Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak
Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak
Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang
telah dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan
simplisia pelikan (mineral).
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau
eksudat tanaman. Yang dimaksud eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan
keluar dari tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-
zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya.
Simplisia hewani ialah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian dari hewan atau zat-
zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia pelikan atau mineral ialah simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral
yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat
kimia murni.
Proses Pembuatan Simplisia
1. Pengumpulan bahan baku, dipengaruhi oleh waktu pengumpulan, dan juga
teknik pengumpulan.
2. Sortasi basah, memiliki tujuan untuk membersihkan dari benda-benda asing
seperti tanah, kerikil, rumput, bagian tanamn lain dan bahan yang rusak.
3. Pencucian simplisia dengan menggunakan air, sebaiknya memperhatikan sumber
air, agar diketahui sumber air tersebut mengalami pencemaran atau tidak.
4. Pengubahan bentuk simplisa seperti perajangan, pengupasan, pemecahan,
penyerutan, pemotongan.
5. Pengeringan dilakukan sedapat mungkin tidak merusak kandungan senyawa
akti dalam simplisia. !ujuan pengeringan yaitu agar simplisia awet, dan dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama.
6. Sortasi kering, bensa-benda asing yang masih tertinggal, dipisahkan agar
simplisia bersih sebelum dilakukan pengepakan.
7. Pengepakan dan penyimpanan untuk mencegah terjadinya penurunan mutu
simplisia
"dapun yang dimaksud dengan ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dengan
mengektraksi senyawa akti dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan
pelarut yang sesuai, kemudia semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa
atau serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah
ditetapkan.
Proses awal pembuatan ekstrak adalah tahapan pembuatan serbuk simplisia kering
(penyerbukan). #ari simplisia dibuat serbuk simplisia dengan peralatan tertentu
sampai derajat kehalusan tertentu. Proses ini dapat mempengaruhi mutu ekstrak
dengan dasar beberapa hal $
%akin halus serbuk simplisia, proses ekstraksi makin eekti eisien namun
makin halus serbuk, maka makin rumit secara teknologi peralatan untuk
tahapan iltrasi.
Selama penggunaan peralatan penyerbukan dimana ada gerakan dan interaksi
dengan benda keras (logam, dll) maka akan timbul panas yang dapat
berpengaruh pada senyawa kandungan. &amun hal ini dapat dikompensasi
dengan penggunaan nitrogen cair.
!ahap selanjutnya adalah menambahkan pelarut yang sesuai untuk mengektraksi
kandungan zat akti dari serbuk simplisia. Pemilihan pelarut'cairan penyari yang baik
harus mempertimbangkan beberapa kriteria yaitu murah dan mudah diperoleh, stabil
secara isika dan kimia, bereaksi netral, tidak mudah menguap dan tidak mudah
terbakar, selekti yakni hanya menarik zat berkhasiat yang dikehendaki, tidak
mempengaruhi zat berkhasiat, dan diperbolehkan oleh peraturan. (ntuk penyarian
ini, )armakope *ndonesia menetapkan bahwa sebagai cairan penyari adalah air,
etanol, etanol-air atau eter. Penyarian pada perusahaan obat tradisional masih
terbatas pada penggunaan cairan penyari air, etanol atau etanol-air.
Setelah itu, dilakukan tahap separasi dan pemurnian. !ujuan dari tahapan ini adalah
menghilangkan (memisahkan) senyawa yang tidak dikehendaki semaksimal mungkin
tanpa berpengaruh pada senyawa berkhasiat yang dikehendaki, sehingga diperoleh
ekstrak yang lebih murni. Proses-proses pada tahapan ini adalah pengendapan,
pemisahan dua cairan tak campur, sentriugasi, iltrasi serta proses adsorbsi dan
penukar ion.
Selanjutnya dilakukan pemekatan dengan cara penguapan'e+aporasi cairan pelarut
tapi tidak sampai pada kondisi kering, hanya sampai diperoleh ekstrak kental'pekat.
Metode Penyarian
%etode penyarian dapat dibedakan menjadi inundasi, maserasi, perkolasi dan
menggunakan alat so,hlet. #ari keempat cara tersebut sering dilakukan modiikasi
untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Infundasi
merupakan metode penyarian dengan cara menyari simplisia dalam air pada suhu -.
/
0
selama 12 menit. *nundasi merupakan penyarian yang umum dilakukan untuk menyari
zat kandungan akti yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Penyarian dengan
metode ini menghasilkan sari'eksrak yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh
kuman dan kapang. /leh sebab itu, sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh
disimpan lebih dari 34 jam.
