Sari Mikroteknik
Sari Mikroteknik
Sari Mikroteknik
LABORATORIUM MIKROTEKNIK
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA
NIM
KELAS
MATA KULIAH
Botol spesimen
Kertas lensa
Skapel
Pipet
Parafin
Peralatan gelas
Hematoksilin
Beaker glass 250ml
Refrigerator
SLIDE
Irisan jaringan histologis yang dibuat selama kegiatan mikroteknik biasanya ditujukan
untuk pengamatan mikroskopik. Untuk keperluan tersebut makan irisan jaringan tersebut
ditempelkan diantara gelas objek (slide) dan kaca penutup (coverslips). Slide merupakan
sekeping kaca yang hamper selalu berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3 x 1,5 atau bahkan
3 x 2 inchi. Penggunaan slide yang terlalu tipis tidaklah dianjurkan, bukan hanya karena sifatnya
yang mudah pecah tetapi juga karena kaca tipis tersebut tidak begitu cocok dengan kondenser
kebanyakan mikroskop modern yang ada dewasa ini. Ketebalan yang paling optimum untuk
mikroskop adalah 1 mm, tetapi ketebalan 1,25 mm masih memberi hasil yang memuaskan.
Syarat penting lainnya yang harus dipenuhi suatu slide adalah permukaannya harus datar dan rata
serta bersifat stabil terhadap berbagai bahan kimia (reagen). Dengan kata lain bahan ini harus
bersifat non korosif dan itu pula sebabnya tidak mungkin menggunakan bahan lain selain bahan
gelas.
Kaca Penutup
Kaca penutup adalah kaca datar yang sangat tipis berbentuk lingkaran, persegi atau persegi
panjang dengan ukuran yang lebih kecil dari slide. Kaca penutup yang ada dewasa ini terdiri dari
4 jenis ketebalan, yaitu kaca penutup nomor 0,1,2 dan nomor 3, masing-masing nomor
(ketebalan) ditujukan untuk fungsi khusus. Kaca penutup nomor 0, dengan ketebalan 0,09 mm,
sangat mudah pecah dan sangat sulit ditangani selama prosesing. Kaca penutup ini hanya
digunakan dalam pembuatan preparat yang ditujukan untuk pengamatan dengan minyak imersi.
Jenis kaca penutup ini sudah jarang digunakan dewasa ini karena bahkan untuk pengamatan
dengan minyak imersi orang lebih cendrung menggunakan kaca penutup nomor 1 dengan
ketebalan lebih kurang 0,15 mm. Kaca penutup ini cukup tebal untuk dapat ditangani dan
dibersihkan dengan baik tanpa takut pecah tetapi cukup tipis untuk pengamatan mikroskopis,
kecuali dengan minyak imersi . Kaca penutup nomor 3, ketebalan anatara 0,30 sampai 0,35 mm,
hanya digunakan untuk keperluan lain.Kaca penutup bentuk lingkaran biasanya tersedia dalam
ukuran diameter antara 3/8 sampai 7/8 inch, tetapi ukuran yang paling banyak digunakan adalah
inch (18 mm). Pemilihan penggunaan kaca penutup berbentuk lingkaran atau persegi sematamata tergantung kepada selera pemakai. Kaca penutup bentuk persegi panjang yang ditujukan
untuk penggunaan pada slide 3 x 1 inch ukuran panjangnya sangat bervariasi, dimulai dari 22,
30, 40, sampai 50 mm. Penggunaan kaca penutup berukuran panjang lebih dari 50 mm sangat
jarang dilakukan karena kaca penutup ini tidak akan menyisakan tempat yang memadai untuk
pembuatan label pada slide.
2. KONTAINER UNTUK MENANGANI OBJEK
Dalam proses pembuatan preparat mikroskopis, objek harus melalui berbagai tahapan
(bahan kimia) dimana dari satu tahap ke tahap yang lainnya objek tersebut harus dapat
dipindahkan baik dengan pipet, pinset ataupun dengan section lifter atau object lifter. Pemilihan
alat pemindah objek tersebut sepenuhnya tergantung kepada ukuran dan bentuk objek. Objek
kecil biasanya dipindahkan dengan pipet atau section lifter, sementara objek lainnya dengan
pinset.
