Laporan Konseling

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu negara, yang digambarkan melalui
pertumbuhan ekonomi, usia harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tenaga SDM
yang berkualitas tinggi hanya dapat dicapai oleh tingkat kesehatan dan status gizi
yang baik. Untuk itu diperlukan usaha perbaikan gizi yang bertujuan untuk
meningkatkan status gizi masyarakat melalui upaya perbaikan gizi di dalam
keluarga dan pelayanan gizi pada individu yang karena kondisi kesehatannya
harus dirawat di rumah sakit (Pedoman PGRS, 2013)
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah adalah suatu upaya memperbaiki,
meningkatkan gizi, makanan, dietetik makanan, kelompok, individu atau klien
yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan,
pengolahan, analisis, kesimpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi,
makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam
kondisi sehat atau sakit.
Pelayanan gizi di rumah sakit ini diberikan dan disesuaikan dengan
keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme
tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan
penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap
keadaan gizi pasien.

Selain itu, masalah gizi gizi lebih dan obesitas erat

hubungannya dengan penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, penyakit


jantung koroner, hipertensi dan penyakit kanker memerlukan terapi gizi yang tepat
untuk membantu penyembuhan.
Terapi gizi adalah pelayanan gizi yang diberikan kepada klien
berdasarkan pengkajian gizi, yang meliputi terapi diet, konseling gizi dan atau
pemberian makanan khusus dalam rangka penyembuhan penyakit pasien. Terapi
gizi harus selalu disesuaikan dengan perubahan fungsi organ. Pemberian diet
pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis
dan hasil pemeriksaan laboratorium baik pasien rawat inap maupun rawat jalan.

Pelayanan gizi rawat jalan ini merupakan serangkaian proses kegiatan


asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari assesment/pengkajian,
pemberian diagnosis, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi kepada klien/pasien
di rawat jalan. Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling
gizi dan dietetik atau edukasi/penyuluhan gizi. Dalam kegiatan

konseling,

terdapat konselor dan klien.


Konselor/petugas Konseling adalah orang yang mempunyai kemampuan
(pengetahuan dan keterampilan) untuk melakukan konseling. Konselor harus
dapat menggali masalah yang dialami oleh klien, memicu penjelasan dan harus
memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan
memberikan alternatif untuk memecahkan masalah yang dihadapi serta membantu
klien mengambil keputusannya. Yang bertindak sebagai konselor adalah ahli gizi.
Klien adalah orang yang mempunyai masalah (kesehatan dan gizi) yang
membutuhkan pertolongan, datang ke tempat konseling untuk dibantu. Dalam
konseling terjadi interaksi (perpaduan unik antara konselor dan klien pada saat
bersamaan). Yang bertindak sebagai klien adalah pasien di ruang rawat inap
Rumah Sakit Dr. M. Yunus Bengkulu.
Pada kegiatan konseling gizi ini, ahli gizi/dietesien melakukan
serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah dengan klien/pasien
untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku pasien
dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat memutuskan
apa yang akan dilakukannya.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk membantu klien/pasien dalam mengupayakan hidup sehat dan
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan di dalam keluarga.
b. Menemukan masalah dan prioritas masalah.
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
d. Implementasikan dari hasil alternatif pemecahan masalah.

e. Mendorong dan meningkatkan kesadaranserta partisipasi keluarga


dalam upaya mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, serta
menanamkan prilaku hidup sehat.
C. Sasaran
a. Pasien Penyakit TB Paru
b. Pasien Penyakit Hati
c. Pasien Penyakit Anemia
d. Pasien Penyakit Ulkus Diabetikum
e. Pasien Penyakit Ginjal Kronik
f. Pasien Penyakit Diabetes mellitus
g. Pasien Penyakit Asam Urat
h. Pasien Penyakit Gastritis
i. Pasien Penyakit Hipertensi
j. Pasien Penyakit Malaria

BAB II
PERENCANAAN KONSULTASI GIZI
A. Pengumpulan Data
1. Data sosial budaya : suku, agama, pendidikan, keadaan ekonomi, dan
pekerjaan.
2. Data riwayat : data keluarga dan data riwayat kesehatan, data riwayat gizi
(anamnesa gizi) menyangkut pola dan kebiasaan makan yaitu perkiraan
jumlah asupan zat gizi dalam periode waktu tertentu, jenis dan jumlah
bahan makanan yang sering dikonsumsi, makanan pantangan/mitos
budaya, alergi, kebiasaan mengolah atau membeli makanan. Pengambilan
data riwayat gizi (anamnesa gizi) dengan cara recall makanan 24 jam
dilengkapi dengan data food frekwensi dan food record.
3. Pengetahuan tentang gizi, sikap terhadap makanan, aktivitas fisik,
penggunaan obat-obatan, penggunaan suplemen zat gizi.
4. Data riwayat medik : kemungkinan pengaruh penyakit yang lalu, terapi,
pembedahan, radiasi, kemoterapi, atau tindakan lain terhadap kebutuhan,
asupan, pencernaan, absorpsi dan metabolisme zat gizi.
5. Data antropometri : tinggi badan, berat badan, IMT, LILA. Untuk anakanak : TB dan BB dibandingkan dengan umur berdasarkan standar baku
WHO-NCHS. Untuk orang dewasa : IMT, LILA.
6. Data klinis : tanda-tanda adanya retensi cairan : odema, asites,
peningkatan tekanan darah, penambahan berat badan, meningkatnya
jumlah urine. Tanda-tanda adanya dehidrasi : mata dan pipi cekung, kulit
keriput, kurus, menurunnya jumlah urine, tekanan darah, detak jantung
dan pernafasan berkurang, kondisi lemah, cengeng, mudah rewel (bagi
anak-anak), tangan dan kaki terasa dingin, haus mulut kering).
7. Data biokimia : Hb, gula darah, albumin, sgot, sgpt, urine, kolesterol
darah, hati, jantung, ginjal dan sebagainya.

B. Pengkajian dan identifikasi data


Gambaran status gizi, sikap terhadap makanan dan lingkungannya,
riwayat sosial, medis, kebutuhan gizi, kebutuhan akan pendidikan gizi,
kebutuhan akan motivasi.
C. Kesimpulan hasil identifikasi masalah klien
Contoh : asupan makanan melebihi dari kebutuhan energi 1 << AKG,
tinggi lemak jenuh, dan sebagainya. Lingkungan kurang memadai yaitu
pengetahuan gizi dan motivasi untuk melakukan kebiasaan pola makan sehat
masih rendah.
D. Membuat perencanaan konseling
Perencanaan konseling dibuat berdasarkan :
1. Hasil dari pengkajian dan identifikasi data.
2. Kesimpulan hasil identifikasi masalah klien.
-

Hitung kebutuhan zat gizi klien : Hitung kebutuhan gizi dengan


mempertimbangkan BB, TB, IMT, aktivitas, kemampuan organ tubuh
akibat penyakit yang diderita, dan sebagainya.

