Penyakit Sistem Kardiovaskuler
Penyakit Sistem Kardiovaskuler
Penyakit Sistem Kardiovaskuler
Kardiovaskuler terdiri dari 2 kata yaitu kardio (jantung) dan vaskuler (pembuluh darah). Jadi
penyakit kardiovaskuler adalah adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah,
dalam hal ini adalah jantung dan urat-urat darah.
Jenis-jenis penyakit jantung itu sendiri bervariasi, seperti : jantung koroner, tekanan darah tinggi,
serangan jantung, stroke, sakit di dada (anginan) dan penyakit jantung rematik.
Penyakit kardiovaskuler sendiri biasanya terjadi akibat gaya hidup, pola makan, dan aktivitas
sehari-hari yang dijalani si pelaku yang tidak memperhatikan kesehatan.
SISTEM KARDIOVASKULER
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama yang ada pada organisme. Sistem
kardiovaskuler berfungsi untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas cairan yang ada di dalam
tubuh agar tetap homeostatis.
Organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai alat pompa utama,
pembuluh darah, serta darah. Sistem kardiovaskuler yang sehat ditandai dengan proses sirkulasi
yang normal, apabila sirkulasi terhambat akibat keabnormalan dari organ-organ penyusun sistem
kardiovaskuler ini maka akan dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan bisa mematikan.
I. Organ Utama Penyusun Sistem Kardiovaskuler
Organ-Organ Penyusun Kardiovaskuler antara lain :
1. Cor
2. Pembuluh darah, yang mencakup aorta beserta cabang-cabangnya, arteri pulmonalis dari
truncus pulmonalis beserta cabang-cabangnya, vena cava superior dan inferior
Sistole terjadi saat ventrikel berkontraksi sedangkan atrium relaksasi, sehingga tekanan
interventrikularis meninggi. Hal ini menyebabkan valvula atrioventriculare menutup, di samping
itu darah akan terpompa menuju aorta dan arteri pulmonalis, karena valvula semilunaris aorta
dan valvula semilunaris pulmonalis terbuka.
Diastole terjadi saat ventrikel berelaksasi sedangkan atrium kontraksi, sehingga tekanan
intraatrial meninggi. Hal ini menyebabkan valvula atrioventricularis terbuka dan darah dari
atrium masuk ke ventrikel, sedangkan valvula semilunaris aorta dan pulmonalis tertutup.
( Anonim, 2009 )
B. Daya Pompa Jantung
Daya pompa jantung pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar 70 kali
semenit dan memompa 70 ml setiap denyut ( volume denyutan adalah 70 ml ). Jumlah darah
yang setiap menit di pompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter.
Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut
lebih dari 150 ml, yang membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit. ( Pearce,
2004 )
C. Tekanan Darah
Tekanan darah ialah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan
yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.
Cara mengukur tekanan darah adalah dengan menggunakan alat yang disebut
spygmomanometer.
II. Mekanisme Peredaran Darah Manusia
Mekanisme sistem peredaran darah dimulai saat darah yang kehabisan oksigen dan mengandung
banyak karbon dioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena besar ( vena cava ) menuju
ke dalam atrium dexter. Setelah atrium dexter terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam
ventrikel dexter melalui valvula tricuspidalis.
Darah dari ventrikel dexter akan di pompa melalui katub semilunaris pulmonalis ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru- paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil
( kapiler ) yang mengelilingi kantong udara di paru- paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya di hembuskan.
Selanjutnya, darah yang kaya akan oksigen yang berasal dari pulmo, mengalir di dalam vena
pulmonalis menuju ke atrium sinister. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru- paru
dan atrium sinister disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium sinister akan di dorong ke dalam ventrikel sinister melalui valvula
bicuspidalis. Selanjutnya ventrikel sinister akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini
melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh) menuju ke suluruh
bagian tubuh. Darah kaya oksigen ini di sediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru- paru.
