Polychaeta (ISI)
Polychaeta (ISI)
Polychaeta (ISI)
Bismillahirrahmanirrahim .
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karna atas beriburibu nikmat yang Dia berikan, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan lancar.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen mata
kuliah Avertebrata air, dan juga seluruh rekan yang telah membantu dan ikut
berpastisipasi demi terselesaikannya tugas ini.
Penulis mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan tugas ini yang telah
kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna
dalam tugas ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan
yang dimiliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki
keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari
pembaca dan peserta persentasi nanti yang budiman. Kami akan menerima semua
kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki tugas
kami di masa datang. Sehingga semoga tugas berikutnya dan tugas lain dapat
diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan tugas ini penulis mengharapkan banyak manfaat
yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini.
Daftar Isi
1
2
Kata Pengantar
......................................................................... 1
Daftar Isi
......................................................................... 2
Latar Belakang
......................................................................... 3
Pengertian Polychaeta
......................................................................... 4
Ciri-ciri Polychaeta
......................................................................... 4
Morfologi Malacostraca
......................................................................... 5
Anatomi Polychaeta
......................................................................... 7
Klasifikasi Polychaeta
......................................................................... 9
Habitat Polychaeta
......................................................................... 12
Contoh Spesies
......................................................................... 13
......................................................................... 15
Daftar Pustaka
......................................................................... 16
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah
kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Berbeda dengan Platyhelminthes dan
Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki
rongga tubuh sejati (hewan selomata).Namun Annelida merupakan hewan yang
struktur tubuhnya paling sederhana.
Hewan filum Annelida berasal dari kata latin annul/annelus = cincin,
gelang dalam bahasa Yunani eidos = bentuk yang dikenal sebagai cacing
gelang. Tubuh anggota filum ini bersegmen tertutup kutikula yang merupakan
hasil sekresi dari epidermis, sudah ada ronnga tubuh (coelom), dengan
metamerisme sebagai ciri utamanya: pembagian rongga tubuh, sistem
persyarafan, peredaran darah, dan sistem ekskresinya metamerik.
Saluran pencernaan lengkap (mulut-usus-anus), berbentuk tubular,
memanjang sumbu tubuh. Respirasi dengan epidermis ataupun insang (pada
cacing tabung, misalnya) pada somit tertentu. Organ reproduksi hermafrodit
(kelas olygochaeta dan hirudinea), dengan hewan langsung berbentuk hewan
dewasa, atau berumah dua (kelas archiannelida dan polychaeta), dengan melalui
fase larva trokofor. Hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut dan dalam air.
Umumnya annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang, beberapa bersifat
komensal pada hewan akuatis, dan ada juga yang bersifat parasit pada vertebrata.
Karena perannannya dalam bidang perikanan maka dibahaslah kelas Polychaeta
sebagai bagian dari Filum Anellida.
BAB II
PEMBAHASAN
1
2
disebut
(metemere)
metamer
atau
(solimetes),
somit
yang
sekat
septa
yang
atau
2.
sekat.
Rongga tubuh antara saluran pencernaan dan dinding tubuh merupakan
3.
rongga tubuh
yang sebenarnya. Dilapisi oleh epidermis yang biasanya disebut peritoneum.
Pada bagian anterior terdapat ruas prae oral, yang disebut prostomium.
1
2
4.
Sistem saraf terdiri atas sepasang syaraf sehingga disebut system saraf
5.
tangga tali.
Tubuh dilapisi oleh lapisan kutikula, tetapi bahannya bukan dari chitine.
6.
7.
Permukaan
tubuh ada yang dilengkapi dengan bulu-bulu kitin atau bulu kaku.
Pada rongga tubuh terdapat sekat chitine yang disebut septum.
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit
dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat annelida
umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian
hidup di tanah atau tempat-tempat lembap. Annelida hidup diberbagai tempat
dengan membuat liang sendiri.
umumnya
berukuran
posterior,
biasanya
terdapat
setae.
Parapodia
merupakan
sebuah batang kitin yang disebut acicula. Pada notopodium terdapat cirrus dorsal dan
pada neuropodium terdapat cirrus ventral. Pada prostomium terdapat mata, antena
dan palp. Sesudah prostomium mengalami modifikasi dengan adanya alat indera
seperti cirrus peristomium, prostomium dan peristomium dianggap sebagai
polychaeta (Aslan, dkk,. 2007).
