Struktur Anatomi Batang
Struktur Anatomi Batang
Struktur Anatomi Batang
PENDAHULUAN
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
kedudukan
batang
bagi
tubuh
tumbuhan,
batang
dapat
atau heliotrop)
Selalu bertambah panjang diujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan,
umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar
matahari. Umumnya batang bercabang ,tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya
tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang kelapa ,dan pepaya. Struktur
batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis,dan silinder pusat(stele).silinder
pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium
dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem batang berkayu memiliki kambium.
Kambium mengalami dua arah pertumbuhan yaitu ke arah dalam dan ke
arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu ,sedangkan ke arah luar
membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan
bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain
jati, mangga, dan meranti. Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas dan
umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya tidak sebesar
batang berkayu. Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas .
2.1.2 Fungsi batang
Bagi tumbuhan ,batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai
penopang ,pengangkut air dan zat zat makanan, penyimpan makanan cadangan,
serta sebagai alat perkembangbiakan.
a. Penopang
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan
menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya ( khususnya matahari ).
Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang
tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya.
b. Pengangkut.
Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar kedaun.
Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Penyimpan.
Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan
cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga
bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan
ini akan digunakan saat diperlukan.
d. Alat perkembangbiakan.
batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.Hampir
semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan,menggunakan
batang.Bagi
manusia,
batang
tumbuhan
yang
membentuk
kayu
dapat
Lapisan luar korteks yang berupa kolenkim (jaringan dalam tumbuhan yang
berfungsi sebagai bahan penguat, pada dinding selnya mengalami penebalan)
dan parenkim (jaringan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
3.Stele
Sistem pembuluh berperan penting dalam memecahkan masalah-masalah
filogenetik. Van Tieghem dan Douliot (dalam Fahn, 1990) mengajukan teori yaitu
teori stele untuk menjelaskan struktur dari poros tumbuhan. Menurut teori tersebut
struktur anatomi akar dan batang adalah sama yaitu korteks mengelilingi bagian
pusat yaitu stele. Stele merupakan sistem jaringan primer yang terdiri atas satuan
berkas pengangkut beserta jaringan dasar pengangkutnya , baik tersusun
sederhana maupun yang kompleks.
Pada batang tumbuhan dikotil , stele tersusun atas perisikel ( perikambium
), berkas pengangkut dan empulur. Berkas pengangkut letaknya dipisahkan satu
dengan yang lainnya oleh deretan sel sel parenkim yang tersusun radial disebut
jari jari empulur, sedangkan pusat dari organ batang yang tersusun dari sel sel
Sifonestele
Tipe ini merupakan modifikasi protestele, karena adanya empulur di
bagian tengah yang terdiri atas sel sel parenkim. Sifonestele dibedakan
berdasarkan kedudukan floem dan xilem menjadi:
Selaginella.
Sifonostele amfifloik, dengan floem konsentrs sebelah luar dan floem
konsentris sebelah dalam dari silinder xlem, mengelilingi empulur, conth
batang Adiantum dan Marsilea.
pada
batang
monokotil.
Tipe
berkas
pengangkutnya
3.
Meristem dasar, merupakan jaringan dasar yang akan membentuk empulur dan
korteks.
Sistem jaringan primer batang monokotil :
Tumbuhan dikotil yang sudah tua selain memiliki jaringan primer juga memiliki
jaringan sekunder.
Macam-macam jaringan sekunder pada tumbuhan dikotil yaitu :
1. Floem sekunder, letaknya lebih dalam dari floem primer yang dibentuk oleh
kambium kearah luar
2. Xilem sekunder, letak lebihkearah luar dari pada letak xilem primer.
3. Gabus dan kambium gabus, merupakan jaringan yang dibentuk oleh felogen.
Gabus dan kambium gabus terdiri dari sel-sel berbentuk kotak an bresifat
impermeabel.
