8 Metode Pelaksanaan
8 Metode Pelaksanaan
8 Metode Pelaksanaan
PAKET PEKERJAAN :
APBA 2009
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
2. METODA PELAKSANAAN 5
3. MANAJEMEN MUTU 23
PROGRAM KESELAMATAN 26
SISTEM MANAJEMEN BAHAYA 28
PROGRAM KESEHATAN 28
PROGRAM LINGKUNGAN 29
5. PENUTUP 31
PENGESAHAN 31
| PENUTUP 2
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
I N F O R M AS I D A TA P RO Y E K
Paket pekerjaan Pembangunan Sekolah Menengah Atas Bunga Bangsa Rintisan Berstandar
Internasional, lokasi Kecamatan Singkil Utama Kabupaten Aceh Singkil, merupakan kegiatan
pembangunan sebuah komplek terpadu sebagai penunjang sarana dan prasarana SMU Provinsi
NAD – NIAS . Luas lahan untuk pembangunan ini, sesuai dengan area yang akan dikerjakan
adalah 60.819 M2 yang terdiri dari berupa Bangunan Fisik beserta fungsionalnya..
Pendanaan proyek ini adalah dengan APBA tahun anggaran 2009 dan Satuan Kerja Sarana dan
Prasarana SMU Provinsi NAD - NIAS sebagai pemilik pekerjaan.
Pekerjaan Bangunan Penunjang adalah pekerjaan penunjang fungsi bangunan. Pekerjaan ini
meliputi ;
Pelaksanaan proyek adalah 90 (Sembilan puluh) hari kalender atau 3(tiga) bulan. Faktor kesulitan
yang diperkirakan dapat terjadi adalah ;
| PENUTUP 3
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
L I N G KU P P E LA KS A N A A N P E KE R JA A N
Pelaksanaan kegiatan proyek akan mencakup aktifitas seperti dibawah ini ;
PEKERJAAN PERSIAPAN
a) Pengukuran dan Pemetaan Areal
b) Penentuan lay-out site plan dan pembuatan jalan akses
c) Mobilisasi dan Demobilisasi
d) Pengadaan sarana penunjang ; air, Listrik, komunikasi
e) Pembuatan Direksi Keet
f) Pembuatan Kantor Lapangan
g) Pembuatan Barak Pekerja
h) Pembuatan Gudang Material
i) Papan Nama Proyek
j) Keselamatan Kerja / P3K dan Kemanan
PEKERJAAN KONTRUKSI
a) Pekerjaan Tanah dan Pondasi
b) Pekerjaan Beton Bertulang
c) Pekerjaan Pasangan & Plasteran
d) Pekerjaan Lantai Keramik
e) Pekerjaan Atap dan Plafond
f) Pekerjaan Pintu, Jendela dan Kunci
g) Pekerjaan Sanitasi ( Instalasi Air Bersih dan Kotor )
h) Pekerjaan Instalasi Listrik (Box Panel LIstrik, Instalasi Listrik, Armatur dan Fixture serta
Test Commissioning)
i) Pekerjaan Pengecatan
j) Pekerjaan Non Standard
k) Pekerjaan Finishing
PEKERJAAN AKHIR
a) Testing dan Sertifikasi untuk beberpa bagian pekerjaan
b) Pembongkaran Fasilitas Project dan Pembersihan Akhir
c) Serah terima dan Dokumentasi proyek
| PENUTUP 4
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
2. METODA PELAKSANAAN
Metoda Pelaksanaan menentukan dari keberhasilan sebuah proyek diharapkan dengan adanya
metoda baku pelaksanaan pekerjaan dapat menghasilkan proyek yang memuaskan sesuai
dengan tuntutan proyek dan menjaga jadwal pelaksanan serta pengelolaan pembiayaan proyek.
W O R K F L O W P E L A KS A N A A N
Secara garis besar alur pekerjaan dapat digambarkan sebagai berikut :
SPMK
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Pengukuran
dan Pemasangan
Bowplank
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pondasi
| PENUTUP 5
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan Pendukung
Struktur
(Pasangan Bata, Plasteran
dan Kol.Praktisi)
Pekerjaan M/E/P
Elektrikal dan Sanitair
Pekerjaan Arsitektural
Keramik, Kusen Pintu
dan Jendela Plafond
Pekerjaan Finishing :
Pengecatan dan Non
Standar
SERAH TERIMA I
Seluruh langkah pekerjaan harus terjadwal dan terkoordinasi dengan baik. Master schedule akan
diperinci kembali menjadi Skejul yang terbagi menjadi beberapa bagian pekerjaan sesuai dengan
term kontrak dan dirinci menjadi Skejul Harian, Mingguan dan Bulanan.
Jadwal atau kegiatan pekerjaan utama yang menjadi kegiatan khusus (misalnya pek. struktur dan
pekerjaan atap dll) diperlakukan sebagai milestone yang memerlukan persetujuan konsultan
pengawas kapan akan ditetapkan di dalam jadwal sehingga penjadwalan akan terkendali secara
simultan pekerjaan yang menjadi kritikal path / work. Perlu dijaga Kritikal Path khusus pekerjaan
utama saja.
Kritikal poin lainnya yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah koordinasi yang sinergi
antara user dan konsultan pengawas dan kontraktor perihal jadwal pelaksanaan mengingat
terbatasnya waktu pekerjaan harus parallel, detail gambar yang belum lengkap perlunya
pemahaman yang cepat dan pengambil keputusan bila terjadi penafsiran yang berbeda dalam
| PENUTUP 6
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
membaca term kontrak ataupun gambar bestek. Hal tersebut untuk menghindari kesalahan yang
menyebabkan bangunan tidak berfungsi dengan maksimal atau terjadinya bongkar pasang
pekerjaan. MC 0 yang menjadi tolok ukur pelaksanaan akan menjadi acuan bila terjadinya CCO.
P E KE R JA A N P E RS I A P A N
Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu proyek, dalam tahap persiapan
sangat berpengaruh langsung pada pelaksanaan proyek selanjutnya dikarenakan dalam proses
persiapan ini menunjukan kesiapan dan kemampuan suatu perusahaan dalam pengelolaan
proyek.
Tahapan persiapan terbagi menjadi 3 bagian utama meliputi hal hal dibawah ini.
Tahap awal untuk proyek dapat terlaksana tentunya elemen-elemen pelaksanaan harus
diadakan dan siap untuk bekerja. Tahapan ini termasuk dengan serah terima lapangan dengan
pemilik pekerjaan, perijinan dan mobilisasi sumber daya. Di tahapan ini jadwal mobilisasi sudah
harus fix dan menjadi pegangan pelaksana proyek.
