Laporan Teknik Pembangunan Drainase
Laporan Teknik Pembangunan Drainase
Laporan Teknik Pembangunan Drainase
KERJA DRAINASE
DI SUSUN OLEH
NAMA
: MUZAMMIL
JURUSAN
: TEKNIK SIPIL
KELAS
: C1 /DIII
NIM
: 1322401058
PEMBIMBING
: RUHANA,ST.MT
LEMBARAN PENGESAHAN
Laporan Drainase ini disusun oleh YUSNI JAMAL (1322401064) Jurusan
Teknik Sipil, D III. Kelompok 3 (tiga). Dan laporan ini disusun untuk memenuhi
syarat-syarat pada kurikulum semester II (dua) Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Lhokseumawe.
Muzammil
NIM . 1322401058
Pembimbing I
Pembimbing II
Ruhana,ST.MT
Armansyah Putra, SH
Mengetahui
Ka. Bengkel. Teknologi Sipil
Hanif, ST
NIP. 19660722 199011 1 001
KATA PENGANTAR
Assalam mualaikum wr. Wb.
Dengan mengucapkan bismillahirahmannirrahim syukur Alhamdulillah,
kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
Penulis dapat mengikuti dan menyelesaikan Laporan Praktek DRAINASE ini.
Salawat beriring salam penulis sanjung sajikan kepada baginda Nabi besar SAW,
yang telah memncerdaskan umat hingga penulis mampu menyelesaikan Laporan
ini.
Laporan praktek kerja DRAINASE ini merupakan bagian dari hasil
praktekkan yang telah saya lakukan dibengkel Sipil selama 7 hari.
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari adanya kekurangan
dan kesalaan baik dari segi penulisan, pembahasan, dan pengolahan data, maka
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan penulisan laporan ini.
Sehubungan dengan selesainya penyusunan laporan ini, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam penyeleseaian laporan ini, maka dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada IBU RUHANA,ST.MT selaku
dosen pembimbing kami, serta teman-teman semua yang telah banyak membantu
dalam menyelesaikan laporan ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan dengan harapan semoga laporan
ini nantinya dapat bermamfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya,
semoga Allah, swt selalu melimpahkan taufik dan hidayahnya kepada kita semua.
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN.............................................................................
i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................
iii
BAB I PEDAHULUAN
Latar Belakang........................................................................................
.................................................................................................................1
Ruang Lingkup........................................................................................
.................................................................................................................1
Perkembangan.........................................................................................
.................................................................................................................1
BAB II DASAR TEORI........................................................................................
3
2.1. pengertian...........................................................................................
...................................................................................................................3
2.2. Jenis Air Buangan...............................................................................
...................................................................................................................3
2.3. Klasifikasi Sistem Pembuangan air....................................................
...................................................................................................................3
2.4. Peralatan Yang Digunakan Untuk Kerja Drainase ............................
...................................................................................................................4
BAB III MENENTUKAN KEMIRINGAN DASAR SALURAN DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT UKUR BONING ROD.............................................
6
3.1 Pemasangan Stake Out dan Galian Tanah Saluran Terbuka..............
...................................................................................................................9
3.2 Pemasangan Riol Beton Setengah Lingkaran.....................................
15
3.3 Kelompok Alat Sanite .......................................................................
20
3.4 Bak Penampung (Septictank) ............................................................
22
BAB IV PENUTUP...............................................................................................
30
4.1 Kesimpulan ..................................................................................
............................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Sebelum pembahasan tentang lembaran job sheet praktek kerja drainase
terlebih dahulu penulis uraikan sedikit tentang dasar teori teknik drainase. Pada
dasarnya sistem drainase yang kita jumpai ada beberapa jenis, diantaranya yaitu
drainase pertanian yang biasa digunakan untuk pengeringan lahan pertanian.
Drainase jalan raya berfungsi untuk menjaga kondisi jalan raya tidak tergenang air
hujan sehingga merusak badan jalan bahkan dengan genangan air ini akan
merusak kontruksi jalan raya itu. Drainase perkotaan berfungsi untuk
mengeringkan areal perkotaan dari air limbah rumah tangga dan air hujan yang
merupakan preoritas utama dalam memberikan pelayan kepada masyrakat kota.
Drainase gedung yang berfungsi untuk menjaga pengaliran air limbah gedung
secara baik dan memenuhi syarat kesehatan.
1.2 RUANG LINGKUP
disalurkan melalui pipa property drains ke pipa main sewer dan terus ke
pipa induk (pipa main out fall), lalu ke treatment plant dimana dari rumah
penduduk diolah sehingga memisahkan bahan organik lain lain diolah menjadi
pupuk organic sedangkan air disaring dan dibuang ke laut setelah melalui proses
normalisasi yang steril, yang aman terhadap ligkungan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 PENGERTIAN.
