Pasta
Pasta
Pasta
Laporan Resmi
Praktikum Sediaan Pasta
DI SUSUN OLEH :
YUDIA SUSILOWATI
(30313031)
DIII-FARMASI TK.1
SEDIAN PASTA
Tujuan :
1. Mengetahui langkah-langkah cara pembuatan sediaan salep yang
baik dan tepat
2. Mengetahui sifat-sifat bahan obat
3. Mengetahui Fungsi obat
4. Mengetahui permasalahan bahan obat dan cara penyelesainnya.
DASAR TEORI
Definisi
Pasta merupakan sediaan semi padat yang mengandung satu atau
lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian luar/ topikal. Biasanya
gel
fase
tunggal
mengandung
air
misalnya
pasta
Na-
Karakteristik Pasta
Karakteristik dari sediaan pasta yaitu meliputi:
tempat pemakaian.
ditujukan untuk
pemakaian topikal.
Zat Aktif
Basis
Zat Tambahan
Zat aktif yang sering digunakan misalnya Zinc Oxyd, Sulfur, dan zat
aktif lainnya yang dapat dibuat sediaan semisolid. Penggunaan untuk
antiseptik, perlindungan, penyejuk kulit, dan asorben, sehingga zat aktif
yang sering digunakan adalah zat aktif yang memiliki aktifitas farmakologi
seperti tsb. Sifat zat aktif yang perlu diperhatikan yaitu zat aktif harus
mampu didipersikan secara homogen pada basis namun dapat lepas dari
basis dan dapat menembus kulit untuk mencapai tujuan farmakologinya.
Basis Pasta
1. Basis hidrokarbon, karakteristik:
tahan
air
&
meningkatkan
hidrasi
sehingga
a.
1. Organoleptik,
2.
3. Viskositas,
4. Penghamburan/
5. Resitensi
sediaan salep atau gel dalam daerah iklim dengan perubahan suhu
(tropen) nyata dan terus menerus. Caranya yakni salap dalam wadah
tertutup diulang dan ditempatkan dalam pertukaran kontinue suhu
yang berbeda-beda (misalnya 20 jam pada 370C dan 4 jam pada 400C)
dan ditentukan waktunya (Voigt, 1994).
Monografi Bahan
1. Asam Salisilat/ Acidhum Salicylicum (FI IV: 51)
a. Pemerian: Hablur putih, biasanya berbentuk jarum halus
atau serbuk hablur halus putih, rasa agak manis, tajam dan
stabil di udara. Bentuk sintetis warna putih dan tidak
berbau. Jika dibuat dari metal salisilat alami dapat berwarna
kekuningan atau merah jambu dan berbau lemah mirip
menthol.
b. Kelarutan: Sukar larut dalam air dan dalam benzene, mudah
larut dalam etanol dan dalam eter, larut dalam air
mendidih, agak sukar larut dalam kloroform.
c. Khasiat: Antifungi.
2. Zinc Oxyd/ Zink Oksida (FI IV: 835)
a. Pemerian: Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih
kekuningan
tidak
berbau,
lambat
laun
menyerap
b.
c.
METODOLOGI KERJA
Formula 1
DOKTER UTAMA HUSADA
Alamat praktek : jalan sumatra 59
Jam periksa
:
Sip no 1994
IDI No 14/1974
.....................
R/ Acid Salicyl
0,2
Zincy Oxyd
2,5
Amyl Tritici
2,5
Vas. Flavum
m.f pasta
s.u.e
Pro:
Perhitungan bahan
1.
2.
3.
4.
Acid Salicyl
Zincy Oxyd
Amyl Tritici
Vas. Flavum
0,2g = 200mg
2,5g = 2.500mg
2,5g = 2.500mg
3g = 3000mg
Tahap peracikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menyetarakan timbangan
Menimbang Acid Salicyl 200mg masukkan mortir
Tambah spiritus fortior gerus ad homogen
Menimbang Amyl Tritici 2.500mg sisihkan
Menimbang Vas. Flavum 3g sisihkan
Ayak Zincy Oxyd kemudian timbang 2500mg sisihkan
Membuat mortir panas di mortir yang lain
Masukkan Amyl Tritici, Vas. Flavum, dan Zincy Oxyd kedalam mortir
PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini, dibuat sediaan pasta. Pada pembuatan
Pasta ini pertama menimbang semua bahan. Acidhum Salicylicum yang
sudah ditimbang dimasukkan ke mortir terlebih dahulu dan ditetesi
dengan spiritus fortior. Ditetesi dengan spiritus fortior karena bahan ini
berbentuk jarum halus. Acidhum Salicylicum Hablur putih, biasanya
berbentuk jarum halus atau serbuk hablur halus putih, rasa agak manis,
tajam dan stabil di udara, Sukar larut dalam air dan dalam benzene,
mudah larut dalam etanol dan dalam eter, larut dalam air mendidih, agak
sukar larut dalam kloroform. (FI IV: 51). Karena berbentuk jarum halus
itulah kenapa Acidhum Salicylicum harus di larutkan dengan fortior
sebelum di campur dengan bahan lain.
Langkah selanjutnya adalah memasukkan Amyl Tritici, Vaselin
Flavum, dan Zinci Oxyd kedalam mortir panas, gerus ad homogen. Zinci
Oxyd dimasukkan paling terakhir, dan sebelum ditimbang Zinci Oxyd
harus diayak terlebih dahulu dengan menggunakan ayakan no. 100, hal
ini dikarenkan sifatnya Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih
kekuningan tidak berbau, dan lambat laun akan menyerap karbondioksida
dari udara (FI IV: 835). Karena menyerap karbondioksida dari udara
menyebabkan bahan ini mudah menggumpal, yang menyebabkan tidak
cukup larut dalam basis. Untuk itu kenapa dilakukan pengayakan terlebih
dahulu sebelum di tambahkan, karena sifat dari bahan tersebut yang
menyerap CO2.
Setelah homogen baru ditambahkan Acidhum Salicylicum yang
telah dilarutkan dengan spritus fortior tadi, aduk ad homogen, dan
kemudian di masukkan kedalam pot salep.
Sediaan pasta yang dibuat ini memenuhi persyaratan, karena pada
saat pembuatan tidak terjadi kesalahan dan dilakukan sesuai dengan cara
pembuatan serta langkah-langkah yang baik dan benar.
KESIMPULAN
Dari praktikum dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.
dalam air dan benzene, serta mudah larut dalam etanol dan dalam
eter. Untuk itu bahan ini harus dilarutkan menggunakan spitus
fortior/alkohol 96% terlebih dahulu.
2.
Zinc Oxyd berbentuk Serbuk amorf, sangat halus, putih atau
putih kekuningan tidak berbau, dan lambat laun akan menyerap
karbondioksida dari udara. Bahan ini tidak cukup larut dalam dasar
salep dan mudah menggumpal ketika terkena udara. Oleh karena
itu bahan ini harus diayak terlebih dahulu dengan menggunakan
ayakan no. 100
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2000. Ilmu Meracik Obat ; Teori dan Praktik. UGM Press.
Yogyakarta
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Keesehatan
Republik
Indonesia
Indonesia