Penyusunan Sumber Daya Manusia (SDM) / Organisasi Project adalah point interest dalam
pekerjaan ini menyangkut strategi eksekusi dan planning yang akan dituangkan kedalam Skejul
Lapangan dengan mengacu kepada Skejul Master sehingga milestone dan critical path pekerjaan
sudah terencana dan bisa diminimalisir kesalahan yang akan terjadi baik dari segi biaya ataupun
jadwal/waktu pelaksanaan.
Akses mobilisasi material yang dibutuhkan perlu strategi jelas dan keputusan yang tepat, dalam
pelaksanaan ini yaitu mengingat kondisi waktu yang sangat terbatas pekerjaan di atas yaitu
dengan waktu 3 bulan, hal ini perlu perhatian yang serius kapan harus mulai ditentukan
mobilitasnya sehingga tiba di site sesuai dengan skejul yang telah direncanakan (liha dalam sub
penjelasan masing-masing pekerjaan dalam metode kerja ini)
Aspek tahapan ini sangat berpengaruh terhadap kesinambungan pekerjaan kedepannya karena
menunjukan kesiapan dari semua unsur yang terkait seperti Owner, Konsultan Pengawas dan
Kontraktor.
| PENUTUP 7
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Fasilitas yang akan diadakan sebagai sarana penunjang operasional akan mencakup dan tidak
terbatas pada hal dibawah ini :
1. Fasilitas akomodasi bagi pelaksana proyek dan tenaga supaya tercapai efisiensi dari segi
waktu perlu dibuatkan sarana pemondokan atau barak. Perhitungan dengan kuantitas yang
akan berlangsung di lokasi pekerjaan diperlukan barak pekerja dengan ukuran minimum 4 m
x 40 m untuk kapasitas maksimum 60 personnel/tenaga. Sementara untuk key personnel
disediakan sarana akomodasi sekitar lokasi selain menghemat tenaga dan waktu juga efisien
dalam budget perusahaan sementara kantor perwakilan / representative berada disekitar
lokasi sebagai Korespodensi site dengan pusat.
2. Direksi Keet sebagai kantor lapangan diperlukan untuk pengawasan dan site office dan
meeting koordinasi yang rutin setiap minggu ataupun setiap bulannya. Direksi keet
diperlukan dengan luasan minimum 4 m x 8 m ditunjang dengan sarana kursi dan meja dan
buku tamu sebagai korespendensi di lapangan dalam menunjang kegiatan sehari-hari.
4. Sarana Air bersih dan drainase serta penerangan kerja diperlukan untuk mengantisipasi
pekerjaan malam bila diperlukan dan penerangan keseharian yang diperlukan.
5. Keamanan sangat diperlukan mengingat lahan yang luas dan terbuka akan memudahkan hal-
hal yang tidak terduga bisa terjadi. Perlunya koordinasi dengan pihak berwenang dan warga
setempat sangat dibutuhkan
6. Administrasi dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan harian mingguan dan bulanan.
P E KE R JA A N P E M B E R S I HA N L A HA N
Pembersihan lahan tidak semata-mata menghilangkan ganguan-gangguan fisik areal seperti akar
pohon atau batu-batu besar atau bangunan lama saja tetapi lebih mendalam lagi adalah tanah
jelek ( humus )./ gambut
Secara teknis tanah jelek/gambut harus dibuang keluar karena akan mempengaruhi daya dukung
tanah untuk pondasi. Maka perlu penanganan khusus dalam pembersihan area bangunan yaitu
dengan membuang tanah yang jelek sampai kedalaman 10 - 15 cm.
Yang menjadi kritikal poin adalah area pembuangan yang perlu dicermati karena bagaimanapun
tanah jelek yang akan di keluarkan cukup banyak mencapai 1000~1500 M3. perlu lahan luas yang
dapat menampung menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan ini
Pembersihan area site tidak terjadi hanya di awal pekerjaan saja tetapi secara berkala dan
menjadi kegiatan rutinitas proyek itu sendiri
| PENUTUP 8
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Perlunya penataan lokasi untuk tempat pembuangan sementara baik puing atau sampah sangat
diperlukan dimana rutinitas atau kegiatan proyek tidak terganggu oleh penumpukan-
penumpukan yang tidak beraturan .
P E KE R JA A N K O N TR U KS I
PEKERJAAN GALIAN
Pekerjaan galian sebagian besar dilakukan dalam tapak bangunan. Pekerjaan Galian terdiri dari
berbagai macam ukuran baik lebar, panjang ataupun kedalaman. Pondasi yang digunakan dalam
proyek ini adalah pondasi batu kali dan sloop, serta dibeberapa bangunan dengan kombinasi
pondasi setempat.
Penggalian pondasi tapak dan batu gunung dan rolaag bata menggunakan tenaga manusia
karena setelah galian pekerjaan utama dilanjutkan secara parallel bersamaan dengan pekerjaan
pondasi.
URUGAN TANAH
Pekerjaan Urugan ini pekerjaan menunggu setelah pekerjaan pondasi keseluruhan selesai
dikerjakan. Urugan tanah dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
Yaitu pekerjaan yang menggunakan material tanah bekas galian untuk mengisi sisi pondasi yang
dikerjakan secara parallel atau simultan sesuai dengan arahan dari supervisor lapangan.
Prosedur dalam mengurug kembali tanah galian ke dalam pondasi harus mendapatkan
persetujuan dari direksi lapangan. Sisi pondasi yang akan diurug harus sudah bebas dari kotoran
puing-puing atau kayu serta bekisting yang masih menempel pada pondasi tersebut. Hal ini
untuk menghindarkan keroposnya tanah urug yang menyebabkan daya dukung tanah akan
menurun.
PEMADATAN
| PENUTUP 9
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pemadatan adalah proses yang bersamaan dengan proses timbunan pemadatan yang digunakan
dalam proyek ini menggunakan Tamping Ramer dimana fungsi mesin ini untuk memadatkan
tanah .
Pola pelaksanaan mengacu kepada standar teknik di Indonesi yaitu pemadatan dilakukan secara
berlapis dimana setiap lapis mempunyai ketinggian 25 cm dan selama dalam pemadatan tanah
perlu disiram dengan air supaya pori-pori tanah terisi dan monolit secara struktur tanah atau
mencapai kepadatan titik jenuh air. Secara visual kepadatan tanah bisa diperhatikan bila air
sudah tidak bisa meresap lagi dan tanah tidak lengket di mesin pemadat maka tanah tersebut
sudah padat.
