Elka 2-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

I.

Tujuan
1. Memahami cara kerja gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR,dan
XOR.
2. Mengetahui keluaran (output) dari masing-masing gerbang logika setelah
diberikan masukan (input) tertentu.
3. Mengetahui cara memasang input dan output pada gerbang logika.
4. Mengetahui istilah-istilah yang digunakan dalam rangkaian gerbang logika.
5. Menentukan masukan (input) serta mengamati keluaran (output) yang
dihasilkan oleh gerbang logika.

II.

Dasar Teori
Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan
matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi
sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara
elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun
menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat
elektromagnetik
(reasoning).

(relay). Logika merupakan

Untuk

menyatukan

dasar

dari

beberapa logika,

semua
kita

penalaran

membutuhkan

operatorlogika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika, kita dapat


menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara
nilai kebenaran dari proposisi atomik. Dengan tabel kebenaran, suatu
persamaan logika ataupun proposisi bisa dicari nilai kebenarannya. Tabel
kebenaran pasti mempunyai banyak aplikasi yang dapat diterapkan karena
mempunyai fungsi tersebut. Salah satu dari aplikasi tersebut yaitu dengan
menggunakan

tabel

kebenaran

kita

dapat

mendesain

suatu

rangkaian logika. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana peran dan
kegunaan tabel kebenaran dalam proses pendesainan suatu rangkaian logika.
Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar
dari semua rangkaian yang menggunakan sistem digital. Semua fungsi digital
pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang
disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan.Gerbang -gerbang dasar ini bekerja
atas dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital.Logika tegangan
adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam teknik digitalapa yang
dinamakan logika tegangan adalah dua kondisi tegangan yang saling berlawanan.
Kondisi tegangan ada tegangan mempunyai istilah lain berlogika satu (1) atau
berlogika tinggi (high), sedangkan tidak ada tegangan memiliki istilah lain

berlogika nol (0) atau berlogika rendah (low). Dalam membuat rangkaian
logika kita menggunakan gerbang-gerbang logika yang sesuai dengan yang
dibutuhkan. Rangkaian digital adalah sistem yang mempresentasikan sinyal
sebagai nilai diskrit. Dalam sebuah sirkuit digital,sinyal direpresentasikan dengan
satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low,
nonactive,false). (Sendra, Smith, Keneth C)
2.1. RANGKAIAN DASAR GERBANG LOGIKA
2.1.1. Gerbang Not (Not Gate)
Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki
fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Sebuah inverter
(pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran
dimana keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan keadaan masukan.
Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya. Karena
dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan rendah atau 1 dan
0, maka membalik logika tegangan berarti mengubah 1 menjadi "0 atau
sebaliknya

mengubah

nol

menjadi

satu.

Simbul

atau

tanda

gambar

pintu NOT ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1. Gerbang NOT

Tabel 2.1. Tabel Kebenaran NOT

2.1.2. GERBANG AND (AND GATE)


Gerbang AND (AND GATE) atau dapat pula disebut gate AND ,adalah
suatu rangkaianlogika yang mempunyai beberapa jalan masuk (input) dan hanya
mempunyai satu jalan keluar (output). Gerbang AND mempunyai dua atau lebih
dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Dalam gerbang AND,
untuk menghasilkan sinyal keluaran tinggi maka semua sinyal masukan harus
bernilai tinggi.

Gambar 2.2. Gerbang AND

Tabel 2.2. Tabel Kebenaran AND

2.1.3. GERBANG OR (OR GATE)


Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu
input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa lebih
dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang logika
selalu mempunyai hanya satu output.Gerbang OR akan memberikan sinyal
keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai tinggi, sehingga
dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki sinyal keluaran rendah jika
semua sinyal masukan bernilai rendah.

Gambar 2.3. Gerbang OR

Tabel 2.3. Tabel Kebenaran OR

2.1.4. Gerbang NAND


Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang
dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal
keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi.

Gambar 2.4. Gerbang NAND

Tabel 2.4. Tabel Kebearan NAND

2.1.5. Gerbang NOR


Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR, atau suatu fungsi OR yang dibalikkan
sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang NOR akan menghasilkan sinyal keluaran
tinggi jika semua sinyal masukanya bernilai rendah.

