Kemiskinan Dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan Dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan Dan Kesenjangan Pendapatan
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, atau yang biasa
dikenal sebagai Negara yang sebagian besar penduduknya bergerak dalam
bidang pertanian. Dalam Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan pemerintah
Indonesia agar memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa.
Namun dalam kenyataannya pemerintah tidak mempunyai kepekaan yang
serius terhadap kaum miskin.
Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang mendunia dan
hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun. Selain
bersifat laten dan aktual, kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang
tidak hanya dialami oleh negara-negara berkembang melainkan juga negara
maju seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Jika kita lihat dari dampak yang ditimbulkan oleh korupsi ini, hampir
semua lapisan masyarakat merasakannya. Bagi kalangan pengusaha
korupsi menyebabkan persaingan yang tidak kompetitif antar pengusaha
karena semua proses harus melalui uang pelicin dan memerlukan waktu
yang lama. Bagi masyarakat bawah korupsi justru menimbulkan biaya hidup
yang lebih tinggi, harga-harga menjadi mahal akhirnya mencul banyak
pengemis seperti yang kita bahas di depan. Pengangguran, pemerasan,
hingga pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang, hanya dengan
satu alasan untuk hidup dan munculnya Undang-Undang Korupsi dan
Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bisa dijalankan dengan baik.
Namun pada kenyataannya kinerja KPK ini belum memuaskan hati publik,
karena banyak kasus korupsi yang penanganannya belum tuntas.
Diantaranya kasus korupsi pajak dan kasus yang dialami dari beberapa
anggota Partai Demokrat belakangan ini .
Pada hal ini penyusun mencoba memaparkan kemiskinan di Negara
Indonesia . Kemiskinan merupakan hal yang kompleks kerana menyangkut
berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan,
pendidikan, pekerjaan dan sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesia dapat
menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak masyarakat dan
keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini.
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi dan lintas sektor yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat
pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi,
geografis, gender, dan kondisi lingkungan.
Bila kita melihat sebenarnya kesejahteraan itu milik pemerintah, atau
para pegawai negeri. Dan orang orang yang bergerak dalam organisasi
pemerintah tingkat atas. Dan sebagian besar juga bagi para pengusaha
pengusaha yang ruang lingkupnya besar. Golongan orang-orang kelas atas
inilah yang akan selalu menjadi penguasa, dan monopoli terhadap golongan
kelas menengah ke bawah.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dibuat makalah yang membahas tentang kemiskinan
dan kesenjangan pendapatan di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia yang mampu dalam
hal materi agar ikut berperan serta untuk mengentaskan kemiskinan
dan kesenjangan pendapatan di Indonesia.
2. Memberikan informasi kepada masyarkat Indonesia untuk menghadapi
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yang merupakan tantangan
global dunia ketiga.
3. Untuk mengetahui sejauh mana upaya yang dilakukan Pemerintah
dalam mengentaskan kemiskinan.
1.4. Manfaat
2. Bagi penulis
Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas
terstruktur dari mata kuliah Perekonomian Indonesia, serta mampu
menjadi sumber informasi bagi
masyarakat.
3. Bagi pihak lain
Makalah ini diharapakan dapat menambah referensi pustaka yang
berhubungan dengan permasalahan dan upaya penyelesaian kemiskinan
dan kesenjangan pendapatan di
Indonesia.
Kelompok 5 | Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
ruang
lingkup
berupa
masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi kemiskinan
Definisi tentang kemiskinan telah mengalami perluasan, seiring
dengan semakin kompleksnya faktor penyebab, indikator maupun
permasalahan lain yang melingkupinya. Kemiskinan tidak lagi hanya
dianggap sebagai dimensi ekonomi melainkan telah meluas hingga
kedimensi sosial, kesehatan, pendidikan dan politik. Menurut Badan Pusat
Statistik, kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi standar minimum
kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makan maupun non makan.
Definisi dibuat tergantung dari latar belakang dan tujuan, juga tergantung
dari sudut mana definisi tersebut ditinjaunya, untuk kepentingan apa definisi
tersebut dibuat. Biasanya definisi-definisi tersebut akan saling melengkapi
antara yang satu dengan yang lainnya.
Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa segi :
1. Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak / pemenuhan
kebutuhan pokok.
Golongan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak
terpenuhnya
kebutuhan-kebutuhan pokok/dasar disebabkan karena
adanya kekurangan barang- barang dan pelayanan pelayanannya yang
dibutuhkan untuk memenuhi standar
kebutuhan
yang
layak.
Ini
merupakan kemiskinan absolut/mutlak yakni tidak
terpenuhinya
standar
kebutuhan pokok/dasar.
2. Dilihat dari segi pendapatan/ penhasilan income
Kemiskinan oleh gonlongan dilukiskan sebagai kurangya
pendapatan/penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
pokok.
3. Dilihat dari segi kesempatan / Opportunity
Kemiskinan adalah karena ketidaksamaan kesempatan untuk
mengakumulasikan
(meraih) basis kekuasaan sosial meliputi :
a. Keterampilan yang memadai.
Kelompok 5 | Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
pelayanan
3. Bank Dunia
Tidak tercapainya kehidupan yang layak dengan penghasilan 1,00
dolar AS perhari .
4. BKKBN keluarga miskin jika :
a. Tidak dapat melaksanakan ibadah menurut keyakinannya.
b. Tidak mampu makan sehari dua kali.
c. Tidak memiliki pakaian berbeda untuk dirumah,bekerja atau sekolah
dan berpergian.
d. Tidak bagian terluas dari rumahnya berlantai tanah.
e. Mampu membawa anggota keluarga sarana kesehatan.
5. WB ( 2001) kemiskinan adalah suatu kondisi terjadinya kekurangan
pada taraf hidup manusia baik fisik atau sosial.
Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan , pada
dasarnya bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian,
yaitu :
Kemiskinan Absolut
Kemiskinan Absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu
mendapatkan
sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
dasar.
Kemiskinan Relatif
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup diatas
garis kemiskinan namun masih berada dibawah kemampuan masyarakat
disekitarnya.
Kemiskinan Kultural
Kemiskinan Kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau
sekelompok
masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
10
d.
e.
f.
g.
Desentralisasi.
Pendidikan dan kesehatan.
Penyediaan air bersih dan pembangunan perkotaan.
Pembagian tanah pertanian yang merata.
11
melangit.
12
13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.
Kesimpulan
3.2. Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usahausaha yang lebih kreatif, inovatif dan eksploratif. Selain itu, globalisasi
membuka mata bagi Pegawai pemerintah, maupun calon pegawai
pemerintah agar berani mengambil sikap yang lebih tegas sesuai dengan visi
dan misi bangsa Indonesia (tidak memperkaya diri sendiri dan
Kelompok 5 | Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
14
15