Rangkuman Materi Un Matematika Sma Program Ips
Rangkuman Materi Un Matematika Sma Program Ips
Rangkuman Materi Un Matematika Sma Program Ips
PROGRAM IPS
http://www.soalmatematik.com
1 a
n
atau an =
1 an
B. Operasi Aljabar Bentuk Akar Untuk setiap a, b, dan c bilangan positif, maka berlaku hubungan: 1) a c + b c = (a + b) c 2) a c b c = (a b) c 3) 4) 5)
a+ b a b
= =
( a + b) + 2 ab
( a + b) 2 ab
a b
ab
C. Merasionalkan penyebut Untuk setiap pecahan yang penyebutnya mengandung bilangan irrasional (bilangan yang tidak dapat di akar), dapat dirasionalkan penyebutnya dengan kaidah-kaidah sebagai berikut: 1) 2) 3)
a b
= a b =a b
b b b
c a+ b
c a+ b
c(a b ) a b = 2 a b a b
c( a b ) a b = a b a b
c = a+ b
c a+ b
D. Sifat-Sifat Pangkat Jika a dan b bilangan real serta n, p, q bilangan bulat positif, maka berlaku: 1) a n = n a 2) a n =
m 1
5) 6) 7)
(a p )q = a
a )n (b =a b
pq
am
(a b )n = anbn
n n
3) ap aq = ap+q 4) ap : aq = ap-q
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 3 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
E. Pengertian dan Sifat-Sifat Logaritma Misalkan a adalah bilangan positif (a > 0) dan g adalah bilangan positif yang tidak sama dengan 1 (g > 0, g 1), maka:
g
5) 6) 7)
log a =
1
a
(b )
log g
gn
log a m = m glog a
n
log a =
log a log g
g log a =a 8) g
x1,2 =
4. Pengaruh determinan terhadap sifat akar:
b D 2a
a. Bila D > 0, maka persamaan kuadrat memiliki 2 akar real yang berbeda b. Bila D = 0, maka persamaan kuadrat memiliki 2 akar real yang kembar dan rasional c. Bila D < 0, maka akar persamaan kuadrat imajiner (tidak memiliki akar-akar) 5. Jumlah akar-akar persamaan kuadrat 6. Selisih akar-akar persamaan kuadrat 7. Hasil kali akar-akar persamaan kuadrat : x1 + x 2 = b a : x1 x 2 =
D , x1 > x2 a
9. Beberapa rumus yang biasa digunakan saat menentukan persamaan kuadrat baru
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 4 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
B. Pertidaksamaan Kuadrat Bentuk BAKU pertidaksamaan kuadrat adalah ax2 + bx + c 0, ax2 + bx + c 0, ax2 + bx + c < 0, dan ax2 + bx + c > 0 Adapun langkah penyelesaian Pertidaksamaan kuadrat adalah sebagai berikut: 1. Ubah bentuk pertidaksamaan ke dalam bentuk baku (jika bentuknya belum baku) 2. Cari nilai pembentuk nolnya yaitu x1 dan x2 (cari nilai akar-akar persamaan kuadratnya) 3. Simpulkan daerah himpunan penyelesaiannya: No Pertidaksamaan Daerah penyelesaian Notasi Himpunan Penyelsaian HP ada di tepi, menggunakan kata hubung atau Hp = {x | x x1 atau x x1} atau Hp = {x | x < x1 atau x > x1} HP ada tengah b atau < Hp = {x | x1 x x2} atau Hp = {x | x1 < x < x2} atau
atau >
C. Fungsi kuadrat 1. Bentuk umum fungsi kuadrat : y = ax2 + bx + c, a 0 2. Pengaruh determinan terhadap bentuk grafik fungsi kuadrat adalah: D a > 0 (fungsi minimum) a < 0 (fungsi maksimum)
D>0 Grafik memotong sumbu X di dua titik Grafik memotong sumbu X di dua titik
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 5 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
3. Bagian-bagian grafik fungsi kuadrat
