Filum Arthropoda
Filum Arthropoda
Filum Arthropoda
FILUM ARTHROPODA
Oleh :
Izon Iktibar (1532220076)
Dosen Pembimbing :
Dini Afriansyah, M.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan Animalia. Dari
sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan,
1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini
mencakup sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini
menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling
berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar
ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas
titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan
perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah dijumpai di
darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda juga
mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang.
Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri
khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang
berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen
tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian
tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula
yang disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya
membentuk eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang
perlu lentur.
Kutikula secara berkala diganti, dalam proses ganti kulit, untuk
memungkinkan pertumbuhan.Tadinya Arthropoda yang ada saat ini
dikelompokkan kedalam dua subfilum : Chelicerata dan Mandibulata,
ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun belakangan ini,
banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda
tergolong kedalam empat subfilum : Trilobita, Chelicerata, Crustacea, dan
Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda,
Ciri-ciri umum dari kelas Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar,
kolam dan sungai. Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta
bersegmen. Kerangka luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu
makanan pokoknya berupa zat organik hidup dan zat yang busuk. Ciri dari
kelas Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandibula, maksilla
dan labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai
sepasang antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir
yaitu thoraxnya terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu
terdiri dari 15-173 segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki
maxillipedes. Antenanya panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas
Diplopoda yaitu habitatnya di darat dan bernapas dengan trakea. Makanan
pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Sistem ekskresinya berupa
pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda yaitu habitatnya di darat
dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki alat pernapasan khusus.
Makanan pokoknya berupabinatang kecil dan sayuran. Panjang tubuhnya
lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla yaitu habitatnya di
tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan pokoknya
berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,8-6
mm.
Sub filum dari Onychopora hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas
Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu hidupnya dalam batu karang,
kulit kayu, tempat yang lembab serta aktif di malam hari.
Mempunyai
kelenjar sebagai pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari
hewan ini sensitif.
Sub filum dari Chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu Merostomata,
Arachnida, Pycnogonida, Tardigrada dan Pentastomida. Kelas Merostomata
mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernafas
dengan insang. Memiliki 6 pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota
tubuh. Memilki terminal segmen tanpa sebuah caudal.
Ciri dari kelas Arachnida yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae,
cephalothorax dan perut. Bernapas dengan trakea dan paru-paru dan tidak
memilki antena dan rahang sejati. Kelas Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Serangga adalah hewan-hewan bersegmen dengan eksoskeleton berkitin,
dan alat-alat tambahan bersegmen. Segmentasi itu nampak jelas secara eksternal.
Jumlah jenis dalam filum ini lebih banyak dari jumlah jenis dari semua filum
lainnya. Baik laut , air tawar, maupun habitat terestial di diami oleh serangga.
Coelom pada Arthopoda tereduksi. Homocoel merupakan sebagian dari sistem
sirkulasi. Jenis kelamin terpisah. Namun demikian, pada jenis-jenis tertentu
reproduksi parthenogenesis merupakan karakteristiknya. Sirkulasi terjadi karena
gerakan pulsasi jantung dorsal. Pernapasan dengan trakea selalu dicirikan dengan
adanya porus berpasangan pada tiap segmen. (Rusyana, 2011)
Arthopoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthos, sendi dan podos, kaki
oleh karena itu cir-ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki
yang tersusun atas ruas-ruas. Jumlah spesies anggota filum ini adalah terbanyak
dibandingkan dengan filum lainnya yaitu lebih dari 800.000 spesies. Contoh
anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking,
kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang dikenal hanya
berdasarkan fosil. Habitat hewan anggota filum arthopoda di air dan di darat.
(Jasin, 1992)
Ciri-ciri umum yang dimiliki arthopoda adalah tubuhnya simetri bilateral,
terdiri atas segmen-segmen yang saling berhubungan dibagian luar dan memiliki
tiga lapisan germinal sehingga merupakan hewan tripoblastik. Tubuhnya memiliki
kerangka luar dan dibedakan atas kepala, dada, serta perut yang terpisah atau
bergabung menjadi satu. Setiap segmentubuh memiliki sepasang alat gerak atau
tidak ada. Respirasinya menggunakan paru-paru buku, trakea, atau dengan insang.