Panci inus terdiri dari dua susun, panci bagian atas berisi bahan dan a5uadest
sedangkan panci bagian bawah berupa tangas air. #engan demikian panci yang berisi
bahan tidak langsung berbuhungan dengan api.
0ara ini sangat sederhana dan sering digunakan oleh perusahaan obat tradisional.
#engan beberapa modiikasi, cara ini sering digunakan untuk membuat ekstrak. *nusa
dibuat dengan cara $
1. membasahi bahan baku'simplisia dengan air ekstra, biasanya dengan air 3,
bobot bahan, untuk bunga 4, bobot bahan dan untuk karagen 1., bobot bahan.
2. pemanasan bahan dalam a5uadest (1., bobot bahan 6 air esktra) selama 12
menit pada suhu -.
/
0 sampai -7
/
0.
3. untuk memudahkan penyarian, kadang-kadang perlu ditambah bahan kimia,
misalnya asam sitrat untuk inus kina, kalium atau natrium karbonat untuk
inus kelembak.
4. penyarian dilakukan pada saat cairan masih panas, kecuali bahan yang
mengandung bahan yang mudah menguap.
Maserasi
%aserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. %aserasi dilakukan dengan cara
merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. 0airan penyari akan menembus
dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat akti, zat akti akan
larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat akti di dalam sel
dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat akan didesak keluar. Peristiwa
tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar
sel dan di dalam sel.
0airan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol atau pelarut lain.
8ila cairan yang digunakan adalah air maka untuk mencegah timbulnya kapang dapat
ditambahkan bahan pengawet yang diberikan diawal penyarian.
9euntungan metode ini adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan
sederhana dan mudah diusahakan. 9erugiannya adalah pengerjaannya lama dan
penyariaannya kurang sempurna (dapat terjadi kejenuhan cairan penyari sehingga
kandungan kimia yang tersari terbatas). Pada metode maserasi ini, perlu dilakukan
pengadukan untuk meratakan konsentrasi larutan di luar butir serbuk simplisia
sehingga tetap terjaga adanya derajat konsentrasi yang sekecil-kecilnya antara
larutan di dalam sel dengan larutan di luar sel.
:asil penyarian dengan cara maserasi perlu dibiarkan selama waktu tertentu untuk
mengendapkan zat-zat yang tidak diperlukan tetapi tidak ikut terlarut dalam cairan
penyari.
Perkolasi
Penyarian dengan metode perkolasi merupakan penyarian dengan cara mengalirkan
cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Serbuk simplisia
ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori.
0airan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari ini
akan melarutkan zat akti sel-sel yang dilaluinya hingga mencapai keadaan jenuh.
0ari ini lebih baik dibanding dengan cara maserasi karena $
aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi
dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah sehingga meningkatkan
derajat perbedaan konsentrasi (mencegah terjadinya kejenuhan).
pengaliran meningkatkan diusi (dengan dialiri cairan penyari sehingga zat
seperti terdorong untuk keluar dari sel).
Soxhletasi
Penyarian dengan alat So,hlet atau dikenal dengan nama metode So,hletasi adalah
proses untuk menghasilkan ekstrak cair yang dilanjutkan dengan proses penguapan.
0airan penyari diisikan pada labu sedangkan serbuk simplisia diisikan pada tabung dari
kertas saring atau tabung yang berlubang-lubang dari gelas, baja tahan karat atau
bahan lain yang cocok. 0airan penyari dipanaskan hingga mendidih, uap cairan
penyari naik ke atas melalui pipa samping kemudian diembunkan kembali oleh
pendingin tegak sehingga cairan turun kembali ke labu melalui tabung yang berisi
serbuk simplisia. 0airan yang melaui simplisia turun sambil melarutkan zat akti dari
serbuk simplisia tersebut. 0ara ini lebih menguntungkan karena uap panas tidak
melalui serbuk simplisia tetapi melalui pipa samping.
9euntungan$
1. 0airan penyari yang diperlukan lebih sedikit dan secara langsung diperoleh hasil
yang lebih pekat.
2. Serbuk simplisia disari oleh cairan penyari yang murni sehingga dapat menyari
zat akti lebih banyak.
3. Penyari dapat diteruskan sesuai dengan keperluan tanpa menambah +olume
cairan penyari.
9erugian$
1. ;arutan dipanaskan terus-menerus sehingga zat akti yang tidak tahan
pemanasan kurang cocok. *ni dapat diperbaiki dengan menambahkan peralatan
untuk mengurangi tekanan udara.