Gerak polychaeta disebabkan oleh perpaduan gerak antara parapodia, otot dinding
tubuh dan cairan rongga tubuh. Polychaeta umumnya bernafas dengan insang, tetapi
bentuk dan letaknya berbeda-beda tergantung jenisnya. Meskipun mempunyai insang,
pertukaran gas melalui permukaan tubuh masih terjadi. Pada umumnya insang
berkaitan erat dengan parapodia atau merupakan modifikasi dari sebagian parapodia,
misalnya cirrus dorsal. Pada polychaeta dengan metamerik hampir sempurna, tiap
ruas mengandung insang kecuali ujung anterior dan posterior. Pada cacing yang
mengalami modifikasi, jumlah dan letak insang terbatas pada ruang-ruang tertentu
(Aslan, dkk,. 2007).
1
2
1
2
tidak
punya
rahang,
Sedentari
&
sebagai
substrat/memakan
ciliary
feeder
(pemakan
plankton
dan
butir-butir
seperti
radiola,Chaetopterus ;
bulu
yang
disebut
hidup
dalam
tabung
selubung permanen, tidak pernah meninggalkan liang, hanya kepalanya saja yang
keluar masuk untuk makan.
2.4.2 Subkelas Errantia
Segmen tubuh sama dari kepala ekor,
Parapodia sama dari depan belakang, Hidup
bebas, pelagis, merayap, lubang, Organ indera
berkembang
baik,
Contoh: Tomopteris:berenang
: Animalia
Phylum
: Chaetopoda
Ordo
: Polycheta
Familia
: Nereidae
Genus
: Nereis
Spesies
: Nereis vireis
(Romimohtarto, 2007:163)
1
2
Cacing ini terkenal sebagai cacing pendiam. Sistem digesti dimulai dari faring
ke esophagus, dan terus ke usus (ventrikulo-intestinum). Ke dalam esophagus itu
bermuara dua kantong kelenjar usus berkonstriksi secara teratur.
Sistem respirasi dan sirkulasi berlangsung melalui kulit, terutama di
parapodia. Darahnya mengandung pigmen merah (hemoglobin), mengalir dalam
pembuluh-pembuluh kontraktil yang disebut pembuluh-pembuluh longitudinal dorsal.
Darah dalam pembuluh-pembuluh ini mengalir ke anterior, sedangkan darah dalam
pembuluh-pembuluh longitudinal ventral mengalir ke posterior.
Sistem ekskresi dalam tiap segmen, kecuali yang terakhirvdan yang pertama,
terdapat sepasang nefridium untuk membersihkan segmen disebelah anterior dari
segmen tempat nefridium terdapat.
Sistem saraf terdapat ganglion serebral atau ganglion suprasofageas, dapat
juga disebut otak yang terletak di sebelah dorsal kepala. Ganglion suprasofegeal itu
dihubugnkan dengan ganglion subesofageal oleh 2 buah saraf sirkumesofageal. Dari
ganglion subesofageal itu mengalir ke belakang saraf ventral. Dalam tiap metamer
(segmen), batang saraf ventral itu membuat tonjolan sebagai segmen ganglion.
Batang saraf ventral bercabang-cabang lateral
Sistem reproduksi, dimana Nereis ini bersifat diesius. Testis atau ovarium
terbentuk pada dinding selom, dan tersusun segmental (beberapa atau banyak
segmen). Gamet tua keluar dengan paksa melalui dinding tubuh. Luka pada dinding
akibat keluarnya gamet itu segera tertutup kembali. Fertilisasi terjadi di dalam air dan
zigot tumbuh menjadi trokofor.
1
2
berbagai
bahan.
Meskipun
1
2
1.
Phyllodoce longipes
2.
Myrianida pachycera
1
2
1
2
BAB III
KESIMPULAN
Tubuh cacing Polychaeta tersusun atas bagian anterior yang terdiri dari
prostomium dan peristomium.
Setiap segmen mempunyai sepasang parapodia yang terdiri dari ventral dan dorsal.
Polychaeta umumnya tinggal di laut, namun ada juga yang tinggal di pantai.
1
2
DAFTAR PUSTAKA
Aslan, dkk., 2007. Penuntun Praktikum Avertebrata Air. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Haluoleo. Kendari.
Glasby, C.J., P.A. Hutching, K. Fauchald, H. Paxton, G.W. Rouse, C.W. Russel, R.S.
Wilson. 2000. Class Polychaetes. In Polychaetes and allies: the Southern synthesis.
Fauna of Australia. Polychaeta, Myzostomida,Pogonophora, Echiura, Sipuncula.
CSIRO: Melbourne.
Romimohtarto dan Juwana. 2001. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan tentang Biota
Laut. Djambatan. Jakarta.
. 2009. Biologi Laut. Ilmu
Pengetahuan tentang Biota Laut. Djambatan. Jakarta
Sugiarti S. 1998. Avertebrata Air. IPB, Bogor.
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|
id&rurl=translate.google.co.id&u=http://invertebrates.si.edu/Features/families/polych
aeta.html&usg=ALkJrhiSFcSVI15RCl8XnhDufmnai99sxA#top
1
2