METODE HARGA POKOK PROSES-pengantar PDF
METODE HARGA POKOK PROSES-pengantar PDF
METODE HARGA POKOK PROSES-pengantar PDF
Total biaya
(2)
Rp 5.000.000
Rp 7.500.000
Rp 11.250.000
Rp 16.125.000
------------------------- +
Rp 39.875.000
Unit ekuivalensi
(3)
2.500
2.500
2.250
2.150
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses
Harga pokok produk jadi : 2.000 x Rp 17.500
Rp 35.000.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses :
Biaya bahan baku (100 % x 500 x Rp 2.000)
Rp 1.000.000
Biaya bahan penolong (100 % x 500 x Rp 3.000)
Rp 1.500.000
Biaya tenaga kerja (50 % x 500 x Rp 5.000)
Rp 1.250.000
Biaya overhead pabrik (30 % x 500 x rp 7.500)
Rp 1.125.000
-------------------- +
Rp 4.875.000
--------------------- +
Jumlah biaya produksi bulan januari 20X1
Rp 39.875.000
JURNAL PENCATATAN BIAYA PRODUKSI
jurnal untuk mencatat biaya bahan baku
Barang dalam proses- biaya bahan baku
Persediaan bahan baku
Rp 5.000.000
Rp 5.000.000
Rp 7.500.000
Rp 11.250.000
Rp 16.125.000
Rp 7.500.000
Rp 11.250.000
Rp 16.125.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
Persediaan produk jadi
Rp 35.000.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku
Barang dalam proses- biaya bahan penolong
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja
Barang dalam proses- biaya overhead pabrik
Rp 4.000.000
Rp 6.000.000
Rp 10.000.000
Rp 15.000.000
Jurnal mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai dioleh pada
akhir bulan januari 20X1
Persediaan produk dalam proses
Rp 4.875.000
Barang dalam proses biaya bahan baku
Rp 1.000.000
Barang dalam proses biaya bahan penolong
Rp 1.500.000
Barang dalam proses- Biaya tenaga kerja
Rp 1.250.000
Barang dalam proses biaya overhead pabrik
Rp 1.125.000
METODE HARGA POKOK PROSES PRODUK DIOLAH MELALUI LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN
PRODUKSI
Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah
departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat kumulatif. Karena produk
yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama telah merupakan produk jadi
dari departemen sebelumnya, yang membawa biaya produksi dari departemen produksi
sebelumnyua tersebut, maka harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah
departemen pertama terdiri dari:
a. biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya
b. biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama
Contoh2:
PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A
dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan
Januari 20X1 disajikan dalam gambar berikut :
Data produksi Bulan Januari 20X1
Departemen A Departemen B
Produk yang dimasukkan dalam proses
35.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B
30.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang
24.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan
5.000 kg
6.000 kg
Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 20X1 :
Biaya bahan baku
Rp 70.000
Rp
0
Biaya tenaga kerja
Rp 155.000
Rp 270.000
Biaya overhead pabrik
Rp 248.000
Rp 405.000
Tingkat penyelesaian produk dalam produk proses akhir :
Biaya bahan baku
100%
Biaya konversi
20%
50%
Rp 70.000
Rp 70.000
Rp 155.000
Rp 248.000
Rp 155.000
Rp 248.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen A ke
departemen B:
BDP biaya bahan baku departemen B
Rp 450.000
BDP - biaya bahan baku departemen A
Rp 60.000
BDP - biaya tenaga kerja departemen A
Rp 150.000
BDP - biaya overhead pabrik departemen A
Rp 240.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah
dalam department A pada akhir bulan januari 20X1
Persediaan produk dalam proses-departemen A
Rp 23.000
BDP - biaya bahan baku departemen A
Rp 10.000
BDP - biaya tenaga kerja departemen A
Rp 5.000
BDP - biaya overhead pabrik departemen A
Rp 8.000
Perhitungan harga pokok produksi per satuan departemen B
Unsur biaya produksi
Total biaya
Unit ekuivalensi
Tenaga kerja
270.000
27.000
Overbead pabrik
405.000
27.000
Total
Rp 675.000
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep B
Harga pokok produk selesai yang di transfer departemen B ke gudang
Harga pokok dari departemen A (24.000 x Rp 15)
Rp 360.000
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B (24.000x Rp 25)
600.000
---------------- +
Total harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