2. !idak bisa dengan penyari air (harus sol+ent organic) sebab titik didih air 1..
/
0
harus dengan pemanasan tinggi untuk menguapkannya, akibatnya zat kimia
rusak.
http://healthcare-pharmacist.blogspot.com/2011/06/pembuatan-simplisia-dan-
ekstrak.html
Simplisia & Proses Pembuatannya
1 Comment dan 0 Reactions Tuesday !anuary 2" 2011 #osted by $aik $au%i
&ulachella
'ro(se ) *ome ) *erbal ) +implisia , #roses #embuatannya
Simplisia adalah bahan alami yang
digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun dan
kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. +implisia
dibagi men-adi tiga golongan yaitu :
a. Simplisia Nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh bagian
tanaman eksudat tanaman atau gabungan ketiganya. .ksudat tanaman adalah isi
sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu senga-a
dikeluarkan dari selnya berupa %at-%at atau bahan-bahan nabati lainnya dengan
cara tertentu dipisahkan diisolasi dari tanamannya.
b. Simplisia Hewani adalah simplisia berupa he(an utuh atau %at-%at berguna
yang dihasilkan oleh he(an dan belum berupa bahan kimia mumi /minyak ikan /
oleum iecoris asselli dan madu / &el depuratum0.
c. Simplisia Mineral atau Pelikan adalah simplisia berupa bahan pelikan atau
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa bahan kimia murni /serbuk seng dan serbuk tembaga0.
1alam hal simplisia sebagai bahan baku /a(al0 dan produk siap dikonsumsi
langsung dapat dipertimbangkan tiga konsep untuk menyusun parameter
standar mutu simplisia yaitu sebagai berikut :
1. 'ah(a simplisia sebagai bahan ke2armasian seharusnya mempunyai tiga
parameter mutu umum suatu bahan /material0 yaitu kebenaran -enis
/identi3kasi0 kemurnian /bebas dari kontaminasi kimia dan biologis0 serta
aturan penstabilan /(adah penyimpanan dan transportasi0.
2. 'ah(a simplisia sebagai bahan dan produk konsumsi manusia sebagai obat
tetap diupayakan memiliki tiga paradigma seperti produk ke2armasian
lainnya yaitu 4uality-+a2ety-.5cacy /mutu-aman-man2aat0.
6. 'ah(a simplisia sebagai bahan dengan kandungan kimia yang bertanggung
-a(ab terhadap respons biologis untuk mempunyai spesi3kasi kimia yaitu
in2ormasi komposisi /-enis dan kadar0 senya(a kandungan.
7ntuk mengetahui kebenaran dan mutu obat tradisional termasuk simplisia maka
dilakukan analisis yang meliputi analisis kuantitati2 dan kualitati2. 8nalisis kuantitati2
terdiri atas pengu-ian organoleptik pengu-ian makroskopik pengu-ian mikroskopik
dan pengu-ian histokimia.
1. Uji Organoleptik 7-i organoleptik dilakukan dengan tu-uan untuk
mengetahui khususnya bau dan rasa simplisia yang diu-i.
2. Uji Makroskopik. 7-i makroskopik dilakukan dengan menggunakan kaca
pembesar atau tanpa menggunakan alat. Cara ini dilakukan untuk mencari
khususnya mor2ologi ukuran dan (arna simplisia yang diu-i.
6. Uji mikroskopik. 7-i mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop
yang dera-at pembesarannya disesuaikan dengan keperluan. +implisia yang
diu-i dapat berupa sayatan melintang radial paradermal maupun membu-ur
atau berupa serbuk. #ada u-i mikroskopik dicari unsur 9 unsur anatomi
-aringan yang khas. 1ari pengu-ian ini akan diketahui -enis simplisia
berdasarkan 2ragmen pengenal yang spesi3k bagi masing 9 masing simplisia.
:. Uji Histokimia. 7-i histokimia bertu-uan untuk mengetahui berbagai macam
%at kandungan yang terdapat dalam -aringan tanaman. 1engan pereaksi
spesi3k %at 9 %at kandungan tersebut akan memberikan (arna yang spesi3k
pula sehingga mudah dideteksi
Proses Pembuatan Simplisia
A. Waktu Panen
#anen merupakan salah satu rangkaian tahapan dalam proses budidaya tanaman
obat. ;aktu cara pemanenan dan penanganan bahan setelah panen merupakan
periode kritis yang sangat menen-tukan kualitas dan kuantitas hasil tanaman. <leh
karena itu (aktu cara panen dan penanganan tanaman yang tepat dan benar
merupakan 2aktor penentu kua-litas dan kuantitas. +etiap -enis tanaman memiliki
(aktu dan cara panen yang berbeda. Tanaman yang dipanen buahnya memiliki
(aktu dan cara panen yang berbeda dengan tanaman yang dipanen berupa bi-i
rimpang daun kulit dan batang. 'egitu -uga tanaman yang mengalami stres
lingkungan akan memiliki (aktu panen yang ber-beda meskipun -enis tanamannya
sama. 'erikut ini diuraikan saat panen yang tepat untuk beberapa -enis tanaman
obat.