: xe = 2ba
D : ye = 4 a
4. Menenetukan persamaan grafik fungsi kuadrat a) Grafik fungsi kuadrat yang melalui titik balik (xe, ye) dan sebuah titik tertentu (x, y): y = a(x xe)2 + ye b) Grafik fungsi kuadrat yang memotong sumbu X di dua titik (x1, 0), (x2, 0), dan melalui sebuah titik tertentu (x, y): y = a(x x1) (x x2)
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 6 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
a1x + b1y = c1 a 2 x + b 2 y = c 2
2) Dapat diselesaikan dengan metode grafik, substitusi, eliminasi, dan determinan. 3) Metode determinan: D=
a1 a2 c1 c2
b1 = a1b2 a2b2; b2 b1 ; b2
Dy =
Dx =
a1 a2
Dy D
c1 ; c2
x=
Dx ; D
y=
a1 D = a2 a3 d1 Dx = d 2 d3
x=
b1 b2 b3 b1 b2 b3
c1 c2 = c3 c1 a1 c 2 ; Dy = a 2 c3 a3 d1 d2 d3
c1 a1 c 2 ; Dz = a 2 c3 a3
b1 b2 b3
d1 d2 ; d3
Dy Dx D ; y= ; z= z D D D
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 7 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
4. LOGIKA MATEMATIKA
A. Negasi (Ingkaran) Negasi adalah pengingkaran terhadap nilai kebenaran suatu pernyataan. ~ p : tidak p p B S ~p S B
B. Operator Logika 1) Konjungsi adalah penggabungan dua pernyataan atau lebih dengan operator dan. p q : p dan q 2) Disjungsi adalah penggabungan dua pernyataan atau lebih dengan operator atau. p q : p atau q 3) Implikasi adalah penggabungan dua pernyataan dengan operator Jika , maka . p q : Jika p maka q 4) Biimplikasi adalah penggabungan dua pernyataan dengan operator jika dan hanya jika p q : p jika dan hanya jika q C. Nilai Kebenaran Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi premis 1 premis 2 konjungsi disjungsi implikasi biimplikasi P q pq pq pq pq B B B B B B B S S B S S S B S B B S S S S B S B Kesimpulan: perhatikan nilai kebenaran yang tercetak tebal 1) Konjungsi akan bernilai benar (B), jika kedua premis benar, 2) Disjungsi akan bernilai salah (S), jika kedua premis salah 3) Implikasi akan bernilai salah (S), jika premis sebelah kiri benar (B) dan kanan salah (S) 4) Biimimplikasi akan bernilai benar (B), jika premis kiri dan kanan kembar D. Konvers, Invers, dan Kontraposisi Bila terdapat bentuk implikasi p q, maka diperoleh tiga pengembangannya sebagai berikut: Implikasi Invers Konvers Kontraposisi pq ~p~q qp ~q~p Kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1) invers adalah negasi dari implikasi 2) konvers adalah kebalikan dari implikasi 3) kontraposisi adalah implikasi yang dibalik dan dinegasi E. Pernyataan-Pernyataan yang Equivalen 1) implikasi kontraposisi :pq~q~p 2) konvers invers :qp~p~q 3) ~(p q) ~ p ~ q : ingkaran dari konjungsi 4) ~(p q) ~ p ~ q : ingkaran dari disjungsi 5) ~(p q) p ~ q : ingkaran dari implikasi 6) p q ~pq 7) ~(p q) (p ~ q) (q ~ p) : ingkaran dari biimplikasi Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 8 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
F. Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial Kuantor Universal adalah suatu pernyataan yang berlaku untuk umum, notasinya x dibaca untuk semua nilai x