Terjemahkan hasil penghitungan ke dalam bentuk susunan jumlah


bahan makanan dan ditulis di dalam daftar diet. Daftar diet merupakan
daftar

bahan

makanan

yang

dapat

dipedomani

klien

dalam

melaksanakan dietnya sendiri yang didalamnya juga tercantum bahan


makanan yang boleh, yang dibatasi, dan tidak dibolehkan dikonsumsi
klien selama menjalani diet.
E. Materi
Materi disesuaikan dengan permasalahan klien, diawali dengan
penjelasan tentang hal-hal yang mudah sampai ke yang rumit, materi dimuat
dalam daftar diet (leaflet) yang sudah jadi.
F. Metode
Metode yang digunakan dengan menggabungkan berbagai metode
belajar seperti : wawancara, diskusi dan tanya jawab, demostrasi, dan
sebagainya.

G. Media
Sebaiknya menggunakan lebih dari satu media seperti : daftar diet,
daftar bahan makanan penukar, food model, lembar balik, phantom,
nutriclean, contoh-contoh menu dan sebagainya. Evaluasi : lisan dan tulisan
tentang pengetahuan, sikap dan tindakan.

BAB III
LAPORAN KASUS
Penyakit TB Paru
Nama Konselor

Yoke Kristanti

Tanggal Konseling

03 Januari 2014

Tempat Konseling

Ruang Rawat Inap Teratai Bed 8 RSUD


Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin
Agama
1.

: Tn. W
: 62 Tahun
: Laki-laki
: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
Diagnosa Medis
Jamkesprov

: 63.61.33
: 23-12-2013
: TB Paru, Disfagia, Stomatitis

NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 55 kg

Tinggi Badan

: 166,7 cm

BBI

: 60 kg

IMT

: 19,0 kg/m2

LILA

: 86,5 cm

Status Gizi

: Normal

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis
pemeriksaan
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit

Hasil

Nilai normal

Ket

12,9 gr/dl
39 %
4.900/mm3
224.000 sel/mm3

13-18 gr/dl
37-47 %
4000-10000/mm3
150.000-400.000/ mm3

Rendah
Normal
Normal
Normal

C. D
a

ta Fisik/Klinis
Fisik : Lemah, sesak, pusing, tenggorokan terasa sakit dan sulit menelan,
batuk.

Jenis
Pemeriksaan
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Temperatur

Hasil

Nilai Normal

Penilaian

Compos mentis
110/80 mmHg
78x/menit
19x/menit
36,5oC

Compos mentis
120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Normal
Rendah
Normal
Lambat
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS Makan seperti biasa, 3 kali makan utama, nasi biasanya 1
piring (1P), lauk hewani dan nabati 1P, sayuran 1P. Snack biasanya
kue-kue atau gorengan.
MRS Makan cuma sedikit karena kesulitan menelan. Bubur saring
cuma P. Recall E = 829,8 kal (49,6%), P = 31,3 gr (49,9%), L =
23,5 gr (63,2%), KH = 168,8 gr (62,1%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang petani, beragama islam dan mempunyai 4 anak.
DIAGNOSA GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan sulit menelan
ditandai dengan asupan Recall E = 49,6%, P = 49,9%, L = 63,2%, KH =
62,1%.
NI.5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi berkaitan dengan penyakit infeksi
yang ditandai dengan penyakit TB Paru.
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
-

kemampuan pasien.
Memberikan asupan makanan yang adekuat untuk pemulihan.
Mempertahankan status gizi dan berat badan.
Mengurangi kesulitan menelan makanan.
Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang

optimal.
b. Prinsip
Diet Gizi Seimbang, tinggi kalori, tinggi protein.

c. Syarat
- Mudah cerna, porsi makanan kecil dan diberikan sering.
- Tidak merangsang secara mekanis, termis maupun kimia.
d. Bentuk makanan : Saring
e. Rute : Oral
f. Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan mifflin :
BMR = (10 X BB) + (6,25 X TB) (5 X U) + 5
= (10 X 55) + (6,25 X 166,7) (5 X 62) + 5 = 1286,9 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1069 x 1 x 1,3 = 1672,97 Kal

Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan


normal yaitu 1672,97 Kal.
Protein 15 % dari total kebutuhan yaitu 62,7 gram
Lemak 20 % dari total kebutuhan yaitu 37,2 gram
Karbohidrat 65 % dari total kebutuhan yaitu 271,9 gram
g. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan
Materi
(dari problem
konseling
konseling
gizi)
- Asupan oral tidak - Memberikan
- Pengertian diet adekuat karena
penjelasan
yg diberikan
kesulitan
kepada pasien - Menjelaskan
tujuan
dan
menelan.
makanan yang
- Peningkatan
prinsip diet. tepat
untuk
kebutuhan
zat
penyakit
TB - Bahan makanan
yg dianjurkan gizi
karena
Paru
&
tidak
penyakit
TB
dianjurkan
Paru.
untuk
di konsumsi
- Bahan makanan
yang
boleh
tapi dibatasi
- Contoh
menu
sehari
2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi

Keterangan
Topik : Diet Gizi
Seimbang
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat : Kenanga
Bed 8
Metode :
konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet
diet gizi
seimbang +
bahan penukar.

Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi


dapat digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah :
-

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kesulitan menelan


ditandai dengan asupan Recall E = 49,6%, P = 49,9%, L = 63,2%, KH
= 62,1%.

Adanya peningkatan kebutuhan zat gizi berkaitan dengan penyakit


infeksi yang ditandai dengan penyakit TB Paru.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi
masalah tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat
gizi terpenuhi.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang


lebih karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

10

3.

Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti
energi, protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati
kebutuhan melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan

sebelumnya.
Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk
melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling


Dengan Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.

Penyakit Hati
Nama Konselor

Yoke Kristanti

Tanggal Konseling

03 Januari 2014

Tempat Konseling

Ruang Rawat Inap Teratai Bed 11


RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

11

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin
Agama

: Tn. Z
: 59 Tahun
: Laki-laki
: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
DiagnosaMedis
Jamkesprov

: 63.75.25
: 29 -12- 2013
: Susp. Hepatomegali

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 48 kg

Tinggi Badan

: 162,8 cm

BBI

: 56,5 kg

IMT

: 17,8 kg/m2

Status Gizi

: Kurang

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis
pemeriksaan
GDS
Ureum
Creatinin
Cholesterol Total
HDL
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit

Hasil

Nilai normal

Ket

95 mg/dl
49 mg/dl
1 mg/dl
247 mg/dl
23 mg/dl
9,8 gr/dl
28 %
10.000 mm3
239.000sel/mm3

70-120 mg/dl
20-40 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
150-280 mg/dl
2,5-3,4 mg/dl
13,0-18,0 gr/dl
37-47 %
4000-10.000 mm3

Normal
Tinggi
Normal
Normal
Rendah
Rendah
Rendah
Normal
Normal

150.000-400.000 sel/ mm3

C. Data Fisik/Klinis
Fisik : Lemah, nyeri di bagian perut, perut terasa keras, BAB tidak
lancar, perut terasa penuh, mual.
Jenis
Pemeriksaan
Kesadaran

Hasil

Nilai Normal

Penilaian

Compos mentis

Compos mentis

Normal

12

Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Suhu

90/70 mmHg
72x/menit
24x/menit
36,3oC

120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Rendah
Normal
Normal
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS Makanan biasa, pasien suka mengkonsumsi lontong
(santan), tidak ada alergi dan pantang makanan, suka minum kopi,
merokok, dan suka gorengan.
MRS Bubur, sayur dan lauk hanya habis P. Recall E = 964,5 kal
(51,2%), P = 35,9 gr (50,9%), L= 22,4 gr (53,4%), KH = 159,5 gr
(52,1%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang petani, beragama islam dan mempunyai 4 orang
anak.
DIAGNOSA GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual dan nyeri di
bagian perut yang ditandai dengan asupan Recall E = 51,2%, P = 50,9%,
L= 53,4%, KH = 52,1%.
NI.5.1. Peningkatan kebutuhan zat gizi berkaitan dengan asupan makanan
dan zat gizi tidak mencukupi ditandai dengan status gizi kurang.
NB.1.1. Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan
dengan kebiasaan makan yang tidak baik, suka makanan bersantan,
minum kopi, merokok dan suka gorengan.