Bila direksi lapangan masih ragu akan kwalitas maka perlu pengetesan pihak ke-3 atau
labratorium denga metode sand cone tes. Yang hal ini sudah mejadi kewajiban pelaksana proyek
dalam menajamin mutu yang dikerjakan.
Perlu diperhatikan pemakaian alat dalam pemadatan Tamping Ramer hanya digunakan dalam
pemadatan skala kecil seperti disela-sela Pondasi dan lusan yang tidak lebih dari 1000 M3.
Kemampuan alat dalam memadatkan tanah sangat tergantung dari kemampuan dalam urugan
yang menggunakan tenaga manusia. Kemampuan alat pemadat (tamping ramer) sehari
mencapai 30 M3 dan digunakan hanya pemadatan dalam bangunan saja.
P E KE R JA A N PONDASI / U ND E R S TR U C T U R E
Pada Pembangunan Proyek ini Pekerjaan Pondasi atau Under Structure dibagi menjadi tiga
bagian besar :
Dalam mengerjakan pondasi ini system pelaksanaan/urutan pekerjaan sama dimana urutan
pekerjaan terdiri dari
2. Pekerjaan Pondasi
| PENUTUP 10
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan pondasi dalam pekerjaan ini menjadi pekerjaan utama dimana pondasi dibagi menjadi
a) Pondasi Tapak
Pondasi yang berfungsi sebagai penerus gaya-gaya atau beban dari kolom yang akan diteruskan
ke tapak pondasi tiang yang selanjutnya oleh tapak disebarkan ke seluruh tanah. Pondasi ini
dipakai dalam proyek ini adalah hanya pada bangunan gedung Aula dimana tulangan tapak
diameter besi 14 – 15 dan concrete nya sesuai dengan bestek K-175.
Kritikal poin dalam pelaksanaan perlu ketelitian dalam pengawasan karena pekerjaan ini
menentukan keberhasilan sebuah konstruksi bangunan dimana seluruh gaya-gaya berpusat di
titik poer ini bila dikerjakan asal dan tidak ada perhitungan maka tidak menutup kemungkinan
konstruksi bangunan akan menjadi lemah atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Lebih
fatal lagi adalah gagalnya sebuah konstruksi akibat kelalaian dalam pelaksanaan.
Perlunya pemahaman para pelaksana proyek dalam struktur diperlukan sekali, koordinasi
dengan konsultan perencana untuk mencari solusi teknis yang baik mengingat dari segi waktu
dan cost, sehingga efektifitas konstruksi tercapai.
Formwork/bekisting menggunakan papan dan kayu 5/5 berasal dari jenis kayu klas III, bekisting
yang dipasang harus kuat dan kokoh tidak boleh goyang atau lepas.
Untuk pelaksanaan beton menggunakan pengaduk beton Batch Mixer atau Portable Continius
Mixer dikarenakan mutu K-175 adalah beton mutu sedang yang bisa dihasilkan oleh alat yang
berkapasitas standard. Campuran beton dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dalam
pelaksanaan dan pengujian beton sesuai bestek dimana setiap benda uji harus ditulis tanggal
dan posisi pekerjaan
Pondasi batu gunung adalah pondasi yang berfungsi menerima beban merata dan
menyebarkannya ke dalam tanah.
Didalam pelaksanaan proyek ini beban merata yang diterima oleh pondasi batu gunung berasal
dari beban-beban dinding ataupun lantai. Pondasi batu gunung tidak diperuntukan menerima
beban terpusat dari struktur karena pondasi ini tidak bisa menerima gaya lateral.
Pondasi Batu Gunung berasal dari batu gunung local yang dikombinasi dengan adukan pasir
semen dengan komposisi 1 : 4.
Bentuk penampang melintang dari pondasi ini berbentuk trapezium, dengan ukuran yang varian
baik lebar bawah ataupun lebar atas serta ketinggian disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
Bagian atas diratakan dengan adukan semen yang berfungsi leveling untuk pemasangan sloof di
atasnya.
| PENUTUP 11
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
2. Pemasangan Stek pengikat Batu kali dengan Sloof yang dipasang setiap jarak 1 m memakai
besi beton Ф 10 mm atau Ф 12 mm dengan panjang 40 D. (lihat gambar)
c) Sloof
Sloof beton bertulang adalah struktur yang berfungsi sebagi penyebar/pembagi beban merata
yang diteruskan ke pondasi. Selain berfungsi sebagai penyebar/pembagi beban di atasnya juga
sebagai pengaku antara kolom dengan kolom atau sebagai rigid frame.
Sloof biasanya berpenampang segi empat dan berada diantara permukaan tanah tergantung dari
perencana menempatkan sloof sebagai rigid frame atau flexible frame.
Di dalam pelaksanaan pekerjaan sloof untuk memudahkan di pelaksanaan di lapangan pekerjaan
dilaksanakan setelah sebagian tanah urug dikerjakan dan simultan dengan pekerjaan pondasi.
Pelaksanaan Pekerjaan Sloof dilaksanakan setelah 60% dari pekerjaan Pondasi baik plat atau pun
batu gunung selesai. (Analisa teknis waktu bisa dilihat dalam table uraian analisa teknis dokumen
penawaran ini)
Berdasarkan pengalaman akan ada beberapa kendala yang dihadapi saat pekerjaan sloof yaitu :
1. Pertemuan antara kolom dan sloof perlu diperhatikan join dan penulangannya sesuai dengan
gambar atau atas arahan direksi lapangan.
2. Stek kolom praktis perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan perlunya pemahaman terhadap
pelaksanaan sehingga stek kolom praktis pada posisi yang tepat.
Stek
kolom
Beton rabat
P E KE R JA A N U P P ER S T U R CT U R E
Pekerjaan upper structure / Struktur bagian atas adalah pekerjaan struktur yang terdiri dari
kesatuan utuh rangka bangunan.
| PENUTUP 12
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Rangka bangunan atau sering disebut frame terdiri dari kolom , balok dan plat daak.
mekanisme kerja Frame / Rangka Struktur adalah Beban yang langsung memikul beban-beban di
atasnya (beban mati atau beban hidup) akan diteruskan ke balok menjadi beban merata. Bila
Balok Anak yang menerima beban maka beban ini akan diteruskan ke balok induk menjadi beban
terpusat, sehingga balok utama memikul beban merata dan beban terpusat yang selanjutnya
diteruskan ke Kolom menjadi beban axial.
Kolom selain menerima beban axial juga menahan beban lateral yang di Indonesia
diperhitungkan adalah beban gempa.
