Penugasan Blok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Penugasan Blok Pengobatan Rasional ANALISIS RESEP

Disusun Oleh:
Nama NIM : Reza Kesatria A. Rusandi : 07711030

Kel. Tutorial : V Tutor : dr. Luthfi Gazali

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 2008

Resep Yang Diberikan

Resep
Resep merupakan permintaan tertulis dari seorang Dokter kepada Apoteker untuk membuat dan atau menyerahkan obat kepada seorang pasien.

Analisis Resep
1. Identitas Dokter
Mencakup nomor SIP (Surat Ijin Praktek), alamat praktek dan rumah, nama dokter penulis resep. Dapat juga dilengkapi dengan nomor telepon, hari dan jam praktek. Analisis Nama dokter, nomor SIP, dan alamat praktek/ terdapat pada kertas resep. Penulisan bagian identitas resep sudah cukup tepat.

2. Superscriptio
Bagian ini merupakan kelengkapan dari resep dokter, ditulis dengan simbol R/ (recipe harap diambil). Biasanya simbol ini telah dicetak dalam blanko resep agar lebih praktis. Simbol ini tertera pada bagian kiri atas awal dari sebuah resep, dan jika lebih dari satu obat yang diberikan maka dilakukan penulisan simbol R/ ini lagi. Analisis: Pada resep yang diberikan penulisan simbol ini (R/) sudah tepat letaknya dan tepat pula penambahan penulisan simbol ini pada penambahan obat yang diberikan.

Pada resep yang diberikan urutan penulisan obat sudah cukup tepat, yaitu obat kausatif ditulis lebih awal dan obat yang diberikan baik Inpepsa Syrup atau pun Omeprazole merupakan obat kausatif.

3. Inscriptio
Adalah inti dari bagian bagian yang terdapat pada sebuah resep dokter. Bagian ini mencakup nama, kekuatan dan jumlah obat yang diberikan dan harus ditulis dengan jelas. Penulisan nama obat yang diberikan dapat bermacam macam nama, baik nama generic, nama standard, maupun nama paten (branded drugs). Jumlah dan kekuatan obat ditulis dalam satuan volume metrik, seperti mg, g, ml, l. dan dengan angka arab seperti 1,2,3 dst. Untuk jumlah obat ditulis dalam satuan biji, seperti tablet, kapsul, botol, dll) dengan angka romawi. 1. Nama obat : Penulisan dalam resep menggunakan nama dagang dan generik Analisis : Pada resep, Inpepsa merupakan nama dagang (branded drugs), dengan nama generiknya yaitu Sukralfat. Sedangkan Omeprazole merupakan nama generik. 2. Satuan (berat, unit dan volume): Penulisan satuan obat atau volume obat dengan menggunakan system metrik (mg, g, ml, l). Analisis : Pada resep dapat dilihat bagian ini kurang tepat karena baik rumus resep pertama maupun kedua (formula) penulisan obat tidak menggunakan satuan obat.

3. Penulisan Angka : Penulisan angka yang digunakan dalam resep seharusnya menggunakan angka arab (1,2,3 dst)

Analisis : Pada resep ini penulisannya sudah tepat karena menggunakan angka arab. Sesuai dengan ketentuan yang ada.

4. Satuan Biji/ Tablet/ Kapsul/ Botol : Satuan biji/tablet/kapsul/botol berdasarkan sediaan yang ada Analisis : Dalam formula resep tertulis sediaan : Inpepsa Syrup Sediaan yang tertera pada resep sudah tepat karena inpepsa tersedia dipasaran dalam bentuk tablet dan syrup. Omeprazole Tablet Bagian ini tepat, karena obat omeprazole tersedia dalam bentuk tablet.

5. Penggunaan kombinasi obat : Golongan obat Omeprazole berinteraksi dengan : a) Antasida b) Antagonis (reseptor antagonis H2 blocker) : Simetidin dan Ranitidin c) Antibiotik : Tetracyclin d) Bronkodilator : Theophilin e) Digitalis : Digoksin Analisis : Baik Inpepsa maupun Omeprazole merupakan obat golongan Pompa Proton Inhibitor. Sehingga dapat dilihat penggunaan kombinasi kedua obat tersebut tak menimbulkan kontra indikasi, dan biasanya diberikan pada keadaan pasien yang mengalami tukak lambung/ulkus duodenum, dimana diharapkan kombinasi obat ini dapat sama-sama teraktivasi oleh keadaan asam,dan akan memberikan pengaruh yang baik pada pengobatan pasien dengan penyakit tukak lambung. Namun biasanya pemberian obat hanya diberikan omeprazole saja jika pada pasien hanya mengalami gastritis, karena obat ini akan mengurangi sekresi asam lambung.

6. Dosis Individual Pada tiap individu, dosis obat berbeda-beda. Hal ini bergantung umur, berat badan, jenis kelamin, atau kelainan pada keadaan fisiologis pasien (organ-organ yang berhubungan dengan farmakokinetika). Analisis sesuai umur pasien : Probandus Bapak Maestro yang berusia 40 th : Dosis pemberian Inpepsa dewasa seharusnya 40 ml/hari (2 sendok teh (10 ml) x 4) sewaktu lambung kosong (sebelum makan). (tak tercantum pada resep). Dosis Omeprazole di dalam resep tidak tertulis. Pemberian omeprazole diberikan 2 jam setelah makan 1 tablet (20 mg/hari) selama 4-8 minggu.

