Alat-alat utama dalam teknik kultur jaringan antara lain pH meter, autoklaf, laminar air flow cabinet, neraca analitik, hot plate dengan pengaduk magnetik, mikroskop, dan distilator. Peralatan tersebut digunakan untuk mengukur pH, mensterilkan bahan dan media, menanam eksplan, menimbang bahan kimia, memasak dan mengaduk media, mengamati jaringan, serta membuat air destilasi.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6K tayangan7 halaman
Alat-alat utama dalam teknik kultur jaringan antara lain pH meter, autoklaf, laminar air flow cabinet, neraca analitik, hot plate dengan pengaduk magnetik, mikroskop, dan distilator. Peralatan tersebut digunakan untuk mengukur pH, mensterilkan bahan dan media, menanam eksplan, menimbang bahan kimia, memasak dan mengaduk media, mengamati jaringan, serta membuat air destilasi.
Alat-alat utama dalam teknik kultur jaringan antara lain pH meter, autoklaf, laminar air flow cabinet, neraca analitik, hot plate dengan pengaduk magnetik, mikroskop, dan distilator. Peralatan tersebut digunakan untuk mengukur pH, mensterilkan bahan dan media, menanam eksplan, menimbang bahan kimia, memasak dan mengaduk media, mengamati jaringan, serta membuat air destilasi.
Alat-alat utama dalam teknik kultur jaringan antara lain pH meter, autoklaf, laminar air flow cabinet, neraca analitik, hot plate dengan pengaduk magnetik, mikroskop, dan distilator. Peralatan tersebut digunakan untuk mengukur pH, mensterilkan bahan dan media, menanam eksplan, menimbang bahan kimia, memasak dan mengaduk media, mengamati jaringan, serta membuat air destilasi.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7
Alat-Alat dalam Teknik Kultur Jaringan
Dalam penerapan teknik kultur jaringan, laboratorium harus dilengkapi dengan
berbagai peralatan. Berikut ini adalah beberapa peralatan dasar yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kultur jaringan. Perlu diketahui bahwa peralatan-peralatan tersebut dapat disederhanakan untuk pelaksanaan kultur jaringan skala rumah tangga, sepanjang pada prinsipnya peralatan tersebut dapat menjalankan fungsi yang relatif sama. 1. Pengukur keasaman medium (pH meter) Untuk mengukur keasaman media dapat menggunakan pH meter.
2. Autoklaf Pada umumnya kita mengenal 2 macam autoklaf, yaitu autoklaf yang menggunakan sumber panas dari tenaga listrik yang disebut dengan autoklaf listrik. Ada juga autoklaf yang menggunakan sumber panas dari pembakaran dari gas elpiji yang disebut dengan autoklaf gas. Cara pengoperasian autoklaf listrik relatif mudah dan sederhana, namun tergantung pada modelnya. Sekarang tersedia berbagai model dan ukuran autoklaf listrik untuk berbagai keperluan dengan cara pengoperasian yang relatif sama dan aman. Sedangkan autoklaf gas meskipun kelihatannya sederhana, namun dalam pengoperasiannya harus lebih hati-hati karena menggunakan gas yang dikhawatirkan mengalami kebocoran. Lagipula, sterilisasi bahan dan alat dengan autoklaf ini harus senantiasa ditunggu karena tidak ada pengatur otomatis untuk lamanya sterilisasi (semuanya diatur secara manual).
3. Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) Alat ini digunakan sebagai tempat untuk menanam eksplan. Disebut laminar air flow cabinet karena ke dalamnya dialirkan angin dengan arah lurus (laminar) ke arah luar agar menghembus spora-spora jamur yang mungkin beterbangan sehingga tida memasuki botol kultur pada saat penanaman. Adapun cara pemakaian alat ini adalah sebagai berikut: Sebelum dipakai, terlebih dahulu bagian dalam alat ini disemprot dengan alkohol 70%. Setelah sterilisasi dengan alkohol, tutup pintu LAFC dan nyalakan lampu ultraviolet (UV). Setelah sterilisasi dengan lampi UV, pekerjaan menanam eksplan dapat segera dimulai. Jangan lupa mematikan lampu UV dan menyalakan lampu neon, serta menghidupkan kipas.
4. Neraca Analitik Neraca analitik digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang memiliki bobot dalam jumlah yang kecil. Biasanya kapasitas maksimum hanya 600 mg dengan 4-5 digit angka di belakang koma.