INTERVENSI GIZI
a. Tujuan
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
kemampuan pasien.

13

Memberikan makanan secukupnya guna mempercepat perbaikan

fungsi hati tanpa memberatkan pekerjaannya


Mempertahankan status gizi dan berat badan
Mengurangi mual dan muntah
Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang

optimal
b. Prinsip
Diet Hati III
c. Syarat
- Diet diberikan secara berangsur, disesuaikan dengan nafsu makan
dan toleransi penderita terhadap protein. Protein dipilih yang
bernilai biologi tinggi
- Mudah cerna, porsi makanan kecil dan diberikan sering
- Bumbu tidak merangsang
- Bahan makanan yang menimbulkan gas dihindarkan
- Rendah garam bila ada retensi garam/air
- Cairan dibatasi bila ada acites hebat
- Cukup mineral dan vitamin
d. Bentuk makanan : lunak
e. Rute : Oral
f. Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan mifflin :
BMR
= (10 X BB) + (6,25 X TB) (5 X U) + 5
= (10 X 48) + (6,25 X 162,8) (5 X 59) + 5
= 1207,5 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1069 x 1,2 x 1,3 = 1883,7 Kal

Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan


normal yaitu 1883,7 Kal.
Protein 15% dari total kebutuhan yaitu 70,6 gram.
Lemak 20% dari total kebutuhan yaitu 41,9 gram.
Karbohidrat 65 % dari total kebutuhan yaitu 306,1 gram
g. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan konseling
(dari problem gizi)
- Asupan
oral - Memberikan
penjelasan kepada
tidak
adekuat
pasien
makanan karena
mual
yang tepat untuk
dan nyeri di
penderita
bagian perut.
hepatomegali.

Peningkatan

14

Materi konseling

Keterangan

Pengertian diet yg diberikan


Menjelaskan
tujuan
dan prinsip diet.
Bahan makanan -

Topik : Diet Hati


Sasaran : pasien dan
keluarga
Tempat : Ruang
Teratai Bed 11
Metode : konseling
Waktu 15 menit

kebutuhan zat
gizi.
Kurang
pengetahuan
terkait
makanan dan
zat gizi

yg dianjurkan & - Media : leaflet diet


tidak dianjurkan
Hati + bahan
untuk
di
penukar.
konsumsi
- Bahan makanan
yang boleh tapi
dibatasi
- Contoh
menu
sehari

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi
dapat digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah :
-

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual dan myeri di bagian
perut ditandai dengan Recall E = 51,2%, P = 50,9%, L= 53,4%, KH =
52,1% .

Adanya mual dan nyeri di bagian perut menyebabkan intake makan


pasien kurang sehingga menyebabkan rasa lemas pada klien.

Pola makan pasien dahulu kebiasaan makan yang tidak baik, suka
makanan bersantan, minum kopi, merokok dan suka gorengan.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi
masalah tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

Mengurangi pola makan yang tidak baik, suka makanan bersantan,


minum kopi, merokok dan suka gorengan.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein,
lemak dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif

15

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat
gizi terpenuhi.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang


lebih karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

Membiasakan sarapan pagi


Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat
gizi terpenuhi.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang


lebih karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3. Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti
energi, protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati
kebutuhan melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan


sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

16

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling


Dengan Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.

Penyakit Anemia
Nama Konselor

Yoke Kristanti

Tanggal Konseling

04 Januari 2014

Tempat Konseling

Ruang Rawat Inap Kenanga Bed 2


RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin
Agama

: Ny. B
: 65 Tahun
: Perempuan
: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
Diagnosa Medis
Jamkesmas

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT

17

: 59.53.09
: 30-12-2013
: Anemia, Gastritis

A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 55 kg

Tinggi Badan

: 160,8 cm

BBI

: 70,8 kg

IMT

: 17,5 kg/m2

Status Gizi

: Kurang

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis
pemeriksaan
Ureum
Creatinin
Hb
Ht

Hasil

Nilai normal

Keterangan

17 mg/dl
0,7 mg/dl
2,3 gr/dl
50 %

20-40 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
13-18 gr/dl
37-47 %

Rendah
Normal
Rendah
Tinggi

C. Data Fisik/Klinis
Fisik : Lemah, nyeri ulu hati, nafsu makan menurun, sakit di bagian
perut, pusing.
Jenis Pemeriksaan
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Suhu
D. Dietery
a. Riwayat Makan

Hasil
Compos mentis
110/60 mmHg
94x/menit
26x/menit
36,6oC

Nilai Normal
Compos mentis
120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Penilaian
Normal
Rendah
Normal
Cepat
Normal

SMRS Kebiasaan makan tidak baik, suka malas makan, minum air
putih sedikit, suka minum teh.
MRS Bubur, lauk hewani, sayur, lauk nabati P. Recall E =
1009,5 Kal (52,4%), P = 49,7 gr (60,3%), L = 17,5 gr (54,6%), KH =
55,9 gr (182,6%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang petani, beragama islam dan mempunyai 7 orang
anak.
DIAGNOSA GIZI

18

NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nyeri ulu hati dan
nafsu makan menurun ditandai dengan asupan Recall E = 52,4%, P =
60,3%, L = 54,6%, KH = 181,7%.
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
-

kemampuan pasien.
Memberikan makanan yang adekuat dan tidak merangsang, dapat
mengurangi pengeluaran cairan lambung dan dapat menetralkan

b.
c.

d.
e.
f.

kelebihan asam lambung.


Mempertahankan status gizi dan berat badan.
Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang

optimal.
Prinsip
Diet Lambung IV, tinggi kalori, tinggi protein, rendah lemak
Syarat
- Mudah cerna, porsi kecil dan diberikan sering.
- Tinggi protein untuk mengganti jaringan yang rusak.
- Tidak merangsang secara mekanis, termis maupun kimia.
Bentuk makanan : lunak
Rute : Oral
Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan mifflin :
BMR
= (10 X BB) + (6,25 X TB) (5 X U) + 5
= (10 X 50) + (6,25 X 165) (5 X 37) + 5
= 1235 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1926,6 x 1,2 x 1,3 = 1926,6 Kal

Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan


normal yaitu 1926,6 Kal.
Protein 17,2% dari total kebutuhan yaitu 82,5 gram.
Lemak 15% dari total kebutuhan yaitu 32,1 gram.
Karbohidrat 67,8% dari total kebutuhan yaitu 326,6 gram.
g. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Materi
(dari problem
Tujuan konseling
Keterangan
konseling
gizi)
Asupan oral tidak - Memberikan
- Pengertian diet - Topik : Diet
adekuat
karena
penjelasan
yg diberikan
Lambung +

19

nyeri ulu hati,


nafsu
makan
menurun, sakit di
bagian perut.

kepada pasien - Menjelaskan


Diet Gizi
makanan yang
Seimbang
tujuan
dan
Sasaran
: pasien
tepat
untuk
prinsip diet.
dan keluarga
Anemia
dan - Bahan makanan
yg dianjurkan - Tempat : Ruang
Gastritis.
rawat inap
&
tidak
Kenanga Bed 2
dianjurkan
Metode
:
untuk
di
konseling
konsumsi
- Bahan makanan - Waktu 15 menit
yang
boleh - Media : leaflet
diet Lambung +
tapi dibatasi
diet Gizi
- Contoh
menu
Seimbang
sehari
bahan penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi
dapat digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah :
-

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nyeri ulu hati dan nafsu
makan menurun ditandai dengan asupan Recall E = 52,4%, P = 60,3%,
L = 54,6%, KH = 181,7%.