Jika suatu objek hanya sebentar saja dalam suatu larutan, container yang paling tepat untuk
itu adalah gelas arloji syracause. Jenis gelas arloji ini memiliki kelebihan disbanding jenis gelas
yang lain karena mereka dapat ditumpuk satu di atas yang lainnya untuk penyimpanan maupun
untuk mencegah terjadinya penguapan larutan yang terlalu cepat. Gelas embrio (embryological
watch glass) lebih banyak yang digunakan untuk melakukan penanaman objek dalam paraffin
(embeding) daripada untuk merendam objek dengan larutan tertentu. Gelas embrio ini juga dapat
menggantikan fungsi gelas arloji syracause dengan kelebihan adanya tutup container yang dapat
mencegah terjadinya penguapan larutan. Tetapi, gelas embrio ini tidak sebaik container
konvensional stender dish yang dilengkapi penutup dengan bentuk sedemikian rupa sehingga
dapat digunakan untuk menyimpan objek dalam alcohol untuk beberapa hari tanpa takut
kehilangan alkohol karena penguapan. Namun, untuk penyimpanan yang lebih lama dianjurkan
untuk menggunakan vial bertutup rapat yang disebut screw-up vial terbuat dari bahan plastik.
Vial ini memang lebih mahal dari kontainer konvensional yang ditutup dengan gabus tetapi jauh
lebih memenuhi syarat. Pada laboratorium histologi yang baik, vial ini biasanya tersedia dalam
berbagai ukuran untuk dapat mengakomodasikan berbagai jenis kebutuhan dan ukuran objek.
jar standar, tetapi karena penggunaannya jauh lebih paktis maka sebaiknya harus ada pada setiap
laboratorium histologi.
Jumlah minimum jar (baik standar maupun jar persegi) yang harus tersedia untuk dapat
memenuhi kebutuhan minimal pembuatan preparat histologi adalah delapan. Masih banyak
perlatan lain yang dibutuhkan dalam prosesing preparat ini, antara lain mikrotom, meja
pemanasdan oven yang merupakan peralatan standar laboratorium histologi. Di samping itu,
dibutuhkan pula alat diskusi (dissecting set) dan peralatan pendukung lainnya seperti kuas kecil
(camels hair brush), alat penggaris dari plastik, dan lain-lain.
mempertahankan temperatu paraffin (atau bahan impregnasi atau bahan embedding lainnya)
tetap di atas titik didihnya. Untuk keperluan ini biasanya digunakan oven yang temperaturnya
dikontrol dengan termostat. Tetapi tidak semua laboratorium memiliki oven seperti dimaksud.
Dalam kondisi darurat seperti ini kita dapat merangkai peralatan sederhana yang cukup
praktis tetapi murah. Alat sederhana ini terdiri dari beberapa bola lampu (pijar), disusun secara
serial pada suatu panel reflektor yang dapat digeser (naik turun) posisinya di atas suatu panel
logam datar. Sebelum impregnasi, pada permukaan panel logam (yaitu di bawah panel reflektor)
diletakkan vial-vial berisi bahan impregnasi atau embedding, seperti parafin, kemudian bola
lampu dihubungkan dengan sumber arus. Setelah beberapa saat, parafin akan mencair. Parafin
yang cair mungkin hanya pada bagian permukaan, atau keseluruhan, atau dua pertiga bagian dari
isi vial. Jika yang terakhir ini tidak tercapai, maka posisi bola lampu harus diturunkan mendekati
vial dan ditunggu satu atau dua jam sampai hanya sepertiga bagian saja isi vial yang tidak
mencair.