5. Hot plate dengan pengaduk bermagnet Alat ini berfungsi sama dengan kompor, yakni untuk memasak dan memanaskan medium dalam pembuatan media padat. Akan tetapi, selain memanaskan alat ini sekaligus dapat mengaduk medium yang dimasak karena dilengkapi dengan magnetic stirrer (pengaduk bermagnet).
6. Meja penggocok Meja pengocok (shaker) adalah suatu alat yang sering digunakan pada kultur dengan medium cair. Fungsi alat ini adalah sebagai meja penggocok untuk memberikan aerasi yang baik pada media kultur.
7. Mikroskop/ fotomikrografi Mikroskop ini penting untuk mengamati struktur mikroskopis seperti anatomi jaringan tanaman, jaringan kalus yang tumbuh dari eksplan, ataupun struktur dari sel dan mikrospora. Selain berfungsi untuk pengamatan biasa, objek yang berada di bawah lensa dapat direkam atau difoto untuk keperluan dokumentasi atau sebagai bagian dari data percobaan karena mikroskop ini dilengkapi dengan kamera.
8. Mikroskop diseksi Mikroskop diseksi ini berfungsi untuk mengamati struktur kalus ataupun keadaan kultur yang lebih jelas. Selain itu, alat ini sering digunakan pada kultur meristem, yakni sebagai alat bantu dalam memotong atau mendapatkan meristem. 9. Distilator Distilator merupakan alat yang digunakan untuk membuat aquadest atau biasa disebut sebagai alat penyuling.
1. Alat Pembuatan Media NO ALAT FUNGSI 1. Gelas becker/piala Untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air aquades dalam pembuatan media. Ukuran gelas piala bervariasi, 100ml, 300ml, 1000ml, 2000ml. 2. Pipet Untuk mengambil cairan. 3. Timbangan Untuk menimbang bahan kimia yang diperlukan dalam pembuatan media kultur. 4. Spatula Untuk mengambil bahan kimia yang diperlukan dalam pembuatan media kultur. 5. Indicator pH/ lakmus Untuk mengukur pH media ketika membuat media. 6. Sendok kaca Untuk mengaduk media saat persiapan dan saat pemanasan. 7. Panci Tempat memasak media. 8. Kompor Untuk pemanas saat memasak media. 9. Autoklaf Untuk mensterilkan semua peralatan dan media kultur yang dipakai dalam kegiatan kultur jaringan. 10. Botol kultur Tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan. 11. Plastik dan karet tahan panas Untuk penutup pada botol kultur dan sebagai pengikat plastik dengan botol kultur. 2. Alat Penyiapan Eksplan (Inisiasi) NO ALAT FUNGSI 1. Botol kultur Tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan. 2. Scalpel Untuk pemotongan eksplan 3. Gunting Untuk memotong eksplan 3. Alat Penanaman (Inokulasi) NO ALAT FUNGSI 1. Laminar air flow/enkas Untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV. 2. Pinset Untuk mengambil eksplan. 3. Spatula Untuk mengambil eksplan berupa biji/plb anggrek. 4. Petridish Tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di tanam dalam botol kultur. 5. Bunsen Untuk menggarang/membakar alat-alat kultur, seperti alat-alat diseksi ketika melakukan penanaman sehingga peralatan tersebut tetap steril. 4. Alat Inkubasi NO ALAT FUNGSI 1. Rak kultur Tempat untuk menyimpan botol-botol berisi eksplan hasil inokulasi dan mengoptimalkan pemanfaatan ruangan yang ada. 2. Air conditioner (AC) Untuk menjaga suhu ruangan agar tetap stabil sesuai dengan kondisi suhu untuk kultur jaringan. 3. Lampu Untuk memberikan penerangan dan cahaya bagi pertumbuhan tanaman. 4. Timer listrik Untuk mengatur waktu penyinaran pada tanaman kultur. 5. Termometer suhu ruangan Untuk mengetahui suhu ruangan 5. Alat Aklimatisasi NO ALAT FUNGSI 1. Ember Untuk tempat plantlet yang telah dikeluarkan dari botol yang akan dicuci. 2. Gelas becker/piala Tempat perendaman plantlet dengan fungisida dan bakterisida. 3. Pinset Untuk mengeluarkan plantlet dari botol kultur. 4. Timbangan Untuk menimbang fungisida dan bakterisida. 5. Pengaduk kaca Untuk mengaduk larutan fungisida dan bakterisida. 6. Pot try Tempat menanam plantlet. 7. Kertas koran Alas untuk mengeringkan tanaman yang sudah di rendam.