Biji. #anen tidak bisa dilakukan secara serentak karena perbedaan (aktu
pematangan dari buah atau polong yang berbeda. #emanenan bi-i di-lakukan pada
saat bi-i telah masak 3siologis. $ase ini ditandai dengan sudah maksimalnya
pertumbuhan buah atau polong dan bi-i yang di dalamnya telah terbentuk dengan
sempurna. =ulit buah atau polong mengalami perubahan (arna misalnya kulit
polong yang semula (arna hi-au kini berubah men-adi agak kekuningan dan mulai
mengering. #emanenan bi-i pada tanaman se-musim yang si2atnya determinate
dilakukan secara serentak pada suatu luasan tertentu. #emanenan dilaku-kan
setelah 60> kulit polong atau kulit bi-i sudah mulai mongering. *al ini berbeda
dengan tanaman se-musim indeterminate dan tahunan yang umumnya dipanen
secara ber-kala berdasarkan pemasakan dari bi-i/polong.
Bua. 'uah harus dipanen setelah masak 3siologis dengan cara me-metik.
#emanenan sebelum masak 3siologis akan menghasilkan buah dengan kualitas
yang rendah dan kuantitasnya berkurang. 'uah yang dipanen pada saat masih
muda seperti buah mengkudu -eruk nipis -ambu bi-i dan buah ceplukan akan
memiliki rasa yang tidak enak dan aromanya kurang sedap. 'egitu pula halnya
dengan pemanenan yang terlambat akan menyebabkan pe-nurunan kualitas karena
akan ter-adi perombakan bahan akti2 yang ter-dapat di dalamnya men-adi %at lain.
+elain itu tekstur buah men-adi lembek dan buah men-adi lebih cepat busuk.
!aun. #emanenan daun dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh maksimal dan
sudah memasuki periode matang 3siologis dan dilakukan dengan memangkas
tanaman. #emangkasan dilakukan dengan menggunakan pisau yang bersih atau
gunting stek. #emanenan yang terlalu cepat menyebabkan hasil produksi yang
diperoleh rendah dan kandungan bahan bahan akti2nya -uga rendah seperti
tanaman -ati belanda dapat dipanen pada umur 1 - 1" tahun -ambu bi-i pada umur
6 - ? bulan cincau 6 - : bulan dan lidah buaya pada umur 12 - 1@ bulan setelah
tanam. 1emikian -uga dengan pe-manenan yang terlambat menyebab-kan daun
mengalami penuaan /se-nescence0 sehingga mutunya rendah karena bahan
akti2nya sudah ter-degradasi. #ada beberapa tanaman pemanenan yang terlambat
akan mempersulit proses panen.
"impang. 7ntuk -enis rimpang (aktu pe-manenan berAariasi tergantung peng-
gunaan. Tetapi pada umumnya pemanenan dilakukan pada saat tanam-an berumur
@ - 10 bulan. +eperti rimpang -ahe untuk kebutuhan eks-por dalam bentuk segar
-ahe dipanen pada umur @ - B bulan setelah tanam sedangkan untuk bibit 10 - 12
bulan. +elan-utnya untuk keperluan pem-buatan -ahe asinan -ahe a(etan dan
permen dipanen pada umur : - 6 bulan karena pada umur tersebut serat dan pati
belum terlalu tinggi. +ebagai bahan obat rimpang di-panen setelah tua yaitu umur
B - 12 bulan setelah tanam. 7ntuk temu-la(ak pemanenan rimpang dilaku-kan
setelah tanaman berumur 10 - 12 bulan. Temula(ak yang dipanen pada umur
tersebut menghasilkan kadar minyak atsiri dan kurkumin yang tinggi. #enanaman
rimpang dilakukan pada saat a(al musim hu-an dan dipanen pada pertengahan
musim kemarau. +aat panen yang tepat ditandai dengan mulai menge-ringnya
bagian tanaman yang berada di atas permukaan tanah /daun dan batang semu0
misalnya kunyit temula(ak -ahe dan kencur.