Pada spesies terestial bernapas menggunakan trakea atau pada arachinida
menggunakan paru-paru buku atau menggunakan keduanya yaitu paru-paru dan
trakea. Ekskresi dengan menggunakan tubukus Malpighi atau kelenjar koksal.
Saluran pencernaan sudah lengkap, terdiri atas mulut, usus, dan anus, sarafnya
merupakan system saraf tangga tali. Berkelamin terpisah, fertilisasi terjadi secara
internal, dan bersifat ovipar. Perkembangan individu baru terjadi secara langsung
melalui stadium larva. (Brotowidjojo, 1989)
Semua anggota filum ini mempunyai tubuh bersegmen yang terbungkus
dalam suatu eksoskeleton (rangka luar) bersegmen yang kuat terdiri atas kitin,
suatu polimer dari N-asetiglukoamin. Simetrinya bilateral dan jelas ditandai
dengan sumbu tubuh tengah. Pada semua anggota Arthropoda yang hidup,
anggota tubuh berbagai spesies memperlihatkan struktur dan fungsinya yang
sangat beraneka ragam. Di samping untuk lokomosi, anggota tubuh itu membantu
daam mendapatkan makanan, dalam penginderaan, dan senjata menyerang dan
mempertahankan diri. (Kimball, 1992)
Arthropoda merupakan phylum terbesar dalam Animlium Kingdom.
Jumlah spesies dalam Arthropoda lebih banyak dari pada semua spesies dari
phylum yang lain. Arthropoda merupakan hewan yang dominan dalam dunia ini.
(Jasin, 1987)
Jika jumlah spesies merupakan kriteria, maka phylum inilah yang
merupakan phylum terbesar. Lebih dari 765.000 spesies Arthropoda yang berbeda
telah diidentfikasi, jumlah ini adalah lebih besar daripada jumlah seluruh spesies
lain yang ada. Setiap tahun masih juga ditemukan spesies Arthropoda yang baru,
yang hidup di berbagai jenis habitat. Air tawar, air laut, tanah, dan dapat dikatakan
hampir seluruh permukaan bumi penuh dengan Arthropoda. Hewan-hewan ini
merupakan satu-satunya jenis hewan yang ditemukan di antariksa dan lerenglereng gunung yang penuh dengan salju dan batu-batuan. (Kimball, 1992)
Arthropoda permukaan tanah sebagai komponen biotik pada ekosistem
tanah sangat tergantung pada faktor lingkungan. Perubahan lingkungan akan
berpengaruh terhadap kehadiran dan kepadatan populasi Arthropoda. Perubahan
faktor fisika kimia tanah
Keanekaragaman hewan tanah lebih rendah pada daerah yang terganggu daripada
daerah yang tidak terganggu. (Najima, 1991)
Perubahan komunitas dan komposisi vegetasi tertentu pada suatu
ekosistem secara tidak langsung menunjukan pula adanya perubahan komunitas
hewan dan sebaliknya. (Adisoemarto, 1998)
memilki antena dan rahang sejati. Kelas Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di
laut serta perkawinannya terpisah san cephalothorax dan perut mengalami reduksi.
Ciri-ciri dari kelas tardigrada yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam.