Jika laboratorium hendak membeli oven, satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah
bahwa alat tersebut harus memiliki kapas (fan) yang dapat mensirkulasikan udara (panas) secara
merata ke seluruh bagian oven. Dengan demikian temperatur akan kmenjadi seragam pada
seluruh bagian oven.
MIKROTOM DAN PISAU MIKROTOM
Mikrotom adalah suatu instrumen berpresisi tinggi sehingga harus diperlakukan dengan
sangat hati-hati. Mikrotom seharusnya tidak boleh dibiarkan di tempat terbuka karena debu dapat
menempel padanya sehingga dapat mempengaruhi kekuatan instrumen ini. Mikrotom sebaiknya
ditutup dengan plastik, atau lebih baik lahi, dimasukkan ke dalam kotaknya jika sedang tidak
digunakan. Jangan pindahkan mikroton dengan cara memegang bagian yang dapat bergerak
(bergeser) karena dapat menggangu akurasinya kelak. Sebelum dan sesudah digunakan,
sebaiknya mikrotom dibersihkan dari serpihan parafin, dan jika memungkinakan bersihkan
parafin yang masih menempel pada bagian depan mikrotom dengan kain lap yang telah dibasahi
sebelumnya denga xilol. Mikrotom celloidin dan mikrotom beku harus benar-benar dikeringkan
setelah selesai digunakan. Minyaki secara reguler (dengan minyak berkualitas tinggi) bagianbagian mikrotom yang bergesekan.
Pisau mikrotom memerlukan perawatan yang jauh lebih hati-hati. Pisau ini terbuat dari
keping baja yang dikikir dan diasah secara hati-hati hingga memiliki mata pisau yang sangat
uniform, tetapi ngampang rusak jika diperlakukan sembarangan. Sebelum penyayatan, pisau
mikrotom harus diamati terlebih dahulu apakah kondisinya cukup baik untuk digunakan
menyayat.
MIKROTOM
Alat ini digunakan untuk menyayat jaringan sebelum ditempelkan ke atas permukaan slide
(glass object). Ketebalan sayatan yang dapat dibuat dengan alat ini bervariasi antara satu sampai
200 mikrometer. Jaringan yang sudah terekat pada slide kemudian dapat dijernihkan dan
diwarnai untuk memudahkan pengamatan. Akurasi pengamatan sangat tergantung kepada
ketebalan sayatan yang diamati. Oleh karena itu, kehadiran alat ini sangat membantu untuk
dapat memperoleh sayatan dengan ketebalan yang bisa dikontrol (diatur), sehingga hasilnya
menjadi seragam, sesuai dengan tujuan pengamatan dan kehendak pengamat (peneliti). Sebelum
alat ini dikenal, peneliti biasanya menyayat jaringan dengan tangan menggunakan pisau.
Hasilnya tentu saja tidak akan pernah memuaskan peneliti karena disamping ukuran (ketebalan)
sayatan tidak pernah mencapai ukuran mikrometer, juga hasil sayatan yang diperoleh tidak akan
pernah seragam. Sampai saat ini mikrotom tangan (hand microtom) sederhana masih digunakan
untuk tujuan sederhana dan terbatas, terutama pada laboratorium botani. Namun demikian,
dewasa ini kebanyakan laboratorium, termasuk laboratorium kita, telah memiliki mikrotom yang
sudah sangat maju dengan presisi yang sangat tinggi.
6. Mikrotom Faust
Instrumen ini berukuran kecil sehingga bisa ditempelkan diatas meja praktikum dan ketipisan
maksimum sayatan 25 .