Gambar 2.5. Gerbang NOR

Tabel 2.5. Tabel Kebenaran NOR

2.1.6. Gerbang X-OR


Gerbang X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal
masukan bernilai rendah atau semua masukan bernilai tinggi atau dengan kata lain
bahwa X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika sinyal masukan
bernilai sama semua.

Gambar 2.6. Gerbang X-OR

Tabel 2.6. Tabel Kebenaran X-OR

2.1.7. Gerbang X-NOR


Gerbang X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua
sinyal masukan bernilai sama (kebalikan dari gerbang X-OR).

Gambar 2.7. Gerbang X-NOR

Tabel 2.7. Tabel Kebenaran X-NOR

CONTOH PENERAPAN GERBANG LOGIKA


Contoh1: F = A + B.C

Gambar 2.8. Contoh Rangkain gerbang logika.


2.2. RANGKAIAN GERBANG KOMBINASI
Semua rangkaian logika dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu rangkaian
kombinasi (combinational circuit) dan rangkaian berurut (sequential circuit).
Perbedaan kedua jenis rangkaian ini terletak pada sifat keluarannya. Keluaran
suatu rangkaian kombinasi setiap saat hanya ditentukan oleh masukan yang
diberikan saat itu. Keluaran rangkaian berurut pada setiap saat, selain ditentukan
oleh masukannya saat itu, juga ditentukan oleh keadaan keluaran saat sebelumnya,
jadi juga oleh masukan sebelumnya. Jadi, rangkaian berurut tetap mengingat
keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa rangkaian ini mempunyai ingatan
(memory). Kemampuan mengingat pada rangkaian berurut ini diperoleh dengan
memberikan tundaan waktu pada lintasan balik (umpan balik) dari keluaran ke
masukan. Secara diagram blok, kedua jenis rangkaian logika ini dapat
digambarkan seperti pada Gambar 1. (Albert Paul Malvino, Ph.D.)

Gambar 2.9. Model Umum Rangkaian Logika

(a) Rangkaian Kombinasi


(b) Rangkaian Berurut
2.2.1. PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASI
Rangkaian

kombinasi

mempunyai

komponen-komponen

masukan, rangkaian logika, dan keluaran, tanpa umpan balik. Persoalan yang
dihadapi

dalam

perancangan

(design)

suaturangkaian

kombinasi adalah

memperoleh fungsi Boole beserta diagram rangkaiannya dalam bentuk susunan


gerbang-gerbang. Seperti telah diterangkan sebelumnya, fungsi Boole merupakan
hubungan aljabar antara masukan dan keluaran yang diinginkan. Langkah pertama
dalam merancang setiap rangkaian logika adalah menentukan apa yang hendak
direalisasikan oleh rangkaian itu yang biasanya dalam bentuk uraian kata-kata
(verbal). Berdasarkan uraian kebutuhan ini ditetapkan jumlah masukan yang
dibutuhkan serta jumlah keluaran yang akan dihasilkan. Masing-masing masukan
dan keluaran diberi nama simbolis. Dengan membuat tabel kebenaran yang
menyatakan hubungan masukan dan keluaran yang diinginkan, maka keluaran
sebagai fungsi masukan dapat dirumuskan dan disederhanakan dengan cara-cara
yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya.
Berdasarkan persamaan yang diperoleh ini, yang merupakan
fungsi Boole dari pada rangkaian yang dicari, dapat digambarkan diagram
rangkaian logikanya Ada kalanya fungsiBoole yang sudah disederhanakan
tersebut masih harus diubah untuk memenuhi kendala yang ada seperti jumlah
gerbang dan jenisnya yang tersedia, jumlah masukan setiap gerbang, waktu
perambatan melalui keseluruhan gerbang (tundaan waktu), interkoneksi antar
bagian-bagian

rangkaian,

dan

kemampuan

setiap gerbang untuk

mencatu

(drive) gerbang berikutnya. Harga rangkaian logika umumnya dihitung menurut


cacah gerbang dan cacah masukan keseluruhannya. Ini berkaitan dengan cacah
gerbang yang dikemas dalam setiap kemasan.
Gerbang-gerbang logika yang tersedia di pasaran pada umumnya dibuat
dengan

teknologi rangkaian

terpadu (Integrated

Circuit,

IC).