Dalam proyek ini rangka bangunan yang dikerjakan memakai beton bertulang dimana beton
yang digunakan memakai beton dengan mutu K-175 dan besi beton/reinforce bar memakai besi
polos (U-24).
Dalam pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dari bangunan bawah menuju bangunan atas.
Pekerjaan dilaksanakan tahap per tahap sampai mencapai yang diinginkan.
Pekerjaan ini dibagi dua bagian :
a. Struktur Utama
b. Struktur Penunjang
a. Struktur Utama
Pembangunan Gedung SMA Bunga Bangsa ini terdiri dari 20 bangunan yang terdiri dari 15 jenis
peruntukanbangunan, pekerjaan harus diawasi dengan seksama dan diawasi oleh supervisor
professional yang memahami pelaksanaan dan memiliki kecakapan didalam pelaksanaan
didampingi oleh surveyor untuk memastikan kelurusan baik vertical atau horizontal, dan
memastikan lokasi bangunan..
1. Kolom Utama
Kolom merupakan struktur yang menahan beban axial dan lateral sangat diperlukan sekali
ketelitian dan presisinya.
Bekisting kolom memakai Multiplek 9 mm supaya dihasilkan presisi dan kehalusan permukaan
kolom terjaga, karena sebagian besar akan terekspos baik dari segi struktur dan arsitektur kolom
akan tercapai maksud dan tujuannya.
Sifat kolom yang rumit didalam struktur perlu diperhatikan adalah proses fabrikasi mulai dari
bekisting pembesian dan pengecoran balok.
Bekisting harus kuat dan kokoh, pengecekan vertikal dalam pelaksanaan pemasangan bekisting
perlu dilaksanakan dari dua arah, untuk menghindarkan terjadinya puntiran.
Didalam pembesian yang perlu diperhatikan adalah sambungan dan tekukan atau sambungan
oleh para pelaksana lapangan tidak kurang dari 1 m.
Tipe sambungan bisa di bengkokan ke arah balok atau bisa juga di bengkokan ke arah plat lantai.
Besi tidak boleh menempel pada bekisting atau selimut beton minimal 5 cm.
Pengecoran kolom memakai ready mix / atau persetujuan khusus bila digunakan cor manual
mengingat kondisi daerah setempat, dengan mutu beton K-175, campuran beton 1Pc : 2Ps : 3Kr.
| PENUTUP 13
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
K-175 mempunyai arti bahwa beton tersebut mampu menahan beban bk 175 kg/ cm2 setelah
berumur 28 hari. Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan bila memakai system manual perlu
diperhatikan job mix secara kasat mata memang semen diperbanyak, tetapi selain semen
sebagai pembentukan kualitas beton juga campuran air perlu diperhatikan, karena volume air
yang berlebihan dalam pelaksanaan dapat beresiko menurunkan kuat tekan beton, bleeding,
shrinkage.
Pengecoran kolom perlu diperhatikan adalah pemberhentian / stop cor, stop cor dilaksanakan di
¾ tinggi kolom atau dalam pelaksanaan proyek ini di ketinggian 2.5 meter dari lantai beton. Hal
ini menjaga instabilitas dalam pekerjaan dimana momen kolom pada ketinggian ¾ h ini adalah
0. Sambungan beton lama dan beton baru perlu memakai cairan semen atau bahan
lainnya/adimix yang telah direkomendasikan oleh direksi lapangan.
Pembukaan bekisting perlu ketelitian supaya bisa digunakan untuk pekerjaan berikutnya dan bila
terjadi beton keropos segera ditutup dengan plaster 1:2 dengan sebelumnya diberi perekat
semen atau atas arahan dari direksi lapangan.
Balok Utama Struktur atau selanjutnya disebut Balok terdiri dari berbagai macam ukuran. Top of
Beam atau sisi atas balok mengikuti ketinggian plat daak.
Didalam pelaksanan seorang pelaksana harus cakap dan memahami system penulangan karena
mempunyai tulangan tumpuan dan tulangan lapangan.
Perancah
Dalam pekerjaan balok dan plat daak perlu perancah atau tiang sokong untuk mendapatkan
elevasi yang sesuai. Tiang perancah yang digunakan adalah kayu dolken dengan Ф 8 cm atau
kayu 5/5 dan mempunyai kelurusan yang cukup, sehingga tidak menyulitkan dalam pelaksanaan
saja.
Tiang perancah dipasangan pada jarak setiap 40 cm2 rapi tersusun. Setiap tiang perancah
dengan tiang perancah lainya diperkuat dengan cross section yang disusun sedimikian rupa,
sehingga akses jalan masih bisa dilaksanakan, hal ini perlu dikonsultasikan dengan direksi
lapangan.
| PENUTUP 14
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bekisting plat dan Balok diusahakan terbuat dari Playwood 9 mm dan didalam pelaksanan bisa
dipakai untuk pembuatan plat lantai berikutnya, maksimal pemakaian adalah 3 x pemakaian,
sehingga bila sudah melebihi 3 x perlu persetujuan dari direksi.
Saat pembuatan Plat Bekisting yang perlu diperhatikan adalah elevasi bagian bawah plat dan
balok. dan lubang jendela di balok perlu dibuatkan atas arahan dreksi supaya memudahkan saat
pembersihan untuk pelaksanaan pengecoran.
Selain itu perlu diperhatikan dan didiskusikan dengan direksi lapangan titik-titik dimana akan
dipasang conduit / Sparing baik elektrikal ataupun plumbing, sehingga tidak terjadi pembobokan
setelah dicor karena akan mengganggu stabilitas daya dukung beton.
Pembesian
Dalam pelaksanaan pembesian yang perlu diperhatikan karena akan sangat banyaknya ukuran
dan jenis besi, maka jara-jarak menjadi titik acuan.
Pembesian balok bagian bawah tidak boleh menyentuh bekisting dimana selimut beton minimal
5 cm perlu beton decking. Besi yang digunakan adalah besi polos U-24, Setiap pengiriman perlu
dilampirkan mill certificate sebagai control pertama bahwa material yang terkirim sesuai dengan
bestek.
Bila diragukan terhadap mill certificate bisa dibuktikan dengan test besi di laboratorium sesuai
dengan peraturan teknis yang berlaku dimana setiap 10.000 kg di buat 1 sampling test.
Pengecoran
Pengecoran menggunakan mixer concrete K-175 dan dibantu dengan alat bantu untuk
menjangkau area yang jauh seperti kereta sorong / angklung.
