Filum Arthropoda

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI AVERTEBRATA

FILUM ARTHROPODA

Oleh :
Izon Iktibar (1532220076)

Dosen Pembimbing :
Dini Afriansyah, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan Animalia. Dari
sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan,
1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini
mencakup sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini
menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling
berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar
ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas
titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan
perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah dijumpai di
darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda juga
mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang.
Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri
khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang
berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen
tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian
tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula
yang disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya
membentuk eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang
perlu lentur.
Kutikula secara berkala diganti, dalam proses ganti kulit, untuk
memungkinkan pertumbuhan.Tadinya Arthropoda yang ada saat ini
dikelompokkan kedalam dua subfilum : Chelicerata dan Mandibulata,
ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun belakangan ini,
banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda
tergolong kedalam empat subfilum : Trilobita, Chelicerata, Crustacea, dan
Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda,

Pauropoda, Symphyla, yang semuanya tadinya termasuk dalam kelas


Myriapoda, dan kelas Insecta.
Ciri-ciri umum dari Arthropoda ialah :
1. Mempunyai appendage yang beruas.
2. Tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas.
3. Tubuh dibungkus oleh zat chtine, sehingga merupakan eksoskleton (rangka
luar).
4. Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berchitine, sehingga
ruas-ruas tersebut mudah digerakkan.
5. Sistem syaraf tangga tali.
6. Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi
darah dan disebut haemocoel.
Sedangkan ciri-ciri khusus dari phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari
luar, yaitu :
Ada embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian
atau semua segmen tubuh
Ada organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut
tagmata
Ada kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh
yang membentuk endoskeleton
Klasifikasi Arthropoda terbagi menjadi 8 Kelas yaitu sebagai berikut:
Kelas Crustacea, contoh : Udang.
Kelas Onychophora, contoh : Peripatus.
Kelas Chilopoda, contoh : Kelabang.
Kelas Diplopoda, contoh : Kelemayar.
Kelas Insecta (Hexapoda), contoh : Belalang.
Kelas Arachnoidea, contoh : Laba-laba.
Kelas Pauropoda, contoh : Pauropus.
Kelas Symphyla, contoh : Scutigerella.
Phylum Arthropoda ini dibagi menjadi 3 sub filum yaitu Mandibulata,
Onychopora dan Chelicerata. Sub filum Mandibulata terbagi lagi menjadi 6
kelas yaitu Crustacea, Insecta, Chilipoda, Diplopoda, Pauropoda dan
Symphyla.

Ciri-ciri umum dari kelas Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar,
kolam dan sungai. Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta
bersegmen. Kerangka luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu
makanan pokoknya berupa zat organik hidup dan zat yang busuk. Ciri dari
kelas Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandibula, maksilla
dan labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai
sepasang antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir
yaitu thoraxnya terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu
terdiri dari 15-173 segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki
maxillipedes. Antenanya panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas
Diplopoda yaitu habitatnya di darat dan bernapas dengan trakea. Makanan
pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Sistem ekskresinya berupa
pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda yaitu habitatnya di darat
dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki alat pernapasan khusus.
Makanan pokoknya berupabinatang kecil dan sayuran. Panjang tubuhnya
lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla yaitu habitatnya di
tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan pokoknya
berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,8-6
mm.
Sub filum dari Onychopora hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas
Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu hidupnya dalam batu karang,
kulit kayu, tempat yang lembab serta aktif di malam hari.

Mempunyai

kelenjar sebagai pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari
hewan ini sensitif.
Sub filum dari Chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu Merostomata,
Arachnida, Pycnogonida, Tardigrada dan Pentastomida. Kelas Merostomata
mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernafas
dengan insang. Memiliki 6 pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota
tubuh. Memilki terminal segmen tanpa sebuah caudal.
Ciri dari kelas Arachnida yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae,
cephalothorax dan perut. Bernapas dengan trakea dan paru-paru dan tidak
memilki antena dan rahang sejati. Kelas Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup

di laut serta perkawinannya terpisah san cephalothorax dan perut mengalami


reduksi. Ciri-ciri dari kelas tardigrada yaitu hidup di lumut, air hangat dan air
garam. Tubuhnya terdiri dari 4 segmen dan tidak mempunyai sistem
pernapasan, sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat sistem saraf. Yang terakhir
yaitu perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas Pentastomida yaitu hidup
di darat dengan tubuh yang tidak memiliki segmen tetapi memilki dinding.
Sistem pernapasannya tidak ada dan juga sistem sirkulasi dan ekskresi.
Perkembangbiakannya terpisah.
1.2 tujuan praktikum
Adapun tujuan praktikum ini, yaitu : Mengamati morfologi kelas dari
filum Antropoda.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Serangga adalah hewan-hewan bersegmen dengan eksoskeleton berkitin,
dan alat-alat tambahan bersegmen. Segmentasi itu nampak jelas secara eksternal.
Jumlah jenis dalam filum ini lebih banyak dari jumlah jenis dari semua filum
lainnya. Baik laut , air tawar, maupun habitat terestial di diami oleh serangga.
Coelom pada Arthopoda tereduksi. Homocoel merupakan sebagian dari sistem
sirkulasi. Jenis kelamin terpisah. Namun demikian, pada jenis-jenis tertentu
reproduksi parthenogenesis merupakan karakteristiknya. Sirkulasi terjadi karena
gerakan pulsasi jantung dorsal. Pernapasan dengan trakea selalu dicirikan dengan
adanya porus berpasangan pada tiap segmen. (Rusyana, 2011)
Arthopoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthos, sendi dan podos, kaki
oleh karena itu cir-ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki
yang tersusun atas ruas-ruas. Jumlah spesies anggota filum ini adalah terbanyak
dibandingkan dengan filum lainnya yaitu lebih dari 800.000 spesies. Contoh
anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking,
kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang dikenal hanya
berdasarkan fosil. Habitat hewan anggota filum arthopoda di air dan di darat.
(Jasin, 1992)
Ciri-ciri umum yang dimiliki arthopoda adalah tubuhnya simetri bilateral,
terdiri atas segmen-segmen yang saling berhubungan dibagian luar dan memiliki
tiga lapisan germinal sehingga merupakan hewan tripoblastik. Tubuhnya memiliki
kerangka luar dan dibedakan atas kepala, dada, serta perut yang terpisah atau
bergabung menjadi satu. Setiap segmentubuh memiliki sepasang alat gerak atau
tidak ada. Respirasinya menggunakan paru-paru buku, trakea, atau dengan insang.
Pada spesies terestial bernapas menggunakan trakea atau pada arachinida
menggunakan paru-paru buku atau menggunakan keduanya yaitu paru-paru dan
trakea. Ekskresi dengan menggunakan tubukus Malpighi atau kelenjar koksal.
Saluran pencernaan sudah lengkap, terdiri atas mulut, usus, dan anus, sarafnya
merupakan system saraf tangga tali. Berkelamin terpisah, fertilisasi terjadi secara

internal, dan bersifat ovipar. Perkembangan individu baru terjadi secara langsung
melalui stadium larva. (Brotowidjojo, 1989)
Semua anggota filum ini mempunyai tubuh bersegmen yang terbungkus
dalam suatu eksoskeleton (rangka luar) bersegmen yang kuat terdiri atas kitin,
suatu polimer dari N-asetiglukoamin. Simetrinya bilateral dan jelas ditandai
dengan sumbu tubuh tengah. Pada semua anggota Arthropoda yang hidup,
anggota tubuh berbagai spesies memperlihatkan struktur dan fungsinya yang
sangat beraneka ragam. Di samping untuk lokomosi, anggota tubuh itu membantu
daam mendapatkan makanan, dalam penginderaan, dan senjata menyerang dan
mempertahankan diri. (Kimball, 1992)
Arthropoda merupakan phylum terbesar dalam Animlium Kingdom.
Jumlah spesies dalam Arthropoda lebih banyak dari pada semua spesies dari
phylum yang lain. Arthropoda merupakan hewan yang dominan dalam dunia ini.
(Jasin, 1987)
Jika jumlah spesies merupakan kriteria, maka phylum inilah yang
merupakan phylum terbesar. Lebih dari 765.000 spesies Arthropoda yang berbeda
telah diidentfikasi, jumlah ini adalah lebih besar daripada jumlah seluruh spesies
lain yang ada. Setiap tahun masih juga ditemukan spesies Arthropoda yang baru,
yang hidup di berbagai jenis habitat. Air tawar, air laut, tanah, dan dapat dikatakan
hampir seluruh permukaan bumi penuh dengan Arthropoda. Hewan-hewan ini
merupakan satu-satunya jenis hewan yang ditemukan di antariksa dan lerenglereng gunung yang penuh dengan salju dan batu-batuan. (Kimball, 1992)
Arthropoda permukaan tanah sebagai komponen biotik pada ekosistem
tanah sangat tergantung pada faktor lingkungan. Perubahan lingkungan akan
berpengaruh terhadap kehadiran dan kepadatan populasi Arthropoda. Perubahan
faktor fisika kimia tanah

berpengaruh terhadap kepadatan hewan tanah.

Keanekaragaman hewan tanah lebih rendah pada daerah yang terganggu daripada
daerah yang tidak terganggu. (Najima, 1991)
Perubahan komunitas dan komposisi vegetasi tertentu pada suatu
ekosistem secara tidak langsung menunjukan pula adanya perubahan komunitas
hewan dan sebaliknya. (Adisoemarto, 1998)

Crustacea adalah hewan yang tubuhnya beruas-ruas, memiliki kulit luar


yang keras. Udang dan kepiting termasuk kedalam kelompok hewan tersebut.
Hewan air ini meliputi beberapa spesies yang bernilai ekonomis tinggi, misalnya
udang windu (Penaeus monodon),udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dan
kepiting bakau (Scylla cerrata). (Yuwano, 2005)
Ciri-ciri umum dari kelas Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar,
kolam dan sungai. Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta
bersegmen. Kerangka luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu makanan
pokoknya berupa zat organik hidup dan zat yang busuk. Ciri dari kelas Insecta
yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandibula, maksilla dan labium.
Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai sepasang antenna
dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir yaitu thoraxnya terdiri atas
3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu terdiri dari 15-173 segmen.
Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki maxillipedes. Antenanya panjang
dengan 12 segmen. Ciri dari kelas Diplopoda yaitu habitatnya di darat dan
bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk.
Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda yaitu
habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki alat
pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupa binatang kecil dan sayuran.
Panjang tubuhnya lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla
yaitu habitatnya di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen.
Makanan pokoknya

berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya

bervariasi antara 2,8-6 mm. (Hegner, 1968)


Ciri dari kelas Arachnida yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae,
cephalothorax dan

perut. Bernapas dengan trakea dan paru-paru dan tidak

memilki antena dan rahang sejati. Kelas Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di
laut serta perkawinannya terpisah san cephalothorax dan perut mengalami reduksi.
Ciri-ciri dari kelas tardigrada yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam.
Tubuhnya terdiri dari 4 segmen dan tidak mempunyai sistem

pernapasan,

sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat sistem saraf. Yang terakhir yaitu
perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas Pentastomida yaitu hidup di darat
dengantubuh yang tidak memiliki segmen tetapi memilki dinding. Sistem

pernapasannya

tidak

ada

dan

juga

sistem

sirkulasi

dan

ekskresi.