Bunga. 'unga digunakan dalam industri 2armasi dan kosmetik dalam bentuk segar
maupun kering. 'unga yang digunakan dalam bentuk segar pemanenan dilakukan
pada saat bunga kuncup atau setelah per-tumbuhannya maksimal. 'erbeda dengan
bunga yang digunakan dalam bentuk kering pemanenan dilakukan pada saat
bunga sedang mekar. +eperti bunga piretrum bunga yang dipanen dalam keadaan
masih kuncup menghasilkan kadar piretrin yang lebih tinggi dibandingkan dengan
bunga yang sudah mekar.
#a$u. #emanenan kayu dilakukan setelah pada kayu terbentuk senya(a metabolit
sekunder secara maksimal. 7mur panen tanaman berbeda-beda tergantung -enis
tanaman dan ke-cepatan pembentukan metabolit sekundernya. Tanaman secang
baru dapat dipanen setelah berumur : sampai " tahun karena apabila dipanen
terlalu muda kandungan %at akti2nya seperti tanin dan sappan masih relati2 sedikit.
Herba. #ada beberapa tanaman semusim (aktu panen yang tepat adalah pada
saat pertumbuhan Aegetati2 tanaman sudah maksimal dan akan memasuki 2ase
generati2 atau dengan kata lain pemanenan dilakukan sebelum ta-naman berbunga.
#emanenan yang dilakukan terlalu a(al mengakibat-kan produksi tanaman yang
kita dapatkan rendah dan kandungan bahan akti2nya -uga rendah. +edang-kan -ika
pemanenan terlambat akan menghasilkan mutu rendah karena -umlah daun
berkurang dan batang tanaman sudah berkayu. Contohnya tanaman sambiloto
sebaiknya di-panen pada umur 6 - : bulan pegagan pada umur 2 - 6 bulan setelah
tanam meniran pada umur kurang lebih 6" bulan atau sebelum berbunga dan
tanaman ceplukan dipanen setelah umur 1 - 1" bulan atau segera setelah timbul
kuncup bunga terbentuk.
B. %ara Panen Baan Baku Simplisia
#ada (aktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas
dari cemaran dan dalam keadaan kering. 8lat yang diguna-kan dipilih dengan tepat
untuk mengurangi terba(anya bahan atau tanah yang tidak diperlukan. +eperti
rimpang alat untuk panen dapat menggunakan garpu atau cangkul. 'ahan yang
rusak atau busuk harus segera dibuang atau dipisahkan. #enempatan dalam (adah
/keran--ang kantong karung dan lain-lain0 tidak boleh terlalu penuh sehingga
bahan tidak menumpuk dan tidak rusak. +elan-utnya dalam (aktu pengangkutan
diusahakan supaya bahan tidak terkena panas yang berlebihan karena dapat
menyebab-kan ter-adinya proses 2ermentasi/ busuk. 'ahan -uga harus di-aga dari
gang-guan hama /hama gudang tikus dan binatang peliharaan0.
%. Penanganan Pasca Panen
#asca panen merupakan kelan-utan dari proses panen terhadap tanaman budidaya
atau hasil dari penambangan alam yang 2ungsinya antara lain untuk membuat
bahan hasil panen tidak mudah rusak dan memiliki kualitas yang baik serta mudah
disimpan untuk diproses selan-utnya. 7ntuk memulai proses pasca panen perlu
diperhatikan cara dan tenggang (aktu pengumpulan bahan tanaman yang ideal
setelah dilakukan proses panen tanaman tersebut. +elama proses pasca panen
sangat penting diperhatikan keber-sihan dari alat-alat dan bahan yang digunakan
-uga bagi pelaksananya perlu memperhatikan perlengkapan seperti masker dan
sarung tangan. Tu-uan dari pasca panen ini untuk menghasilkan simplisia tanaman
obat yang bermutu e2ek terapinya tinggi sehingga memiliki nilai -ual yang tinggi.
+ecara umum 2aktor-2aktor dalam penanganan pasca panen yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
Pen$ortiran &Sortir Basa'
#enyortiran basah dilakukan setelah selesai panen dengan tu-uan untuk
memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing bahan yang tua dengan
yang muda atau bahan yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil. 'ahan nabati
yang baik memiliki kandungan campuran bahan organik asing tidak lebih dari 2>.
#roses penyortiran pertama bertu-uan untuk memisahkan bahan yang busuk atau
bahan yang muda dan yang tua serta untuk mengurangi -umlah pengotor yang ikut
terba(a dalam bahan.
