Psak 22
Psak 22
Psak 22
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan berkembangnya dunia usaha semakin banyak persaingan dalam jenis
produk, maupun pemasaranya semakin ramai dan ketat sehingga seringkali
timbuul persaingan yang tidak sehat dan saling mengalahkan. Untuk mengatasi
adanya hal yang dapat saling merugikan antara perusahaan yang satu dengan yang
lain, perlu diadakan suatu bentuk kerja sama yang saling menguntungkan. Salah
satu bentuk kerja sama yang dapat di tempuh adalah dengan melalui
pengggabungan usaha antara dua atau lebih perusahaan dengan yang lain baik
yang sejinis maupun tidak sejenis.
Menurut PSAK 22 penggabungan usaha atau kombinasi bisnis adalah
penyatuan dua atau lebih perusahaan (entitas) yang terpisah menjadi satu entitas
pelaporan. Semua kombinasi bisnis harus diperhitungkan dengan metode
pembelian ( yang sering disebut juga sebagai akuisisi).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Unttuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang bergabung
diindentifikasikan sebagai pihak pengakuisisi.
Pengakuisisi adalah perusahaan yang bergabung (combining entity) yang
memperoleh pengendalian atas entitas tergabung lain. Istilah pengendalian
didefinisikan sebagai kekuasaan untuk menentukan kebijakan keuangan dan
operasi suatu badan usaha (entitas) agar dapat menikamati manfaat dari kegiatan
perusahaan tsb. Perusahaan yang bergabung diasumsikan telah memperoleh
pengendalian perusahaa atas perusahaan lain bila perushaan tersebut memperoleh
lebih dari 50%. Hal-hal yang juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi bila
suatu entitas telah memperoleh pengendalian, sbb :
1. Kekuasaan lebih dari 50% hak suara berdasarkan perjanjian
2. Kekuasaan untuk mengatur berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian
3. Kekuasaan untuk mengangkat atau memberhentikan sebagian besar
anggota dewan direksi
4. Kekuasaan untuk mendapatkan hak suara mayoritas dalam dewan direksi
2.2 Tanggal Akuisisi
PSAK 22 mendefinisikan tanggal akuisisi sebagai tanggal pada saat kendali
atas asset dan operasi perusahaan yang di akuisisi secara efektif beralih ke
perusahaan pengakuisisi. Dalam metode akuntansi pembelian, sangatlah penting
untuk menentukan tanggal akuisisi, karena perusahaan pengakuisisi harus :
1.
2.
terjadi
sebelum
atau
sesudah
tanggal
penutupan.
Harus
tanggal akuisisi atas imbalan kontinjensi sebagai bagian dari imbalan yang
dialihkan dalam pertukaran untuk pihak yang diakuisisi.
Imbalan kontinjensi yang bukan merupakan penyesuaian biaya perolehan
diakui
pengakuisisi
sebagai
ekuitas
bila
imbalan
kontinjensi
tersebut
a. Untuk asset selain asset tak berwujud, besar kemungkinan bahwa segala
manfaat terkait masa depan akan mengalir ke perusahaan pengakuisisi
dan nilai wajarnya dapat diukur secara andal.
b.
Untuk
liabilitas
selain
liabilitas
kontinjensi,
besar
tak berwujud dari perusahaan yang diakuisisi secara terpisah dari goodwill.
Lebih lanjut mengatur bahwa suatu asset tak berwujud harus diakui secara
terpisah jika (a) asset tersebut memenuhi definisi asset tak berwujud dalam
PSAK 19 Aset Takberwujud, (b) nilai wajarnya dapat diukur secara handal.
Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui, secara terpisah dari
goodwill, aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil-alih, dan
kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi. (par 10-11)
Oleh karena itu, perusahaan pengakuisisi diwajibkan mengakui asset
takberwujud
dari
perusahaanyang
diakuisisi,
termasuk
semua
asset
takberwujud yang belum diakui, jika memenuhi kriteriaaset tak berwujud dan
nilai wajarnya dapat diukur secara andal.