Tubuhnya terdiri dari 4 segmen dan tidak mempunyai sistem
pernapasan,
sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat sistem saraf. Yang terakhir yaitu
perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas Pentastomida yaitu hidup di darat
dengantubuh yang tidak memiliki segmen tetapi memilki dinding. Sistem
pernapasannya
tidak
ada
dan
juga
sistem
sirkulasi
dan
ekskresi.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan tempat
Kegiatan Praktikum Zoologi Invertebrata Filum Arthropoda dilaksanakan
pada hari selasa tanggal 17 April 2016, pukul 08.00 10:00 WIB. Bertempat di
Laboratorium Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat dan bahan yang digunakan yaitu :
3.2.1 Alat :
1. Steroform
2. Tissue
3. Kaca Pembesar
4. Sarung Tangan
3.2.2 Bahan :
1. Udang
2. Kepiting
3. Kelabang
4. Belalang
5. Ulat kaki seribu
3.3 Cara Kerja
Langkah-langkah Pengamatan
a. Kelas Crustacea
1) Pengamatan morfologi luar tubuh
Dengan menggunakan loupe atau mikroskop binokuler amati bentuk
umum tubuh udang. Tubuh udang dibedakan menjadi sefalotorak (gabungan
antara kepala dan dada) serta abdomen (perut). Tubuh dilindungi oleh
kerangka luar yang tersusun atas kitin dan gerak kalsium.
Pada bagian dada terdapat kaki jalan (pleopoda) dan maxillapoda yang
terletak di depan pleopoda.
Berapa jumlah kaki jalan yang dimiliki udang?
Berapa jumlah maxillapoda?
Apabila dengan pinset kaki jalan ke-dua dari tempat
perlekatannya dan amati:
Protoprodit yang terdiri dari coxopodit, epipodit, basipodit, endopodit.
Bandingkan kaki jalan kedua dengan kaki jalan yang lain.
Pada kaki jalan ke berapa dijumpai supt besar (chela)?
Apa fungsi kaki jalan tersebut?
Pada hewan betina , coxopodit kaki jalan ketiga terdapat lubang kelamin,
sedangkan pada hewan jantan lubang kelamin terdapat coxopodit kaki jalan
kelima.
Jantan atau betinakah udang yang saudara amati?
Di bagian abdomen, terdapat kaki renang (swimmerets)
Pada hewan jantan, kaki renang ke-14 dan ke-15 berfungsi untuk
memindahkan sperma ke betina.
Pada hewan betina, kaki ke 14 sampai ke-18 berfungsi untuk membawa telur.
Apa fungsi lain dari kaki renang tersebut?
Berapa pasang jumlah kaki renang yang dimiliki udang?
2) Pengamatan sturktur anatomis tubuh
Guntinglah bagian media dorsal kerangka mulai dari
rostrum sampai ke telson. Angkat/sisihkan ke arah samping
tubuh.
a) Sistem perdaran
Jantung terletak di sebelah dorsal lambung. Pada permukaan jantung
terdapat ostia.
Berapa jumlah ostia tersebut?
Apa fungsi ostia?
Udang memiliki pembulu arteri yang berfungsi mengalirkan darah ke
seluruh bagian tubuh. Pada pembuluh arteri terdapat katub-katub
Apa fungsi katub pada pembuluh arteri tersebut?
b) Sistem pernafasan
Organ pernafasan udang adalah insang, berbentuk seperti bulu.
Di mana letak insang tersebut?
c) Sistem pencernaan
Sebutkan organ-organ penyusun sistem pencernaan urut dari mulut
sampai anus!
Sebutkan kelenjar pencernaan yang dimiliki udang!
d) Sistem ekskresi
Organ ekskresi berupa kelenjar hijau yang terletak sebelah bawah mata.
Organ tersebut pada dasarnya merupakan modifikasi dari nefridium.
Di manakah muara dari kelenjar hijau tersebut?
e) Sistem reproduksi
Gonad (tetis dan ovarium) terletak di ventral jantung. Pada hewan betina
memiliki yang akan bermuara pada kaki jalan ke tiga, sedangkan pada
hewan jantan memiliki vas deferen yang akan bermuara pada kaki jalan
ke lima.
Berapa jumlah testis yang dimiliki oleh udang?
Berapa jumlah ovarium yang dimiliki oleh udang?
Sistem saraf
Ganglion supraesophangeal terletak di sebelah dorsal esofagus.
Ganglion subesophangeal terdapat di ventral esofagus Cincin saraf
penghubung (circumesophageal commisure) sebagai penghubung kedua
ganglion tersebut
Pada daerah torak dan abdomen terdapat ganglion lain di sepanjang tali
saraf. Berapa jumlah ganglion yang terdapat di daerah torak dan
abdomen tersebut?