Kontrol
Curring Beton atau penyiraman beton perlu dilakukan selama 7 hari berturut-turut pagi dan sore
untuk menjaga kelembaban beton supaya tidk ekstrim dalam penyusutan yang menyebabkan
retak rambut ataupun kebocoran-kebocoran lainnya khusus untuk plat dak atap perlu dilakukan
perendaman untuk mengantisipasi kebocoran beton. Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
akan dikonsultasikan dengan direksi lapangan untuk mendapatkan arahan yang efektif dan
efisien.
Pembongkaran bekisting dilakukan bertahap setelah 2 hari bekisting-bekisting vertical bisa di
copot, setelah 7 hari perancah sebagian bisa dibuka kecuali perancah yang menahan beban
langsung / di atas balok, setelah 14 hari dimana kekuatan beton telah mencapai 75% perancah
bisa dibuka kecuali area di bawah balok utama / memikul beban utama. Umur 21 hari baru
keseluruhan bisa di buka.
Struktur Rangka Atap menggunakan Struktur Baja Ringan dengan penutup atap metal gelombang
type daun yang mempunyai ketahanan dan fleksibilitas cukup tinggi hususnya di daerah yang
| PENUTUP 15
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
mempunyai intensitas gempa seperti Indonesia dan beban yang sangat ringan dibandingkan
dengan struktur baja biasanya.
Pelaksanaan dalam proyek ini kontraktor mengajukan produk yang akan digunakan sesuai
dengan data teknis yang ada dalam bestek. Setelah mendapat persetujuan dari direksi lapangan
segera dibuatkan shop drawing dan perhitungan teknis.
Pelaksanaan akan difabrikasi di site dan dirakit oleh tenaga ahli sesuai dengan ukuran dan
standarisasi dari pabrik.
Kontrol pelaksanaan dari metode pemotongan untuk mencegah karat yang terjadi bila
digunakan mesin potong, maka pemotongan manual dengan gunting sangat diajurkan dalam
pelaksanaan ini. Lainnya yang perlu diperhatikan adalah screw atau sambungan buhul harus
sesuai jumlahnya dengan yang ditunjukan dalam shop drawing / perhitungan teknis.
Leveling pemasangan gordeng perlu di cek supaya pemasangan atap tidak bergelombang
Pemasangan penutup atap perlu diperhatikan adalah screw yang digunakan harus mempunyai
seal yang kenyal. Bila ada screw yang tidak ada seal/karet segera diganti karena hal ini akan
menyebabkan kebocoran di atap.
Pelaksanaan Pekerjaan – Pekerjaan Struktur Utama dimulai setelah pondasi mencapai 70%
b. Struktur Penunjang
Balok Latai berfungsi menjaga beban vertical di atasnya bila terdapat lubang di dalam pekerjaan
dinding. Balok latai biasanya di pasang di atas kusen baik pintu atau jendela.
Balok latai metode pelaksanaannya sama dengan kolom praktis
3. Canopy
| PENUTUP 16
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
P E KE R JA A N FINISHING A RS I T E KT U R A L
Pekerjaan Finishing Arsitektural adalah pekerjaan – pekerjaan yang berkaitan dengan
kelengkapanan bangunan juga segi estetika yang perlu diperhatikan.
Pekerjaan finishing arsitektural dikerjakan setelah pekerjaan struktur selesai.
Pasangan dinding adalah gabungan dua pekerjaan yaitu pasangan bata dan plasteran, pasangan
dinding sebagai cover bangunan menjadi pekerjaan yang esensial. Presisi dan kelurusan dari
pemasangan dinding sangat diperlukan, karena akan ada keterkaitan dengan pekerjaan
kusen/jendela, keramik dan plafond.
Pasangan Bata
Dalam proyek ini pasangan bata yang digunakan adalah pasangan ½ batu dengan adukan 1 pc :
2 ps untuk daerah KM/WC, yang tertanam dalam tanah dan + 30 cm dari permukaan tanah.
Pasangan bata posisi ruangan atau bidang lainnya 1 pc : 4 pc.
Penetapan campuran 1 : 2 atau 1 : 4 bisa dengan cara perbandingan volume atau atas arahan
dari direksi lapangan.
Kontrol :
Pemasangan bata untuk mendapatkan kelurusan horizontal diperlukan benang sebagai acuannya
dan tidak boleh melebihi dari 10 bata posisi benang acuan harus dipindah dan seterusnya.
Pemasangan bata dari bawah ke atas.
| PENUTUP 17
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Sambungan bata bila tidak selesai dalam satu hari tidak boleh tegak lurus tetapi membentuk
sudut kemiringan 45°.
Pekerjaan Plasteran
Pekerjaan plasteran merupakan pembungkus dari pekerjaan bata. Ketebalan dalam plasteran
perlu diperhatikan, terkadang ada beberapa area bata yang cekung sehingga pemasangan
menjadi tebal. Ketebalan rata-rata 1,5 cm ~ 3 cm dengan adukan 1 pc : 2 ps untuk plasteran area
KM/WC , 1pc : 3ps untuk plasteran kolom, dan 1 pc : 4 ps untuk area lainnya
Sistem pelaksanaan plasteran dari atas ke bawah dengan dibuat kepalaan untuk mendapatkan
kelurusan bidang yang akan diplaster. Sebelum diaplikasikan bata terlebih dahulu disiran oleh air
untuk mendapatkan kelembaban bata sehingga plasteran akan menyatu baik dengan bata.
Kontrol :
Bila ditemukan ketebalan yang melebihi dari 3 cm pemasangan diperlukan kawat ayam / kawat
locket atau atas persetujuan dari konsultan pengawas.
Sebelum ditutup dengan plasteran pastikan pipa-pipa conduit atau pipa-pipa lainnya telah
terpasang, hal ini untuk menghindari pekerjaan bongkar pasang sehingga hasil plasteran tidak
memuaskan.
Tenaga yang plaster perlu yang mempunyai pengalaman dan teknis yang baik supaya
menghindari dinding bergelombang dan retak rambut.
Pekerjaan non standard adalah pekerjaan arsitektural dimana kontraktor akan mengajukan shop
drawing dan teknis pelaksanaannya setelah model dan bentuknya disetujui oleh direksi
lapangan.
Pelaksanaan Pekerjaan – Pekerjaan Plateran Dinding ini dimulai setelah struktur Utama
mencapai 75% pekerjaan simultan ke lantai berikutnya.
Yang termasuk dalam lingkup ini :
- Relief kolom
- Ornamen exterior
Alat Penunjang
Untuk pemasangan plasteran bagian luar diperlukan scaffolding yang terpasang mengeliling
bangunan. hal ini untuk memudahkan dalam pelaksanaan, scaffolding yang dipakai dalam proyek
ini memakai scaffolding kayu. Pemasangan scaffolding / perancah perlu diperhatikan jangan
sampai menggangu pekerjaan.