Kuantor Eksistensial adalah suatu pernyataan yang berlaku secara khusus, notasinya x dibaca ada nilai x atau beberapa nilai x Ingkaran dari pernyataan berkuantor 1) ~(x) (~x) 2) ~(x) (~x)
G. Penarikan Kesimpulan Jenis penarikan kesimpulan ada 3 yaitu: 1) Modus Ponens (MP) p q : premis 1 p : premis 2 q : kesimpulan 2) Modus Tollens (MT) p q : premis 1 ~q : premis 2 : kesimpulan ~p 3) Silogisme p q : premis 1 : premis 2 qr p r : kesimpulan
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 9 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
5. STATISTIKA
A. Ukuran Pemusatan Data 1). Rata-rata
fi x i X= fi
fi ui X = Xs + f i
Xs = Rataan sementara
= xi dari data dengan fi terbesar
ui = , -2, -1, 0, 1, 2 , disebut kode. 0 merupakan kode untuk Xs c = panjang kelas interval 2) Median Median adalah data yang berada tepat ditengah, setelah data tersebut diurutkan. a. Data tunggal: x1, x2, x3, , xn: median merupakan data ke (n + 1) atau Me = X 1 ( n +1)
2
b. Data terkelompok: Me = Q2 3) Modus Modus adalah data yang sering muncul atau berfrekuensi terbesar. Data terkelompok:
d1 Mo = L mo + d + d c 1 2
Lmo = tepi bawah kelas modus d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya 4) Kuartil Kuartil adalah membagi bentangan data menjadi empat bagian sama panjang setelah data tersebut di urutkan dari yang terkecil (Xmin) sampai yang terbesar (Xmaks), seperti pada bagan di bawah ini.
Xmin, Q1, Q2, Q3, dan Xmaks disebut dengan statistika 5 serangkai a. Data tunggal: (i) Tentukan median (Q2) dengan cara membagi bentangan data menjadi dua bagian (ii) Q1 (kuartil bawah) merupakan median data bentangan sebelah kiri (iii) Q3 (kuartil atas) merupakan median data bentangan sebelah kanan b. Data terkelompok
Qi = L Qi +
i N f k 4
f Qi
i = jenis kuartil (1, 2, atau 3) fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil fQi = Frekuensi kelas kuartil N = Jumlah seluruh data LQi = tepi bawah kelas yang memuat kelas kuartil
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 10 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
5) Rataan Gabungan (penggabungan rata-rata 2 atau lebih kelompok data)
Xg =
n1 x1 + n 2 x 2 + n3 x 3 + ... n1 + n2 + n3 + ...
dengan n1, n2, n3, : banyaknya data kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3 dst
| xi x | ;
b. Data terkelompok:
n f i | xi x |
5. Standar Deviasi atau Deviasi Standar atau Simpangan Baku (S) a. Data tunggal i) Ragam atau Variansi ii) Simpangan baku a. Data Terkelompok i) Ragam atau Variansi ii) Simpangan baku : S2 = :S= : S2 = :S=
2 (x i x) n
S2
f i ( xi x ) 2 fi
S2
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 11 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
6. PELUANG
A. Notasi Faktorial
1) 2) 3) 4) n! = 1 2 3 (n 1) n n! = n (n 1)! 1! = 1 0! = 1
B. Permutasi Permutasi adalah pola pengambilan yang memperhatikan urutan (AB BA), jenisnya ada 3, yaitu: n! 1) Permutasi dari beberapa unsur yang berbeda; n Pr = (n k)! 2) Permutasi dengan beberapa unsur yang sama; n Pn1 , n2 , n3 = 3) Permutasi siklis (lingkaran);
n Psiklis
n! , n 1 + n2 + n3 + n n1 ! n1 ! n1 ! = (n 1)!
