RESEP

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

RESEP

Siti Hajar Nur Safita


RESEP
 Adalah permintaan tertulis dari dokter/drg/drh kepada Apoteker
untuk membuat &/ menyerahkan obat kepada pasien.

Yg berhak menulis resep :


- dokter
- dokter gigi
- dkter hewan

Yg berhak membuat/meracik obat yg tertulis di resep :


- apoteker
- asisten apoteker dibawah pengawasan apoteker.
Bahasa latin dalam resep
Resep ditulis dalam bahasa latin :
 Bahasa universal, bahasa mati, bahasa medical science
 Menjaga kerahasiaan
 Menyamakan persepsi (dokter dan apoteker)

05/31/2023 3
Ketentuan resep
 Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap.
 Apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap,
apoteker wajib menanyakan kepada penulis resep.
 Apabila apoteker menganggap bahwa dalam resep terdapat kekeliruan
atau penulisan resep yang tidak tepat, apoteker harus
memberitahukan kepada dokter penulis resep.
 Apabila dokter penulis resep tetap pada pendiriannya, tanggung jawab
sepenuhnya dipikul oleh dokter yang bersangkutan (dokter wajib
menyatakannya secara tertulis atau membubuhkan tanda tangan yang
lazim di atas resep).
 Apabila apoteker menganggap pada resep terdapat kekeliruan yang
berbahaya dan tidak dapat menghubungi dokter penulis resep,
penyerahan obat dapat ditunda.

05/31/2023 4
Dalam resep harus tertulis :

1. Nama, alamat, no. ijin praktek dr / drg / drh.


2. Tempat & tanggal penulisan resep.
3. Supersriptio
- tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep.
- R/ = “recipe” = ambillah!
- falsafah dalam penulisan resep →keyakinan & kekuatan
prescriber.
- sebaiknya ditulis tangan dg penuh keyakinan.
4. Inscriptio / invocatio
- nama setiap obat & komposisinya.
- tujuan : membantu menyembuhkan & mengurangi penyakit
pasien.
- pedoman : 6T1W (tepat pasien, tepat diagnosa, tepat
indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis regimen, tepat
evaluasi & waspada ES).
- nama obat dalam resep :
- diawali huruf besar
- nomenclatur generik (INN).
- ditulis jelas, lengkap, atau dg singkatan resmi.
INH = Isoniazida
HCT = Hidroklorothiazida
Vas.alb. = vaselin album
paraf.liq. = parafin liqiudum
Lanj…
Dosis obat ditulis dg angka bulat diikuti satuan (100 mg; 50 ml).
Sebaiknya dihindari angka pecahan & desimal.
(0,2 g →200 mg ; ½ g →500 mg).
Dosis obat yg tidak lazim, cantumkan “qr” (quantitum rectum =
jumlahnya sudah tepat) dibelakang nama obat.
mis : antalgin 650 mg qr.
5. Subscriptio

Perintah untuk dibuatkan bentuk sediaan obat yg diinginkan &


jumlah obat yg diminta.
mfla →pulv / sol / susp / emul / caps / cr.
mfla = misce fac lege artis = campur & buatlah menurut / sesuai
dg seninya.
Jika pasien tidak menyukai BSO yg tertulis dalam resep,
konsultasikan dg prescriber.
Jumlah obat yg diminta ditulis dg angka romawi
(I,II,III,IV,V,X,L,C)
Untuk narkotika & psikotropika sebaiknya ditulis dg huruf.
R/ Braxidin tab no.VI (enam)
6. Signatura

Aturan pemakaian obat yg tertulis dalam resep.


Aturan pemakaian obat harus ditulis dg jelas & mudah dibaca.
Contoh signatura dg bahasa latin yg lazim ditulis dalam resep :
 ac ante coenam sebelum makan
 ad auris dextra telinga kanan
 bdd bis de die sehari dua kali
 bddc bis de die cochlear sehari dua kali satu sendok makan
c cohclear sendok makan, 15 ml
 cth cochlear these sendok teh, 5 ml
 dc durante coenam selagi makan
 dtd da tales dosis berikanlah dg takaran sebanyak itu
7. Tanda tangan / paraf dokter penulis resep.