Pekerjaan Keramik
3. Pemasangan keramik :
a. Area teras 40x40 unpolish dipasang untuk area teras
| PENUTUP 18
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Perlu diperhatikan dalam pemasangan keramik lantai 1 sebelum diaplikasi ada lapisan beton
rabat dengan campuran 1 : 2 : 3 dengan ketebalan 5 cm dan pasir urug dengan ketebalan 20 cm
dimana beton rabat berfungsi sebagai leveling pemasangan keramik.
Sebelum pelaksanaan kontraktor harus mengajukan skem warna atau berdasarkan merk yang
akan digunakan. Skem warna, merek dagang, type diusahakan yang ada di pasaran supaya
mudah dalam maintenance dikemudian hari.
Yang dilaksanakan dalam proyek ini kontraktor mengambil sceme warna yang telah diarahkan
dalam bestek.
Sceme warna keramik yang ada dalam bestek adalah cream light.atau putih atas persetujuan
direksi.
Keramik yang dipakai adalah keramik dengan kwalitas KW I dimana presisi siku tidak melebihi 1
mm, permukaan dengan bahan porselein yang dibakar pada suhu 2000°. Bidang keramik tidak
boleh cekung atau cembung, sebelum kontraktor membuat PO harus mendapatkan persetujuan
pihak direksi lapangan
Sebelum pelaksanaan kontraktor mengajukan gambar kerja atau shop drawing dengan keadaan
atau kondisi ruangan yang sebenarnya, hal ini dilakukan untuk menentukan dan menyamakan
persepsi starting point (kepala-an) keramik.
Kemudian dengan ditarik benang ditentukan posisi siku keramik terhadap siku bangunan.
Potongan keramik diusahakan bila terjadi ¾ bagian keramik, hal ini lebih mengutamakan
estetika.
Pemasangan keramik di area KM/WC perlu diperhatikan titik sanitasi tidak ada perubuhan,
karena akan menimbulkan bongkar pasang kalau pemasangan sanitasi instalasi belum selesai.
Pemasangan tangga perlu dikonsultasikan kembali dengan pihak direksi lapangan karena dengan
ukuran 40x40 sangat riskan banyak sekali potongan yang nantinya mengurangi nilai estetika.
Nat keramik atau sambungan diisi oleh pasta semen grout khusus keramik.
Keramik yang dipasang tidak boleh kopong / kosong bila terjadi hal itu kontraktor akan mengisi
dengan pasta semen dengan cara dipukul-pukul pasta cair mengisi pori-pori keramik yang
kosong atau konsultasi dengan pihak direksi lapangan untuk dicarikan solusi terbaik.
| PENUTUP 19
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam pemasangan kusen dan pintu perlu dijaga adalah posisi tegak lurus dengan dinding bata.
Presisi atau kesikuan pemasangan kusen diperlukan seorang ahli / tukang yang memahami
pekerjaan tersebut, karena bila tidak siku atau presisi sering terjadi kemacetan dalam
pemasangan pintu.
Pemasangan alat penggantung perlu dicross cek poin atau item ruangan harus sesuai
peruntukannya.
Kayu yang digunakan harus kayu kering sehingga tidak terjadi penyusutan ataupum memuntir
akibat kayu belum kering. Kayu Kusen digunakan Kayu Klas I dan Kayu untuk Pintu digunakan
kayu Klass II.
Bila di lokasi tidak terdapat apa yang diharapkan dan mengingat waktu sangat terbatas perlu
persetujuan dari direksi lapangan ataupun user dalam hal ini adalah kwalitas kayu yang akan
dikerjakan.
Kontrol sebelum papan gypsum dipasang Supervisor akan mengecek level dan ketinggian dan
semua intalasi telah terpasang dengan baik baru akan ditutup papan gypsum yang selanjutnya
akan difinish setiap sambungan memakai compound .
List plafond akan menyesuaikan kondisi lapangan atas persetujuan direksi lapangan.
Plafond dikerjakan oleh spesialis manpower karena tidak semua pekerja memahami system
dalam pekerjaan plafond.
Semua produk baik rangka ataupun gypsum akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan direksi
lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
6. Pekerjaan Pengecatan
| PENUTUP 20
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kontraktor sebelum melaksanakan pengecatan perlu persetujuan skem warna dan sebelum
aplikasi harus dilihat terlebih dahulu kelembaban plasteran apakah sudah mencapai titik
minimum untuk pengecatan.
Sebelum diaplikasikan pengecatan warna tembok yang sudah kering di cat memakai cat dasar
warna putih 1 lapis, setelah itu cat warna 2 lapis. Aplikasi pengecatan memakai rol cat dan
disetiap pertemuan dinding dengan lantai dan dinding dengan plafond diaplikasikan memakai
kwas.
PEKERJAAN SANITASI
Pekerjaan sanitasi adalah menentukan fungsi sebuah bangunan.
Pipa yang digunakan adalah berbahan PVC dengan kekenyalan yang di tentukan PVC AW.
Sebelum pelaksanaan kontraktor akan terlebih dahulu mengajukan brand / merk yang akan
digunakan dalam proyek ini, serta shop drawing isometric dari system pemipaan.
I. Instalasi air kotor dan air bersih dalam bangunan terdiri dari :
a. Pipa ¾”,½” untuk air bersih
b. Pipa 3” untuk air buangan
c. Pipa 4” untuk air berat.
Pipa-pipa ini disambung dengan asesories yang sejenis dan dilem dengan baik.
Semua pembuangan air kotor dan air berat menggunakan system gravitasi maka perlu
diperhatikan baik kemiringan dan arah buangan. semakin jauh air tersebut mengalir maka akan
semakin banyak endapan dalam air buangan tersebut.
Sistem air bersih memang menggunakan tekanan elevasi pemasangan pipa air bersih minimal 1
m di atas lantai.
Sistem air bersih dan air kotor semua diarahkan ke dalam shaft pembuang sebagai akses dalam
bangunan dan memudahkan pengontrolan serta maintenance.
II. Instalasi air kotor dan air bersih diluar bangunan terdiri dari :
a. Pipa ¾”, 1” untuk air bersih
| PENUTUP 21
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pemasangan instalasi di luar khususnya air bersih adalah konenting untuk sumber yang akan
masuk ke dalam bangunan.
Pemasangan air kotor adalah konekting dari dalam bangunan yang akan dibuang ke pembuangan
ahir berupa spertick tank atau resapan.