Drainase dalah suatu system jaringan instalasi air kotor dengan teknik
tertentu untuk menghindari pencemaran lingkungan yang keluar dari dalam tanah
dengan cara alami atau buatan. Drainase juga merupakan perekayasaan yang
berkembang melalui pemahaman-pemahaman mengenai jenis pemipaan, sifat
lokasi tanah yang digali untuk menahan pipa, membuat lubang control dan
septitank.
2.2 JENIS AIR BUANGAN
Jenis air buangan atau limbah baik yang mengandung kotoran manusia,
hewan, bekas tumbuhan dibagi menjadi 4 golongan :
1. Air kotor : yangberasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air buangan yang
mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat saniter lainnya.
2. Air bekas : air yang berasal dari bak mandi (bath tub), bak cuci tangan,
bak dapur dan sebagainya.
BAB III
MENETUKAN KEMIRINGAN DASAR SALURAN DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT UKUR BONING ROD
A. DASAR TEORI
Bila kita ingin membuat sebuah saluran baik terbuka atautertutup, maka
perlu terlebih dahulu diketahui kemana arah air yang akan dialirkan supaya air
yang akan dibuang mengalir. Lalu kita perlu menentukan perbaandingan
kemiringan dasar saluran yang akan dibuat.
Pelaksanaan praktek ini bertujuan bagaimana menentukan kemiringan
dasar saluran dengan menggunakan alat yang paling sederhana yaitu Boning Rod.
Alat ini terbuat dari papan yang berukuran lebar 7 cm, panjang horizontal 40 cm,
dan batang tegak 70 cm, dipaku berbentuk T dengan sudut 900
B. TUJUAN
1. Mampu menentukan kemiringan saluran dengan menggunakan alat6
boning rod secara baik dan benar.
2. mampu menggunakan boning rod secara benar.
10
11
gambar dibawahini:
30 cm
7 cm
70 cm
13
8. Tandai patok B turun 25 cm dari kepala patok dan beri tanda dengan cara
digaris denan kata lain kepala patok C yurun 25 cmdari kepala payok A
9. Tancapkan patok C berjarak 20 cm dari patok B. benamkan hingga kepala
patok mencapai tand garis yang ada
10. Pasang patok pembagi antara patok A dan patok C dengan jarak masingmasing 2 m
11. Bidik dari patok A ke patok C dengan meletakan boning rood diatas patok
A dan C serta diatas patok pembagi yang disebut dengan patok 1,2,3,
dan4. pertama kali lakukan pembidikan untuk patok 1, bila patok 1 sudah
sejajar dengan patok A dan C maka lakukan pemindahan boning rood
pada patok berikutnya
12. Perlu diperatikan bahwa setiap setelah dilakukan pembidikan, patok di
pukul bila masih tinggi dari bidikan dan dinaikan bila patok sudah lewat
ditancapkan
13. Periksalah kekokohan patok agar tertancap baik dalam tanah.
14. Konsentrasikan pikiran anda pada pekerjaan utamakan keselamatan dan
jaga kekompakan sesama team kerja.
3.1 PEMASANAGAN STAKE OUT DAN GALIAN TANAH SALURAN
TERBUKA
A. TUJUAN.,
1. dapat memasang memasang stake out dan galian tanah untuk saluran tanah
secara baik dan benar.
2. mampu memasang stake out untuk saluran drainase sesuai dengan
kemiringan dasar saluran yang ditentukan secara benar.
3. dapat menggali tanah untuk saluran terbuka berdasarkan karakter tanah
yang digali dengan kemiringan talud yang cocok.
4. mampu menenytukan kemiringan dasar saluran dilapangan sesuai dengan
material yang dipakai.
5. menggunakan perlatan kerja secara benar dan sesuai dengan fungsinya.
14
B. DASAR TEORI :
Stake out merupaka papan duga (Bouwplank). Dingunakan untuk titik
pedoman yang menentukan letak pemasangan jalur pipa yang dilengkapi dengan
penentuan
arah
aliran
air
dan
penentuan
kemiringan
pemasangan
pipa/roil.sehingga dengan adanya stake out ini menjadi tolok ukur semua
pekerjaan yang dilaksanakan. Stke out dibuat dari papan yang berukuran lembar
1) cm, panjang berkisar 120 cm dipaku pada dua batang patok kayu dolken
ataupun balok broti 5x7cm dengan panjang patok 75 cm. Stke out dipasang pada
daerah hulu saluran dan dihilirnya, dengan pajang saluran menurut gambar kerja.