DIKOTIL
Batang bercabang-cabang
Tidak
vaskular,
mempunyai
sehingga
dapat membesar
tumbuh membesar
Mempunyai meristem interkalar
Tidak
dapat
dibedakan
berkembang biak
Berkas vaskular biasanya oval
Floem hanya tersusun dari buluh tapis dan sel pengiring
Empulur tidak dapat ditentukan
Biasanya mempunyai hipodermis yang sklerenkimatis
Biasanya tidak ada trikoma
Perisikel
Daerah diantara berkas vaskular dan korteks disebut perisikel. Umumnya
tersusun dari sel sel parenkima dan sklerenkima, namun demikian sel sel
sklerenkima mungkin tidak ditemukan.sklerenkima dapat dijumpai dalam susunan
sebagai kelompok kelompok yang terpisah atau sebagai lingkaran tak terputus di
bagian pinggir luar pada perisikel, yang membentuk garis batas yang tajam antara
stele dan korteks.
b)
Berkas vaskular
Berkas pengangkut pada batang dikotil seperti yang tampak pada irisan
melintang, terletak dalam bentuk garis besarnya sebagai lingkaran yang putus
putus. Setiap berkas vaskular terdiri atas tiga bagian yaitu xilem, floem dan
kambium. Bagian yang terdekat dengan pusat batang , berisi sel sel berdinding
tipis dan dikenal dengan sebutan xilem.bagian tepi luar berkas tersebut tersusun
dari sel sel berdinding tebal dan dikenal dengan floem. Xilem dan floem
dipisahkan oleh lapisan kambium yang tersusun dari sel sel merismatik.
dikotil
selain
jaringan
primer
permanen
sebagai
fundamen
11
jaringan sekunder. Jaringan sekunder ada dua tipe jaringan vaskuler sebagai hasil
perkembangan kambium vaskuler, dan jaringan gabus dan feloderma sebagai hasil
Perkembangan felogen( kambium gabus). Jari-jari empulur berkembang
secara radial seperti sebuah pita
berkembang dari
lapisanlapisan konsentris, yang masing-masing menunjukkan musim.Lapisanlapisan melingkar seperti cincin disebut lingkaran tahun .Lebar lingkaran tahun
beragam tergantung laju pertumbuhan suatu pohon.xilem sekunder terdiri atas
satu massa sel sel berdinding tebal yang rapi, tersusun sedemikian dan
membentuk dua sistem, yaitu sistem longitudinal ( vertikal ) dan sistem
horizontal. Sistem longitudinal terdiri atas sel sel memanjang yang tumpang tindih
dan saling mengunci ( yaitu trakeida, serabut dan unsur unsur trakea ) dan deretan
longitudinal sel sel parenkima. Semua sel ini memiliki sumbu panjangnya sejajar
dengan sumbu panjang organ yang ditempatinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Batang berfungsi sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air,
mineral,dan makanan antar bagian tumbuhan. Pada fase pertumbuhan, batang
menghasilkan daun dan tunas. Sedangkan pada fase reproduksi , batang
menghasilkan bunga. Ujung batang dan daunnya disebut kuncup terminal,
12
sedangkan kuncup ketiak disebut kuncup aksiler. Jika kuncup suatu batang diiris
membujur maka akan tampak bagian berupa daun muda, jaringan meristem, buku
dan ruas antarbuku.Pada struktur sekunder batang, hanya tumbuhan dikotil yang
memiliki kambium sehingga hanya tumbuhan dikotil yang mengalami
pertumbuhan sekunder. Adapun perbedan batang dikotil dengan batang monokotil.
Pada batang monokotil, batang tidak bercabang-cabang, hipodermis berupa
sklerenkim, pembuluh angkut tersebar, tidak mempunyai jari-jari empulur, tidak
mempunyai kambium vaskular sehingga tidak dapat tumbuh membesar, empulur
tidak dapat dibedakan dengan daerah korteks dan tidak ada kambium diantara
xilem dan floem. Sedangkan pada batang dikotil, batang bercabang-cabang,
hipodermis berupa kolenkim, pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran
tahunnya berseling radial, jari-jari empulur berupa deretan parenkim diantara
berkas pengangkut, mempunyai kambium faskular sehingga dapat tumbuh
membesar, dapat dibedakan daerah korteks dan empulur, dan ada kambium
diantara xilem dan floem.
3.2 Saran
Melalui makalah ini, diharapkan pembaca semakin termotivasi untuk
mendalami materi anatomi batang, sekaligus menambah pemahaman materi
anatomi batang dengan mencari literatur yang relevan dengan itu.
DAFTAR PUSTAKA
Albert, B. 2002. Molecular Biology of The Cell. New York : Garland Science
NCBI Books.
Campbell. 2003. Biologi Edisi kelima-jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Kimball, John. 1993. Biologi Edisi kelima. Jakarta : Erlangga.
Santoso, Woelaningsih. 1987. Anatomi Tumbuhan. Jakarta : Universitas Terbuka.
13
Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
14