8. Pasien
- nama pasien ditulis lengkap
- anak/lansia : dg umur & BB
- alamat & no. telepon
- pelaporan narkotika & psikotropika
- pelaporan OWA
- nama sama
- salah obat →melacak
- menghindari penyalahgunaan obat
- obat titipan
Dr. Arraihana
SIP : DU/27/I/2005
Alamat : Jl Harum 01 Yk
Telp. 081555666777
Yogyakarta, 18 Feb 2009

Iter 3x
R/ Isoniazid mg 100
Piridoxin mg 5
Rifampicin mg 300
M f pulv dtd No XV
Ђ

R/ Curcuma Syr Fl I
S s d d Cth I
Ђ

Pro : Annie (5 th)


Alamat : Jl Seroja 5 Yk
Resep Narkotika

n.i. = Ne Iterasi / tidak boleh diulang

Ditulis nama pasien, tidak boleh m.i. = mihi ipsi = untuk dipakai
sendiri, alamat pasien harus jelas

Signatura jelas, tidak boleh s.u.c. = signa usus cognitus = sudah


tahu pakainya
 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal daritanaman dan bahan
tanaman, baik sintesis maupun bahan sintesis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa, zat ini akan
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan akan zat tersebut secara terus menerus contoh :
Amphetamin, Kodein
 Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamia
maupun sintesis yang memiliki khasiat psikoaktif melalui melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas normal dari perilaku . psikotropika adalah
obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Hal
ini berdasarkan penelitian yang meyebabkan hilangnya ingatan.
 Contoh: Diazepam, Phenobarbial, Alprazolam
COPIE RESEP / SALINAN RESEP
 Adalah salinan tertulis dari suatu resep
 Sinonim : apograph, exemplum, afschrift
 Ditulis oleh apoteker / AA dg sepengetahuan apoteker.
 Ditandatangani oleh apoteker.

 Salinan resep selain memuat semua keterangan yg termuat dalam R/ asli,


harus memuat :
1. Nama & alamat apotek
2. nama & no. SP / SIK APA (Apoteker Pengelolah Apotek)
3. tanda tangan / paraf APA (bagian bawah sebelah kanan)
4. tanda “det” = detur (untuk obat yg sudah diserahkan)
tanda “nedet” = ne detur (untuk obat yg belum diserahkan)
tanda “det orig” = detur originalae (sudah diberikan sesuai dg resep
aslinya), untuk resep asli dg tanda “iter” (diulang).
5. no.resep & tanggal pembuatan
6. pada bagian bawah R/ sebelah kanan ditulis :
- P.C.C. = Pro Copie Conform = sesuai dg aslinya
- cap / stempel apotek
APOTEK ”MAWAR”
SIA : 123/DKK/2004
Jl. Melati No.1 Yogyakarta
Telp. (0274)

Apoteker Pengelola Apotek : Mawar, S.F, Apt.


SP : Kp. 1.3.1234
Yogyakarta,18 Feb 2009

SALINAN RESEP

Dari dokter :Arraihana


Untuk : Annie (5 th)
Tanggal : 18 Feb 2009 No. :2

Iter 3x
R/ Isoniazid mg 100
Piridoxin mg 5
Rifampicin mg 300
M f pulv dtd No XV
Det orig

R/ Curcuma Syr Fl I
S s d d Cth I
Det orig
PCC
ξ
ETIKET
 Label yg berisi petunjuk atau aturan penggunaan obat yg harus disertakan /
ditempel pada kemasan / wadah obat (yg dibeli dg resep) pada saat dispensing.
 Warna etiket :
1. Putih → untuk obat dalam : obat yg digunakan melalui mulut masuk
kerongkongan → perut .
2. Biru → untuk obat luar : obat yg digunakan melalui mata, hidung,
telinga, vagina, rektum, sediaan parenteral, obat kumur, dan topikal.