C. Kominasi Kombinasi adalah pola pengambilan yang tidak memperhatikan urutan (AB = BA). n! Kominasi dari beberapa unsur yang berbeda adalah n C r = (n r )!r! D. Peluang Suatu Kejadian 1) Kisaran nilai peluang : 0 P(A) 1 n( A ) , n(A) banyaknya kejadian A dan n(S) banyaknya ruang sampel 2) P(A) = n(S) 3) Peluang komplemen suatu kejadian : P(Ac) = 1 P(A) 4) Peluang gabungan dari dua kejadian : P(AB) = P(A) + P(B) P(AB) 5) Peluang dua kejadian saling lepas : P(AB) = P(A) + P(B) 6) Peluang dua kejadian saling bebas : P(AB) = P(A) P(B) P( A B) 7) Peluang kejadian bersyarat ( A dan B tidak saling bebas) : P(A/B) = P(B) E. Frekuensi Harapan Fh Frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah : Fh(A) = n P(A)
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 12 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
7. FUNGSI KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS 7.. 7. FUNGSI KOMPOSISI DAN INVERS
A. Domain Fungsi (DF) 1) F(x) = 2) F(x) =
8. LIMIT FUNGSI
A. Limit Mendekati Bilangan a R Teorema LHospital digunakan : Jika
lim
ax n + bx n 1 + ... + dx n 1 + ...
n 1 m 1 n 1
a c
4) lim
2) lim
ax + bx + dx
= 0, untuk m > n
( 5) lim ( x 6) lim ( x
x
ax + b cx + d = , bila a > c ax + b ax + b
3) lim
ax + bx
x cx m
+ dx m 1 + ...
= , untuk m < n
bq 2 2 7) lim ax + bx + c ax + qx + r = 2 a x
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 13 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
9. TURUNAN FUNGSI
A. Rumus-Rumus Turunan Fungsi Aljabar (Derivatif) Untuk u dan v adalah fungsi dari x, dan c adalah konstanta, maka: 1) y = u + v, y = u+ v 2) y = cu, 3) y = uv, 4) y =
u , v
5) y = un,
B. Tafsiran Geometris Turunan suatu fungsi dapat digunakan dalam penafsiran geometris dari suatu fungsi, diantaranya: 1) Gradien garis singgung kurva f(x) di titik x = a , yaitu m = f(a) Rumus persamaan garis singgung kurva yang melalui titik (a, b) dan bergradien m adalah: y b = m(x a) 2) Fungsi f(x) naik, jika f(x) > 0, dan turun, jika f(x) < 0 3) Fungsi f(x) stasioner jika f(x) = 0 4) Nilai stasioner f(x) maksimum jika f(x) < 0, dan minimum jika f(x) > 0
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 14 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
10. MATRIKS
A. Transpose Matriks a b T Jika A = c d , maka transpose matriks A adalah A = B. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
a c b d
Dua matriks dapat dijumlahkan bila kedua matriks tersebut berordo sama. Penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan elemen-elemen yang seletak
C. Perkalian Matriks dengan Bilangan Real a b a b an bn Jika A = c d , maka nA = n c d = cn dn D. Perkalian Matriks dengan Matriks Perkalian matriks A dan B dapat dilakukan bila jumlah kolom matriks A sama dengan jumlah baris matriks B (Amn Bpq, jika n = p) dan hasil perkaliannya adalah matriks berordo m q. Hasil perkalian merupakan jumlah perkalian elemen-elemen baris A dengan kolom B. Jika A =
a c a AB= c
b , dan B = d b k l d n o
k l m , maka n o p m ak + bn al + bo am + bp = ck + dn cl + do cm + dp p
E. Matriks Identitas (I) 1 0 I= 0 1 Dalam perkalian dua matriks terdapat matriks identitas (I), sedemikian sehingga IA = AI = A F. Determinan Matriks berordo 22 a b a b Jika A = , maka determinan dari matriks A dinyatakan Det(A) = c d = ad bc c d G. Invers Matriks Dua matriks A dan B dikatakan saling invers bila AB = BA = I, dengan demikian A adalah invers matriks B atau B adalah invers matriks A. a b 1 1 d b 1 Bila matriks A = , maka invers A adalah: A Adj ( A ) = = c d ad bc Det (A) c a Sifat-sifat invers matriks 1) (AB)1 = B1 A1 2) (BA)1 = A1 B1 H. Matriks Singular matriks singular adalah matrik yang tidak mempunyai invers, karena nilai determinannya sama dengan nol I. Persamaan Matriks Bentuk-bentuk persamaan matriks sebagai berikut: 1) A X = B X = A1 B 2) X A = B X = B A1