Perkembangbiakannya terpisah. (Herlinda, 2004)


Cara hidup dan habitat Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas,
parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok
hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan
lebah. Habitat penyebaranArthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar,
gurun pasir, dan padang rumput Serangga adalah hewan-hewan yang bersegmen
dengan eksoskeleton berkitin, dan alat-alat tambahan bersegmen. Segmentasi itu
tampak jelas secara eksternal. Jumlah jenis dalam filum ini lebih banyak dari
jumlah jenis dari semua filum lainnya. Baik laut, air tawar maupun habitat
terrestrial didiami oleh serangga. Coelom pada antropoda tereduksi. Hoemocoel
merupakan sebagian dari sistem sirkulasi. Jenis kelamin terpisah namun demikian
pada jenis- jenis tertentu reproduksi partogenesis merupakan karakteristiknya.
Sirkulasi terjadi karena gerakan pulsasi jantung dorsal. Pernapasan dengan trakea
selalu dicirikan dengan adanya
(Austin,1988)

porus berpasangan pada tiap segmen.

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan tempat
Kegiatan Praktikum Zoologi Invertebrata Filum Arthropoda dilaksanakan
pada hari selasa tanggal 17 April 2016, pukul 08.00 10:00 WIB. Bertempat di
Laboratorium Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat dan bahan yang digunakan yaitu :
3.2.1 Alat :
1. Steroform
2. Tissue
3. Kaca Pembesar
4. Sarung Tangan
3.2.2 Bahan :
1. Udang
2. Kepiting
3. Kelabang
4. Belalang
5. Ulat kaki seribu
3.3 Cara Kerja
Langkah-langkah Pengamatan
a. Kelas Crustacea
1) Pengamatan morfologi luar tubuh
Dengan menggunakan loupe atau mikroskop binokuler amati bentuk
umum tubuh udang. Tubuh udang dibedakan menjadi sefalotorak (gabungan
antara kepala dan dada) serta abdomen (perut). Tubuh dilindungi oleh
kerangka luar yang tersusun atas kitin dan gerak kalsium.

Amati sefalotorak dan temukan bagian-bagian berikut ini! Karapak


dalah kerangka luar yang menutup bagian dorsal dan lateral.
Lekuk servikal adalah lekuk yang membagi sefalotorak menjadi kepala dan
dada.
Areolar merupakan bagian media dorsal karakap.
Brankiostega/brenchiostegite adalah bagian lateral karakap.
Mata terletak di anterior tubuh dan bertangkai Antennula berbentuk seperti
benang/rambut
Antenna berbentuk seperti benang/rambut, jumlah sepasang.
Rostrum terleak di anterio-dorsal dan berbentuk seperti duri yang merupakan
tonjolan dari karapak.
Skafognatit merupakan perluasan maxilla kedua, lebar, berbentuk seperti
dayung.
Insang dibedakan antara insang luar (podobrankia) dan insang dalam
(antrobrankia).
Berapa jumlah segmen yang menyusun sefalotorak?
Apa perbedaan antara antena dan antenula?
Amati abdomen dan temukan bagian-bagian tubuh berikut ini:
Tergum merupakan kerangka luar abdomen bagian dorsal, berbentuk konvek.
Pleura merupakan kerangka luar abdomen bagian lateral.
Sternum merupakan kerangka luar abdomen bagian ventral.
Membran akthropodal merupakan membran yang terdapat antara segmensegmen abdomen.
Telson merupakan tonjolan kerangka pada bagian posterior abdomen
Uropoda terletak di samping telson, berbentuk oval dan melebar. Berapa
jumlah segmen yang menyusun abdomen?
Apa fungsi telson
Apa fungsi membran akhtropodal?
Amati apendik dan temukan bagian-bagian apendik berikut ini:
Pada dasarnya apendik terdiri atas protopodit. Protopodit dibedakan atas
endopodit (cabang sebelah dalam) dan eksopodit (cabang sebelah luar).

Pada bagian dada terdapat kaki jalan (pleopoda) dan maxillapoda yang
terletak di depan pleopoda.
Berapa jumlah kaki jalan yang dimiliki udang?
Berapa jumlah maxillapoda?
Apabila dengan pinset kaki jalan ke-dua dari tempat
perlekatannya dan amati:
Protoprodit yang terdiri dari coxopodit, epipodit, basipodit, endopodit.
Bandingkan kaki jalan kedua dengan kaki jalan yang lain.
Pada kaki jalan ke berapa dijumpai supt besar (chela)?
Apa fungsi kaki jalan tersebut?
Pada hewan betina , coxopodit kaki jalan ketiga terdapat lubang kelamin,
sedangkan pada hewan jantan lubang kelamin terdapat coxopodit kaki jalan
kelima.
Jantan atau betinakah udang yang saudara amati?
Di bagian abdomen, terdapat kaki renang (swimmerets)
Pada hewan jantan, kaki renang ke-14 dan ke-15 berfungsi untuk
memindahkan sperma ke betina.
Pada hewan betina, kaki ke 14 sampai ke-18 berfungsi untuk membawa telur.
Apa fungsi lain dari kaki renang tersebut?
Berapa pasang jumlah kaki renang yang dimiliki udang?
2) Pengamatan sturktur anatomis tubuh
Guntinglah bagian media dorsal kerangka mulai dari
rostrum sampai ke telson. Angkat/sisihkan ke arah samping
tubuh.
a) Sistem perdaran
Jantung terletak di sebelah dorsal lambung. Pada permukaan jantung
terdapat ostia.
Berapa jumlah ostia tersebut?
Apa fungsi ostia?
Udang memiliki pembulu arteri yang berfungsi mengalirkan darah ke
seluruh bagian tubuh. Pada pembuluh arteri terdapat katub-katub
Apa fungsi katub pada pembuluh arteri tersebut?