Galian tanah merupakan pekerjaan selanjutnya setelah stke out dipasang. Galian
tanah untuk saluran tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan pada
stake out, tanah digali mempuyai talud yanhg sesuai dengan karakter tanah. Bila
tanah cadas (keras) talud galian bisa tegak, namun bila tanah berpasi maka talud
ukuran dalam 1 juga ukuran miring seperti dibawah ini :
1
1
Tanah Cadas
Tanah Berpasir
15
6. Martilbesar
7. Pensil
8. siku-siku
9. Martil kecil
10. Unting-unting
11. Cangkul
12. Skop
13. Pelangki.
Bahan yang dipakai:
1. Kayu dolken atau broti 5x7 cm (untuk patok)
2. Benang
3. Paku 2 inci
4. Papan meranti tebal 2 cm.
D. KESELAMATAN KERJA
1. Baca lembaran kerja (job sheet) terlebih dahulu sebelum bekerja
2. Pakailah pakaian praktek lengkap dengan sepatu safetynya
3. tempatkan alat pada tempatnya (tool box)
4. Gunakan peralatan sesuai fungsinya
5. jangan memaksa alat,bila tumpul tajamkan terlebih dahulu
6. jangan bersenda gurau sedang bekerja
7. Pusatkan pikira pada pekerjaan dan harus kosentrasi
8. Usahakan selang air yang digunakan jangan berangin (bergelembung)
9. Jangan menggunakan alat yang belum tau cara penggunaannya
10. tanyakan pada instruktur bila ada yang belum
E. LANGKAH KERJA
16
1. Tentukan lokasi yang baik untuk memasang stake out dan pasang stake out
sesuai gambar kerja yang ada pada job sheet
2. Potong kayu patok berupa dolken/broti 4 potong dengan panjang masingmasing 70 cm, lakukan pemasangan dua batang patok pada hulu saluran
(patok A) dengan tinggi patok diatas tanah diatas berkisar 50 cm, pasang
sejajar dan tegakl lurus terhadap jalur saluran yang akan digali, pasang
papan horizontal sebagai stake out dan levelkan agar rata
3. Ukur panjang saluran yang akan digali seperti ukuran pada gambar,
jauhkan galian dari stake out 50 cm, pasang dua patok lagi sebagai stake
out hilir (patok B)sama posisinya sepertio pada patok hulu
4. lakukan leveling kedua stake out menggunakan slang air agar rata beri
tanda dengan pensil pada patok hilir
5. Cari kemiringan dasar galian dengan cara dihitung yaitu perbandingan
2:40 bila menggunakan roil beton adalah 1/40x600cm=15 cm, maka tandai
pada patok hilir (B) dengan cara turunkan 15 cm dari garis leveling artinya
beda tinggi patok A (hulu) dengan patok B (hilir) sebesar 15 cm
6. pasang papan stake out pada patok tepat digaris yang sudah diturunkan 15
cm tadi lalu pakukan dengan kokoh
7. ambil titik tengah saluran dengan membagi dua panjang stake out sebagai
as galian, tentukan ukuran bukaan saluran dan ukuran dasarnya sesuai
gambar pasang paku sebagai As galian, tentukan ukuran bukan saluran dan
ukuran dasarnya sesuai dengan gambar danpasang paku sebagai tempat
mengikat benamg.Lakukanlah pekerjaan yang sama pada pekerjaan stake
out baik hulu atua stake out hilir.
8. Sebelum menggalikan tanah unting-unting pada benang batas galian
ketanah sambil sambil memberi tanda dengan menaburkan kapur searah
dengan benang, sebagai batas pinggir saluran yang akan digali.
9. Lakukan penggalian tanah hingga mencapai ukuran ukuran yang ada pada
tanah dan tempatkan galian 50 cm dari tepi bibir galian
10. Bila galian sudah sempurna, lakukan pemeriksaan ulang kemiringan dasar
saluran dengan cara mengukur tingi benang dengan saluran sama
17
tingginya dari hulu sampai hilir dan lakukan perapihan kemiringan talud
serta minta petunjuk instuksur untuk penyempurnaan dan penilaian.
11. Konsentrasikan pikiran anda pada pekerjaan utamakan keselamatan kerja
dan jaga kekompakan sesama teman kerja.