Pemaduan

(integrasi) gerbang-gerbang dasar seperti NOT, AND, OR, NAND, NOR,


XOR pada umumnya dibuat dalam skala kecil (Small Scale Integration, SSI) yang

mengandung 2 sampai 6 gerbang dalam setiap kemasan. Kemasan yang paling


banyak digunakan dalam rangkaian logika sederhana berbentuk DIP (Dual- In-line
Package), yaitu kemasan dengan pen-pen hubungan ke luar disusun dalam dua
baris sejajar. Kemasan gerbang-gerbang dasar umunya mempunyai 14-16 pen,
termasuk pen untuk catu daya positif dan nol (Vcc dan Ground). Setiap gerbang
dengan 2 masukan membutuhkan 3 pen (1 pen untuk keluaran) sedangkan
gerbang 3 masukan dibutuhkan 4 pen. Karena itu, satu kemasan 14 pen dapat
menampung hanya 4 gerbang 2 masukan atau 3 gerbang 3 masukan.
Dalam praktek kita sering terpaksa menggunakan gerbang-gerbang yang
tersedia di pasaran yang kadang-kadang berbeda dengan kebutuhan rancangan
kita. Gerbang yang paling banyak tersedia di pasaran adalah gerbang-gerbang
dengan 2 atau 3 masukan. Umpamanya, dalam rancangan kita membutuhkan
gerbang dengan 4 atau 5 masukan dan kita akan mengalami kesulitan memperoleh
gerbang seperti itu. Karena itu kita harus mengubah rancangan sedemikian
sehingga rancangan itu dapat direalisasikan dengan gerbang-gerbangdengan 2 atau
3 masukan. Kemampuan pencatuan daya masing-masing gerbang juga
membutuhkan perhatian. Setiap gerbang mampu mencatu hanya sejumlah tertentu
gerbang lain di keluarannya (disebut sebagai fan-out). Ini berhubungan dengan
kemampuan setiap gerbang dalam menyerap dan mencatu arus listrik. Dalam
perancangan harus kita yakinkan bahwa tidak ada gerbang yang harus mencatu
terlalu banyak gerbang lain di keluarannya. Ini sering membutuhkan modifikasi
rangakaian realisasi yang berbeda dari rancangan semula. Mengenai karakteristik
elektronik gerbang-gerbang logika dibahas dalam Lampiran A. (Albert Paul
Malvino, Ph.D.)
2.3. IMPLEMENTASI RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DENGAN
GERBANG NAND
2.3.1. Gerbang NAND (NOT And)
Gerbang NAND dan NOR merupakan gerbanguniversal, artinya hanya
dengan

menggunakan

jenisgerbang

NAND

saja

atau

NOR

sajadapat

menggantikan fungsi dari 3 gerbang dasar yang lain (AND, OR, NOT).
Multilevel, artinya: denganmengimplementasikangerbang NAND atau NOR, akan

ada banyak level / tingkatan mulai dari sisitem input sampai kesisi output.
Keuntungan pemakaian NAND saja atau NOR saja dalam sebuah rangkaian
digital adalah dapat mengoptimalkan pemakaian seluruh gerbang yang terdapat
dalam sebuah IC, sehingga menghemat biaya
Gerbang NAND adalah pengembangan dari gerbang AND. Gerbang ini
sebenarnya adalah gerbang AND yang pada outputnya dipasang gerbang NOT.
Gerbang yang paling sering digunakan untuk membentuk rangkaian kombinasi
adalah gerbang NAND dan NOR, dibanding dengan AND dan OR. Dari sisi
aplikasi perangkat luar, gerbang NAND dan NOR lebih umum sehingga gerbanggerbang tersebut dikenal sebagai gerbang yang universal.Gerbang-gerbang
NOT, AND dan OR dapat di-substitusi ke dalam bentuk NAND saja, dengan
hubungan seperti gambar 2.9.