Pencucian
#encucian bertu-uan menghilang-kan kotoran-kotoran dan mengurangi mikroba-
mikroba yang melekat pada bahan. #encucian harus segera di-lakukan setelah
panen karena dapat mempengaruhi mutu bahan. #en-cucian menggunakan air
bersih seperti air dari mata air sumur atau #8&. #enggunaan air kotor menye-
babkan -umlah mikroba pada bahan tidak akan berkurang bahkan akan bertambah.
#ada saat pencucian per-hatikan air cucian dan air bilasan-nya -ika masih terlihat
kotor ulangi pencucian/pembilasan sekali atau dua kali lagi. #erlu diperhatikan
bah(a pencucian harus dilakukan dalam (aktu yang sesingkat mung-kin untuk
menghindari larut dan terbuangnya %at yang terkandung dalam bahan. #encucian
bahan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
o Perendaman bertingkat
#erendamana biasanya dilakukan pada bahan yang tidak banyak mengandung
kotoran seperti daun bunga buah dll. #roses perendaman dilakukan beberapa kali
pada (adah dan air yang berbeda pada rendaman pertama air cuciannya
mengandung kotoran paling banyak. +aat perendaman kotoran-kotoran yang
melekat kuat pada bahan dapat dihilangkan langsung dengan tangan. &etoda ini
akan menghemat peng-gunaan air namun sangat mudah melarutkan %at-%at yang
terkandung dalam bahan.
o Pen$emprotan
#enyemprotan biasanya dilakukan pada bahan yang kotorannya banyak melekat
pada bahan seperti rimpang akar umbi dan lain-lain. #roses penyemprotan
dilakukan de-ngan menggunakan air yang ber-tekanan tinggi. 7ntuk lebih me-
nyakinkan kebersihan bahan ko-toran yang melekat kuat pada bahan dapat
dihilangkan langsung dengan tangan. #roses ini biasanya meng-gunakan air yang
cukup banyak namun dapat mengurangi resiko hilang/larutnya kandungan dalam
bahan.
o Pen$ikatan &manual maupun otomatis'
#encucian dengan menyikat dapat dilakukan terhadap -enis bahan yang keras/tidak
lunak dan kotoran-nya melekat sangat kuat. #encucian ini memakai alat bantu sikat
yang di- gunakan bentuknya bisa bermacam-macam dalam hal ini perlu diper-
hatikan kebersihan dari sikat yang digunakan. #enyikatan dilakukan terhadap bahan
secara perlahan dan teratur agar tidak merusak bahannya. #em-bilasan dilakukan
pada bahan yang sudah disikat. &etode pencuci-an ini dapat menghasilkan bahan
yang lebih bersih dibandingkan de-ngan metode pencucian lainnya namun
meningkatkan resiko kerusa-kan bahan sehingga merangsang tumbuhnya bakteri
atau mikroorganisme.
Penirisan ( Pengeringan
+etelah pencucian bahan lang-sung ditiriskan di rak-rak pengering. =husus untuk
bahan rimpang pen--emuran dilakukan selama : - 6 hari. +elesai pengeringan
dilakukan kem-bali penyortiran apabila bahan lang-sung digunakan dalam bentuk
segar sesuai dengan permintaan. Contoh-nya untuk rimpang -ahe perlu dilakukan
penyortiran sesuai standar perdagangan karena mutu bahan menentukan harga
-ual. 'erdasarkan standar perdagangan mutu rimpang -ahe segar dikategorikan
sebagai berikut :
1. &utu C : bobot 2"0 g/rimpang kulit tidak terkelupas tidak me-ngandung
benda asing dan tidak ber-amur.
2. &utu CC : bobot 1"0 - 2:B g/rimpang kulit tidak terkelupas tidak mengandung
benda asing dan tidak ber-amur.
6. &utu CCC : bobot sesuai hasil analisis kulit yang terkelupas maksimum 10>
benda asing maksimum 6> kapang mak-simum 10>.
7ntuk ekspor -ahe dalam bentuk asinan -ahe dipanen pada umur 6 - : bulan
karena pada umur tersebut serat dan pati -ahe masih sedikit. &utu -ahe yang
diinginkan adalah bobot 60 - @0 g/rimpang. +elesai penyortiran bahan langsung
dikemas dengan menggunakan -ala plastik atau sesuai dengan permintaan. 1i
samping di-ual dalam bentuk segar rimpang -uga dapat di-ual dalam bentuk kering
yaitu simplisia yang dikeringkan.
Perajangan
#era-angan pada bahan dilakukan untuk mempermudah proses selan-utnya seperti
pengeringan pengemasan penyulingan minyak atsiri dan penyimpanan.