Adanya nyeri ulu hati dan nafsu makan menurun menyebabkan intake
makan klien kurang sehingga menyebabkan rasa lemas pada klien.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi
masalah tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein,
lemak dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
20

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat
gizi terpenuhi.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang


lebih karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3. Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti
energi, protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati
kebutuhan melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan


sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling


Dengan Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.

21

Penyakit Ulkus Diabetikum


Nama Konselor

Yoke Kristanti

Tanggal Konseling

04 Januari 2014

Tempat Konseling

Ruang Rawat Inap Kenanga Bed 7


RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin
Agama

: Ny. M
: 59 Tahun
: Perempuan
: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
Diagnosa Medis
BPJS

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 52 kg

Tinggi Badan

: 156,7 cm

BBI

: 51 kg

IMT

: 20,3 kg/m2

Status Gizi

: Normal

22

: 63.82.98
: 03-01-2014
: Ulkus Diabetikum, Hipertensi

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis
pemeriksaan
GDS
Creatinin
Ureum
Trombosit
Ht
Hb
Leukosit

Hasil

Nilai normal

Ket

244 mg/dl
9,4 mg/dl
3,0 mg/dl
376.000 sel/mm3
34 %
11,4 gr/dl
22.000 mm3

70-120 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
20-40 mg/dl

Tinggi
Tinggi
Rendah
Normal
Rendah
Rendah
Tinggi

150.000-400.000 sel/mm3

37-47 %
13,0-18,0 gr/dl
4000-10.000 mm3

C. Data Fisik/Klinis
Fisik : Lemah, nyeri ulu hati, nafsu makan menurun.

Jenis Pemeriksaan
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Suhu

Hasil
Compos mentis
170/100 mmHg
87x/menit
22x/menit
37,0oC

Nilai Normal
Compos mentis
120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Penilaian
Normal
Tinggi
Normal
Normal
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS Pola makan tidak teratur. Suka cemilan, tidak mematuhi
diet walaupun sudah tahu, minum kopi. Semua masakan suka.
MRS Makan bubur 2 sendok, lauk dan sayur P. Recall E = 760
Kal (40,2%), P = 30,9 gr (43,6%), L = 16,7 gr (39,8%), KH = 112,4 gr
(36,6%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang petani, punya 5 orang anak dan beragama islam.
DIAGNOSA GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nyeri ulu hati, mual
dan nafsu makan menurun ditandai dengan asupan Recall E = 40,2%, P =
43,6%, L = 39,8%, KH = 36,6,8%.

23

NI.5.10.2. Kelebihan asupan mineral (Na) berkaitan dengan hipertensi


yang ditandai dengan TD = 170/100 mmHg.
NC.2.2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi dengan gangguan
fungsi endokrin ditandai dengan hasil laboratorium GDS 244 mg/dl.
NB.1.3 Tidak siap untuk diet/merubah prilaku berkaitan dengan
kebiasaan makan tidak baik, suka cemilan, minum kopi dengan gula
murni
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
-

kemampuan pasien.
Mempertahankan glukosa darah supaya mendekati normal dengan

menyeimbangkan asupan makanan.


Membantu menghilangkan retensi garam/air dan menurunkan

tekanan darah pada hipertensi.


Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang

optimal.
b. Prinsip
Diet DM 1900, Rendah Garam
c. Syarat
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.
- Jumlah Na disesuaikan dengan berat atau tidaknya hipertensi.
- Mudah cerna, porsi kecil dan diberikan sering.
- Tidak merangsang secara mekanis, termis maupun kimia.
d. Bentuk makanan : lunak
e. Rute : Oral
f. Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan Konsensus DM :
BMR
= 25 Kal x BBi
= 25 Kal x 51
= 1275,8 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1275,8 x 1,2 x 1,3 = 1990,2 Kal

Pengurangan koreksi umur = TE (5% dari TE)


= 1990,2 99,5 = 1890,6 Kal
Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal yaitu 1890,6 Kal.
Protein 15% dari total kebutuhan yaitu 70,9 gram.
Lemak 20% dari total kebutuhan yaitu 42 gram.
24

g.

Karbohidrat 65% dari total kebutuhan yaitu 307,2 gram.


Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :

Masalah gizi
(dari problem
Tujuan konseling
gizi)
- Asupan oral tidak - Memberikan
adekuat karena
penjelasan
nyeri ulu hati,
kepada
pasien mual dan nafsu
makanan
yang
makan menurun.
tepat
untuk
- Perubahan nilai
penyakit
ulkus laboratorium
diabetikum dan
terkait gizi.
hipertensi.
- Tidak siap untuk
diet/merubah
prilaku
-

Materi
konseling

Pengertian diet yg diberikan


Menjelaskan
tujuan
dan prinsip diet.
Bahan makanan yg dianjurkan
&
tidak dianjurkan
untuk
di konsumsi
Bahan makanan
yang
boleh
tapi dibatasi
- Contoh
menu
sehari

Keterangan
Topik : Diet DM +
Diet Rendah
Garam
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat : Kenanga
Bed 7
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
DM dan Rendah
Garam + bahan
penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi
dapat digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah
-

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nyeri ulu hati, mual dan
nafsu makan menurun ditandai dengan asupan Recall E = 40,2%, P =
43,6%, L = 39,8%, KH = 36,6,8%.

Adanya mual dan nyeri ulu hati menyebabkan intake makan pasien
kurang sehingga menyebabkan rasa lemas pada klien.

Pola makan pasien dahulu tidak teratur, semua masakan suka dengan
tidak patuh diet tepat jumlah, jenis dan jadwal.

25

Perubahan nilai lab terkait gizi yaitu GDS.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi
masalah tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula dengan porsi kecil namun
sering.

Mengurangi pola makan yang tidak teratur dan tidak patuh diet tepat
jumlah, jadwal serta jenis.

Mengatur pola makan agar gula darah dan tekanan darah terkontrol.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula dan mengatur pola makan agar gula
darah dan tekanan darah terkontrol.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat
gizi terpenuhi.

Menghindari komplikasi akut dari penyakit yang diderita.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Gula darah dan tekanan darah terkontrol.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang


lebih karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

Mengatur pola makan agar gula darah serta tekanan darah terkontrol

26

3.

Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti
energi, protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati
kebutuhan melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan


sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling


Dengan Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.

