Laporan FTS Pasta PDF
Laporan FTS Pasta PDF
Laporan FTS Pasta PDF
Farmasi A Laporan :
Post Test :
LAPORAN PRAKTIKUM
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID
JUDUL : SEDIAAN PASTA
Disusun Oleh :
Kelompok II (Dua)
Tipe :
Oksidasi seng (ZnO) dan Eugenol. Zno daan eugenol dicampur menjadi
campuran yang cukup kental dan murni (taanpa aditif). Formulasi lain
menggabungkan OSE dengan aditif. Contoh yang paling umum adalah Na atau RC2B.
Formula pasta ini diklaim memiliki sifaat antimikrobaa, aktivitas terapi bilogik, dan
keunggulan lainnya walaupun tidak ada bukti bahwa pasta itu berperan
menguntungkan sebagai material obturasi.
Keuntungan dan Kerugiaan Pasta :
Keuntungannya jelas Teknik pasta cepat dan relative mudah sertaa haanyaa
melibatkan satu material. Instrumen dan alat – alat yang diperlukan, setidaknya untuk
metode lentulo, relatif sederhana hanya seperwangkat jarum saja.
Kerugiannya melebihi keuntungannya. Pertama, masalah yang umum pada
penggunaan setiap material yang tidak solid adalah sukarnya mengendalikan panjang
pengisian. Sukar sekali menghindari obturasi berlebih atau terlalu pendek. Secaara
teoritis, banyak radiograf yang harus dibuat selama obturasi untuk memeriksa Panjang
dan densitasnya baik untuk material yang diinjeksikan maupun dengan lentulo spiral.
Jelas, hal seperti ini akan memakan waktu dan memajankaan pasien terhadap radiasi
yang sebetulnya tidak perlu.
Monografi Bahan:
1. Asam Salisilat (Acidum Salycylicum FI III. Hal 56)
Pemerian : Hablur atatidak berbau; rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol
(95%) p, dalam 13 bagian aseton p dalam 40 bagian gliserol p
dan dalam 9 bagian propilenglikol p; larut dalam larutan alkali
hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Analgetikum, Antipiretikum.
Bahan
No. Nama Bahan
1. Asam Salisilat
2. Zinc Oxide
3. Amylum Tritici
4. Vaselin Flavum
5. Etanol
b. Prosedur Kerja
Menghitung kebutuhan bahan.
Vaselin Falvum gerus dalam mortir panas dan masukkan (1) dan
tambahkaann amylum tritici sampai homogen
2. Uji pH
pH Hasil Pengamatan Dokumentasi
pH sediaan 5
Berat sediaan
Berat pot = 7,5 gr
Berat sediaan = = 24,5 – 7,5 = 17 gr
24,5 gr
b. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini,membuat sediaan pasta.Berdasarkan FI IV pasta merupakan sediaaan
semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat ditujukkan untuk pemakain topikal.
Menurut FI III adalah sediaan berupa massa lembek yang dimaksudkan untuk pemkaian luar.
Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obaat yng berbentuk serbuk dalam jumlah besar
dengan vaselin dan paraffin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan
gliserol, mucilage atau sabun, Digunakan sebgai antiseptik atau pelindung.
Formula yang digunakan pada pembuatan sediaan pasta kali ini adalah Asam salisilat 2g, Zinc
Oxide 25g, Amylum tritici 25g, Vaselin flavum ad 100g dalam pembuatan pasta kita juga
menambahkan etanol 95% sebanyak 3 tetes.
Setelah sediaan jadi dilakukan uji organoleptik sediaan pasta yang dihasilkan warna
putih,memiliki tekstur lembek,dan tidak berbau.
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat proses pembuatan pasta
bahan aktif obat dengan bahan dasarnya dan bahan tambahan lain yang diperlukan tercampur
secara homogen.Pada uji homogenitas kali ini,formula pasta menunjukkan memiliki tekstur yang
sedikit kasar.
Pada uji PH dilakukan dengan menggunakan PH strip dalam 1 kali replikasi dengan hasil
semua replikasi menunjukkan PH 5 untuk sediaan pasta yang dibuat.
Uji berat jenis dilakukan dengan menimbang sediaan yang sudah jadi sediaan memiliki berat
17 gr, sedangkan berat keseluruhan bersama potnya seberat 24,5 gr.
V. PENUTUP
a. Kesimpulan
Menurut FI III pasta adalah sediaan berupa massa lembek yang dimaksudkan untuk
pemkaian luar. Berdasarkan FI IV pasta merupakan sediaaan semi padat yang
mengandung satu atau lebih bahan obat ditujukkan untuk pemakain topikal.