#era-angan biasanya hanya dilakukan pada bahan yang ukurannya agak besar dan
tidak lunak seperti akar rim-pang batang buah dan lain-lain. 7kuran pera-angan
tergantung dari bahan yang digunakan dan ber-pengaruh terhadap kualitas
simplisia yang dihasilkan. #era-angan terlalu tipis dapat mengurangi %at akti2 yang
terkandung dalam bahan. +edangkan -ika terlalu tebal maka pengurangan kadar air
dalam bahan agak sulit dan memerlukan (aktu yang lama dalam pen-emuran dan
kemungkinan besar bahan mudah ditumbuhi oleh -amur.
=etebalan pera-angan untuk rimpang temula(ak adalah sebesar ? - @ mm -ahe
kunyit dan kencur 6 - " mm. #era-angan bahan dapat dilakukan secara manual
dengan pisau yang ta-am dan terbuat dari steinlees ataupun dengan mesin
pemotong/ pera-ang. 'entuk irisan split atau slice tergantung tu-uan pemakaian.
7ntuk tu-uan mendapatkan minyak atsiri yang tinggi bentuk irisan sebaiknya adalah
membu-ur /split0 dan -ika ingin bahan lebih cepat kering bentuk irisan sebaiknya
melintang /slice0.
Pengeringann
#engeringan adalah suatu cara penga(etan atau pengolahan pada bahan dengan
cara mengurangi kadar air sehingga proses pem-busukan dapat terhambat.
1engan demikian dapat dihasilkan simplisia terstandar tidak mudah rusak dan
tahan disimpan dalam (aktu yang lama 1alam proses ini kadar air dan reaksi-
reaksi %at akti2 dalam bahan akan berkurang sehingga suhu dan (aktu
pengeringan perlu diperhati-kan. +uhu pengeringan tergantung pada -enis bahan
yang dikeringkan. #ada umumnya suhu pengeringan adalah antara :0 - 600C dan
hasil yang baik dari proses pengeringan adalah simplisia yang mengandung kadar
air 10>. 1emikian pula de-ngan (aktu pengeringan -uga ber-Aariasi tergantung
pada -enis bahan yang dikeringkan seperti rimpang daun kayu ataupun bunga. *al
lain yang perlu diperhatikan dalam pro-ses pengeringan adalah kebersihan
/khususnya pengeringan mengguna-kan sinar matahari0 kelembaban udara aliran
udara dan tebal bahan /tidak saling menumpuk0. #enge-ringan bahan dapat
dilakukan secara tradisional dengan menggunakan sinar matahari ataupun secara
mo-dern dengan menggunakan alat pe-ngering seperti oAen rak pengering blo(er
ataupun dengan 2resh dryer.
#engeringan hasil ra-angan dari temu-temuan dapat dilakukan de-ngan
menggunakan sinar matahari oAen blo(er dan 2resh dryer pada suhu 60 - "00C.
#engeringan pada suhu terlalu tinggi dapat merusak komponen akti2 sehingga
mutunya dapat menurun. 7ntuk irisan rim-pang -ahe dapat dikeringkan meng-
gunakan alat pengering energi surya dimana suhu pengering dalam ruang
pengering berkisar antara 66 - :"0C dengan tingkat kelembaban 62@ - "66>
menghasilkan kadar minyak atsiri lebih tinggi dibandingkan dengan pengeringan
matahari lang-sung maupun oAen. 7ntuk irisan temula(ak yang dikeringkan dengan
sinar matahari langsung sebelum dikeringkan terlebih dulu irisan rimpang
direndam dalam larutan asam sitrat 6> selama 6 -am. +elesai peren-aman irisan
dicuci kembali sampai bersih ditiriskan kemudian di-emur dipanas matahari.
)ujuan dari perendaman adalah untuk mencegah ter-adinya degradasi kur-
kuminoid pada simplisia pada saat pen-emuran -uga mencegah peng-uapan minyak
atsiri yang berlebihan. 1ari hasil analisis diperoleh kadar minyak atsirinya 161@>
dan kurkumin 1@B>.
1i samping menggunakan sinar matahari langsung pen-emuran -uga dapat
dilakukan dengan menggunakan blo(er pada suhu :0 - "00C. =elebihan dari alat ini
adalah (aktu pen-emuran lebih singkat yaitu sekitar @ -am di-bandingkan dengan
sinar matahari membutuhkan (aktu lebih dari 1 minggu. #elain kedua -enis pengeri-
ng tersebut -uga terdapat alat pengering 2resh dryer dimana suhunya hampir sama
dengan suhu ruang tempat tertutup dan lebih higienis. =elemahan dari alat ter-
sebut (aktu pengeringan selama 6 hari. 7ntuk daun atau herba penge-ringan
dapat dilakukan dengan me-nggunakan sinar matahari di dalam tampah yang
ditutup dengan kain hitam menggunakan alat pengering 2resh dryer atau cukup
dikering-anginkan sa-a.