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 15 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
(1) a. Persamaan garis yang bergradien m dan melalui titik (x1, y1) adalah: y y1 = m(x x1)
(2) b. Persamaan garis yang melalui dua titik (x1, y1) dan (x2, y2) adalah :
(3) c. Persamaan garis yang memotong sumbu X di (b, 0) dan memotong sumbu Y di (0, a) adalah: ax + by = ab
y y1 =
y 2 y1 ( x x1 ) x 2 x1
B. Pertidaksamaan Linear
(1)
(2)
(3)
(4)
Garis utuh dan HP di bawah garis ax + by ab Jika garis g putus-putus dan HP di bawah garis, maka ax + by > ab
Gunakan ringkasan materi 16 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use. dalam e-book ini
http://www.soalmatematik.com
C. Fungsi Tujuan (Obyektif / Sasaran), Nilai Maksimum, dan Nilai Minimum 1) Fungsi tujuan adalah nilai f untuk x dan y tertentu dari suatu program linear, dan dinyatakan f(x, y) 2) Nilai fungsi sasaran yang dikehendaki adalah kondisi x dan y yang menyebabkan maksimum atau minimum 3) Pada gambar himpunan penyelesaian program linear, titik-titik sudut merupakan titik-titik kritis, dimana nilai minimum atau maksimum berada.
3) b = U2 U1 = U3 U2 = Un Un 1 ............................................................beda
B. Deret aritmetika adalah penjumlahan suku-suku pada barisan aritmetika 1) Sn = U1 + U2 + U3 + + Un n(a + Un) 2) Sn = 1 2 = 1 n(2a + (n 1)b) 2 n2 + kn, k = 1 (2a b) = b 2 2 3) Un = Sn Sn 1 U1 = a = S1 .......................................... deret aritmetika .......................(1) digunakan jika diketahui data a dan Un ..........................(2) digunakan jika diketahui data a dan b ........................(3) digunakan jika Sn dalam bentuk fungsi ....... hubungan antara suku ke-n dan deret
C. Bila banyaknya suku suatu barisan aritmetika adalah 2k 1 dan ganjil, maka terdapat suku tengah Ut, sedemikian sehingga: (a + U2k 1) dengan t = k letak suku tengah Ut = 1 2 D. Bila dua bilangan x dan y disisipkan k bilangan, sehingga membentuk barisan aritmetika, maka: bbaru =
yx k +1
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 17 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional
http://www.soalmatematik.com
U 2 U3 Un = = ...............................................................................................rasio U1 U 2 U n 1
.......................................................................................suku ke-n
4) Un = arn1
B. Deret geometri adalah penjumlahan suku-suku pada barisan geometri 1) Sn = U1 + U2 + U3 + + Un 2) Sn = ................................................................. deret geometri ............................ jumlah n suku pertama deret geometri ................................................deret geometri tak hingga .............................hubungan antara suku ke-n dan deret
a (r n 1) a (1 r n ) = r 1 1 r
3) S =
a 1 r
4) Un = Sn Sn 1
5) Bila deret geometri memiliki memiliki rasio r sedemikian sehingga 1 < x < 1, maka deret geometri tersebut memiliki jumlah di suku tak terhingga (deret konvergen) C. Bila banyaknya suku suatu barisan geometri adalah n dan ganjil, maka terdapat suku tengah Ut, sedemikian sehingga: Ut =
a U n dengan t = (n + 1)
D. Bila dua bilangan x dan y disisipkan k bilangan, sehingga membentuk barisan geometri, maka:
y rbaru = k +1 x
Gunakan ringkasan materi dalam e-book ini 18 untuk menyelesaikan soal-soal dalam e-book kumpulan soal Ujian Nasional