4. Transcriptio
Bagian dari resep ini mencamtumkan bentuk sediaan obat dan jumlahnya. Cara penulisan dengan bahasa latin (dalam singkatan yang telah dibuat) tergantung dari

macam formula resep yang digunakan. Jumlah obat ditulis dengan angka romawi (I, II, III, dst). Analisis: Pada resep bagian ini sudah cukup tepat. Bentuk sediaan obatnya adalah Syrup dan Tablet. Penulisan jumlah obatnya sudah benar, dengan menggunakan angka romawi.

5. Resep Secara Umum


1. Paraf atau tanda tangan, pemisah antar R/

Bagian penutup dari bagian utama resep dokter adalah tanda penutup berupa garis horizontal yang disertai tanda tangan/ paraf dokter penulis resep di ujung garis (sebelah kanan garis horizontal)..Paraf/ tanda tangan diberikan sebagai persyaratan bahwa resep sah dilayani apotek. Paraf diberikan jika resep yang ditulis adalah obat selain golongan narkotika atau obat keras tertentu seperti golongan psikotropika. Jika resep mengandung obat-obat golongan tersebut maka perlu dibubuhkan tanda tangan. Analisis : Resep yang ditulis adalah resep dengan obat yang bergolongan selain narkotika dan psikotropika. Pemberian paraf pada resep sudah tepat. 2. Nama dan Umur Pasien Biasanya bagian ini sudah tercetak dalam blanko resep (pro dan umur). Nama pasien yang diberi resep ditulis pada bagian Pro. Dan dituliskan usia jika penderita adalah anak-anak atau lansia. Bila dokter juga mencantumkan alamat pasien pada bagian ini akan menguntungkan/memudahkan pihak apotek dalam penelusuran tempat tinggal pasien bila terjadi masalah/kesalahan dalam melayani obat. Akan lebih baik jika ditambahkan dengan informasi berat badan pasien guna memudahkan dalam control dosis obat (lebih akurat). Analisis : Pada resep, penulisan nama dan umur pasien pada bagian pro sudah tepat . 3. Jumlah obat/sediaan a. Inpepsa adalah obat kausatif yang diberikan agar permukaan asam lambung, pepsin dan empedu menjadi terlindungi. Jumlah obat yang diberikan 1 botol syrup inpepsa. Obat ini diminum sampai dosis maintance dose tercukupi. b. Omeprazole sebagai obat kausatif yang berguna untuk menghambat sistem enzim ATPase H+/K+ pada permukaan sel sekretori pariental lambung yang berdampak akan mengurangi sekresi asam lambung. Jumlah obat yang diberikan 5 tablet. Obat ini harus diminum sampai habis dan sampai maintance dose tercukupi.

Analisis : Pada resep yang mengombinasikan kedua obat diatas, sudah tepat karena tak terjadi polifarmasi, dalam artian mereka memiliki fungsi spesifik baik lambung. Kecuali kombinasi diberikan pada kasus gastritis dimana inpepsa tak begitu berfungsi, sehingga bias disebut polifarmasi. Cara pemakaian Inpepsa untuk dosis dewasa diminum 4 kali sehari 2 sendok teh 1 jam sebelum makan dan sebelum tidur Omeprazole untuk dosis dewasa diminum 2 jam setelah makan 1 tablet (20 mg/hari) selama 4-8 minggu

6. Analisis Sigantura
Bagian resep yang disebut dengan sigantura ini berisi informasi mengenai aturan (rule) penggunaan obat bagi pasien baik itu frekuensi, jumlah obat, dan saat minum obat, untuk setiap hari serta lain-lain informasi yang diberikan. Simbol yang digunakan adalah S (signatura = tandailah). Selain ditulis pada resep, informasi mengenai penggunaan obat juga diberikan pada pasien oleh dokter secara lisan. Analisis : Sudah terdapat tanda S (signatura) pada resep, berati resep sudah tepat. 1. Informasi aturan penggunaan obat : Inpepsa : Pada resep Inpepsa tandailah 3x sehari 1 sendok teh Analisis : Bagian ini pada resep belum tepat, seharusnya tandailah/S 3x sehari 2 sendok teh, sesudah makan.

Omeprazole : Pada resep Omeprazole tandailah 1x sehari 1 tablet sebelum tidur Analisis : Infomasi penggunaan obat pada resep mengenai Omeprazole belum tepat, seharusnya 1x sehari 1 tablet, 2 jam setelah makan.

2. Informasi tambahan yang relevan untuk Apoteker : Tidak ada informasi ataupun peringatan untuk apoteker pada resep. Karena kedua obat, baik inpepsa maupun omeprazole merupakan golongan obat Pompa Proton Inhibitor yang diberikan pada penderita ulkus duodenum/tukak lambung untuk mencukupi maintance dose. Sehingga kedua obat ini hanya diberikan sampai dengan maintance dose terpenuhi. Penggunaan lebih lanjut kedua obat ini berdasarkan keputusan dokter yang mempertimbangakan hasil pemeriksaan dokter mengenai perkembangan efek terapi pada pasien penderita ulkus duodenum/tukak lambung.

Resep Yang Benar

Anda mungkin juga menyukai