Kelompok 4
Kelompok 4
Kelompok 4
Oleh: Kelompok 4
Idam Titis Permana Laily Alawiyah Ni Luh Kadek Ary Mas Dewi Wiantini
TUJUAN
Dapat mengidentifikasi warna endapan atau kompleks kation analit golongan IV secara spesifik. Dapat mengidentifikasi kelarutan endapan atau kompleks kation analit golongan IV dengan reagen spesifik. Percobaan dengan Tes Nyala adalah untuk mengetahui warna-warna yang dihasilkan sampel pada nyala api Bunsen, baik secara langsung atau melalui kaca kobal.
REAGENSIA (NH4)2CO3
Reagensia yang digunakan adalah larutan Amonium Karbonat 1M Reagensia tak berwarna, memperlihatkan reaksi basa karena hidrolisis :
Reagensia terurai oleh asam-asam (bahkan oleh asam asetat), sehingga terbentuk gas karbon dioksida
Filtrat
Jika larutan berwarna jingga, dituangi NH4OH sampai warnanya berubah menjadi kuning dan perlahan-lahan dituangi alkohol 96% yang sama banyaknya. Endapan kuning akan terbentuk. Filtrat Dimasak dan dituangi (NH4)2C2O4 (Ammonium Oksalat). Endapan putih dari Ca(C2O4). Ca Endapan SrCrO4 kuning. Sr
Endapan
BaCrO4 kuning. Endapan dilarutkan dalam HCl encer yang panas dan diuapkan sampai kering. Ditambah CH3COOH dan CH3COONH4, serta K2CrO4. Terbentuk lagi endapan kuning dari BaCrO4. Ba
Ksp BaCrO4 = 1,6 x 10-10 Ksp SrCO4 = 3,6 x 10-5 Ksp CaCrO4 = 2,3 x 10-2
2. Pada filtrat yang akan digunakan untuk pemisahan Sr dan Ca, alkohol 96% yang digunakan hanya 2 ml saja. 3. Setelah filtrat ditambah NH4OH, ditambah alkohol 96%, kemudian disaring. Filtrat yang dihasilkan lalu dimasak dengan penambahan NH4C2O4, sehingga terbentuk kalsium oksalat, yang bila dilihat di bawah mikroskop memiliki bentuk seperti amplop.
Oksida
Hidroksida Ba + 2H2O Ba2+ + H2 + 2OH-
Larut dalam asam encer Ba + 2H+ Ba2+ + H2 Bivalen dalam garam-garamnya, membentuk kation Ba2+. Klorida dan nitratnya larut dengan menambahkan asam klorida pekat atau asam nitrat pekat kepada larutan barium , mungkin mengendap akibat hukum kegiatan massa.?
Tidak larut air. Hampir tak larut asam encer dan dalam amonium sulfat.
Cukup larut dalam asam sulfat pekat mendidih BaSO4 + H2SO4(pekat) Ba2+ + 2HSO4-
Larut dalam larutan panas 35% Dinatrium Etilendiamin Tetraasetat (Na2EDTA) dan Amonia.
peningkatan kelarutan
BaCrO4
Praktis tak larut dalam air. Tidak larut dalam asamm asetat encer.
Dipanaskan terlebih dahulu sampai 180C sebelum diuji(menghilangkan air kristal) Bisa digunakan untuk memisahkan barium dari stronsium dan kalsium
Mudah menguap kawat platinum harus dibasahi asam klorida pekat sebelum dicelup kedalam zat. Sulfat reduksi Sulfida dibasahi asam klorida pekat dimasukkan kembali kedalam nyala.
KALSIUM ( Ca )
Kalsium logam putih perak, yang agak lunak dan melebur pada 845oC. Kalsium menguraikan air dengan membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen. Kalsium hidroksida lebih sedikit larut dibandingkan barium dan stronsium hidroksida. Kalsium dapat membentuk kation kalsium (II), Ca2+, dalam larutan air. Garam-garamnya biasanya berupa bubuk putih dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya yang berwarna.
Larutan Amonia
Tidak ada endapan, karena kalsium hidroksida cukup banyak larut. Zat pengendap dapat menyebabkan kekeruhan karena terbentuknya kalsium karbonat.
Endapan menjadi bentuk kristal setelah dididihkan. Endapan larut dalam air yang mengandung asam askorbat yang berlebihan, karena pembentukan kalsium hidrogen karbonat yang larut.
