasanah
Farah Dwima
Hidran Radityatama
Intan Wakhidatul K.
UNIVERSITAS INDONESIA
Sejarah Tari Kecak
Tari Kecak pada dasarnya merupakan tari kreasi dari tarian pada ritual Sanghyang
yang diciptakan oleh Wayan Limbak dengan sahabtnya pelukis asal Jerman, Walter Spies
pada tahun 1930-an. Tari Sanghyang adalah ritual sakral untuk melakukan komunikasi
terhadap Tuhan atau roh leluhur yang pada prakteknya terdiri dari 50-70 orang yang
umumnya laki-laki dewasa dengan bersuara cak-cak-cak dan mengangkat kedua lengannya
duduk berbaris melingkari penari di tengah yang berada dalam kondisi tidak sadar.
Kemudian oleh Wayan Limbak dan Walter Spies, tari Sanghyang ditambahkan
gerakan tari yang menggambarkan kisah Ramayana dan atraksi api sehingga disebutlah tari
kecak. yakni pada peristiwa Dewi Shinta diculik oleh Rahwana.Hingga akhir pertunjukan
biasanya tari ini menyajikan kisah pembebasan Dewi Sintha dari tangan Rahwana.Guna
mendukung cerita yang disajikan maka dalam pertunjukan tari tradisional Bali juga harus
terdapat beberapa tokoh yang memerankan peran utama sebagai Hanoman, Sugriwa, Dewi
Shinta, Rhama, dan Rahwana.
Pada tahun 70-an Wayang Limbak bekerja keras guna mempromosikan dan
mengenalkan tari kecak hingga ke mancanegara. Selain mengenalkan keunikan dalam
pementasan tarian ini tentu saja daerah asal kesenian ini ikut melambung di dunia
Internasional yang kemudianmenarik para wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Bali.
Dalam perkembangannya pertunjukan tari yang juga menceritakan kisah pewayangan ini
dimainkan oleh laki-laki yang berjumlah tak terbatas. Ada kalanya disajikan oleh puluhan
orang namun dalam acara tertentu ada pula yang dipertunjukkan secara massal oleh ribuan
penari.
Deskripsi Singkat
Tari Kecak memiliki beberapa sebutan, diantaranya adalah
Fire Dance (Tari Api), disebut demikian karena menggunakan api sebagai salah satu
atraksinya.
Monkey Dance (Tari Monyet), disebut demikian karena muncul sosok hanoman
dalam tariannya.
Tari Cak, disebut demikian karena bunyi cak-cak-cak yang berfungsi sebagai
pengiring.
Selendang :Selendang atau kain yang dikenakan oleh para penari tari kecak memiliki
corak kotak-kotak dengan warna hitam putih menyerupai papan catur.
Gelang kincringan :Properti ini dikenakan baik pada pergelangan tangan dan sebagian
juga pada pergelangan kaki. Gelang kicringan ini yang menimbulkan bunyi
gemerincing pada saat gerakan tari dilakukan.
Tempat sesaji :Adanya tempat sesaji sebagai properti tari kecak menjadikan tarian ini
sangat unik dan terlihat sakral. Terlebih asal usul gerakan tari yang berasal dari sebuah
upacara adat Sanghyang membuat tarian ini juga terlihat mistis dikalangan para
penonton.
Topeng :Minimal terdapat 3 topeng yang dikenakan oleh penari utama yang berperan
sebagai tokoh Hanoman, Sugriwa, dan Rahwana pada cerita yang disajikan selama
tarian berlangsung.
Analisis
Tari Kecak memiliki fungsi sebagai sarana hiburan dan upaya melestarikan
kebudayaan. Tari kecak yang diadopsi dari ritual Sanghyang memiliki nilai religi sebagai
ritual memanggil dewa yang bertujuan untuk mengusir wabah penyakit dan sebagai
pelindung, serta menceritakan kisah Rama yang meminta pertolongan pada dewa untuk dapat
menyelamatkan Sinta. Penonton yang menyaksikan tari Kecak dapat menikmati nilai estetika
yang dihasilkan dari gerakan penari yang harmonis dengan suara cak-cak-cak, kostum
penari yang indah, dan nyala merah dari atraksi api yang membuatnya semakin menarik.
Sedangkan nilai moral yang dapat diperoleh dari Kecak berasal dari kisah Ramayana yang
ditampilkan, penonton dapat mengambil nilai kesetiaan, patriotisme, dan balas budi.
Kesimpulan
Kesenian tradisional dari Bali yang dicetuskan pada kisaran tahun 1930 oleh Wayan
Limbak.
Pemerintah daerah setempat menjadikan tarian ini sebagai salah satu icon kesenian
dan kebudayaan daerah.
Hampir tidak ada alat musik pengiring kecuali suara gemerincing serta suara cakcak-cak-cak dari para penari.
Properti yang digunakan antara lain : kain kotak-kotak, topeng, gelang kicringan, serta
tempat sesaji.
Sumber-sumber
O http://kebudayaan1.blogspot.co.id/2013/07/asal-muasal-munculnya-tari-kecakbali.html?m=1
O http://tarikecakuluwatu.co.id/
O http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/890/tari-kecak
O http://www.senitari.com/2015/07/tari-kecak-sejarah-gerakan-kesenian-tradisionalbali.html?m=1
O http://www.youtube.com