Gambar 2.10. Substitusi Beberapa Gerbang Dasar Menjadi NAND


Rangkaian Asal Rangkaian Dengan NAND saja

Gambar 2.11. Impelemtasi Gerbang NAND

Untuk mendapatkan persamaan dengan menggunakan NAND saja, maka


persamaan asal harus dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga hasil akhir yang
didapatkan adalah persamaan dengan NAND saja. Gerbang NAND sangat banyak
di pakai dalam computer modern dan mengeti pemakaiannya sangat berharga bagi
kita, untuk merancang jaringangerbang NAND ke NAND, gunakan prosedur tabel
kombinasi untuk ungkapan jumlah hasil kali,
Dalam perancangan logika, gerbang logika siskrit tidak selalu digunakan
ttapi biasanya beisi banyak gerbang, karena itu, biasanya lebih disukai untuk
memanfaatkan satu jenis gerbang, dan bukan campuran beberapa gerbang untuk
alasan ini konversi gerbang digunakan untuk menyatukan suatu fungsi gerbang
tertentu dengan cara mengombinasikan beberapa gerbang yang bertipe sama,
suatu misal implementasi gerbang NAND ke dalamgerbang NO, gerbang AND
dan gerbang OR (Kf Ibrahim, Tehnik Digital)
Pertimbangan lain nya dalam impelemtasi fungis boole berkaitan dengan
jenis

gate

yang

digunakan,

seringkali

di

rasakan

perlu

nya

untuk

mengimplimentasikan fungsi boole dengan hanya menggunakan gate-gate NAND


saja, walaupun mungkin tidak merupakan implementasi gate minimum, teknik
tersebut memiliki keuntungan dan keteraturan yang dapat menyederhanakan
proses pembuatan nya di pabrik. (wiliam steling).
2.4. Decoder
Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu
mengubah masukan kode biner n-bit ke m-saluran keluaran sedemikian rupa
sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan aktif dari beberapa
kemungkinan kombinasi masukan. Gambar2.14 memperlihatkan diagram dari
decoder dengan masukam n = 2 dan keluaran m = 4 ( decoder 2 ke 4). Setiap n
masukan dapat berisi logika 1 atau 0, ada 2N kemungkinan kombinasi dari
masukan atau kode-kode. Untuk setiap kombinasi masukan ini hanya satu dari m
keluaran yang akan aktif (berlogika 1), sedangkan keluaran yang lain adalah
berlogika 0. Beberapa decoder didisain untuk menghasilkan keluaran low pada
keadan aktif, dimana hanya keluaran low yang dipilih akan aktif sementara
keluaran yang lain adalah berlogika 1. Dari keadaaan aktif keluaranya, decoder
dapat dibedakan atas non inverted output dan inverted output. (David
Bucchlah, Wayne McLahan)
III.

Daftar Komponen Percobaan

IV.

Bread Board
Pin Set
Kabel Tunggal
LED
Sumber tegangan DC 6V
Resistor 1K
Gerbang Logika NAND ( IC TTL 7400)
Gerbang Logika NOR (IC TTL 7402)
Gerbang Logika NOT (IC TTL 7404)
Gerbang Logika AND (IC TTL 7408)
Gerbang Logika OR (IC TTL 7432)
Gerbang Logika XOR (IC TTL 7486)

Prosedur Perobaan
1. Merangkai komponen percobaan pada bread board menjadi rangkaian gerbang
logika seperti pada gambar rangkaian degan menggunakan pinset.
2. Menghubungkan sumber tegangan Vdc 6 volt ke rangkaian.
3. Memutuskan hubungan sumber tegangan dengan kedua input gerbang logika,
kemudian mengamati nyala dari LED sebagai output dan mencatat apa yang
terjadi.
4. Menghubungkan salah satu input gerbang logika dengan sumber tegangan,
kemudian mengamati nyala dari LED sebagai output dan mencatat apa yang
terjadi.
5. Dengan cara yang sama seperti langkah 4 namun menghubungkan input yang
lainnya.
6. Menghubungkan kedua input gerbang logika dengan sumbe tegangan,
kemudian mengamati nyala LED dan mencatat ap yang terjadi.
7. Mengulangi dari langkah 1 untuk jenis gerbang logika yang lain.

V.

