Gerinda
Gerinda
Gerinda
23
Contoh:
Sebuah batu gerinda berdiameter 120 mm, akan bekerja dengan kecepatan potong 20
m/det. Hitung berapa kecepatan putar batu gerinda mesin tersebut!
Jawab:
= 3185 rpm
24
3.6 Identifikasi Batu Gerinda
Pada setiap batu gerinda pasti terdapat simbol/ tanda yang menyebutkan
identitas batu gerinda tersebut. Indentitas batu berisi informasi, antara lain:
1. Jenis bahan asah
2. Ukuran butiran asah
3. Tingkat kekerasan
4. Susunan butiran asah
5. Jenis bahan perekat
Sebagai contoh data kode dari batu gerinda berikut:
RG 38 A 36 L 5 BE
Artinya:
38 : kode pabrik
A : jenis abrasive
36 : ukuran abrasive
L : tingkat kekerasan
5 : susunan abrasive
V : jenis bond
Cara membaca kode diatas adalah, batu gerinda dengan bahan abrasive
oksida alumunium dengan ukuran 36 mesh dengan susunan sedang dan
menggunakan perekat tembikar.
25
3.7 Pemilihan BatuGerinda
Pemilihan roda gerinda biasanya berdasarkan pada :
Bahan dan kekerasan benda yang digerinda, untuk bahan dengan kekuatan
tarik tinggi, digunakan roda gerinda dari Aluminium oksida. Bahan tersebut antara
lain, Baja karbon, Besi tempa, Perunggu kenyal, Tungsten, Baja campuran , dll.
Untuk bahan dengan kekuatan tarik rendah, yaitu Besi kelabu, Kuningan,
Perunggu, Aluminium, tembaga, granite, dll. Gunakan roda gerinda Silicon carbida.
Selain itu, gunakan roda gerinda keras untuk bahan yang lunak, dan roda gerinda
lunak untuk bahan yang keras.
Volume bahan yang digerinda, untuk volume bahan buangan yang besar
gunakan roda gerinda yang berbutir besar dan kasar, termasuk bahan yang liat.
Sedangkan roda gerinda berbutir halus digunakan untuk volume sedikit (tipis untuk
finishing), termasuk bahan yang keras.
Besarnya busur singgung antara roda gerinda dan benda kerja, busur
singgungan besar berarti luasan gesekan juga luas, maka roda gerinda cepat aus.
Untuk itu gunakan roda gerinda lunak dengan butiran yang besar. Sedangkan untuk
busur singgungan kecil atau sedikit, gunakan roda gerinda yang keras dengan butiran
halus.
3.8 Penyetimbangan batu gerinda
Sebelum batu gerinda dipasang dan digunakan atau setelah pemakaian
dalam jangka waktu tertentu, sebaiknya batu gerinda di cek keseimbangannya agar
saat berputar tidak goyang. Hal ini perlu dilakukan karena pada setiap batu gerinda
tidak memiliki kerapatan yang sama pada setiap titiknya. Batu gerinda dapat
dikatakan setimbang apabila jika diputar akan berhenti dititik mana saja, tidak pada
titik tertentu.
26
3.8.1 Metode Penyetimbangan Batu Gerinda
1. Gantung batu gerinda dengan menggunakan tali
2. Putar batu gerinda hingga diam, tandai bagian atas dengan kapur
3. Putar kembali batu gerinda hingga diam, jika berhenti pada titik yang sama berarti
batu gerinda tidak setimbang. Pasang bobot penyetimbang pada titik yang ditandai.
4. Putar kembali batu gerinda, tandai kembali seperti pada poin 1.
5. Putar kembali hingga berhenti pada titik tertentu. Pasang bobot penyetimbang pada
bagian yang ditandai.
6. Ulangi hingga batu gerinda berhenti di sembarang titik.
7. Pemasangan penyetimbang maksimal 3 titik
3.8.2 Beberapa metode penyetimbangan batu gerinda:
1. Mengurangi bagian tertentu, dilakukan oleh pabrik.
2. Dengan menggunakan 2 buah bobot penyeimbang.
3. Dengan menggunakan 3 buah bobot penyeimbang.
Batu gerinda yang tidak setimbang disebabkan beberapa faktor, antara lain:
Campuran antara abrasive dan bond yang tidak merata
Batu gerinda tidak sentris karena pemakaian
Bagian dari batu basah terkena air atau minyak
Lubang poros yang tidak sesuai dengan porosnya yang menyebabkan kelonggaran.