27

Penyakit CKD
Nama Konselor

Yoke Kristanti

Tanggal Konseling

04 Januari 2014

Tempat Konseling

Ruang Rawat Inap Kenanga Bed 12


RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin
Agama

: Ny. R
: 54 Tahun
: Perempuan
: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
Diagnosa Medis
Jamkesmas

: 63.77.81
: 03-01-2014
: CKD + DM +Hipertensi

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 62 kg

Tinggi Badan

: 164 cm

BBI

: 57,6 kg

IMT

: 23,8 kg/m2

Status Gizi

: Lebih

Jenis
pemeriksaan
GDS
Ureum
Creatinin
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit
Cholesterol Total
Trigliserida
HDL kelas II
LDL
Natrium
Kalium
Clorida

Hasil

Nilai normal

Ket

125 mg/dl
208 mg/dl
10,4 mg/dl
10 gr/dl
29%
7.800 sel/mm3
210.000 sel/mm3
253 mg/dl
257 mg/dl
18 mg/dl
94 mg/dl
138 mmol/I
5,9 mmol/I
149 mmol/I

70-120 mg/dl
20-40 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
13-18 gr/dl
37-47%
4000-10.000 sel/mm3
150-450.000 sel/mm3
< 200 mg/dl
< 150 mg/dl
< 40 mg/dl
< 100 mg/dl
135-145 mmol/I
3,5-5,0 mmol/I
94-111 mmol/I

Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Normal
Normal
Tinggi
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Tinggi
Tinggi

B. Data Biokimia/Laboratorium

28

C. Data Fisik/Klinis
Fisik : lemah, sesak napas, nafsu makan menurun.
Jenis
Pemeriksaan
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Suhu

Hasil

Nilai Normal

Penilaian

Compos mentis
150/90 mmHg
86x/menit
20x/menit
36,3oC

Compos mentis
120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Normal
Tinggi
Normal
Normal
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS Pasien makan 3 kali sehari, lauk yang sering dikonsumsi
biasanya ikan.
MRS Bubur, lauk hewani, nabati dan sayur P. Recall E = 1150,3
Kal (53,9%), P = 25,6 gr (51,7%), L = 22,2 gr (46,8%), KH = 196,4 gr
(55,1%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang petani, mempunyai 3 anak. Klien ada riwayat
DM dan hipertensi.
DIAGNOSA GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan sesak napas dan nafsu
makan menurun ditandai dengan Recall E = 53,9%, P = 51,7%, L =
46,8%, KH = 55,1%.
NI.5.10.2 Kelebihan asupan mineral (Natrium) berkaitan dengan
hipertensi yang ditandai dengan TD = 150/90 mmHg.
NC.2.1 Utilisasi zai gizi terganggu berkaitan dengan gangguan fungsi
endokrin ditandai dengan diagnosa medis.
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan gangguan fungsi
ginjal dan ditandai dengan hasil laboratorium ureum 208 mg/dl dan
kreatinin 10,4 mg/dl.

29

INTERVENSI GIZI
a. Tujuan
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
-

kemampuan pasien.
Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal

ginjal.
Mencegah/mengurangi retensi garam/air di dalam tubuh.
Mempertahankan glukosa darah supaya mendekati normal dengan

menyeimbangkan asupan makanan.


Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang

optimal.
b. Prinsip
Diet DM 2100, RP 40 gr, Rendah Garam
c. Syarat
- Jumlah protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal.
- Protein dipilih yang bernilai biologi tinggi.
- Lemak terbatas, diutamakan penggunaan lemak tak jenuh ganda.
- Natrium dibatasi.
- Mudah cerna, porsi kecil dan diberikan sering.
- Tidak merangsang secara mekanis, termis maupun kimia.
d. Bentuk makanan : Lunak
e. Rute : Oral
f. Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan konsensus CKD :
BMR
= 25 Kal x BBI
= 25 X 57,6
= 1440 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1440 x 1,2 x 1,3 = 2246,4 Kal

Pengurangan koreksi umur = TE (5% dari TE)


= 2246,4 112,3 = 2134,1 Kal
Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal yaitu 2134,1 Kal.
Protein 13,2% dari total kebutuhan yaitu 49,6 gram.
Lemak 20% dari total kebutuhan yaitu 47,4 gram.
Karbohidrat 66,8% dari total kebutuhan yaitu 356,4 gram.
g. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi

Tujuan konseling

30

Materi

Keterangan

(dari problem
konseling
gizi)
- Asupan oral tidak - Memberikan
- Pengertian diet adekuat karena
penjelasan
yg diberikan
sesak dan tidak
kepada
pasien - Menjelaskan
tujuan
dan
nafsu makan.
makanan
yang
- Perubahan nilai
prinsip diet.
tepat
untuk
Bahan
makanan lab terkait gizi.
penyakit CKD
yg dianjurkan
&
tidak dianjurkan
untuk
di
konsumsi
- Bahan makanan
yang
boleh tapi dibatasi - Contoh
menu
sehari

Topik : Diet
Rendah Protein
+ Diet DM +
Diet Rendah
Garam
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat :
Kenanga Bed
12
Metode :
konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet
diet Rendah
Protein + Diet
DM + Diet
Rendah Garam
+ bahan
penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi
dapat digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah
-

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan makan


menurun ditandai dengan asupan Recall E = 53,9%, P = 51,7%, L =
46,8%, KH = 55,1%.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi
masalah tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula dengan porsi kecil namun
sering.

3. Konsekuensi tiap pilihan

31

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat
gizi terpenuhi.

Menghindari komplikasi akut dari penyakit yang diderita.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang


lebih karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

Melibatkan Keluarga (suami dan anak) untuk ikut serta memantau dan
mengontrol mankanan klien.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3. Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti
energi, protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati
kebutuhan melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan


sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling


Dengan Klien

32

Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat


melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar

Penyakit Diabetes Melitus


Nama Konselor

Yoke Kristanti

Tanggal Konseling

08 Januari 2014

Tempat Konseling

Ruang Poliklinik Gizi RSUD Dr. M. Yunus

33

Bengkulu
Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin
Agama
1.

: Ny. R
: 61 Tahun
: Perempuan
: Kristen

No. RM
Tgl. Konsultasi
Diagnosa Medis
Askes

:: 08-01-2014
: DM

NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 59 kg

Tinggi Badan

: 150 cm

BBI

: 45 kg

IMT

: 25,7 kg/m2

Status Gizi

: Obes I

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis pemeriksaan
GDP
GDPP
Trigliserida
Kolesterol Total
Ureum
Kreatinin
Uric Acid

Hasil
158 mg/dl
340 mg/dl
289 mg/dl
204 mg/dl
18 mg/dl
0,2 mg/dl
3,3 mg/dl

Nilai normal
70-120 mg/dl
80-140 mg/dl
< 150 mg/dl
150-280 mg/dl
20-40 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
2,6-6 mg/dl

Ket
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Normal
Normal
Rendah
Normal

C. Data Fisik/Klinis
Fisik/Klinis : -

D. Dietery
a. Riwayat Makan
Pasien makan 3-4 kali sehari, sekali makan porsi nasi 1P, lauk hewani
dan nabati 1P, sayur kadang-kadang 1P, suka minum teh 2-3 gelas
sehari, suka makan buah.

