LAPORAN JAGA Asma

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN JAGA

ASMA BRONKHIAL













Disusun Oleh :
Nita Irmawati
G4A013008





Pembimbing :
dr. Anwar Hudiono




KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS-
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO

2014
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipresentasikan dan disetujui laporan jaga dengan judul:

ASMA BRONKIAL
Pada tanggal, September 2014


Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kegiatan Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas


Disusun Oleh:
Nita Irmawati
G4A013008






Mengetahui,
Pembimbing







dr. Anwar Hudiono
NIP.


LAPORAN JAGA


A. Identitas Penderita
Nama : Ny. S
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Desa Bantar, Kec. Jatilawang
Suku : Jawa
Kewarganegaraan : Indonesia
Tanggal periksa : 10 September 2014

B. Anamnesis
1. Keluhan utama : Sesak nafas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat Puskesmas 1 Jatilawang
dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari sebelum masuk puskesmas. Sesak
nafas dirasakan seperti orang yang dadanya terjepit, disertai bunyi ngik-
ngik dan bertambah berat pada malam hari, jika hawa dingin, bila
terkena debu, juga bila mencium bau-bauan yang menyengat. Serangan
sesak datangnya secara mendadak (tiba-tiba). Pasien merasa sesak nafas
bertambah jika dalam posisi terlentang. Pasien merasa sesak nafas
berkurang jika berada dalam posisi duduk atau setengah duduk. Pasien
dapat berbicara, namun secara terputus putus dalam satu kalimat. Selain
sesak nafas pasien juga mengeluh batuk berdahak dan pusing. Batuk
berdahak sudah dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. Pasien menyangkal
adanya nyeri dada yang menjalar, kaki bengkak, batuk berdarah, mual, dan
muntah. 3 tahun yang lalu pasien pernah mengalami keluhan yang sama,
namun tidak pernah kambuh.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama :diakui 3 tahun yang lalu
- Riwayat mondok : tidak ada
- Riwayat alergi obat : tidak ada
- Riwayat alergi makanan : tidak ada
- Riwayat pengobatan : tidak ada
4. Riwayat Penyakit Keluarga
- Orang tua : Riwayat penyakit yang sama (-), Alergi
(-), Diabetes (-), penyakit jantung (-), dan
hipertensi (-).
- Keluarga : Riwayat penyakit yang sama pada keluarga
(-)
- Saudara kandung : Riwayat penyakit yang sama pada saudara
kandung (-),

C. Family Genogram










Keterangan:
: Menderita asma bronkhial
: Pasien

: meninggal dunia

Tn. T (52
th)
Ny.W
(40th)
A
(30th
)
4 th
25 th
D. Riwayat Sosial dan Exposure
1. Community
Pasien bertempat tinggal di derah pemukiman penduduk yang tidak terlalu
padat. Jarak rumah pasien dengan rumah tetangga belakang sekitar 5 m.
Lingkungan sekitar tempat tinggal pasien kurang bersih. Jalan yang
terdapat di depan tempat tinggal pasien sekitar 2 m, tidak beraspal dan
berbatu.
2. Home
Pasien tinggal di rumah biasa dengan bentuk bangunan tidak bertingkat.
Rumah pasien dihuni oleh pasien dan suaminya. Lantai rumah pasien
terbuat tanah, dinding dari anyaman bambu dan atap dari seng. Ventilasi
dan pencahayaan di rumah pasien sangat kurang.
3. Hobby
Pasien senang beramah tamah dengan tetangga.Tidak ada hobby khusus
yang mengarah kepada penyakit pasien.
4. Occupational
Pekerjaan pasien sebagai ibu Rumah Tangga yang kadang malam harinya
membantu suami berjualan gorengan di depan rumahnya.
5. Personal habbit
Pasien banyak menghabiskan waktunya di rumah saja. Pasien selama ini
tidak pernah berpergian jauh.
6. Drug
Pasien tidak mengonsumsi obat asma secara rutin. Pasien tidak memiliki
alergi obat.
7. Diet
Pasien makan 3x dalam sehari,dan setiap harinya makan nasi, sayur, tahu,
tempe. Pasien tidak memiliki alergi makanan.