12. Periksakan hasil kerja anda.
13. Gambarkan kembali apa yang sudah anda praktekkan dan buat laporan.
18
19
Riol beton setengah bulat merupakan jenis saluran yang sering digunakan
sebagai bahan dasar saluran terbuka. Ukuran ini berfariasi dari ukuran 10 cm
hingga berdiameter 50 cm, namun bila pipa beton mencapai diameter 1 m bahkan
lebih. Cara menyambung riol ini yaitu menggunakan mortal /adukan semen spesi
dengan campuran 1 : 2 ( 1 semen : 2 pasir ) yang kedapair dengan cara
ditempelkan pada daerah sambungan riol benar- benar sudah lurus serta rapi.
Penyambugan dilakukan bila posisi riol benar-benar sudah lurus serta kemiringan
yang benar. Letak mortal ditempatkan dibagian luar dari riol atau dibagian bawah,
selain sebagai penguat sambungan juga berfungsi sebagai pondasi per letekan riol.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar kerja pada job sheet.
B. TUJUAN
1. dapat memasang roil beton setengah lingkaran untuk saluran terbuka
dengan ukuran dan kemiringan tertentu secara baik dan benar.
2. menyambung riol beton setengah lingkaran dengan benar.
3. memasang riol beton setengah lingkaran dengan posisi yang benar.
C. DAFRTAR ALAT DAN BAHAN :
Alat yang dipakai adalah :
1. Meteran lipat
2. Meteran gulung panjang 50 m
3. slang pelasti 12 mm
4. Gergaji potong
5. Kampak
6. Marti besar
7. Pensil
8. Siku-siku
9. Martil kecil
10. Unting-unting
Bahan yang di pakai :
1. kayu dolken atau broti 5x7 cm (untuk patok)
20
2. Benang
3. Paku 2 inci
4. Semen
5. Kapur
6. Pasir pasang
7. Riol beton 20 cm
D. KESELAMATAN KERJA
1. Bac lembar kerja (job sheet) terlebig dahulu sebelm bekerja
2. Pakailah pakaian praktek lengkap dengan sepatu safetynya
3. Tempatkan alat pada tempatnya(tool box)
4. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
5. Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu
6. jangan bersenda gurau sedang bekerja
7. Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi.
8. usahakan selang air yang digunakan jangan berangin (bergelembung)
9. jangan menggunakan alat yang belum tahu cara pengguanaannya.
10. tanyakan pada instruktur bila ada yang belum jelas
E. LANGKAH KERJA
1. siapkan bahan dan alat serta perhatikan gambar kerja pada jobsheet
2. letakkan riol beton pada pinggir galian yang sudah disiapkan secara teratur
dan pada posisi yang benar
3. hamparkan pasir urug pada dasar saluran dengan tebal 5 cm secara merata,
siram sedikit dengan air agar padat
4. susunlah riol beton pada dasar saluran dalam posisi terlentang, secara
bertahap satu persatu denagn cara memberikan mortal (smen spesi)yang
sudah diaduk secara homogen pada ujung-ujung riol tadi
5. letakkan riol berikutnya hingga terpasang lurus dengan kemiringan aliran
yang sudah ditentukan pada benang yang ada pada stake out
21
22
23
24
Sebagai mana kita ketahui bahwa alat saniter banyak sekali macamnya
untuk mudah diingat dan dipahami maka alat-alat saniter itu dibagi 4 group.
3.3.1.
ALAT
SANITER
PEMBERSIH
BADAN
(ABLUTIONARY
FIXTURES)
Alat seniter ini berfungsi untuk mencuci tangan dan badan, alat ini dapat
dialirkan air dingin dan panas. Kontruksinya terbuat dari keramik dan fibre glass
dan dapat juga dibuat dari pasangan batu bata yang di lapisi dengan porsilin atau
pun keramik. Nama alat saniter adalh seperti hand basin, bak mandi rendam (bath
tube), bak tempat cuci kaki (foot bath), aplution trough, bided dan shwer base .
3.3.2.
ALAT
SANITER
PEMBERSIH
SABUN
(WASTE
WATER
FIXTURES)
Jenis saniter ini diperuntukan untuk tempat mencuci pakaian, alat ini juga
dapat dialirkan air panas dan dingin karena kain yang terkena lemak dan minyak
mudah bersih bila dicuci dengan air panas. Kontroksinya terbuat dari pasangan
batu bata dan juga dibuat dari fibre glass, ada juga dengan bahan PVC. Adapun
nama alat tersebut seperti bak cuci pakaian (wash truoghp), dringking fountain
dan mesin cuci pakaian (laondries machine)
25
26
Alat saniter ini biasanya terbuat berkonstruksi dari keramik, fibre glass,
dan pasangan batu bata, khusus alat saniter ini dibenarkan mengalirkan air panas
karena membahayakan penggunanya sebab penggunaannya pada hal-hal yang fital
dan terkena selaput yang peka terkena air panas. Jadi alat saniter ini cukup
dialirkan air dingin saja kecuali air panas yang sudah dikondisikan hangat kuku.