34

b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang ibu rumah tangga, beralamat di Lingkar Timur.
Pasien ada riwayat Hipertensi dan DM semenjak 5 tahun yang lalu.
DIAGNOSA GIZI
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan gangguan fungsi
endokrin dan ditandai dengan GDP = 158 mg/dl dan GDPP = 340 mg/dl.
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
-

kemampuan pasien.
Mempertahankan glukosa darah supaya mendekati normal dengan

menyeimbangkan asupan makan.


Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melaui gizi yang

optimal.
b. Prinsip
Diet DM 1700, Rendah Garam.
c. Syarat
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.
- Mudah cerna, porsi kecil dan diberikan sering.
- Gula murni tidak diperbolehkan.
d. Bentuk makanan : Biasa
e. Rute : Oral
f. Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan konsensus DM :
BMR
= 25 Kal x BBi
= 25 Kal x 45
= 1125 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1125 x 1,2 x 1,3 = 1755 Kal

Pengurangan koreksi umur = TE (10% dari TE)


= 1755 Kal 175,5 = 1579,5 Kal
Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal yaitu 1579,5 Kal.
Protein 15% dari total kebutuhan yaitu 59,2 gram.
Lemak 20% dari total kebutuhan yaitu 35,1 gram.
Karbohidrat 65% dari total kebutuhan yaitu 256,7 gram.
g. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :

35

Masalah gizi
Tujuan
(dari problem
konseling
gizi)
Perubahan nilai - Memberikan
lab terkait gizi.
penjelasan
kepada pasien makanan yang
tepat
untuk
penyakit DM. -

Materi konseling

Keterangan

Pengertian diet yg diberikan


Menjelaskan
tujuan
dan prinsip diet.
Bahan makanan yg dianjurkan & tidak dianjurkan untuk
di konsumsi
- Bahan makanan
yang boleh tapi
dibatasi
- Contoh
menu
sehari

Topik : Diit
DM+Rendah
Garam
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat : poli gizi
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
DM + Diet
Rendah Garam +
bahan penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi
dapat digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah :
-

Perubahan nilai lab terkait gizi yaitu GDP dan GDPP pasien tinggi.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi
masalah tersebut antara lain :
- Mengatur pola makan agar gula darah terkontrol.
3. Konsekuensi tiap pilihan
Mengatur pola makan agar gula darah terkontrol.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat
gizi terpenuhi.

Gula darah terkontrol.


36

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang


lebih karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Mengatur pola makan agar gula darah serta tekanan darah terkontrol.

3. Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
- Saat ini klien sudah mulai mengatur pola makan.
2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :
-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan


sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling


Dengan Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.
Penyakit Asam Urat
Nama Konselor

Yoke Kristanti

Tanggal Konseling

08 Januari 2014

Tempat Konseling

Ruang Poliklinik Gizi RSUD Dr. M. Yunus


Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin

: Ny. S
: 69 Tahun
: Perempuan

No. RM
Tgl. Konsultasi
Diagnosa Medis

Agama

: Islam

Umum

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
37

: 63.89.54
: 08-01-2014
: DM, Hiperkolesterol,
Hiperurisemia

A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 41 kg

Tinggi Badan

: 152 cm

BBI

: 46,8 kg

IMT

: 17,8 kg/m2

Status Gizi

: Kurang

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis
pemeriksaan
Hb
Leukosit
Trombosit
GDS
Kolesterol
Asam Urat

Hasil

Nilai normal

Ket

14,1 gr/dl
6.000 mm3
190.000 sel/mm3
495 mg/dl
281 mg/dl
6,8 mg/dl

13,0-18,0 gr/dl
4.000-10.000 mm3

Normal
Normal
Normal
Tinggi
Tinggi
Tinggi

150.000-400.000 sel/mm3

70-120 mg/dl
150-280 mg/dl
2,6-6 mg/dl

C. D

ata Fisik
Fisik/Klinis : D. Dietery
a. Riwayat Makan
Makan biasa, tidak ada alergi dan pantangan makan, suka makan
bersantan, jeroan, ubi dan minum susu kental manis.
b. Riwayat Personal
Petani, tinggal di kabupaten Muko-muko, beragama islam dan
mempunyai 3 orang anak.
DIAGNOSA GIZI
NC.2.2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan
gangguan fungsi endokrin, hiperkolesterolemia dan hiperurisemia
ditandai dengan hasil laboratorium GDS 495 mg/dl, kolesterol 281 mg/dl
dan asam urat 6,8 mg/dl.
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
kemampuan pasien.

38

Mempertahankan glukosa darah supaya mendejati normal dengan

menyeimbangkan asupan makanan.


Menurunkan kadar lipid darah dan mempertahankannya pada

batas normal.
Mengurangi pembentukan asam urat.
Mempertahankan status gizi dan berat badan.
Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang

optimal.
b. Prinsip
Diet DM 1700, Rendah Lemak, Rendah Purin.
c. Syarat
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit
- Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk
-

menggunakannya.
Gula murni tidak diperbolehkan.
Lemak dibatasi, diutamakan penggunaan lemak tak jenuh ganda.
Mudah cerna, porsi kecil dan diberikan sering.
Tinggi protein untuk mengganti jaringan yang rusak.
Tidak merangsang saluran cerna secara mekanis, termis maupun

kimia.
d. Bentuk makanan : Biasa
e. Rute : Oral
f. Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan Konsensus DM :
BMR
= 25 Kal x BBi
= 25 Kal x 46,8
= 1170 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1170 x 1,3 x 1,3 = 1977,3 Kal

Pengurangan koreksi umur = TE (10% dari TE)


= 1977,3 197,7 = 1779,6 Kal
Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal yaitu 1779,6 Kal.
Protein 15% dari total kebutuhan yaitu 66,7 gram.
Lemak 15% dari total kebutuhan yaitu 29,7 gram.
Karbohidrat 70% dari total kebutuhan yaitu 311,4 gram.
g. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
(dari problem
gizi)

Tujuan konseling

39

Materi
konseling

Keterangan

Perubahan nilai lab - Memberikan


- Pengertian diet terkait gizi.
penjelasan
yg diberikan
Menjelaskan
kepada pasien
tujuan
dan
makanan yang
prinsip diet. tepat
untuk
penyakit DM, - Bahan makanan
yg dianjurkan hiperkolesterol
&
tidak dan Asam Urat.
dianjurkan
untuk
di konsumsi
- Bahan makanan
yang
boleh
tapi dibatasi
- Contoh
menu
sehari

Topik : Diet DM +
Diet Rendah
Garam + Diet
Rendah Purin
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat : poli gizi
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
DM + Diet
Rendah Garam +
Diet Rendah
Purin + bahan
penukar

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi
dapat digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah :
-

Perubahan nilai lab terkait gizi yaitu GDS, kolesterol dan asam urat

pasien tinggi.
2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan
Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi
masalah tersebut antara lain :
-

Mengatur pola makan agar kadar gula darah, kolesterol dan asam

urat terkontrol.
3. Konsekuensi tiap pilihan
Mengatur pola makan agar gula darah terkontrol.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat
gizi terpenuhi.

Gula darah, kolesterol dan asam urat terkontrol.

Negatif

40

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang


lebih karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Mengatur pola makan agar gula darah, kolesterol serta asam urat
terkontrol.

3. Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
- Saat ini klien sudah mulai mengatur pola makan.
2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :
- Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan
-

sebelumnya.
Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk

melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.