E. Anamnesis Sistemik
a. Keluhan Utama : sesak nafas
b. Kulit : sawo matang
c. Kepala : Bentuk normal, simetris
d. Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut
e. Mata : Penglihatan jelas
f. Hidung : cairan hidung (-)
g. Telinga : Pendengaran jelas, pengeluaran cairan (-)
h. Mulut : Bibir kering (-), bibir pucat (-), lidah kotor
(-)
i. Pernafasan : Sesak nafas (+), mengi (+), batuk (+)
j. Sistem Kardiovaskuler : Nyeri dada (-)
k. Sistem Gastrointestinal : Mual (-), muntah(-)
l. Sistem Muskuloskeletal : Lemas (-)
m. Sistem Genitourinaria : Kencing (N)
n. Ekstremitas : Atas : Bengkak (-), luka (-)
Bawah : Bengkak (-), luka (-)

F. PemeriksaanFisik
1. Keadaan Umum : tampak sesak nafas
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4M6V5
2. Status gizi
a. BB : 48 kg
b. TB : 155 cm
Kesan status gizi : Kurang(BMI =19,97)
3. Tanda Vital
a. Tekanan darah : 140/90 mmHg
b. Nadi : 88x /menit, regular
c. RR : 36x /menit
d. Suhu : 36,5C
4. Kepala : Bentuk simetris, mesosephal
5. Rambut : Warna hitam, distribusi merata, dan tidak mudah
dicabut
6. Kulit : Sianosis (-), turgor kulit cukup, ikterus (-)
7. Mata : Konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
8. Telinga : Bentuk simetris dan discharge (-)
9. Hidung : Nafas cuping hidung (-) dan discharge (-)
10. Mulut : Bibir kering (-),bibir sianosis (-), lidah sianosis (-)
11. Tenggorokan : Tonsil membesar (-) dan radang (-)
12. Leher : Deviasi trakea (-), JVP (+) normal, pembesaran
KGB (-)
13. Thoraks :Bentuk simetris normal, retraksi otot bantu nafas
(+), ketinggalan gerak (-)
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba di SIC V LMCS, kuat angkat (-)
Perkusi : Batas jantung kanan atas : SIC II LPSD
Kiri atas : SIC II LPSS
Kanan bawah : SIC IV LPSD
Kiri bawah : SIC VI lateral LMCS
Auskultasi : S1 > S2, regular, murmur (-), gallop (-), bising sistol (+)
Pulmo
InspeksI : Bentuk dada normal simetris, retraksi otot bantu
pernafasan (+), gerakan paru simetris, jejas (-), lesi (-)
Palpasi : Ketinggalan gerak (-/-), vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Hipersonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri
AuskultasI : Suara dasar vesikular, wheezing (+/+), ronkhi basah kasar
(+/+), ronkhi basah halus (-/-)
13. Punggung : skoliosis (-), kifosis (-), lordosis (-)
14. Abdomen :
Inspeksi : Datar, benjolan (-), lesi (-), jejas (-), sikatrik (-)
Auskultasi : Bising usus (+)N
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani seluruh dinding abdomen
15. GenitaliA : Tidak dilakukan
16. Anorektal : Tidak dilakukan
17. Ekstremitas :
Superior : Edema (-/-), ikterik (-/-)
Inferior : Edema (-/-), ikterik (-/-)

G. PemeriksaanPenunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium : Hematologi rutin, dan lengkap.
2. Pemeriksaan provokasi
3. Pemeriksaan spirometri
4. Pemeriksaan radiologis : Rongent Thorax

H. Resume
Anamnesa
Ny. S, usia 50 tahun. Datang dengan keluhan dyspneu, riwayat penyakit asma
3 tahun yang lalu. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi debu, alergi dingin
dan alergi obat.
Pemeriksaan fisik
1. VS : TD = 140/90 mmHg, N :88 x/ menit, RR : 36 x/menit, Suhu 36,5
o
C
2. Status gizi kurang(BMI =19,97 )
3. Nafas cuping hidung (-)
4. Pemeriksaan paru : retraksi (+), Wheezing (+/+), Rhonki basah kasar
(+/+).