Pada pembuatan sediaan pasta penting untuk mengetahui karakteristik dari masing-
masing bahan dan zat yang digunakan, hal ini dimaksudkan untuk memberikan
perlakuan khusus pada sediaaan yang tentunya memiliki kelarutan dan konsistensi, yang
berbeda-beda. Selain itu interaksi mungkin terjadi antara bahan yang satu dengan bahan
lainnya, serta bahan dengan alat atau wadah yang digunakan pun perlu diperhatikan.
Formula sediaan pasta yang digunakan yaitu, Asam salisilat 2g, Zinc Oxide 25g,
Amylum tritici 25g, Vaselin flavum ad 100g dalam pembuatan pasta kita juga
menambahkan etanol 95% sebanyak 3 tetes.
Pada pemeriksaan uji organoleptis sediaan berwarna putih dan tidak memiliki
bau yg khas.
Pada pemeriksaan uji homogenitas sediaan homogen, bertekstur lembek dan
sedikit kasar.
Pada pemeriksaan pH bernilai 5.
Dan pada pemeriksaan uji berat jenis sediaan memiliki berat
Berat pot = 7,5gr
Berat sediaan = 24,5gr
= 24,5 – 7,5
= 17gr
b. Saran
Dari praktikun pembuatan pasta ini saran yang dapat disampaikan ialah:
Dalam proses pembuatan sediaan pasta ini mahasiswa harus memperhatikan apa saja
kegunaan, karakteristik, interaksi dari bahan-bahan juga zat yang digunakan. Dalam
pembuatannya mahasiswa juga perlu memperhatikan bagaimana proses pembuatan dan
proses atau cara memformulasikan sediaan pasta yang baik dan tepat dengan mengikuti
kententuan prosedur kerja yang ada. Sehingga dengan demikian menghasilkan suatu
sediaan pasta yang layak digunakan dan dapat memenuhi standar evaluasi sediaan pasta
yang telah ditetapkan.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Elmitra, M. A. (2017). Pasta. In Dasar - Dsar Farmasetika dan Sediaan Semi Solid (pp. 199-205). CV. Budi
Utama.
Panitia Farmakope Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Panitia Farmakope Indonesia. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Deapertemen Kesehatan
Republik Indonesia.
VII. LAMPIRAN
1. Dokumentasi saat praktikum
Masukkaan Zinc Oxide yang sudah di ayak gerus sampai homogen dan masukkan ke
dalam wadah.
2. Brosur
DAKTARIN®
PASTA
Asam
Salisilat
Komposisi :
Tiap (20gr) Mengandung :
Asam salisilat 2g
ZnO 25gr
Amylum tritici 25g
Vaselin flavum ad 100g
Aturan Pakai :
Oleskan pada permukaan kulit yang bermasalah
Indikasi :
Untuk mengobati penyakit kulit seperti, gatal-gatal ditelapak tangan, kaki, selangkangan
paha, kutu air, panu, kurap, kudis, yang diakibatkan bakteri atau jamur.
Kontraindikasi :
Hipersensitif
Efek samping :
Iritasi, Sensasi kulit terbakar, Gatal-gatal, Ruam kulit.
No reg : DBL67517A2
No.Batch : 23432
Mfg date : Juni 2022
Exp date : Juni 2027
PT. Kelompok Dua, Palangkaraya-Indonesia
3. Kemasan sekunder
POST TEST!
Zat aktif yang memiliki aktivitas sebagai mild astringent dan UV protecting.Zat
aktif ini dimaksudkan untuk menormalkan ketidak seimbangan fungsi kulit. Zinc
oxide merupakan suatu zat aktif yang memiliki aktivitas sebagai mild astringent
dan UV protecting. Zat aktif ini dimaksudkan untuk menormalkan
ketidakseimbangan fungsi kulit
Basis hidrokarbon atau basis berlemak merupakan basis bebas air. Sediaan larut
air dan mengandung air dapat ditambahkan dalam jumlah kecil dengan beberapa
kesulitan. Basis ini memberikan efek melembutkan, efektif sebagai penutup yang
oklusif, mencegah hilangnya kelembapan, bertahan dalam waktu yang lama pada
kulit, dan sulit dicuci dengan air karena ketidaklarutannya dalam air (Ansel, 1989).
Basis hidrokarbon diklasifikasikan sebagai basis oleagenous (basis berminyak),
bersama dengan minyak tumbuhan dan lemak hewan. Basis hidrokarbon bersifat
melunakkan lapisan kulit (emollient) karena occlusive (meninggalkan lapisan
dipermukaan kulit) sehingga akan meningkatkan hidratasi kulit dengan
menghambat penguapan air pada lapisan kulit.