PPT-suspensi Emulsi
PPT-suspensi Emulsi
PPT-suspensi Emulsi
DEFINISI
Sistem dua fase, salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yg lain, dlm bentuk tetesan kecil.
Fase terdispersi dan fase pembawa
Tipe m-a dan a-m
(FI IV, 1995)
Campuran tdd dua fase cairan dalam sistem dispersi,
umumnya dimantapkan oleh zat pengemulsi
Fase dalam dan fase luar
Kecuali dinyatakan lain, emulsi = m-a untuk obat dalam
(Fornas, 1978)
Klasifikasi:
berdasarkan fase terdispersi
m- a
a-m
peptisida
krim kosmetik
Margarin
Es krim
Emulgator:
Penstabil emulsi
Syarat :
stabil
kompatibel dengan zat yg lainnya
tidak toksik
tidak berbau, berasa, berwarna
tidak mengganggu stabilitas zat aktif
Jenis Emulgator :
1) mengandung senyawa karbohidrat
-akasia, tragakan, agar-agar, pektin, (emulsi m-a)
2) substansi protein
-gelatin, kuning telur, kasein (emulsi m-a)
3) alkohol berbobot molekul tinggi
-setilalkohol, gliseril mono stearat (emulsi m-a)
- kolesterol (emulsi a-m)
4) surfaktan
anionik (Na lauril sulfat, sabun alkali)
kationik (seny. Amonium kuartener)
non ionik (tween, span)
5) dari mineral
Bentonit 5%, Mg alumunium silikat
(veegum) 1%
Gom Arab
Jika tidak dinyatakan lain jumlah minyak + air 1,5 bag gom korpus
emulsi
Ketentuan lain jumlah gom:
1. Lemak padat (cera, parafin solid, ol cacao) : sama banyak.
dilebur + gom+ a.p
2. Minyak atsiri : sama banyak
3. Minyak lemak : bag minyak lemak, kecuali Ol. Riccini 1/3
4. Zat padat larut minyak lemak (kamfer, mentol, salol, timol, naftalen)
:
sama banyak , bila <10%
3-4 kalinya , bila >10%
5. Balsem (peruvianum, copaivae): 2X nya
6. Minyak ikan : 30% berat minyak
7. Ekstrak : 2,5% dari berat total emulsi
Emulgator lain
CMC :
umumnya 0,5 2%
dikembangkan / dibuat musilago + minyak
Sapo
penggunaan luar
kalinus 5%, medicatus 2,5% dari berat total
emulsi
sapo digerus/dipanaskan + air 5 kalinya +
minyak
1) Tes kelarutan
- m-a larut dgn air
- a-m larut dgn minyak
2) Tes konduktifitas:
Pembuatan emulsi
Metode gom kering / kontinental
emulgator (gom arab) + minyak + air
korpus emulsi
encerkan dengan air
Pembuatan emulsi
Metoda gom basah / metoda Inggris
Emulgator + air musilago
+ minyak sedikit2 korpus emulsi
+ sisa air untuk diencerkan
Pembuatan emulsi
Metode botol / botol forbes
untuk minyak volatil dan py viskositas rendah
Kestabilan emulsi
Creaming memisah jd 2 bag
sifat reversibel
Koalesensi, cracking
sifat irreversibel
(karena kimiawi, fisika, mikrobiologis)
Inversi fase
perubahan tipe emulsi
irreversibel
Fungsi
13
Anti foaming
46
79
Wetting agent
8 10
Emulgator m/a
13 15
Detergent
15 - 18
Pembantu kelarutan
a/m
Span
kolesterol
SUSPENSI ??
Suspensi oral
Suspensi topikal
Suspensi tetes telinga
Suspensi optalmik
SUSPENSI
Fase terdispersi
Fase pendispersi (umumnya dlm
sed. oral air)
Jenis sediaan
Ekstenal
Internal
STABILITAS SUSPENSI
1. Ukuran partikel >> kec sedimentasi
>>
2. Viskositas >> kec sedimentasi <<
3. Jumlah partikel (konsentrasi) >> kec
sedimentasi lebih cepat
4. Sifat atau muatan partikel muatan
sama >> kec sedimentasi <<
Suspending agent
Berdasarkan sumbernya :
Alam
1.
gom arab (tan. Acasia sp)
2.
karagen (tan. Chondrus crispus,
Gigartina mamilosa)
3.
tragakan (tan. Astragalus
gummifera)
4.
alginat (spesies ganggang laut)
5.
bentonit, hectorite, veegum (tanah
liat)
Suspending agent
Sintetis
1. derivat selulosa : CMC, HPMC
2. gol. Organik polimer : Carbopol
PGS
Khususnya digunakan untuk golongan sulfa
Konsentrasi 2% dari total jumlah sediaan, bila
mengandung obat berkhasiat keras
Konsentrasi 1% dari total jumlah sediaan, bila
tidak mengandungn obat berkhasiat keras.
Pembuatan
Kalibrasi botol
Hitung sisa pelarut
Buat muccilago suspending agent
Zak aktif diperkecil ukurannya + wetting agent
+ muccilago sedikit/sedikit
+ pelarut qs masuk botol
Ad pelarut sampai tanda kalibrasi