#engeringan dapat menyebabkan perubahan-perubahan hidrolisa en%i-matis
pencokelatan 2ermentasi dan oksidasi. Ciri-ciri (aktu pengering-an sudah berakhir
apabila daun atau-pun temu-temuan sudah dapat di-patahkan dengan mudah. #ada
umumnya bahan /simplisia0 yang sudah kering memiliki kadar air D @ - 10>.
1engan -umlah kadar air tersebut kerusakan bahan dapat ditekan baik dalam
pengolahan mau-pun (aktu penyimpanan.
Pen$ortiran &Sortir #ering'.
#enyortiran dilakukan bertu-uan untuk memisahkan benda-benda asing yang
terdapat pada simplisia misalnya akar-akar pasir kotoran unggas atau benda asing
lainnya. #roses penyortiran merupakan tahap akhir dari pembuatan simplisia kering
sebelum dilakukan pengemasan penyimpanan atau pengolahan lebih lan-ut.
+etelah penyortiran simplisia ditimbang untuk mengetahui rendemen hasil dari
proses pasca panen yang dilakukan.
Pengemasan
#engemasan dapat dilakukan terhadap simplisia yang sudah di-keringkan. !enis
kemasan yang di-gunakan dapat berupa plastik kertas maupun karung goni.
#ersyaratan -enis kemasan yaitu dapat men-amin mutu produk yang dikemas
mudah dipakai tidak mempersulit pena-nganan dapat melindungi isi pada (aktu
pengangkutan tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi dan kalau boleh
mempunyai bentuk dan rupa yang menarik.
'erikan label yang -elas pada tiap kemasan tersebut yang isinya menuliskan E nama
bahan bagian dari tanaman bahan yang digunakan tanggal pengemasan
nomor/kode produksi nama/alamat penghasil berat bersih metode penyimpanan.
Pen$impana
#enyimpanan simplisia dapat di-lakukan di ruang biasa /suhu kamar0 ataupun di
ruang ber 8C. Ruang tempat penyimpanan harus bersih udaranya cukup kering dan
ber-Aentilasi. Fentilasi harus cukup baik karena hama menyukai udara yang lembab
dan panas. #erlakuan sim-plisia dengan iradiasi sinar gamma dosis 10 kGy dapat
menurunkan -umlah patogen yang dapat meng-kontaminasi simplisia tanaman obat
/'erlinda dkk 1BB@0. 1osis ini tidak merubah kadar air dan kadar minyak atsiri
simplisia selama penyimpanan 6 - 6 bulan. !adi sebelum disimpan pokok utama
yang harus diperhati-kan adalah cara penanganan yang tepat dan higienes. Hal*al
$ang perlu diperatikan mengenai tempat pen$impanan simplisia adalah :
o Gudang harus terpisah dari tem-pat penyimpanan bahan lainnya
ataupun penyimpanan alat dan dipelihara dengan baik.
o Fentilasi udara cukup baik dan bebas dari kebocoran atau ke-
mungkinan masuk air hu-an.
o +uhu gudang tidak melebihi 600C.
o =elembabab udara sebaiknya di-usahakan serendah mungkin /6"0 C0
untuk mencegah ter-adinya penyerapan air. =elembaban udara yang
tinggi dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme se-hingga
menurunkan mutu bahan baik dalam bentuk segar maupun kering.
o &asuknya sinar matahari lang-sung menyinari simplisia harus dicegah.
o &asuknya he(an baik serangga maupun tikus yang sering memakan
simplisia yang disimpan harus dicegah.
http://(((.2aikshare.com/2011/01/simplisia-proses-pembuatannya.html
Pembuatan Simplisia
Penimbangan Curcuma xanthorriza rhizome
Sortasi basah
Pencucian Simplisia
Sortasi &ering
Penulisan 'ti#et
(i #ualitas simplisia
Susut Pengeringan
Panas#an ca$an petri #osong
*itambah etanol a! 5 ml
*itotol#an !i &50 3 7l
http://sho3punya.(ordpress.com/2011/12/0@/pembuatan-simplisia-dan-standarisasi-
mutu-simplisia-rimpang-temula(ak-curcuma-Hanthorri%a-rhi%oma-dengan-
pengeringan-sinar-matahari-naung