2. Pengukuran Aset dan Liabilitas yang Diakuisisi
Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.
PSAK 22 mengatur bahwa asset dan liabilitas dari perusahaan yang
diakuisisi harus diukur berdasarkan nilai wajarnya masing-masingpada
tanggal akuisisi, kecuali :
a. Hak yang diperoleh kembali.
b. Penghargaan pembayaran berbasis saham
c. Aset yang dimiliki untuk dijual
PSAK 22 mensyaratkan bahwa kepemilikan minoritas juga di ukur
berdasarkan nilai wajar asset neto yang dapat diidentifikasi dari perusahaan
yang di akuisisi.
PSAK 22 lebih lanjut mengatur bahwa liabilitas kontinjensi yang diakui
oleh perusahaan pengakuisisi harus di ukur kemudian pada nilai tertinggi
dari ;
a. Jumlah yang diakui berdasarkan PSAK 57
2.5 Goodwill
Goodwill yang diakuisisi dalam kombinasi bisnis merupakan pembayaran
yang diberikan oleh pengakuisisi untuk mengantisipasi manfaat ekonomi yang
akan diperoleh dimasa mendatang dari asset yang masing-masing tidak dapat
diidentifikasi dan diakui secara terpisah. Goodwill adalah selisih (baik positif
maupun negative) antara biaya perolehan dan nilai wajar asset neto yang dapat
diidentifikasi dari perusahaan yang diakuisisi.
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai
selisih lebih :
1. nilai agregat dari:
a. Imbalan yang dialihkan nilai wajar tanggal akuisisi (37);
b. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi; dan
c. untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (41 dan 42),
nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang
sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang
diakuisisi.
2. selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil-alih pada tanggal akuisisi
Goodwill Positif
PSAK 22 mengatur bahwa perusahaan pengakuisisi pada tanggal akuisisi
harus mengakui goodwill yang diakuisisi dalam kombinasi bisnis sebagai asset.
Mengenai pengukurannya, PSAK 22 mengatur bahwa goodwill pertama kali
harus diukur sebagai asset, karena merupakan kelebihan beban akuisisi atas
kepemilikan pengakuisisi dalam nilai wajar neto dari asset neto yang dapat
diidentifikasi dan liabilitas kontinjensi yang diakui. Setelah pengakuan pertama
kali, perusahaan pengakuisisi harus mengukur goodwill sebagai beban dikurangi
rugi akumulasi penurunan nilai.
Setelah pengakuan pertama kali sebagai asset, PSAK 22 mensyaratkan bahwa
goodwill harus diuji penurunan nilai (bukan uji amortisasi)
Goodwill Negatif
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian pengakuisisi atas nilai wajar
asset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui, PSAK 22 mensyaratkan
pengakuisisi untuk :
1.
10
Mengakui
secara
langsung
dalam
laporan
laba
rugi
11
terhadap nilai wajar asset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang
sedang diakui atau disesuaikan.
3. Penyajian informasi komparatif untuk periode-periode sebelum
akuntansi awal kombinasi bisnis yang telah selesai harus disajikan
seolah-olah akuntansi awal telah selesai sejak tanggal diakuisisi
b. Jika perubahan dilakukan setelah 12 bulan sejak tanggal akuisisi, PSAK 22
mensyaratkan bahwa perubahan itu diperhitungkan sebagai koreksi kesalahan
sesuai dengan PSAK 25.
2.6 Akuisisi Terbalik
Akuisisi terbalik terjadi jika dalam akuisisi perusahaan pengakuisisi adalah
entitas yang kepemilikan ekuitasnya telah diakuisisi dan entitas yang
mengeluarkan sahamnya adalah perusahaan yang diakuisisi.