Adapun contoh alat saniter ini seperti closd duduk(toilet), klosed jongkok,
urinal(urinior), sloop hopper dan otopsi table yang biasa dipakai dirumah sakit.
27
TRAP VENT
GROUP UGINAL
RELEAT VENT
HEADER VENT
CROSS VENT
28
TERMINAL VENT
Unit alat
Diameter
Diameter
saniter
pipa (mm)
pipa (inci)
Hand basin/wastavel
32-40
Urinoir/peturasan
65
Closed duduk
75-100
Closed jongkok
75-100
5 Floor drain
2
Tabel perhitungan dimensi pipa drainase
40-75
No
Nama alat
Unit alat
saniter
saniter
Seksi
Unit alat
Ukuran
Ukuran
saniter tiap
pipa
pipa
seksi
(mm)
(inci)
Hand
32-40
basin/wastavel
65
Floor drain
40-75
75
75-100
4
5
_
Closed duduk
15
110
Closed jongkok
75-100
110-150
12
8
_
_
H
23
Contoh perhitungan peraktis tentang dimensi septitank
29
30
V = 2L x L x t
V = 2L2 x t
L2= V/2t
L=
V / 2t
jadi V = p x l x t
L=
2.36 m3 / 2.3
= 1.254 x 0.26 x 3
L=
2.36 / 6
= 2.3587 M3
L = 0.62 M3
P = 2 x 0.624 = 1.254 M3
31
32
33
BAB IV
PENUTUP
34
8.1 KESIMPULAN
Dalam kerja drainase sangat perlu kita perlukan ketilitian dimana saat kita
menetukan ukuran-ukuran yang harus kita patokan. Kerja drainase merupakan
salah satu sifat yang harus dilaksanakan didalam tekhnik sipil karena bila nanti
kita membuat denah / bangunan kita harus dapat pastikan dimana posisi
kedudukannya.
Karena apabila kita tidak melakukannya dengan baik maka akan berakibat yang
fatal karena dalam pembuatan instalasi ini harus benar dan tepat, supaya air yang
kita ingin buang mengalir ketempat yang telah kita tentukan terlebih dahulu.
8.2 SARAN
Kami mengharapkan agar praktek yang kedepan akan lebih memadai
fasilitas pendukung dalam kerja drainase dan melengkapi perlatan dan bahan.
Dan saya sangat berterima kasih kepada terutama sekali kepada Allah swt dan
juga instruktur yang telah mengajari dan memandukan kami dalam praktek
bengkel tersebut,mudah-mudahan kami semua bias kerja seperti bagaimana
mestinya.Bekerjalah dengan penuh konsentrasi dan jangan bersenda gurau bila
sedang bekerja.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
35
Asokawati, Reny. 1998. Bahasa Indonesia dan Kultur Budaya. Malang : PT. Inti
Megah Jaya
Bachtiar, Ahmad. 1999. Terampil Menulis Cepat. Jakarta : PT. info Saranamedia
Badriansyah, Fahmi. 1999. Bahasaku Bukan Bahasamu. Medan : CV. Aulia Nusa
Media
Departemen Pendidikan & Kebudayaan. 1999. Paket Pendidikan Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Damara, Doni. 1998. Inilah Indonesia dan Bahasa Indonesia. Surabaya : CV.
Megah Buana Citra
Deviany, Sinta. 1999. Menulis Bukan Kerikil Tajam. Palembang : PT. Sriwijaya
Media Tbk
Deborah, Fany.2000. Materi Bahasa Indonesia Jilid I. Semarang : PT. Gramedia
Indonesia
Depdiknas. 2000. Konsep Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Balai Pustaka
Febiola, Maharani. 2000. Intisari bahasa Indonesia Kurikulum I. Jakarta : Balai
Pustaka
Feriansyah, Derry. 2000. Bahasa Indonesia Menurut Kacamata Dunia. Jakarta :
Prisma Intimedia Pustaka
Harbiansyah, Lutfi. 2001. Aku, Kamu, Dia dan Bahasa Indonesia. Jakarta : PT.
Bibit Media Citra
Hardian, Ari. 2001. Memupuk Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual
dalam Pembelajaran Menulis. Bandung: Tiara Inti wacana
Jefrianto, Bima. 2003. Analisis Dasar Penulisan Bahasa Indonesia. Surakarta :
Guna Pustaka
Kusuma, Arianti. 2002. Ketrampilan Mengolah Kata. Medan : PT. Inti Wacana
Medi
36