Dalam penyambungan pipa-pipa dan kemiringan perlu diperhatikan, jangan sampai ada bagian
pipa yang tidak tertanam karena kedalaman septic tank tidak tercapai.
Sebelum eksekusi perlu pengukuran kedalaman septic Tank sehingga dicapai optimal kemiringan
dari pipa pembuang tersebut.
PEKERJAAN LISTRIK
Perlunya koordinasi dengan direksi dan pihak owner sangat diperlukan.
Jangan sampai akhirnya listrik tidak bisa mensupport peralatan yang digunakan sehingga fatal
dalam fungsi.
Dalam pelaksanaan pebangunan ini Pekerjaan Jaringan Listrik pemasukan arus PLN sebesar
105000 VA tau 480 A menjadi bagian skup dalam pekerjaan ini.
Koordinasi dengan pihak terkait diperlukan menyangkut system dan mekanisme yang berlaku
antar instansi baik PLN sebagai distribusi listrik ataupun Pemda sebagai pemakai.
Shop drawing / wiring diagram dan titik instalasi khusus bila diperlukan harus mendapat
persetujuan oleh owner dan direksi maka kontraktor baru bisa mengerjakannya.
| PENUTUP 22
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
3. MANAJEMEN MUTU
Penyusunan Rencana Mutu Kerja merupakan standar PT. KESAYANGAN PRAKARSA dalam
melaksanakan setiap kontrak kerja. Mekanisme penyusunan sendiri merupakan aplikasi dari
manajemen perusahaan yang sudah di sertifikasi dengan ISO 1900. Aplikasinya mengacu pada
standar instruksi kerja yang sudah disetujui oleh management
K E B I JA KA N D A N S A S AR A N
DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SEKOLAH MENENGAH ATAS BUNGA BANGSA
RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL, KABUPATEN ACEH SINGKIL DISUSUN
MANAJEMEN MUTU GUNA MEMENUHI TARGET DAN TEPAT WAKTU AKAN MELAKUKAN DAN MENERAPKAN
YAITU KEBIJAKAN MUTU DAN SASARAN MUTU .
2 Sasaran Mutu, melaksanakan Proyek secara tepat waktu dengan mutu produksi sesuai
spesifikasi teknis.
O RG A N I S A S I P R OY E K
Untuk mencapai target Managemen Mutu, Perusahaan sebagai pelaksana dilapangan akan
mengikuti prosedur dan instruksi standar berdasarkan Struktur Organisasi Proyek yang sudah
ditetapkan. Petugas pengawasan yang bertanggungjawab yang ditunjuk Pemimpin Proyek /
Kepala Satuan Kerja atau yang sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
Pelaksanaan proyek Perusahaan akan menyiapkan team yang dituang dalam struktur organisasi,
dan merupakan penanggungjawab pekerjaan sedang dilaksanakan sesuai dengan tugas serta
tanggung jawabnya. Pemilihan key personil proyek mengacu pada prosedur baku untuk
memastikan kompetensi di bidang masing masing.
Field Manager, sebagai penanggung jawab proyek secara keseluruhan yang dilaksanakan,
Memimpin dan mengendalikan proyek agar efisien dan efektif mencapai hasil yang optimal.
Membuat strategi pelaksanaan proyek yang berkaitan dengan pengendalian mutu proyek.
Technical Engineer, Tenaga ahli Arsitektur sebagai penanggung jawab langsung dalam
pelaksanaan Pekerjaan yang menyangkut finishing dan struktur bangunan pekerjaan.
Mengendalikan dan menganalisa masalah masalah teknis kebutuhan proyek, baik material,
tenaga kerja, peralatan serta biaya yang dibutuhkan. Membuat Rencana Mutu Kontrak, yaitu
Master schedule, dan Metode Kerja Pelaksanaan.
Quantity Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab membuat perhitungan/ estimate
anggaran proyek dan membuat laporan pelaksanaan sesuai dengan pekerjaan yang sudah
| PENUTUP 23
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
ditentukan. Membuat laporan harian, mingguan dan bulan pada masing-masing bangunan, serta
rencana kerja setiap harinya yang akan dikerjakan. Mengontrol dan mengatur pemakaian
material, alat dan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan.
Quality Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab mengontrol kegiatan lapangan,
memberikan analisa rencana mutu kontrak. Membuat justifikasi yang menyangkut pekerjaan di
proyek serta mengaplikasi analisa semua pehitungan/estimasi anggaran proyek. Team yang akan
membantu dalam menyiapkan Rencana Mutu Kontrak .
Surveyor, Membuat pengukuran pekerjaan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan maupun
pekerjaan yang sudah dikerjakan.
Adm & Keuangan, membantu membuat laporan yang bersipat administrasi , membuat laporan
keuangan serta, serta mengatur dan melakukan pembayaran.
P E N G E N D A L I A N M U T U P RO Y E K
Seluruh Key personil yang terlibat di poek adalah Gugus tugas pengendalian mutu, sehingga
secara otomatis prosedur kendali mutu yang ditetapkan perusahaan menjadi tanggung
jawabnya.
Proyek star up meting sudah harus dilakukan selambatnya 3 minggu sebelum dimulainya proyek.
Hal yang dibahas adalah :
Hasil akhir dari startup meeting adalah detail RENCANA PELAKSANAAN PROYEK, yang
mencakup :
K O N TR O L M A T E R I AL
INSPEKSI PENERIMAAN DI LAPANGAN
Inspeksi Penerimaan di Lapangan untuk peralatan dan material harus dilakukan oleh Material
Controller yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku agar bisa menjamin bahwa
item-item yang diterima telah sesuai dengan persyaratan dari perintah pembelian (PO) untuk
point-point berikut :
| PENUTUP 24
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Kondisi Packing
- Tampilan
- Kuantitas
Kerusakan yang ditemukan pada saat inspeksi penerimaan di lapangan harus dilaporkan oleh
Material Controller kepada Koordinator Kendali Mutu Lapangan. Koordinator Kendali Mutu
Lapangan harus mengkonfirmasikan kondisi kerusakan tersebut dan melaporkannya ke Enjinir
lapangan serta mengambil langkah langkah lanjutan seperlunya.
K O N TR O L P A DA P RO S E S K O NTR U KS I
Pengendalian mutu di lapangan merupakan langkah langkah yang dilakukan untuk menjaga
mutu dan kualitas proyek.