7. Mikrotom Smith
Digunakan untuk menyayat jaringan yang segar dengan tingkat kerusakan struktur halus
dan kehilangan aktivitas enzimatis yang sangat maksimal.Kisaran sayatan yang dihasilkan 5230
PERAWATAN MIKROTOM
Mikrotom adalah suatu alat mekanis yang memiliki presisi tinggi, maka penggunaannya
seharusnya dilakukan secara hati-hati dan hanya oleh orrang yang sudah memiliki pengalaman
dan sudah familier dengan alat tersebut. Kerusakan kecil saja akan menimbulkan masalah yang
cukup serius yang bermuara pada hasil sayatan yang tidak sempurna. Maka, sebaiknya, seorang
mahasiswa yang belum berpengalaman
mengoperasikan alat tersebut
bagaimana mekanisme kerja alat tersebut secara jelas. Mikrotom harus selalu diminyaki untuk
mencegah keausan dan kemacetan (lengket). Kedua kondisi ini sering mengakibatkan
dihasilkannya sayatan yang tidak bagus (dengan ketebalan yang tidak seragam).
PISAU MIKROTOM
Komponen mikrotom yang paling berperan dalam produksi sayatan yang sempurna adalah
pisau yang digunakan untuk menyayat. Bagaimanapun bagusnya blok yang sudah dipersiapkan
dan bagaimanapun sempurna dan canggihnya mikrotom yang digunakan, semuanya akan
percuma jika pisau yang digunakan tidak cukup baik. Karena itu, untuk bisa kerja optimal, pisau
yang digunakan sebaiknya berasal dari pabrikan yang sama dengan pabrikan mikrotom.
TIPE DAN STRUKTUR PISAU MIKROTOM
Berdasarkan struktur sisi pemotong pisau, dikenal ada tiga tipe pisau mikrotom yaitu,
1. Pisau plane-edge
Pisau ini berupa baji persegi dan tidak memiliki sisi pemotong khusus biasanya digunakan
untuk sayatan beku dan blok parafin.Tipe ini tergolong paling kokoh karena seing dijadikan
sebagai pertimbangan logis ketika menyayat blok besar yang berisi jaringan dengan sifat yang
2.
keras.
Pisau Konkaf
Tipe pisau ini memiliki satu sisi datar dan satu sisi lain yang bersifat cekung biasanya
digunakan untuk sayatan blok celodin dan palstik tetapi terkadang juga untuk blok
parafin.Jika pisau konkaf yang digunakan maka harus diusahakan agar sisi datarnya selalu
3.
kemudian lap dengan kering dengan bahan pembersih yang sama.Jangan menyentuh mata pisau
dengan bahan keras seperti jarum, sonde atau lainnya karena dapat merusak mata pisau.
Menajamkan Pisau
Ada 2 istilah teknis yang perlu dipahami dalam menanjamkan pisau mikrotom yaitu
mengikir(honing) dan mengasah(stropping).Istilah yang pertama digunakn untuk menjelaskan
tahap pertama proses penanjaman mata pisau untuk menghilangkan gerigi atau sompelan kasar
dan dalam yang terdapat pada mata pisau. Tahap ini tidak selalu dilakukan di laboratorium biasa
dan hanya bisa dilakukan jika memilki alat dan ahli yang memadai. Istilah keduayang disebut
juga (polishing) proses penajaman tahap kedua ditujukan untuk memberi sentuhan akhir untuk
menghilangkan gerigi yang lebih halus pada mata pisau sehingga pisau memiliki kemampuan
mengiris lebih sempurna.
Ada 2 pola mengikir mata pisau yaitu: pola pertama dengan menggerakkan pisau dari kiri
bawah menuju kanan atas membalikkan punggung pisau dan melanjutukan gesekan kedua arah
yang berlawanan sepanjang alur gerakan pertama dan mengulangi samapai 3 atau 4 kali berturutturut. Pola kedua dengan menggerakkan pisau kearah kanan bawah menuju kiri atas dan
melanjutkan kembali dari kiri atas menuju kanan bawah pada keempat gesekan.Kerjakan kedua
pola gesekan diatas sampai sompelan dan gerigi kasar mata pisau hilang.
Pisau Alternatif
DAFTAR PUSTAKA
Sipahutar, H.(2008) Dasar-dasar teori dan praktek mikroteknik (Diktat Kuliah). Jurusan Biologi
FMIPA Unimed : Medan