b) Sistem pernafasan
Organ pernafasan udang adalah insang, berbentuk seperti bulu.
Di mana letak insang tersebut?
c) Sistem pencernaan
Sebutkan organ-organ penyusun sistem pencernaan urut dari mulut
sampai anus!
Sebutkan kelenjar pencernaan yang dimiliki udang!
d) Sistem ekskresi
Organ ekskresi berupa kelenjar hijau yang terletak sebelah bawah mata.
Organ tersebut pada dasarnya merupakan modifikasi dari nefridium.
Di manakah muara dari kelenjar hijau tersebut?
e) Sistem reproduksi
Gonad (tetis dan ovarium) terletak di ventral jantung. Pada hewan betina
memiliki yang akan bermuara pada kaki jalan ke tiga, sedangkan pada
hewan jantan memiliki vas deferen yang akan bermuara pada kaki jalan
ke lima.
Berapa jumlah testis yang dimiliki oleh udang?
Berapa jumlah ovarium yang dimiliki oleh udang?
Sistem saraf
Ganglion supraesophangeal terletak di sebelah dorsal esofagus.
Ganglion subesophangeal terdapat di ventral esofagus Cincin saraf
penghubung (circumesophageal commisure) sebagai penghubung kedua
ganglion tersebut
Pada daerah torak dan abdomen terdapat ganglion lain di sepanjang tali
saraf. Berapa jumlah ganglion yang terdapat di daerah torak dan
abdomen tersebut?
Gambarlah hasil pengamatan saudara pada lembar kerja yang tersedia!
Ulangi langkah langkah pengamatan no1 dan 2 pada hewan kepiting
b. Kelas Insecta
1) Pengamatan morfologi luar tubuh
Dengan menggunakan loupe atau mikroskop binokuler amatilah tubuh
belalang secara keseluruhan.

Tubuh belalang dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama yaitu kepala
(cephal), dada (thrax), dan perut (abdomen), serta dilindungi oleh kerangka
luar yang keras yang tersusun atas zat kitin.
Amatilah daerah kepala belakang dan temukan bagian-bagian berikut:
Antenna berjumlah sepasang memiliki bulu sensoris dan beruas-ruas.
Epicranium merupakan lempengan besar yang membentuk bagian dorsal,
anterior, dan lateral tempat mata majemuk, mata tunggal dan antenna berada
Vertex merupakan bagian dorsal epicranium
Gennae merupakan bagian lateral epicranium.
Frons merupakan bagian enterior epicranium.
Clypeuse terletak di ventral fons, berbentuk lempengan kecil.
Labrum merupakan bibir atas.
Mandibula merupakan bagian latero-ventral dan mudah digerakkan
Maxilla terletak di ventral labrum, berjumlah sepasang.
Palpus maxillaries terdiri atas ruas-ruas dan merupakan bagian dari maxilla.
Lebium adalah bibir bawah.
Palpus labialis terdiri atas ruas-ruas dan menempel pada
labium.
Sebutkan 2 perbedaan antara mata majemuk dan tunggal!
Apa fungsi antenna?
Berapa jumlah ruas dari palpus maxillaries dan palpus labialis?
Amati daerah dada belalang dan temukan bagian-bagian berikut ini:
Prothorax merupakan bagian dari anterior thorax
Mesothorax merupakan segmen tengah thorax.
Metathorax merupakan segmen posterior thorax.
Daerah thorax belalang terdapat organ ekstremitas berupa kaki dan sayap.
Berapa jumlah kaki belalang?
Pada pasangan kaki ke berapa yang berukuran paling besar?
Sebutkan bagian-bagian kaki belalang, urutkan dari bagian distal sampai
proksimal kaki!
Berapa pasang sayap yang dimiliki belalang?
Sayap tersebut melekat pada segmen yang mana dari thorax?