( Sherwood, 2001 )
III. Hubungan Sistem Sirkulasi dengan Homeostasis.
Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan mengangkut O2, CO2, zat sisa elektrolit,
dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup
sel- sel. Sel- sel akan membentuk sistem tubuh. ( Sherwood, 2001 )
1. Penyakit Jantung Koroner
Adalah penyakit yang menyerang pembuluh darah dan bisa menyebabkan serangan jantung. Hal
ini diakibatkan oleh pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen
dan nutrisi ke jantung.
Definisi
Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai dengan
adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner
dan menyumbat aliran darah.
Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar
dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung.
Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis.
Penyebab
Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian paling tinggi ditemukan
pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan merupakan faktor penting dalam gaya
hidup seseorang.
Secara spesifik, faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri koroner
adalah:
a. Diet kaya lemak
b. Merokok
c. Malas berolah raga.
Pencegahan
Resiko terjadinya penyakit arteri koroner bisa dikurangi dengan melakukan beberapa tindakan
berikut:
1. Berhenti merokok
2. Menurunkan tekanan darah
3. Mengurangi berat badan
4. Melakukan olah raga.
2. Stroke
Stroke terjadi akibat kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak. Kemungkinan karena terjadi
pendarahan diotak.
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan
kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan
oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan,
penyempitan atau pecahnya pembuluh darah. Apabila oksigen sudah tidak bisa mensuplai
jaringan otak maka ini akan berakibat pada kematian.
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang
diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:
stroke iskemik dan stroke hemorragik.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak
sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu :
1.
2.
3.
Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya
gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir
70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
1/3 sisanya > mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus
menerus di kasur.
Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya
mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang
ditimbulkan setelah diserang stroke.
Akibat Stroke lainnya:
Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi
muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan ,
namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan
menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
Penyebab
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini dikenal
sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal.
Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu
(misalnya pil KB).
Jantung normalnya berdetak 60 100 kali per menit. (sekitar 100 ribu / hari). Jantung yang
berdetak tidak normal disebut arryhytmia atau dysrhythmia.
Jantung yang berdetak lambat (di bawah 60 kali/ menit) disebut bradyarrhythmias sedang yang
cepat (berdetak diatas 100 kali/ menit) disebut tachyarrhytmias.
4. Serangan Jantung
Definisi
Serangan Jantung (infark miokardial), (myocard infarct),(miokard infark) adalah suatu keadaan
dimana secara tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang
menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen.
Penyebab
Serangan jantung biasanya terjadi jika suatu sumbatan pada arteri koroner menyebabkan
terbatasnya atau terputusnya aliran darah ke suatu bagian dari jantung.
Jika terputusnya atau berkurangnya aliran darah ini berlangsung lebih dari beberapa menit, maka
jaringan jantung akan mati.
Kemampuan memompa jantung setelah suatu serangan jantung secara langsung berhubungan
dengan luas dan lokasi kerusakan jaringan (infark).
Jika lebih dari separuh jaringan jantung mengalami kerusakan, biasanya jantung tidak dapat
berfungsi dan kemungkinan terjadi kematian. Bahkan walaupun kerusakannya tidak luas, jantung
tidak mampu memompa dengan baik, sehingga terjadi gagal jantung atau syok.
Penyebab lain dari serangan jantung adalah:
a. Suatu bekuan dari bagian jantungnya sendiri. Kadang suatu bekuan (embolus) terbentuk di
dalam jantung, lalu pecah dan tersangkut di arteri koroner.
b. Kejang pada arteri koroner yang menyebabkan terhentinya aliran darah. Kejang ini bisa
disebabkan oleh obat (seperti kokain) atau karena merokok, tetapi kadang penyebabnya tidak
diketahui.