Gambar Rangkaian

Gambar 5.1. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika AND (IC TTL 7408)

Gambar 5.2. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika OR (IC TTL 7432)

Gambar 5.3. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika NOT (IC TTL 7404)

Gambar 5.4. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika XOR (IC TTL 7486)

Gambar 5.5. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika NAND ( IC TTL 7400)

Gambar 5.6. Rangkaian percobaan untuk gerbang logika NOR (IC TTL 7402)

VI.

Hasil Percobaan
1. Gerbang AND
AND (IC TTL 7408)
No.
A
B
Y
1
0
0
0
2
0
1
0
3
1
0
0
4
1
1
1
2. Gerbang OR
OR (IC TTL 7432)
No.
A
B
1
0
0
2
0
1
3
1
0

Y
0
1
1

3. Gerbang NOT
NOT (IC TTL 7404)
No.
A
Y
1
0
1
2
1
0
4. Gerbang XOR
XOR (IC TTL 7486)
No.
A
B
Y
1
0
0
0
2
0
1
1
3
1
0
1
4
1
1
0
5. Gerbang NAND
NAND ( IC TTL 7400)
No.
A
B
Y
1
0
0
1
2
0
1
1
3
1
0
1
4
1
1
0
6. Gerbang NOR
NOR (IC TTL 7402)
No.
A
B
Y
1
0
0
1
2
0
1
0
3
1
0
0
4
1
1
0
VII.

Pembahasan
Percobaan kali ini adalah percobaan tentang gerbang logika dasar dan lanjutan

untuk memahami cara kerjanya, sehingga dilakukan percobaan dengan membuat


rangkaian gerbang logika yang memiliki 2 input dan 1 masukan dengan sebuah gerbang
logika. Jumlah total gerbang logika yang diamati dalam percobaan kali ini berjumlah 6
yaitu AND gate, OR gate, NOT gate, XOR gate, NAND gate, dan NOR gate. Dengan
input yang sama, masing-masing gerbang logika memiliki output yang berbeda-beda
dengan gerbang logika yang lainnya, tergantung dari jenisnya. Untuk jenis gerbang
logika dengan jenis IC TTL ini akan merespon masukan apabila diberi input 1 (high

apabila mendapatkan tegangan sebesar 5 volt dan 0 (low) apabila diberi tegangan
mendekati 0 volt.
Dalam percobaan ini dibuat rangkaian sedemikian rupa seperti pada gambar , agar
memudahkan pengamatan untuk masing-masing gerbang logika. Penggunaan LED
dimaksudkan agar dapat melihat secara visual arus yang mengalir pada output gerbang
logika, dan dipasang 2 buah resistor 1 k pada masing-masing input gerbang logika
sebagai resistor pull-down.
Pada percobaan pertama dengan mengguakan gerbang loggika AND, didapatkan
hasil 1 apabila kedua input diberi trigger 1 (high), sedangkan dengan kombinasi input
yang lainnya akan menghasilkan output 0, contohnya 1 dengan 0, 0 dengan 1, dan 0
dengan 0. Berdasarkan data diatas diperoleh hubungan antara A, B dan Y yaitu
Y = A B , apabila salah satu A atau B adalah 1 dan sisanya 0 mka akan
menghasilkan output 0 , apabila seluruhnya 0, juga akan menghasilkan output 0, namun
apabila keduannya diberi input 1 (high) maka akan menghasilkan input 1.
Pada percobaan ke-2 dengan menggunakan gerbang logika OR, diperoleh output 0
apabila seluruh dari inputnya adalah 0, sedangkan selain kombinasi input tersebut akan
menghasilkan output 1, contohnya 1 dengan 0, 0 dengan 1 dan 1 dengan 1. Berdasarkan
data tersebut dapat diperoleh hubungan A, B dan Y pada gerbang logika OR adalah
Y = A+ B .