 Etiket Putih / Obat Dalam, dicantumkan :


a. Nama & alamat apotek
b. Nama & no. SP/SIK APA
c. No. R/ & tanggal pembuatan R/
d. Nama pasien
e. Aturan pemakaian
f. Tanda lain : kocok dulu, harus habis, tidak boleh diulang tanpa R/ dr.
g. paraf pembuat.
Etiket Biru / Obat Luar, dicantumkan :

a. nama & alamat apotek


b. nama & no SP/SIK APA
c. no. R/ & tanggal pembuatan
d. nama pasien
e. nama & jumlah obat
f. aturan pemakaian
g. tulisan “obat luar”
h. tanda lain : obat gosok, obat kumur, kocok dulu
Dosis Obat
Dosis toksik : dosis yg menimbulkan gejala keracunan
Dosis minimal : dosis terkecil yg masih mempunyai efek
terapetik
Dosis maksimal : dosis terbesar yg mempunyai efek terapetik,
tanpa gejala/efek toksik
Dosis terapetik : dosis diantara dosis minimal &
maksimal,dipengaruhi oleh : umur, BB, jenis kelamin,
waktu pemberian obat, cara pemberian obat
kecepatan ekskresi, kombinasi obat, luas permukaan
badan, penyakit.
Dosis lazim : dosis rata-rata yg biasanya (lazim)
memberikan efek yg diinginkan.
Dosis letal : dosis yg mungkin cukup untuk mematikan.
6. Tepat evaluasi hasil pengobatan / penilaian kondisi pasien & tindak
lanjut efek pengobatan.
A. Tertib administrasi
 Setelah obat diberikan ke pasien & diminum, harus dicatat dg
segera pd form pengobatan dg tulisan yg jelas, benar &
dibubuhi tanda tangan serta nama terang pembuat laporan
(untuk pelacakan/pertanggungjawaban bila terjadi hal yg tidak
dikehendaki).
 Hal yg perlu dicatat/dilaporkan :
- identitas pasien
- nama, kekuatan, & jumlah obat.
- dosis obat
- rute/cara pemberian
- waktu pemberian obat
- lama pemakaian obat
- tempat pemberian (sesuai dg rute pemberian), mis : eye
drop OD atau OS atau ODS.
B. Menilai ketaatan pasien (patient compliance)

 Pastikan obat diterima langsung oleh pasien (bayi / lansia oleh


keluarganya.
 Bila perlu jangan meninggalkan ruangan hingga obat tsb benar-
benar diminum pasien & untuk menghindari hal yg tidak
diinginkan.
 Bila obat tidak diminum oleh pasien, catat alasannya,
dilaporkan & obat dikembalikan ke IFRS.
Tanggung jawab perawat terhadap obat
(drug-related nursing responsibilities)
 Sebelum memberikan obat ke pasien, perawat harus mengetahui secara
pasti tentang :
1. Nama obat
2. Golongan obat / kelas farmakoterapi
3. Efek yg diinginkan & mekanisme aksi
4. Efek samping
5. Efek yg merugikan
6. Efek toksik
7. Interaksi
8. Kontraindikasi & tindakan pencegahannya
9. Regimen dosis & rute pemberian
10. Data farmakokinetika
11. Implikasi keperawatan

 Sumber informasi : farmakope, text books, jurnal, elektronik data base,


industri farmasi, dan apoteker.
Bagaimana jika perawat salah memberikan obat ?
Segera mengakui kesalahan
Hubungi dokter / laporkan kepada institusi terkait
Evaluasi (pribadi maupun institusi) untuk mencari kesalahan &
tindakan pencegahan guna mencegah terulangnya kesalahan yg
sama / kesalahan lainnya.
Dokumentasikan dg benar pd MR / form khusus kekeliruan :
penjelasan kesalahan & langkah yg sudah diambil untuk
mengatasinya.
TERIMA KASIH
Tugas makalah
Buatlah tugas ppt mengenai golongan obat
Isinya
1. Golongan obat dan penjelasannya
2. Contoh obat
3. Cara penggunaan
4. Efek samping
5. Penyimpanan
min 20 slide

Anda mungkin juga menyukai