Gagal Jantung (Heart Valve Disease)
Gagal jantung atau Heart Failure merupakan penyakit jantung yang paling menakutkan, yaitu
jantung penderita berdetak tidak normal atau tidak berdetak sebagaimana mestinya. Penyakit ini
diakibatkan rusaknya katup jantung. Katup jantung ini berfungsi sebagai pengatur aliran darah
yang masuk searah menuju jantung, biasanya terjadi setelah adanya serangan jantung.
5. Nyeri Jantung (Angina)
Definisi
Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan tertekan, yang
terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen.
Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan kekuatan
denyut jantung).
Aktivitas fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan karena itu menyebabkan
meningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen.
Jika arteri menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke otot tidak dapat memenuhi
kebutuhan jantung akan oksigen, maka bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri.
Penyebab
Biasanya angina merupakan akibat dari penyakit arteri koroner.
Penyebab lainnya adalah: Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta), Regurgitasi katup
aorta (kebocoran katup aorta), Stenosis subaortik hipertrofik, Spasme arterial (kontraksi
sementara pada arteri yang terjadi secara tiba-tiba), Anemia yang berat.
Gejala
Tidak semua penderita iskemia mengalami angina. Iskemia yang tidak disertai dengan angina
disebut silent ischemia.
Masih belum dimengerti mengapa iskemia kadang tidak menyebabkan angina.
Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa sakit di bawah tulang dada
(sternum).
Nyeri juga bisa dirasakan di:
- bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam
- punggung
- tenggorokan, rahang atau gigi
- lengan kanan (kadang-kadang).
Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan bukan nyeri.
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang mengganggu atrial. Gangguan impuls
listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung tidak beraturan dan memompa darah secara tidak
efisien. Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah menuju ke serambi
(ventrikel).
7. Inflamasi Jantung.
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis), selaput yang menyelimuti
jantung (perikarditis), atau bagian dalam (endokarditis). Inflamasi jantung dapat disebabkan oleh
racun maupun infeksi. Pericarditis Adalah penyakit radang yang mengitari lapisan jantung yang
umumnya diakibatkan infeksi. Namun gangguan ini jarang terjadi.
8. Congenitas Heart Disease.
Biasanya gangguan ini terjadi pada anak kecil dan disebut juga kelainan pada jantung.
Menurut penelitian, 8 10 anak dari 1.000 kelahiran bisa terserang gangguan ini. Gejala awal
biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak.
9. Kelainan Katup Jantung.
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung. Kelainan katup jantung
yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran
(regurgiasi), atau tidak menutup sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi sebagai
bawaan lahir maupun karena infeksi dan efek samping pengobatan.
KOLESTEROL
Kolesterol adalah senyawa yang berisi lemak di dalam darah, beredar dalam keadaan terikat
dengan protein. Maka kolesterol ini bisa disebut juga lipoprotein. Lipoprotein dikelompokan
dalam tiga: densitas (kepadatan) tinggi, densitas rendah, atau densitas sangat rendah, bergantung
pada perbandingan jumlah protein dibandingkan dengan lemak.
1. LDL (Low density lipoprotein) cholesterol
LDL juga dinamakan kolesterol buruk merupakan sumber utama pembentukan dan
penyumbatan arteri. Makin banyak LDL dalam darah, makin besar risiko penyakit jantung.
2. VLDL (Triglycerides/very low density lipoprotein) cholesterol
Trigliserida merupakan jenis lemak lain dalam darah yang terbawa oleh lipoprotein dengan
densitas sangat rendah. VLDL sama dengan kolesterol LDL yang kebanyakan mengandung
lemak tapi tidak banyak protein. Kadar trigliserida yang tinggi, bersamaan dengan kolesterol
LDL yang tinggidapat meningkatkan risiko serangan jantung.
3. DL (High density lipoproteins) cholesterol
HDL juga disebut kolesterol baik, membantu tubuh mengeluarkan kolesterol buruk dalam darah.
Semakin tinggi kadar kolesterol HDL, semakin baik.