PSAK 22 mengatur bahwa laporan keuangan konsolidasi yang disusun
setelah akuisisi terbalik harus dikeluarkan menggunakan nama induk perusahaan
formal, namun disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan sebagai
kelanjutan dari laporan keuangan anak perusahaan formal. PSAK 22
mensyaratkan hal-hal berikut :
1. Modal saham yang dikeluarkan dalam leporan keuangan konsolidasian harus
yang dimiliki oleh induk perusahaan formal.
12
13
Nilai wajar dari jumlah instrument ekuitas yang dihitung itu harus digunakan
sebagai biaya perolehan.
2.7 Pengungkapan
Pihak
pengakuisisi
mengungkapkan
informasi
yang
memungkinkan
pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari
kombinasi bisnis yang terjadi:
1. selama periode pelaporan berjalan; atau
2. setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum tanggalpenyelesaian
laporan keuangan.
Perusahaan pengakuisisi mengungkapkan informasi-informasi berikut untuk
setiap kombinasi bisnis yang dilakukan selama periode berjalan :
1. Nama dan penjelasan tentang perusahaan yang bergabung;
2. Tanggal efektif kombinasi bisnis (akuisisi) untuk tujuan akuntansi;
3. Persentase saham berhak suara yang diperoleh;
4. Biaya perolehan dan penjelasan tentang komponen biaya tersebut;
5. Bila instrument ekuitas dikeluarkan atau dapat dikeluarkan sebagai bagian
dari biaya perolehan, hal-hal berikut juga harus diungkapkan:
b.
c.Nilai wajar dari instrument tersebut beserta dasar penentuan nilai wajarnya.
14
6. Operasi atau kegiatan usaha yang telah diputuskan untuk dijual atau
diberhentikan akibat kombinasi bisnis tersebut;
7. Jumlah yang diakui pada tanggal akuisisi untuk setiap jenis asset dan liabilitas
dari perusahaan yang diakuisisi, dan jika ada, nilai tercatat masing-masingnya
sebelum penggabungan;
8. Jumlah goodwill negative yang telah diakui dalam laporan keuangan untuk
periode berjalan, dengan pengungkapan garis terpisah;
9. Penjelasan tentang factor-factor yang berpengaruh terhadap suatu biaya yang
mengakibatkan pengakuan goodwill (yaitu penjelasan dan alasan untuk setiap
asset tak berwujud yang tidak diakui secara tersendiri dan karenanya diakui
sebagai goodwill), atau penjelasan tentang sifat segala goodwill negative yang
diakui dalam laporan keuangan; dan
10. Jumlah laba atau rugi perusahaan yang diakuisisi sejak tanggal akuisisi yang
diakui dalam laporan keuangan
perusahaan
pengakuisisi, dan
jika
22
juga
mensyaratkan
bahwa
perusahaan
pengakuisisi
15
pengakuisisi
mengungkapkan
informasi
yang
memungkinkan
Pernyataan ini.
16
17
2. Pajak Penghasilan
a. Pengakuisisi menerapkan PSAK 46 secara prospektif.
b. Pengakuisisi mengakui perubahan dalam aset pajak tangguhan tersebut
sebagai penyesuaian laba atau bukan jika disyaratkan dalam PSAK 46
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kombinasi bisnis merupakan usaha pengembangan perusahaan dengan
menyatukan perusahaan satu dengan yang lain. Dalam penggabungan perusahaan
harus memiliki tanggal kombinasi bisnis yang jelas. Tanggal kombinasi bisnis
dilakukan oleh pihak pihak yang berperan dalam kombinasi bisnis antara lain
pihak yang di akuisisi dan entitas target yang dalam transaksi kombinasi bisnisnya
dikendalikan oleh entitas lain yang dibentuk menerbitkan kepentingan ekuitas
dalam rangka kombinasi bisnis.
Pengukuran ekuitas wajib dilakukan oleh pengakuisisi pada nilai wajar untuk
mengakui keuntungan dan kerugian yang dihasilkan. Jumlah yang diakui dalam
18
19