Gambarlah hasil pengamatan saudara pada lembar kerja yang tersedia!
Ulangi langkah langkah pengamatan no1 dan 2 pada hewan kepiting
b. Kelas Insecta
1) Pengamatan morfologi luar tubuh
Dengan menggunakan loupe atau mikroskop binokuler amatilah tubuh
belalang secara keseluruhan.
Tubuh belalang dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama yaitu kepala
(cephal), dada (thrax), dan perut (abdomen), serta dilindungi oleh kerangka
luar yang keras yang tersusun atas zat kitin.
Amatilah daerah kepala belakang dan temukan bagian-bagian berikut:
Antenna berjumlah sepasang memiliki bulu sensoris dan beruas-ruas.
Epicranium merupakan lempengan besar yang membentuk bagian dorsal,
anterior, dan lateral tempat mata majemuk, mata tunggal dan antenna berada
Vertex merupakan bagian dorsal epicranium
Gennae merupakan bagian lateral epicranium.
Frons merupakan bagian enterior epicranium.
Clypeuse terletak di ventral fons, berbentuk lempengan kecil.
Labrum merupakan bibir atas.
Mandibula merupakan bagian latero-ventral dan mudah digerakkan
Maxilla terletak di ventral labrum, berjumlah sepasang.
Palpus maxillaries terdiri atas ruas-ruas dan merupakan bagian dari maxilla.
Lebium adalah bibir bawah.
Palpus labialis terdiri atas ruas-ruas dan menempel pada
labium.
Sebutkan 2 perbedaan antara mata majemuk dan tunggal!
Apa fungsi antenna?
Berapa jumlah ruas dari palpus maxillaries dan palpus labialis?
Amati daerah dada belalang dan temukan bagian-bagian berikut ini:
Prothorax merupakan bagian dari anterior thorax
Mesothorax merupakan segmen tengah thorax.
Metathorax merupakan segmen posterior thorax.
Daerah thorax belalang terdapat organ ekstremitas berupa kaki dan sayap.
Berapa jumlah kaki belalang?
Pada pasangan kaki ke berapa yang berukuran paling besar?
Sebutkan bagian-bagian kaki belalang, urutkan dari bagian distal sampai
proksimal kaki!
Berapa pasang sayap yang dimiliki belalang?
Sayap tersebut melekat pada segmen yang mana dari thorax?
Tentukan bagian sayap yang meliputi apex, basal, segitiga anal, costa, media,
dan cubitus!
Amati bagian perut belalang dan temukan bagian-bagian berikut ini:
Abdomen belalang terdiri atas segmen-segmen dan segmen terakhir abdomen
tersebut mengalami modifikasi menjadi alat ovipositor pada hewan betina dan
hewan jantan menjadi organ kopulasi.
Pada segmen pertama abdomen terdapat membrane timpani (tympanic
membrane) dan pada segmen ke-10 terdapat circus yaitu suatu duri kecil.
Di latero-ventral daerah thorax dan abdomen terdapat spirakel yang berupa
lubang-lubang kecil.
Jantan atau betinakan belalang yang saudara amati?
Berapa jumlah sprikel?
Apa fungsi membran timpani tersebut?
Gambarlah hasil pengamatan saudara pada lembar kerja yang tersedia!
2) Pengamatan struktur anatomis tubuh
Guntinglah bagian ventral tubuh mulai dari abdomen sampai dada.
Sisihkan kulit hasil pembedahan tersebut ke arah samping.
Carilah dan amati organ-organ penyusun beberapa sistem organ di bawah ini:
a) Sistem peredaran
Jantung terletak pada rongga pericardial di daerah dorsal.
Pada permukaan jantung terdapat celah/ostia.
Apakah jantung belalang dilengkapi dengan pembuluh arteri dan vena?
b) Sistem pernafasan
Sprikel berpasangan dan menghubungkan saluran-saluran trachean yang
bercabang ke seluruh bagian tubuh.