4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling
Dengan Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.

41

Penyakit Gastritis
Nama Konselor

Yoke Kristanti

Tanggal Konseling

13 Januari 2014

Tempat Konseling

Ruang Rawat Inap Flamboyan Bed 6


RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin

: Tn. R
: 75 Tahun
: Laki-laki

No. RM
Tgl. Masuk
Diagnosa Medis

Agama

: Islam

BPJS

: 63.89.80
: 09-01-2014
: Gastritis Erosif,
Hematemesis Melena

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 54 kg

Tinggi Badan

: 164 cm

BBI

: 57,6 kg

IMT

20,2 kg/m2

Status Gizi

Normal

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis
pemeriksaan
Ureum
Kreatinin
Hb
Leukosit

Hasil

Nilai normal

Ket

150 mg/dl
1,2 mg/dl
8,3 gr/dl
10.200 mm3

20-40 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
13-18 gr/dl
4.000-10.000 mm3

Tinggi
Normal
Rendah
Rendah

42

C. Data Fisik/Klinis
Fisik : sesak nafas, nyeri dada sebelah kiri, kurang nafsu makan.
Jenis Pemeriksaan
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Suhu

Hasil
Compos mentis
100/60 mmHg
90x/menit
24x/menit
36oC

Nilai Normal
Compos mentis
120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Penilaian
Normal
Rendah
Normal
Normal
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS pasien suka konsumsi makanan pedas, suka konsumsi
daging, tidak alergi dan pantang makan.
MRS pagi sampai malam konsumsi bubur, lauk hewani dan lauk
nabati cuma P : pasien kurang nafsu makan. Recall E = 773,6 Kal
(41,5%), P = 35,6 gr (43,9%), L = 12,7 gr (40,9%), KH = 125,7 gr
(39,9%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang petani, Islam, punya 3 orang anak, mempunyai
riwayat penyakit maag sejak usia 45 tahun.
DIAGNOSA GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual dan tidak nafsu
makan ditandai dengan asupan Recall E = 41,5%, P = 43,9%, L = 40,9%,
KH = 39,9%.
NI. 5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi berkaitan dengan infeksi yang
ditandai dengan Leukosit 10.200 mm3.
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
-

kemampuan pasien.
Memberikan makanan yang adekuat dan tidak merangsang, dapat
mengurangi pengeluaran cairan lambung dan dapat menetralkan

kelebihan asam lambung.


Mempertahankan status gizi dan berat badan.

43

Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang

optimal.
b. Prinsip
Diet Lambung III, tinggi protein dan rendah lemak.
c. Syarat
- Mudah cerna, porsi kecil dan diberikan sering.
- Tinggi protein untuk mengganti jaringan yang rusak.
- Tidak merangsang secara mekanis, termis maupun kimia.
d. Bentuk makanan : Lunak
e. Rute : Oral
f. Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan mifflin :
BMR
= (10 X BB) + (6,25 X TB) (5 X U) + 5
= (10 X 54) + (6,25 X 164) (5 X 75) + 5
= 1195 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1404,37 x 1,2 x 1,3 = 1864,2 Kal

Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan


normal yaitu 1864,2 Kal.
Protein 17,4% dari total kebutuhan yaitu 81 gram.
Lemak 15% dari total kebutuhan yaitu 31,1 gram.
Karbohidrat 67,6% dari total kebutuhan yaitu 315 gram.
g. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan
(dari problem
konseling
gizi)
Asupan oral tidak - Memberikan
adekuat
karena
penjelasan
mual dan tidak
kepada pasien nafsu makan .
makanan yang
tepat
untuk
penyakit
Gastritis.

Materi konseling

Keterangan

Pengertian diet yg diberikan


Menjelaskan
tujuan
dan
prinsip diet.
Bahan makanan
yg dianjurkan &
tidak dianjurkan untuk
di
konsumsi
- Bahan makanan yang boleh tapi
dibatasi
- Contoh
menu
sehari

Topik : Diet
Lambung
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat :
Flamboyan Bed
6
Metode :
konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet
Diet Lambung
+ bahan
penukar.

44

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi
dapat digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah :
-

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual, tidak nafsu makan
ditandai dengan asupan Recall E = 41,5%, P = 43,9%, L = 40,9%, KH
= 39,9%.

Adanya mual menyebabkan intake makan klien kurang sehingga


menyebabkan rasa lemas pada klien.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi
masalah tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula dengan porsi kecil namun
sering.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat
gizi terpenuhi.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang


lebih karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :

45

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3. Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti
energi, protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati
kebutuhan melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan


sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling


Dengan Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.

46

Penyakit Hipertensi
Nama Konselor

Yoke Kristanti

Tanggal Konseling

04 Januari 2014

Tempat Konseling

Ruang Rawat Inap Kenanga Bed 6


RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin
Agama

: Ny. B
: 54 Tahun
: Perempuan
: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
Diagnosa Medis
BPJS

: 63.77.21
: 02-01- 2014
: DM, Hipertensi

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 60 kg

Tinggi Badan

: 155 cm

BBI

: 49 kg

IMT

: 25 kg/m2

Status Gizi

: Obes I

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis
pemeriksaan
GDP
GD2PP
Ureum
Kreatinin
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit

Hasil

Nilai normal

Ket

150 mg/dl
171 mg/dl
106 mg/dl
1,1 mg/dl
10,4 gr/dl
32 %
22.800 mm3
261.000 sel/mm3

70-115 mg/dl
80-140 mg/dl
20-40 mg/l
0,5-1,2 mg/dl
13,0-18,0 gr/dl
37-47%
4.000-10.000 mm3

Tinggi
Tinggi
Tinggi
Normal
Rendah
Rendah
Tinggi
Normal

150.000-400.000 sel/mm3

C. Data Fisik/Klinis
Fisik : Lemah, mual, nafsu makan menurun.

47

Jenis
Pemeriksaan
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Suhu

Hasil

Nilai Normal

Penilaian

Compos mentis
160/100 mmHg
80x/menit
21x/menit
37oC

Compos mentis
120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Normal
Tinggi
Normal
Cepat
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS Nafsu makan baik, tidak ada alergi dan pantangan, suka
makanan bersantan.
MRS pagi sampai malam konsumsi nasi tim, lauk hewani dan lauk
nabati cuma P : pasien kurang nafsu makan. Recall E = 742,8 Kal
(49,1%), P = 30,2 gr (53,2%), L = 16,1 gr (47,9%), KH = 109,9 gr
(44,7%)
b. Riwayat Personal
Pasien seorang petani, beragama Islam dan mempunyai 5 orang anak,
mempunyai riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu.
DIAGNOSA GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual dan nafsu
makan menurun ditandai dengan asupan Recall E = 49,1%, P = 53,2%, L
= 47,9%, KH = 44,7%.
NI.5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi berkaitan dengan infeksi ditandai
dengan Leukosit 22.800 mm3.
NI.5.10.2 Kelebihan asupan mineral (Na) berkaitan dengan hipertensi
yang ditandai dengan TD = 160/100 mgHg.
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan gangguan fungsi
endokrin dan ditandai dengan GDP = 150 mg/dl, GD2PP = 171 mg/dl
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
kemampuan pasien.

48

b.
c.

d.
e.
f.