(24.000 x Rp 40)
Rp 960.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Harga pokok dari departemen A (6.000 x Rp 15)
Rp 90.000
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B :
Biaya tenaga kerja (50 % x 6.000 x Rp 10)
Rp 30.000
Biaya overhead pabrik (50 % x 6.000 x Rp 15)
Rp 45.000
------------------- +
Rp 75.000
----------------- +
Total harga pokok persediaan produk dalam proses departemen B
Rp 165.000
----------------- +
Jumlah biaya produksi kumulatif Departemen B bulan januari 19x1
Rp 1.125.000
Rp 60.000
Rp 150.000
Rp 240.000
Rp 270.000
Rp 405.000
Rp 270.000
Rp 405.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen B ke gudang
Persediaan produk jadi
Rp 960.000
BDP - biaya bahan baku departemen B
Rp 360.000
BDP - biaya tenaga kerja departemen B
Rp 240.000
BDP - biaya overhead pabrik departemen B
Rp 360.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah
dalam department A pada akhir bulan januari 20X1
Persediaan produk dalam proses-departemen B
Rp 165.000
BDP - biaya bahan baku departemen B
Rp 90.000
BDP - biaya tenaga kerja departemen B
Rp 30.000
BDP - biaya overhead pabrik departemen B
Rp 45.000
PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN
HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN
Produk yang hilang pada awal proses
Contoh 3 :
PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A
dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan
Januari 20X1 disajikan dalam gambar berikut :
Data produksi Bulan Januari 20X1
Produk yang dimasukkan dalam proses
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B
Produk selesai yang ditransfer ke gudang
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian
sebagai berikut :
Biaya bahan baku & penolong 100 % biaya konversi 40 %
Biaya bahan penolong 60 %, biaya konversi 50 %
Produk yang hilang pada awal proses
Departemen A
1.000 kg
700 kg
Departemen B
400 kg
200 kg
100 kg
100 kg
200 kg
Departemen B
Rp
16.100
22.500
24.750
Rp 159,00
Rp 222.60
Rp 63.60
Rp 145.040
Rp 29.610
Rp 174.650
Departemen A
1.000 kg
700 kg
Departemen B
400 kg
200 kg
100 kg
100 kg
200 kg
Departemen B
Rp
16.100
22.500
24.750
Produk yang hilang pada akhir proses di departemen produksi setelah departemen produksi
pertama
Perhitungan biaya produksi per unit Departemen B bulan januari 20X1
Jumlah biaya
Jumlah produk yang dihasilkan
Biaya per kg yang
produksi yang
Jenis biaya
oleh departemen B
ditambahkan di
ditambahkan di
(unit ekuivalensi)
Departemen B
departemen B
Biaya bahan penolong 400 kg + 60 % x 100 kg + 200 kg
Rp 16.100
Rp 24.39
= 660 kg
Biaya tenaga kerja
400 kg + 50 % x 100 kg + 200 kg
Rp 22.500
Rp 34.62
= 650 kg
Biaya overhead pabrik 400 kg + 50 % x 100 kg + 200 kg
Rp 24.750
Rp 38.08
= 650 kg
Rp 63.350
Rp 97.09
Perhitungan biaya produksi Departemen B bulan Januari 20X1
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B
(400 x Rp 161.91)
Rp 64.764,00
Biaya yang ditambahkan departemen B : 400 x Rp 97.09
38.836,00
Harga pokok produk yang hilang pada akhir proses :
(200 kg ( Rp 161.91+Rp 97.09))
51.800,00
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B setelah
disesuaikan : 400 x Rp 388.5
155.400,00
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 Kg)
Harga pokok dari departemen A 100 kg x Rp 161.91
= Rp 16.191,00
Biaya bahan penolong
100 kg x 60 % x Rp 24.39 = 1.463,3
Biaya tenaga kerja
100 kg x 50 % x Rp 34.62 = 1.731
Biaya overhead pabrik
100 kg x 50 % x Rp 38.08 = 1.904
Rp 21.289.40
Jumlah biaya produksi Departemen B
Rp 176.689.40
LATIHAN
PT KOREKSI memproduksi produknya secara masal melalui dua departemen produksi :
departemen 1 dan departemen 2. Data produksi dan biaya produksi bulan januari 2002 di dua
departemen produksi tersebut disajikan berikut ini :
Data produksi
Dimasukkan dalam proses bulan ini
Unit yang ditransfer ke dept 2
Unit yang diterima dari departemen 1
Produk yang ditranfer ke gudang
Produk dalam proses akhir
Biaya bahan baku 100 %; biaya konversi 70 %
Biaya tenaga kerja 40 %; BOP 70 %
Produk hilang akhir proses
Produk hilang akhir proses
Biaya produksi
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Dept 1
31.000 kg
27.000 kg
Dept 2
27.000 kg
23.000 kg
2.000 kg
3.000 kg
2.000kg
1.000 kg
20.000.000
31.000.000
29.000.000
33.000.000
27.000.000