Endapan muncul lagi dengan cara dididihkan, karena karbon dioksida keluar selama proses itu sehingga reaksi berlangsung ke arah kiri. Endapan dapat larut dalam asam, bahkan dalam asam asetat :
Kalsium karbonat larut sedikit dalam larutan garamgaram amonium dari asam kuat
3.
Kalsium Sulfat dapat larut dalam air lebih banyak dibandingkan dengan barium atau stronsium sulfat.
Meskipun pelarutan dalam amonium sulfat mungkin tak sempurna, tapi ion-ion kalsium dapat diseteksi dalam filtrat dengan oksalat, setelah dinetarlkan dengan amonia.
4. Kalsium Sulfat Jenuh : tidak terbentuk endapan ( berbeda dengan barium dan stronsium ). 5. Larutan Kalium Kromat : tidak terbentuk endapan dari larutan encer dan tidak pula dari larutan pekat dengan adanya asam asetat.
6.
Terbentuk endapan putih kalsium oksalat, segera dari larutan pekat dan lambat dari larutan encer.
Proses pengendapan dipermudah dengan menjadikan larutan bersifat basa dengan amonia. Endapan praktis tidak larut dalam air, tak larut dalam asam asetat, tetapi larut dengan mudah dalam asam-asam mineral.
7.
Larutan K2CrO4
Terbentuk endapan CaCrO4 yang berwarna kuning ketika ditambahkan K2CrO4 dan alcohol.
Kalsium mudah diidentifikasi dengan mengendapkannya sebagai CaC2O4, dilanjutkan dengan uji nyala. Salah satu uji nyala lain terhadap Ca adalah: 1. taruh satu-dua tetes filtrat di atas lempeng kaca mikroskop, 2. tambahkan satu-dua tetes H2SO4 encer, 3. pekatkan dengan meletakkan lempeng kaca di atas sebuah krus kecil, 4. panaskan hingga tepat mulai terjadi kristalisasi, 5. selidiki kristal-kristal tersebut dengan mikroskop (perbesaran kira-kira 100x). Dengan adanya kumpulan jarum atau prisma yang memanjang menunjukkan adanya kalsium. Untuk uji nyala, Ca menunjukkan warna merah kekuningan pada nyala api bunsen.
STRONTIUM (Sr)
Sifat-sifat:
Sifat-sifat: Agak kurang larut dibanding barium karbonat dan kurang larut dibandingkan stronsium sulfat. 1 9 Kelarutan endapannya 5,9 mg SrCO3 ; K s 1,6 10 dalam suhu ruang. Sedikit larut dalam garam-garam amonium, 3. Asam Sulfat Encer (endapan putih strontium sulfat)
2 Sr 2 SO4 SrSO4( S ) Sifat-sifat: Kelarutan endapan (0,097 g , K 2,8 10 ) Endapan tak larut dalam larutan amonium sulfat, bahkan dengan mendidihkan Larut sedikit dalam asam klorida mendidih
1 7 s
4.
Larutan Kalium Sulfat Jenuh Terbentuk endapan putih strontium sulfat dengan perlahan dalam keadaan dingin, dan lebih cepat dengan mendidihkan. Larutan Amonium Oksalat (endapan putih strontium oksalat)
5.
Sr 2 (COOH ) 2 Sr(COO)2( s ) 2
Sifat-sifat endapan: Sedikit larut dalam air. Tidak larut dalam asam asetat, namun dapat dilarutkan oleh asam-asam mineral.
6.
Sifat-sifat endapan:
Larut agak banyak dalam air (1,2 g , K s 3,5 10 Larut dalam asam asetat dan dalam asam mineral.
7.
Uji Kering (pewarnaan nyala) Senyawa-senyawa strontium yang mudah menguap, terutama klorida, memberi warna merah karmin yang khas pada nyala bunsen yang tak cemerlang.
KESIMPULAN
Kation dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat kation tersebut terhadap beberapa reagensia tertentu. Salah satu cara identifikasi kation adalah pemisahan kation golongan IV dengan menggunakan Ammonium karbonat sebagai reagensia. Kation golongan IV memiliki karakteristik menghasilkan endapan putih (CaCO3, SrCO3, BaCO3) jika direaksikan dengan Ammonium karbonat . Kation golongan IV terdiri dari Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), dan Barium (Ba).
DAFTAR PUSTAKA
Haryadi, 1990, Ilmu Kimia Anlaitik, Jakarta, PT. Gramedia. Svehla, 1985, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro, Jakarta, PT. Kalman Media Pustaka.