Tentukan bagian sayap yang meliputi apex, basal, segitiga anal, costa, media,
dan cubitus!
Amati bagian perut belalang dan temukan bagian-bagian berikut ini:
Abdomen belalang terdiri atas segmen-segmen dan segmen terakhir abdomen
tersebut mengalami modifikasi menjadi alat ovipositor pada hewan betina dan
hewan jantan menjadi organ kopulasi.
Pada segmen pertama abdomen terdapat membrane timpani (tympanic
membrane) dan pada segmen ke-10 terdapat circus yaitu suatu duri kecil.
Di latero-ventral daerah thorax dan abdomen terdapat spirakel yang berupa
lubang-lubang kecil.
Jantan atau betinakan belalang yang saudara amati?
Berapa jumlah sprikel?
Apa fungsi membran timpani tersebut?
Gambarlah hasil pengamatan saudara pada lembar kerja yang tersedia!
2) Pengamatan struktur anatomis tubuh
Guntinglah bagian ventral tubuh mulai dari abdomen sampai dada.
Sisihkan kulit hasil pembedahan tersebut ke arah samping.
Carilah dan amati organ-organ penyusun beberapa sistem organ di bawah ini:
a) Sistem peredaran
Jantung terletak pada rongga pericardial di daerah dorsal.
Pada permukaan jantung terdapat celah/ostia.
Apakah jantung belalang dilengkapi dengan pembuluh arteri dan vena?
b) Sistem pernafasan
Sprikel berpasangan dan menghubungkan saluran-saluran trachean yang
bercabang ke seluruh bagian tubuh.
Tracheolus merupakan cabang trachea yang paling akhir.
Kantong udara berhubungan dengan sistem trachea, terletak pada daearah
thorax dan abdomen.
Apa fungsi dari tracheolus
c) Sistem pencernaan
Sebutkan organ-organ penyusun sistem pencernaan, urut
dari mulut sampai anus!

Sebutkan kelenjar pencernaan yang dimiliki belalang!


d) Sistem ekskresi
Organ ekskresi belalang adalah tubulus malphigi (malphigi tubule).
Di manakah letak tubulus malpighi tersebut?
e) Sistem reproduksi
Tetis berbentuk oval, terletak di daerah abdmen di dorsal intestine (usus).
Vas deferen merupakan saluran lanjutan dari tesis menuju ke kantung seminal
(seminal vesicle) yang selanjutnya membentuk ejakulasi.
Kelenjar assesori saluran bersatu dengan saluran ejakulatori.
Alat kopulasi merupakan bagian akhir dari saluran ejakulatori.
Ovari tersusun atas ovariole, dan letaknya sama dengan letak testis
Oviduk merupakan saluran telur, kalanjutan dari ovari.
Vagina merupakan muara dari oviduk.
Seminal reseptakel merupakan saluran yang bersambung dengan vagina.
Jantan atau betinakah belalang yang saudara amati?
Sebutkan tandanya?
Apa fungsi seminal reseptakel?
f) Sistem saraf
Ganglion supraesophangeal terletakdi sebelah dorsal esofagus.
Ganglion subesophangeal terdapat di ventral esofagus
Cincin saraf penghubung (circumesophageal commisure)
sebagai penghubung kedua ganglion tersebut
Pada daerah torak dan abdomen terdapat ganglion lain di sepanjang tali saraf.
Berapa jumlah ganglion yang terdapat di daerah torak dan abdomen tersebut?
Gambarlah hasil pengamatan saudara pada lembar kerja yang tersedia!
c. Kelas diplopada
Pengamatan morfologi luar tubuh
Biuslah terlebih dahulu luwing tersebut dengan chloroform, kemudian
dengan menggunakan loupe atau mikroskop binokuler amati secara
keseluruhan tubuh luwing. Tubuh luwing dapat dibedakan menjadi tiga
bagian utama yaitu kepala, dada, dan perut.
d. Kelas Chilpoda

Jika saudara menggunakan spesimen segar, Biuslah terlebih dahulu


hewan tersebut dengan chloroform. Dengan menggunakan loupe atau
mikroskop binokuler amati secara keseluruhan tubuh lipan. Tubuh lipan
dibedakan menjadi dua bagian yaitu kepala dan badan
Amati bagian kepala lipan dan temukan bagian-bagian berikut ini:
Antenna berjumlah satu pasang, terletak di ujung anterior keala.
Mandibula berjumlah satu pasang
Maksila I berjumlah satu pasng, terletak di daerah median pada permukaan
ventral kepala
Maksila II berjumlah satu pasang, terletak di sebelah kiri dan kanan maksila I.
Ocelli terdiri dua kelompok, di bagian lateral kepala.
Maksilapoda (cakar racun) berjumlah sepasang, terletak di posterior maksilla
II, ujung-ujungnya memiliki bentuk seperti taring .
Berapa jumlah ruas antenna?
Apa fungsi maksilapoda?
Amatilah bagian badan, dan temukan bagian-bagian berikut ini:
Kaki setiap segmen terdiri atas satu pasang
Lubang spirakel terletak di bagian lateral setiap segmen tubuh
Lubang kelamin terletak di ventral segmen akhir badan, di depan anus.
Berapa jumlah segmenhewan yang saudara amati?
Gambarlah hasil pengamatanmu pada lembar kerja yang ada!
e. Kelas Arachnoidea
Jika saudara menggunakan spesimen segar, Biuslah terlebih dahulu hewan
tersebut dengan chloroform. Dengan menggunakan loupe atau mikroskop
binokuler amati secara keseluruhan tubuh Scorpion (kalajengking). Tubuh
scorpion dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Prosoma, Mesosoma,
dan Metasoma.
Amatilah bagian Prosoma dan temukan bagian-bagian berikut ini:
Bagian ini juga dikenal sebagai Cephalothorax.
Terga merupakan eksoskeleton bagian dorsal.
Mata terdiri atas dua kelompok yaitu pada posisi median, kira-kira sepertiga
bagian depan prosoma dan mata di anterior prosoma.