Pada percobaan ke-3, adalah menggunakan gerbang logika NOT, seperti namanya
gerbang logika ini akan berfungsi sebagai inverter atau pembalik, apabila diberikan
input 1 (high) akan menghasiklan output 0 (low) dan sebaliknya. Gerbang logika ini
hanya memiliki 1 input dan 1 output karena ia hanya berfungsi sebagai pembalik saja
bagi sebuah masukan. Sehingga hubungan antara input dan output pada gerbang logika
NOT ini adalah antara input dan output saling berbalikan. Shingga diperoleh hubunga

antara A dan Y pada gerbang logika NOT adalah Y = A


Pada percobaan ke-4 menggunakan gerbang logika XOR, yang menghasilkan
output 0 apabila input dan outputnya sama, yaitu 1 (high) dengan 1 (high) atau 0 (low)
dengan 0 (low) , sedangkan akan menghasilkan output 1 (high) apabila diberi input
yang berbeda satu sama lainnya, seperti 1(high) dengan 0 (low) atau kombinasi 0 (low)
dengan 1 (high).
Pada percobaan ke-5 adalah menggunakan gerbang logika NAND. Gerbang logika
nand sebeanarnya adalah gabugan atara gerbang logika AND dan NOT, sehingga akan

memberikan hasil yang berbalikan dengan AND, apabila AND memberikan output 0,
pada gerbang logika NAND dengan input yang sama akan memberikan output
sebaliknya yaitu 1, dan juga apabila AND memberikan output 1, dengan input yang
sama NAND akan memberikan output yang sebaliknya yaitu 0. Berdasarkan data dalam
tabel, apabila kombinasi input yang diberikan adalah 0-0, 0-1 dan 1-0 maka akan
menghasilkan output 1, sedangkan dengan kombinasi input 1-1 akan menghasilkan
output 0. Sehingga diperoleh hubungan antara A, B dan Y pada gerbang logika NAND

adalah Y = A B .
Pada percobaan terakhir menggunakan gerbang logika NOR. Gerbang logika
NOR sebenarnya adalaha gabugan antara gerbang logika OR dengan gerbang logika
NOT, sehingga output yang dihasilkan oleh gerbang logika NOR adalah berbalikan
dengan output yang dihasilkan oleh gerbang logika OR. Apabila gerbang logika OR
memberikan output 1, dengan input yang sama gerbang logika NOR akan memberikan
input sebaliknya yaitu 0, dan apabila gerbang logika OR memberika output 0, denga
input yang sama gerbang logika NOR akan menghasilkan output yang sebaliknya yaitu
1. Berdasarkan data hasil percobaan, apabila kombinasi input yang diberikan adalah 11, 1-0, dan 0-1, pada gerbang logika NOR akan menghasilkan output 0, sedangkan
dengan kombinasi input 0-0 akan menghasilkan output 1. Sehingga diperoleh hubungan

antara A, B dan Y pada gerbang logika NOR adalah Y = A+ B .
VIII. Kesimpulan
1. Gerbang logika AND hanya menghasilkan output 1 dengan kombinasi input 1
dengan 1 dan hubungan antara A, B danY pada gerbang logika AND adalah
adalah Y = A B .
2. Gerbang logika OR hanya menghasilkan output 0 dengan kombinasi input 0
dengan 0 sedangkan dengan kombinasi input lainnya akan menghasilkan
output 1, dengan hubungan antara A, B dan Y pada gerbang logika OR adalah
Y = A+ B .

3. Gerbang logika not adalah inverter dari input, gerbang logika ini akan
mengubah input yang sebenarnya menjadi sebaliknya. Gerbang logika not
hanya memiliki 1 input dengan 1 output saja dan hubungan input dengan

outputnya adalah Y = A .

4. Gerbang logika XOR adalah gerbang logika yang hanya menghasilkan output
satu dengan kombinasi input yang berbeda satu dengan yang lainnya. Apabila
kombinasi kedua inputnya adalah sama maka akan menghasilkan output 0.
5. Gerbang logika NAND adalah kebalikan dari gerbang logika AND. Dengan

hubungan antara A, B dan Y pada gerbang logika NAND adalah Y = A B .
6. Gerbang logika NOR adalah kebalikan dari gerbang logika OR. Dengan

hubungan antara A, B dan Y pada gerbang logika NOR adalah Y = A+ B .
DAFTAR PUSTAKA
Nurpito,

Joko.

2012.

Gerbang

Logika.

Elektronika.

http://jokomazzeei.blogspot.com/2012/08/gerbang-logika.html. Diakses pada tanggal 8-32013.


Saduddin. 2009. Rangkaian Gerbang Logika dan Fungsinya. Mataram : STMIK Bumigora
Mataram.

Anda mungkin juga menyukai