Mempertahankan glukosa darah supaya mendekati normal dengan

dengan menyeimbangkan asupan makanan.


Membantu menghilangkan retensi garam/air dan menurunkan TD

pada hipertensi.
Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang

optimal.
Prinsip
Diet Rendah Garam, Diet DM 1500
Syarat
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.
- Jumlah Na disesuaikan dengan berat/tidaknya hipertensi.
- Mudah cerna, porsi kecil dan diberikan sering.
- Tidak merangsang secara mekanis, termis maupun kimia.
Bentuk makanan : Lunak
Rute : Oral
Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan konsensus DM :
BMR
= 25 Kal x BBi
= 25 Kal x 49
= 1225 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1225 x 1 x 1,3 = 1592,5 Kal

Pengurangan koreksi umur = TE (5% dari TE)


= 1592,5 Kal 79,6 = 1512,9 Kal
Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal yaitu 1512,9 Kal.
Protein 15% dari total kebutuhan yaitu 56,7 gram.
Lemak 20% dari total kebutuhan yaitu 33,6 gram.
Karbohidrat 65% dari total kebutuhan yaitu 245,8 gram.
g. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan
Materi
(dari problem gizi)
konseling
konseling
- Perubahan nilai lab - Memberikan
- Pengertian diet terkait gizi.
penjelasan
yg diberikan
- Kelebihan
asupan
kepada pasien - Menjelaskan
mineral (Na)
tujuan
dan
makanan yang
prinsip diet. tepat
untuk
penyakit DM - Bahan makanan
yg dianjurkan 49

Keterangan
Topik : Diet RG+
Diet DM
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat :
Kenanga 6
Metode :

dan HT

&
tidak
konseling
Waktu
15 menit
dianjurkan
untuk
di - Media : leaflet
diet RG dan
konsumsi
DM + bahan
- Bahan makanan
penukar.
yang
boleh
tapi dibatasi
- Contoh
menu
sehari

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi
dapat digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah :
- Perubahan nilai lab terkait gizi yaitu GDP dan GD2PP pasien tinggi.
- Pola makan pasien dahulu suka masakan yang bersantan.
2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan
Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi
masalah tersebut antara ain :
-

Mengatur pola makan agar gula darah dan tekanan darah terkontrol.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Mengatur pola makan agar gula darah dan tekanan darah terkontrol.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat
gizi terpenuhi.

Gula darah dan tekanan darah terkontrol.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang


lebih karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
- Mengatur pola makan agar gula darah serta tekanan darah terkontrol.
3. Monitoring Dan Evaluasi

50

1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :


- Saat ini klien sudah mulai mengatur pola makan.
2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :
- Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan
-

sebelumnya.
Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk

melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.


4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling
Dengan Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.

Penyakit Malaria
Nama Konselor

Yoke Kristanti

Tanggal Konseling

13 Januari 2014

Tempat Konseling

Ruang Rawat Inap Kenanga Bed 2 RSUD


Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin

: Nn. J
: 21 Tahun
: Perempuan

No. RM
Tgl. Masuk
DiagnosaMedi
s

51

: 63.33.43
: 11 -01- 2014
: Anemia, Malaria

Agama

: Islam

Umum

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 40 kg

Tinggi Badan

: 153 cm

BBI

: 47,7 kg

IMT

17,8 kg/m2

Status Gizi

Kurang

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis
pemeriksaan
Ht
Leukosit
Trombosit
Hb

Hasil
23%
3.600 mm3
115.000 sel/mm3
7,9 gr/dl
Fisik/Klinis

Nilai normal

Ket

37-47%
4.000-10.000 mm3

Rendah
Rendah
Rendah
Rendah

150.000-400.000 sel/mm3
13,0-18,0 gr/dl

C. D
at
a

Fisik : Lemah, demam, mual, muntah dan pusing.


Jenis
Pemeriksaan
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Suhu

Hasil

Nilai Normal

Compos mentis
110/60 mmHg
90x/menit
26x/menit
39oC

Compos mentis
120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Penilaia
n
Normal
Rendah
Normal
Cepat
Febris

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS Makan biasa, tidak ada alergi dan pantang makan, makan
tidak baik, suka malas makan dan minum air putih sedikit.
MRS Konsumsi bubur, lauk hewani dan lauk nabati juga P :
pasien mual dan muntah. Recall E = 557,2 Kal (26%), P = 25,96 gr
(32,3%), L = 16,9 gr (35,4%), KH = 144,4 gr (41,4%).
b. Riwayat Personal
Seorang mahasiswi, beragama Islam.

52

DIAGNOSA GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual dan muntah
ditandai dengan asupan Recall E = 26%, P = 32,3%, L = 35,4%, KH =
41,4%.
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
-

kemampuan pasien.
Memberikan makanan yang adekuat dan tidak merangsang.
Mempertahankan status gizi dan berat badan.
Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang

optimal.
b. Prinsip
Diet Gizi Seimbang, tinggi kalori, tinggi protein.
c. Syarat
- Mudah cerna, porsi kecil dan diberikan sering.
- Tidak merangsang secara mekanis, termis maupun kimia.
d. Bentuk makanan : Lunak
e. Rute : Oral
f. Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan mifflin :
BMR
= (10 X BB) + (6,25 X TB) (5 X U) - 161
= (10 X 40) + (6,25 X 153) (5 X 21) - 161
= 1090 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1404,37 x 1,2 x 1,3


= 1700,9 Kal

Peningkatan suhu tubuh 2C = 1700,9 Kal x 26 % = 2143,1 Kal


Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal yaitu Kebutuhan energi 2143,1 Kal.
Protein 15% dari total kebutuhan yaitu 80,4 gram.
Lemak 20% dari total kebutuhan yaitu 47,6 gram.
Karbohidrat 65% dari total kebutuhan yaitu 348,3 gram.
g. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
(dari problem
gizi)

Tujuan konseling

53

Materi
konseling

Keterangan

Asupan oral tidak - Memberikan


- Pengertian diet adekuat
karena
penjelasan
yg diberikan
Menjelaskan
mual dan muntah.
kepada
pasien
tujuan
dan
makanan
yang
prinsip diet. tepat
untuk
penyakit Anemia - Bahan makanan
yg dianjurkan dan Malaria.
&
tidak
dianjurkan
untuk
di konsumsi
- Bahan makanan
yang
boleh
tapi dibatasi
- Contoh
menu
sehari

Topik : Diet Gizi


Seimbang
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat :
Kenanga Bed 2
Metode :
konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet
diet Gizi
Seimbang +
bahan penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi
dapat digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah :
-

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual dan muntah ditandai

dengan asupan Recall E = 26%, P = 32,3%, L = 35,4%, KH = 41,4%.


Adanya mual dan muntah menyebabkan intake makan klien kurang

sehingga menyebabkan rasa lemas pada klien.


2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan
Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi
masalah tersebut antara lain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula dengan porsi kecil namun

sering.
3. Konsekuensi tiap pilihan
Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula.

54

Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.


Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat

gizi terpenuhi.
Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang
optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang


lebih karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
3.

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak

dan karbohidrat dapat meningkat pula.


Monitoring Dan Evaluasi
1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
- Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti
energi, protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati
kebutuhan melalui makan teratur.
2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :
- Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan
-

sebelumnya.
Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk

melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.


4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling
Dengan Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.

55

Anda mungkin juga menyukai