Mulut terletak pada ujung anterior prosoma


Chelicera terletak di kanan kiri mulut, beruas tiga, tebal, kuat, dan berujung
chela.
Chela memiliki struktur yang bersupit Pendipalpus terletak di lateral
chelicera. Setiap pendipalpus terdiri dari 6 segmen dan berujung chela yang
kuat.
Kaki jalan terletak di posterior pedipalpus. Setiap kaki tersusun atas 7 segmen
yaitu koksa, trokhanter, femur, patella, tibia, protarsus (metatarsus), dan
tarsus.
Sternum merupakan suatu sklerit rhomboidal, terletak pada posisi medial
pada ujung posterior ventral prosoma.
Berapa jumlah mata kalajengking yang terletak di medial
dan anterio-lateral prosoma
Sebutkan secara urut dari ujung proksimal ke distal segmensegmen penyusun
pedipalpus!
Berapa pasang jumlah kaki jalan kalajengking?
Apakah kalajengking memiliki antena?
Amatilah bagian Mesosoma dan temukan bagian-bagian berikut ini!
Mesosoma merupakan abdomen bagian anterior, terletak tepat di posterior
karapak dan tersusun dari segmen-segmen.
Genital operculum terletak pada permukaan ventral mesosoma, tepat di
posterior sternum
Genital aperatur (genital opening), terletak di posterior genital operculum,
merupakan celah.
Pektin, suatu appendiks berbentuk seperti sisir, terletak di posterior genital
aperture.
Stigma merupakan celah-celah paru-paru buku, terletak pada sisi posteriolateral dan setiap lempengan sentral.
Berapa jumlah segmen penyusun mesosoma?
Apa fungsi pektin?
Stigma terletak pada segmen ke berapa dari mesosoma?
Amatilah bagian Metasoma dan temukan bagian-bagian seperti di bawah ini:

Metasoma merupakan abdomen bagian posterior, berbentuk silinder,


bersambung dengan mesosoma melalui suatu sambungan yang lebar. Segmen
pertama ditandai dengan tidak adanya stigmata dan bentuknya menyempit ke
arah posterior.
Anus terletak pada ujung segmen ke enam.
Vesicle (telson) merupakan segmen terakhir yang nampak agak mengembung,
berakhir pada duri berbentuk melengkung dan kuat yang disebut aculeus.
Nodule merupakan duri kecil yang terletak pada garis medio-ventral basal
aculeus.
Berapa jumlah segmen penyusun metasoma
Di manakah letak kelenjar racun pada kalajengking?
Gambarlah hasil pengamatanmu pada lembar kerja yang tersedia!

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGAMATAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Morfologi udang (Cambarus)
No
.
1.

Gambar

Keterangan
1. Antena 1
2. Antena 2 scale
3. Antena 2 flagellum
4. Pereopod 1
5. Pereopod 5
6. Pleopod 4
7. Uropod
8. Telson
9. Pleomere 2
10. Pleomere 6
11. Brenchial chamber
12. Carapece
13. Eyestalk
14. Eye (cornea)
15. Rostum

Tabel 2. Morfologi kepiting (Portunus sexdentalus)


No

Gambar

.
1.

Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Eyes
Skeletal plate
Pinear (first leg)
Second leg
Third leg
Four leg
Abdomen
Thoracie sterna
Fifth leg (swiming
leg)

Tabel 3. Morfologi Belalang (Valanga nigricornis)


No
.
1.

Gambar

Keterangan
1.
2.
3.
4.

Head
Pronotum
Thorax
Front

wing

(legmen)
5. Abdomen
6. Dorsal valve
7. Ovipositor
8. Ventral valve
9. Hind leg
10. Spiracle
11. Abdominal segment
12. Middle leg
13. Front leg
14. Antenna

Tabel 4. Morfologi kelabang (Scutigera sp)


No

Gambar

.
1.

Keterangan
1.
2.
3.
4.

Antene
Kaki
Rahang beracun
Mata
tunggal

(oselus)
5. Segmen tubuh
6. Pasangan terakhir
kaki

untuk

menyerang
Tabel 5. Morfologi kaki seribu (Julus sp)
No
.
1.

Gambar

Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Antene
Mata
Kepala
Leher
Badan
Ruas/segmen

punggung
7. Segmen anal
8. Ruas/segmen perut
9. Kaki 2 pasang
disetiap

segmen

tubuh
10. Mulut
11. Rahang bawah
12. bibir

4.2 Pembahasan
a. Udang (Cambarrus)
1.

Morfologi
Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan

bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada disebut


cephalotorax yang terdiri dari 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian kepala dan 8
ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap
ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang) yang
beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor kipas 4 lembar dan
satu telson yang berbentuk runcing.
2. Anatomi
Pada anatomi udang bagian-bagiannya yaitu mimbar, otak cardium,
pricardium, jantung, ostium, usus, anus, vas deferens, ganglion, kelenjar
pencernaan mulut, dan kelenjar antenal. Kelompok udang-udangan
mempunyai lima pasang antena, dua pasang di rahang bawah. Dua pasang
rahang atas dan satu dibadan yang berfungsi bila bernafas.
3. Sistem organ
a. Sistem pencernaan
Alat pencernaannya berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya,
sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior.
Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan
dada kedua. Hepathopancreas dapat diidentikkan dengan lambung udang.
Organ ini merupakan pusat dari pencernaan udang dan terletak di bagian
kepala dan pada posisi normal berbentuk segitita serta berwarna kecokelatan.
b. Sistem pernafasan
Pada umumnya udang bernafas dengan insang. Kecuali udang kecil yang
bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
Insangnya terletak di bagian torax badannya. Insang udang tidak mirip
dengan insang ikan. Insang udang kecil sedangkan udang lebar.
c. Sistem reproduksi
Alat reproduksinya umumnya terpisah, kecuali pada beberapa udang
rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan

alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi
secara eksternal (di luar tubuh). Dalam pertumbuhannya, udang mengalami
ekdisis atau pergantian kulit. apabila kita menangkap udang, udang akan
melepaskan pangkal kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali
melalui proses regenarasi.
d. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah udang disebut peredaran darah terbuka. Artinya
darah beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung
hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatan terhadap O2 (oksigen
rendah).
4. Habitat
Habitat udang adalah di air tawar, air laut, danau, air sungai, kali,
empang, teluk, dan sebagainya.
5. Klasifikasi
Adapun klasifikasi pada udang adalah sebagai berikut:
Kingdom