Tracheolus merupakan cabang trachea yang paling akhir.
Kantong udara berhubungan dengan sistem trachea, terletak pada daearah
thorax dan abdomen.
Apa fungsi dari tracheolus
c) Sistem pencernaan
Sebutkan organ-organ penyusun sistem pencernaan, urut
dari mulut sampai anus!
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGAMATAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Morfologi udang (Cambarus)
No
.
1.
Gambar
Keterangan
1. Antena 1
2. Antena 2 scale
3. Antena 2 flagellum
4. Pereopod 1
5. Pereopod 5
6. Pleopod 4
7. Uropod
8. Telson
9. Pleomere 2
10. Pleomere 6
11. Brenchial chamber
12. Carapece
13. Eyestalk
14. Eye (cornea)
15. Rostum
Gambar
.
1.
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Eyes
Skeletal plate
Pinear (first leg)
Second leg
Third leg
Four leg
Abdomen
Thoracie sterna
Fifth leg (swiming
leg)
Gambar
Keterangan
1.
2.
3.
4.
Head
Pronotum
Thorax
Front
wing
(legmen)
5. Abdomen
6. Dorsal valve
7. Ovipositor
8. Ventral valve
9. Hind leg
10. Spiracle
11. Abdominal segment
12. Middle leg
13. Front leg
14. Antenna
Gambar
.
1.
Keterangan
1.
2.
3.
4.
Antene
Kaki
Rahang beracun
Mata
tunggal
(oselus)
5. Segmen tubuh
6. Pasangan terakhir
kaki
untuk
menyerang
Tabel 5. Morfologi kaki seribu (Julus sp)
No
.
1.
Gambar
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Antene
Mata
Kepala
Leher
Badan
Ruas/segmen
punggung
7. Segmen anal
8. Ruas/segmen perut
9. Kaki 2 pasang
disetiap
segmen
tubuh
10. Mulut
11. Rahang bawah
12. bibir
4.2 Pembahasan
a. Udang (Cambarrus)
1.
Morfologi
Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan
alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi
secara eksternal (di luar tubuh). Dalam pertumbuhannya, udang mengalami
ekdisis atau pergantian kulit. apabila kita menangkap udang, udang akan
melepaskan pangkal kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali
melalui proses regenarasi.
d. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah udang disebut peredaran darah terbuka. Artinya
darah beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung
hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatan terhadap O2 (oksigen
rendah).
4. Habitat
Habitat udang adalah di air tawar, air laut, danau, air sungai, kali,
empang, teluk, dan sebagainya.
5. Klasifikasi
Adapun klasifikasi pada udang adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Malacostraca
Ordo
: Decapoda
Famili
: Panaeidae
Genus
: Panneus
Spesies
Sistem pernafasan
: Animalia
Fylum
: Arthropoda
Kelas
: Crustacea
Ordo
: Decapoda
Family
: Portunidae
Genus
: Scylla
Spesies
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Caelifera
Famil
: Trydactyliodea
Genus
: Valanga
Spesies
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan
podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruasruas. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan
abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Hewan arthropoda ada yang
mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada
yang tidak bermetamorfosis. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi
secara seksual. Ciri-ciri umum dari antropoda antara lain mempunyai anggota
yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas, tubuh
dibungkus oleh zat kitin sehingga merupakan rangka luar, biasanya ruas-ruas
terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah
digerakkan, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.
5.2 Saran
Adapun saran saya yaitu agar praktikan lebih teliti dalam mengamati
bagian morfologi dari udang, kelabang, belalang, ulat kaki seribu dan kepiting
agar tujuan dari praktikum dapat tercapai serta bahan yang dibawa dalam
keadaan segar.
DAFTAR PUSTAKA
Alex Sobur. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Buwono, I.D,. 1993. Tambak Udang Windu Sistem Pengelolaan Intensif. Kanisius.
Brotowidjojo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya: sinar Wijaya.
Jasin,
Maskoeri.
1987.Sistematik
Hewan (Invertebrata
dan
Avertebrata).