Kondisi batu seperti diatas akan menyebabkan :
Kualitas hasil penggerindaan yang buruk.
Getaran yang terjadi akan mempengaruhi mesin
Rusaknya bantalan poros.
27
3.9 Pemasangan batu gerinda
Pemasangan batu gerinda pada mesin akan mempengaruhi kualitas
penggerindaan. Pemasangan yang salah akan berakibat fatal baik pada hasil
penggerindaan, mesin gerinda dan operatornya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan,dalam pemasangan batu gerinda harus mengikuti langkah-langkah yang
sudah ditentukan. Pemasangan batu gerinda ada 2 macam, langsung dan tak
langsung. Pada pemasangan langsung, batu gerinda langsung di pasang pada poros.
Ini berlaku di mesin gerinda meja. Pemasangan batu gerinda tak langsung harus
melalui langkah-langkah dibawah ini:
3.10 Pemeriksaan Batu Gerinda
1. Cek fisik dari batu gerinda dari keretakan dan pastikan batu gerinda setimbang.
2. Pastikan kertas pelapis masih menempel pada kedua sisi batu dengan baik.
3. Cek permukaan batu. Pastikan tidak cacat, bebas dari oli/gemuk
4. Masukan batu gerinda pada poros. Pastikan tidak terlalu longgar/ terlalu sempit.
5. Kondisikan seluruh permukaan ring pelapis, flens dan batu gerinda benar-benar
rapat, tidak ada celah. Tebal ring pelapis maksimal 0,5 jika terbuaat dari kertas, dan
maksimal 3,2 jika terbuat dari kulit. Diameter flens minimal 1/3 diameter batu
gerinda , harus memiliki pembatas dan diameter lubang harus sesuai dengan
diameter poros mesin gerinda.
6. Pastikan putaran ulir pada poros memiliki arah yang berlawanan dengan putaran
sumbu mesin.
7. Ikat dengan kuat mur/ baut pengikat. Baut bersinggungan dan menekan flens. Tidak
pada permukaan batu gerinda. Pengencangan jangan terlalu kencang atau terlalu
kendor, karena akan membuat cacat batu gerinda.
28
3.11 Macam-macam penggerindaan
Selain penggerindaan datar dan silindris, terdapat juga penggerindaan jenis
yang lain yang disesuaikan dengan bentuk yang akan di gerinda/ bentuk kontur.
Antara lain:
1. Penggerindaan keliling.
Metode ini cocok untuk penggerindaan permukaan, alur, dan pasak. Metode
ini memerlukan pengaturan langkah pergerakan mesin.
2. Penggerindaan muka
Penggerindaan ini memiliki keuntungan lebih jika dibandingkan dengan
penggerindaan keliling. Karena memiliki efisiensi waktu yang lebih besar
dibandingkan penggerindaan keliling.
3.12 Estimasi Waktu Penggerindaan
Terdapat 2 macam waktu penggerindaan, yaitu untuk sekali langkah
pemakanan dan multi pemakanan/ penggerindaan.
1. Sekali langkah.
Tm =
2. Multi langkah.
Tm =
Dimana:
Tm = waktu penggerindaan (menit)
l = panjang benda kerja (mm)
L = panjang penggerindaan (mm)
i = jumlah pemakanan
v = kecepatan gerak meja (m/menit)
b = tebal benda kerja (mm)
B = tebal penggerindaan/B = b (mm)
29
s = pemakanan menyamping (mm/langkah)
Contoh:
Sebuah besi kotak, panjang 190 mm dan lebar 150 mm yang akan digerinda. Dengan
jumlah pemakanan 4 kali, lebar batu gerinda 20 mm, pemakanan ke samping 6
mm/langkah, kecepatan gerak meja 2 m/menit. Hitung waktu proses penggerindaan!
Jawab :
B = b = 150 mm;
L = l + 2 X 5 mm = 190 + 10 mm
= 200 mm
Tm =
Tm =
Tm = 20 menit
30
DAFTAR PUSTAKA
Klocke, Fritz. 2009.Manufacturing Processes 2 Grinding, Honing, Lapping. Aachen :
Springer, 2009.
Marinescu, Ioan D., et al. 2007.Handbook of Machining with Grinding Wheels. 6000
Broken Sound Parkway NW, Suite 300 : Taylor & Francis Group, 2007.
Rowe, Brian. 2009.Principles of modern grinding technology. Burlington : Elsevier, 2009.
31