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Kelas

: Malacostraca

Ordo

: Decapoda

Famili

: Panaeidae

Genus

: Panneus

Spesies

: Panneus monodon (Alex, 2009).

b. Kepiting (Portunus sexdentalus)


1. Morfologi
Kepiting sejati mempunyai lima pasang kaki, sepasang kaki yang
pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk
bergerak. Perutnya terlipat dibawah. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh
maxiliped yang rata, dan bagian depan dari carapus tidak membentuk sebuah
rostrum yang panjang. insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih.
Mirip dengan insang udang. Namun dengan struktur yang berbeda.
2. Anatomi

Insang yang terdapat didalam tubuh berfungsi untuk mengambil oksigen


biasanya terdiri dari struktur yang lunak terletak di bagian bawah carapace.
Berdasarkan anatomi tubuh bagian dalam, mulut kepiting terbuka dan terletak
pada bagian bawah tubuh. Beberapa bagian yang terdapat di sekitar mulut
berfungsi dalam memegang makanan dan juga memompakan air dari mulut
ke insang.
3. Sistem organ
a. Sistem pencernaan
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui cara fisik
dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam
usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran
darah. Jenis pakan yang dikomsumsi kepiting bakau dapat berupah artemia,
ikan rucah, daging kerang-kerangan, hancuran daging siput, dan lumut. Alat
pencernaan terbagi tiga, tembolok, lambung otot, lambung kelenjar, didalam
perut kepiting terdapat gigi kalsium yang teratur berderet secara longitudinal,
selain gigi kalsium juga terdapat gastrolk yang berfungsi mengeraskan rangka
luar setelah terjadi eksidis (pengelupasan kulit).
b. Sistem reproduksi
Kepiting dan betina dapat dibedakan dengan mengamati alat kelamin
yang terdapat dibagian perut jantan umumnya terdapat organ kelamin
berbentuk segitiga yang sempit dapat meruncing bagian depan. Organ
kelamin betina berbentuk segitiga yang relatif lebar dan dibagian depan agak
tumpul. Kepiting jantan dan betina dibedakan oleh ruas abdomennya. Ruas
abdomen kepiting jantan berbentuk segitiga, sedangkan pada kepiting betina
berbentuk agak membulat dan lebih besar.
c. Sistem peredaran darah
Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga
mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan antibodi serta
mengangkut karbondioksida dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan
sebagainya, keluar tubuh.
d.

Sistem pernafasan

Mekanisme pernafasan pertukaran gas karbondioksida dan oksigen


terjadi secara difusi ketika air dan kepiting yang masuk melalui mulut,
terdorong ke arah daerah insang. Oksigen yang banyak dikandung di dala air
akan diikat oleh hemosianin, sedangkan karbondioksida yang terkandung
didalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak
mengandung oksigen kemudian diedarkan kembali keseluruh organ tubuh dan
seterusnya.
4. Habitat
Habitat kepiting adalah air laut, air sungai, air danau, air sungai bakau,
kali, dicelah batu.
5. Klasifikasi
Klasifikasi pada kepiting adalah sebagai berikut:
Kingdom

: Animalia

Fylum

: Arthropoda

Kelas

: Crustacea

Ordo

: Decapoda

Family

: Portunidae

Genus

: Scylla

Spesies

: Scylla sp (Alex, 2009).

c. Belalang (Valanga nigricornis)


1. Morfologi
Tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama,
sementara bentuk pendewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak
beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala
(caput), dada (thorax), dan perut (abdomen). Caput merupakan sebuah
konstruksi yang padat dan keras dan terdapat beberapa suture yang menurut
teori evolusi caput tersebut terdiri dari empat ruas yang mengalami
penyatuan. Torax terdiri dari tiga ruas yang jelas terlihat, sedangkan abdomen
terdiri dari 9 ruas. Antena terdapat dua. Berupa alat tambahan yang berfungsi
sebagai alat sensor.
2. Anatomi