PROSEDUR KERJA
Detil prosedur kerja untuk setiap kategori pekerjaan utama dan/ atau item pekerjaan harus
mengacu pada standar baku perusahaan. Prosedur standard yang digunakan adalah sesuai
dengan standar ISO PT KESAYANGAN PRAKARSA
Jadwal inspeksi dan Tes sudah di definisikan dalam rencana detil pelaksanaan proyek. Dimana
tercamtum jenis material , metoda pengujian, dan kapan dilakukan. Pengujian metoda langsung
dilapangan harus di saksian oleh konsultan pengawas.
Pengujian mutu untuk produk/material yang memerlukan pengujian oleh pihak ke – 3 untuk
memastikan telah sesuai dengan spesifikasi kontrak dan standard baku yang berlaku. Pihak ke 3
yang melakukan pengujian adalah yang ditunjuk atau disetujui oleh pemilik pekerjaan.
Pembuktian dari pengujian adalah sertifkat yang sah sesuai ketentuan yang berlaku.
K O N TR O L D O KU M E N
| PENUTUP 25
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dokumen proyek merupakan instrumen kontrol dan menjadi alat pembuktian progres proyek ke
pemilik pekerjaan. Seluruh dokumen pengujian dan persetujuan menjadi bagian dari
dokumentasi proyek, yang pada saat tertentu harus diserahkan pada pemilik proyek.
P RO G RA M KE S E L A M A T A N
Tidak ada satu orangpun menginginkan dirinya terluka. Sebagian besar terjadinya kecelakaan
adalah diakibatkan karena kesalahan manusia terutama dalam memahami mengenai bahaya
yang ada disekitarnya. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain disebabkan oleh hal-hal
berikut :
Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas sebagai faktor penyebab yang mengarahkan
kepada tindakan dan keadaan tidak aman dimana pada gilirannya dapat mengakibatkan
terjadinya kecelakaan. Hal yang perlu dilakukan guna mengatasinya adalah mengendalikan
perilaku pekerja. Berikut ini adalah tiga langkah dasar yang ditujukan untuk melakukan tindakan
aman yang diperlukan bagi pencegahan kecelakaan. :
| PENUTUP 26
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Berikut ini adalah program-program yang termasuk dalam program keselamatan yang
direncanakan untuk diterapkan dalam proyek ini.
Memastikan dan menjamin tenaga kerjanya bekerja dalam kondisi aman dari bahaya kerja.
Untuk keperluan tersebut akan menyediakan alat pelindung diri (PPE) bagi seluruh tenaga kerja
yang terlibat dalam pekerjaan. PPE yang disediakan harus memenuhi standar kualitas yang
diperlukan. PERUSAHAAN akan menyediakan pengaman pada peralatan / instalasi atau tempat
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.
MATERIAL
Setiap bahan kimia yang disediakan baik dalam bentuk padat maupun cair harus memiliki
Material Safety Data Sheet (MSDS). MSDS harus disimpan ditempat yang mudah ditemukan dan
dibuatkan salinannya, serta dikumpulkan dan disimpan dalam filing tersendiri.
S I S T E M M A N A JE M E N B A H A YA
Pada dasarnya sistem manajemen bahaya terdiri dari 4 aktifitas sebagai berikut:
Identifikasi bahaya
Analisa resiko dan penetapan sistem pengendalian bahaya, untuk menilai probabilitas
kejadian serta besarnya akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian dan atas dasar
probabilitas dan akibat ini ditetapkan sistem pengendalian bahaya yang diperlukan.
Penerapan sistem pengendalian bahaya
Evaluasi, untuk menilai keefektifan sistem pengendalian yang telah ditetapkan
Melalui sistem ini semua bahaya proyek termasuk pekerjaan perancah, peralatan operasi,
perkakas kerja, lalu lintas, penanganan material berbahaya, pengelasan dan pemotongan,
pekerjaan listrik, bekerja di ruang tertutup, dan lain-lain diharapkan dapat teridentifikasi,
dianalisa dan dikendalikan.
MANAJEMEN INSIDEN
| PENUTUP 27
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Semua insiden akan di selidiki dan dianalisa untuk merumuskan tindak perbaikan yang
diperlukan untuk mencegah terulangnya kembali suatu kejadian. Setiap insiden harus
didokumentasikan secara lengkap termasuk dengan dengan hasil investigasi, besar kerugian dan
tindakan perbaikan (corrective action). Hal ini dilakukan untuk digunakan sebagai dasar
menganalisa kecenderungan serta peningkatan program keselamatan.
P R OG R A M K E S E H A T A N
Aktifitas proyek juga mengandung bahaya yang dapat mengakibatkan penyakit pada pekerja.
Perusahaan akan mengupayakan tidak ada satupun karyawan yang menderita penyakit akibat
kerja. Berikut adalah program-program yang direncanakan untuk dilaksanakan guna mencegah
akibat dari adanya bahaya-bahayan kesehatan dalam pekerjaan.
PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan kesehatan di lapangan meliputi, pertolongan kepada korban terluka atau penderita
penyakit di lokasi, mengirimkannya ke pelayanan tingkat lanjut bila diperlukan termasuk medical
evacuation, menyediakan pelayanan tingkat P3K, melakukan pemeriksaan berkala sesuai
peraturan yang berlaku.
| PENUTUP 28
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Berikut ini adalah fasilitas kesehatan yang disediakan di lapangan dan dijalankan di bawah
penanganan langsung oleh proyek di lapangan :
Klinik P3K
Kotak P3K
P R OG R A M L I N G KU N G A N
PENGENDALIAN PERILAKU PEKERJA
Pelatihan dan pengarahan kepada pekerja agar mereka mengerti kebijakan serta sasaran
perlindungan lingkungan dan termotivasi untuk melakukan tindakan sesuai pengertian yang
didapatkannya tersebut.
PENGATURAN LIMBAH
Penerapan sistem pengaturan limbah yang baik diperlukan untuk mencegah terjadinya polusi
terhadap lingkungan sebagai akibat dari adanya kegiatan konstruksi.
| PENUTUP 29
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tabel.
Limbah Keterangan
Bahan Isolasi pipa atau pelapis pipa Pekerjaan isolasi atau refractory
Saringan oli dan oli bekas perawatan kendaraan atau alat berat
Perusahaan akan menyiapakan tempat pembuangan limbah sesuai aturan yang berlaku.
5. PENUTUP
Metode pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen pendukung RMK yang
diharapkan dapat menunjukan pemahaman dan kemampuan personel sebagai pelaksana
pekerjaan dimaksud di atas.
PENGESAHAN
| PENUTUP 30
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
I R . ZULHEIDI JAFAR
DIREKTUR
| PENUTUP 31