Belalang memiliki kepala. Bagian-bagiannya yaitu ocellus merupakan


belalang sederhana yang bertugas mendeteksi perbedaan benda berdasarkan
intensitas cahaya. Compound eye merupakan mata mejemuk. Sebuah mata
yang terdiri dari titik-titik mata. Antena merupakan sungut beruas-ruas
dibagian kepala. Dibagian atas mulut. Terdiri dari fungsi-fungsi sensor seperti
menyentuh, membaui, dan kadang digunakan untuk sedikit mendengar. Gena
bagian kepala dibawah mata majemuk. Frons bagian kepala dibagian depan
diantara mata mejemuk dan mulut. Belalang tidak mempunyai telinga.
3. Sistem organ
a. Sistem reproduksi
Pada saat bereproduksi belalang jantan akan meletakkan sperma pada
vagina belalang betina. Sperma diletakkan melalui bantuan aedeagus. Sperma
diletakkan pada ovipositor betina. Sperma akan memasuki telur lewat jalan
yang disebut micropyles.
b. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan belalang terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok,
lambung, kelenjar, usus besar, rektum, dan anus. Belalang mencari makan
secara aktif, sehingga di bagian mulut terdapat alat pelengkap khusus
sehingga dapat memakan daun dengan cepat. Dari, mulut makanan melalui
tenggorokan masuk ke dalam tembolok untuk disimpan sementara. Di
tembolok untuk makanan menuju ke empedal. Di empedal makanan digiling,
kemudian masuk ke dalam lambung. Didalam lambung terjadi pencernaan
secara kimiawi dan penyerapan sari makanan. Makanan tersebut masuk
kedalam darah dan diedarkan keseluruh tubuh. Sisa makanan yang terbentuk
padat dikumpulkan dan bermuara pada usus besar, lalu sisa makanan
dikeluarkan melalui anus.
c. Sistem pernafasan
Corong hawa (trakea) adalah alat pernafasan yang dimiliki oleh serangga
dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang
ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk
pembuluh silindris yang berlapis zat kitin dan terletak berpasangan pada
setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup yang dikontrol oleh otot

sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada


umumnya spirakel terbuka selama serangga beristirahat. Oksigen dari luar
masuk ke spirakel. Kemudian spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea
dan menuju trakeolus sehingga dapat mencapai jaringan dan alat tubuh bagian
dalam.
d. Sistem ekskresi
Alat ekskresi pada belalang adalah tubus malpighi. Badan malpighi
berbentuk halus yang terikat pada ujung usus posterior belalang yang terikat
ada ujung usus posterior belalang dan berwarna kekuningan. Zat-zat buangan
diambil dari cairan tubuh (hemolimfa) oleh saluran.
4. Habitat
Belalang mudah dijumpai di berbagai tempat, bertengger pada tanaman,
didalam tanah, dalam tumpukan jerami, didalam air, dalam tempat
penyimpanan beras, bahkan dalam kotoran. Setiap sisi kehidupannya, akan
memperlihatkan keajaiban pemciptanya.
5. Klasifikasi
Adapun klasifikasi pada belalang adalah sebagai berikut:
Kingdom

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Kelas

: Insecta

Ordo

: Caelifera

Famil

: Trydactyliodea

Genus

: Valanga

Spesies

: Valanga nigricornis (Alex, 2004).

d. Morfologi kelabang (Scutigera sp)


Tubuhnya memanjang dan agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena,
mata dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada
tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel.Pasangan pertama
kaki termodifikasi menjadi alat beracun. Alat penyengat digunakan unutk
menyengat musuh atau pengganggunya. (Buwono, 1993)

e. Morfologi kaki seribu (Julus sp)


Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan
bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua
pasang spirakel. Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan
ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme. Gerakkan hewan ini
lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang. Bila terganggu hewan
ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati. (Buwono, 1993)

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan
podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruasruas. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan
abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Hewan arthropoda ada yang
mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada
yang tidak bermetamorfosis. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi
secara seksual. Ciri-ciri umum dari antropoda antara lain mempunyai anggota
yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas, tubuh
dibungkus oleh zat kitin sehingga merupakan rangka luar, biasanya ruas-ruas
terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah
digerakkan, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.
5.2 Saran
Adapun saran saya yaitu agar praktikan lebih teliti dalam mengamati
bagian morfologi dari udang, kelabang, belalang, ulat kaki seribu dan kepiting
agar tujuan dari praktikum dapat tercapai serta bahan yang dibawa dalam
keadaan segar.

DAFTAR PUSTAKA
Alex Sobur. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Buwono, I.D,. 1993. Tambak Udang Windu Sistem Pengelolaan Intensif. Kanisius.
Brotowidjojo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya: sinar Wijaya.
Jasin,

Maskoeri.

1987.Sistematik

Hewan (Invertebrata

dan

Avertebrata).

Surabaya: Sinar Wijaya.


Kimball, John W. 1992. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: ALFABETA.
Austin, B. 1988. Metode-metode untuk Bakteriologi Akuatik. PAU IPB. Bogor. p:
125-133.
Drs. Nurhadi M.Si dan Rina Widiana, S.Si., M.Si. 2010. Komposisi Arthropoda
Permukaan Tanah Di Areal Bekas Dan Areal Pembuangan Akhir Sampah
Di Kecamatan Rambatan Tanah Datar. Vol. 10 No. 1.
Najima, K. and Yamane, A. 1991. The Effect of Reforestation on Soil Fauna in the
Philippines. Philippines Journal of Science. 120 (1) : 1-9.
Adisoemarto, S. 1998. Kemungkinan Penggunaan Serangga Sebagai Indikator
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati. Biota. Vol. III. (1) : 2533.
Yuwono, E. 2005. Jurnal Pembangunan Pedesaan. Kebutuhan Nutrisi Crustacea
Dan Potensi Cacing Lur (Nereis, Polychaeta) Untuk Pakan Udang

Nutrition Requirement Of Crustacean And The Potential Of Ragworm


(Nereis, Polychaeta) For Feed Of Shrimp. Vol. V No. 1: 42-49
Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate Zoology. The
Macmillan Company. New York.
Herlinda S, Rauf A, Sosromarsono S, Kartosuwondo U, Siswadi, Hidayat P. 2004.
Artropoda musuh alami penghuni ekosistem persawahan di daerah Cianjur,
Jawa Barat. J, Entomol, Ind, 5(13) :9-15

Anda mungkin juga menyukai