I. DiagnostikHolistik
Ny. S. berasal dari keluarga menengah kebawah, sebagai ibu Rumah
Tangga dengan gejala klinis Asma Bronkhial.
1. Aspek Personal
Pasien mengeluh sesak nafas sejak 1 hari lalu dan juga mengeluh batuk
sejak 3 minggu yang lalu.
Idea : pasien berharap penyakitnya segera sembuh.
Concern :pasien menginginkan perhatian dari keluarganya untuk
mendukung pengobatanya, mendukung dirinya dalam
mengendalikan penyakitnya dan dukungan dari segi
moral pasien.
Expectacy : pasien mempunyai harapan penyakitnya segera sembuh,
mendapatkan obat yang efisien untuk terapi penyakitnya.
Anxiety : pasien gelisah karena kondisi kesehatannya sangat
mengganggu kegiatan sehari-hari.
2. Aspek klinis
Diagnosis kerja : Asma bronkial
Diagnosa differential : PPOK
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran
udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversible atau reversible
parsial. PPOK terdiri dari bronchitis kronik dan emfisema atau gabungan
keduanya.
Bronkitiskronik
Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal
3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut - turut, tidak
disebabkan penyakit lainnya. Gejala klinis yang muncul sesak nafas
pertama kali muncul sering kali pada usia 40 tahun ke atas, tidak ada peran
faktor genetik.
Emfisema
Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara
distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli.
3. Aspek Faktor Internal kepribadian
Kepribadian pasien termasuk dalam kepribadian sedikit tertutup, kurang
mau menerima nasehat orang lain.
4. Aspek Faktor Eksternal
Pasien tinggal di lingkungan penduduk yang tidak terlalu padat. Tempat
tinggal pasien dinding terbuat dari anyaman bambu dengan lantai dari
tanah, ventilasi dan pencahayaan rumah pasien sangat kurang. Pelayanan
kesehatan di sekitar tempat tinggal pasien cukup mudah dijangkau, hal ini
dikarenakan dekat dari sarana pelayanan kesehatan seperti praktek bidan
dan poliklinik dokter umum.
5. Aspek Skala Penilaian Fungsi Sosial
Pasien mempunyai aspek skala penilaian 3, pasien mengeluh sesak nafas
dan masih dapat beraktifitas ringan dan melakukan perawatan diri.

J. Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
1. Istirahat cukup
2. Makan makanan yang bergizi (nasi, sayur, lauk pauk seperti telur,
ikan)
3. Kurangi aktifitas fisik yang berat
4. Menghindari udara kotor, berdebu dan berasap
5. Menghindari udara dingin atau menggunakan baju hangat
6. Pembersihan rumah tinggal supaya pertukaran udara rumah lancar.
Keluarga
1. Hindarkan pasien dari lingkungan berdebu.
2. Segera periksa bila keluarga mempunyai keluhan yang sama.
Lingkungan
1. Upayakan ventilasi rumah adekuat
2. Upayakan untuk membuka jendela setiap hari.
3. Upaya penerangan yang cukup
4. Sering menghirup udara segar
5. Menghindari udara kotor
6. Lindungi pernafasan dengan masker apabila sedang membersihkan
rumah
7. Laci, almari, rak dibersihkan dengan kain basah
8. Gunakan jendela yang lebar di dapur agar asap dapur dan bau tajam
keluar dengan baik



Medikamentosa
Tujuan utama adalah menyembuhkan penderita, mencegah kematian
dan mencegah kekambuhan. Diberikan obat berupa :
1. Posisi semi fowler
2. O2 3L/menit
3. IVFD RL 20 tpm
4. Drip aminophilin 1 x 50 mg / 24 jam
5. Salbutamol 2mg 2 x 1 tablet
6. Metilprednisolon 3 x 1 tablet
7. Nebulizer ventolin

K. FOLLOW UP
Kamis 11 September 2014
S :Sesak nafas (+) << , batuk (+) , badan lemas
O :Keadaan umum tampak lemas, Kesadaran : Compos mentis, GCS 15
Tanda vital : T : 130/90 mmHg R:24 x/menit
N :92 x/menit S:36,5
0
C
Status generalis: dalam batas normal
Status lokalis: retraksi otot bantu pernafasan (-)
Cor : S1>S2, irregular, murmur(-), gallop (-), bising sistol (+)
Pulmo: Suara dasar vesicular dan suara tambahan whizzing +/+, ronkhi
basah kasar +/+
A :Asma bronkhial
P :Terapi
1. Posisi semi fowler
2. IVFD RL 20 tpm
3. Drip aminophilin1 x 50 mg / 24 jam
4. Salbutamol 2mg 2 x 1 tablet
5. Metilprednisolon 3 x 1 tablet
6. GG 3x1 tablet
7. Nebulizer ventolin

Jumat 12 September 2014
S : Sesak nafas (-), batuk (+)<<
O:Keadaan umum baik, Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : T : 130/80 mmHg R : 20 x/menit
N : 80 x/menit S :36,5
0
C
Status generalis: dalam batas normal
Status lokalis: retraksi otot bantu pernafasan (+)
Cor : S1>S2, irregular, murmur(-), gallop (-),bising sistol (+)
Pulmo: Suara dasar vesicular +/+, Rbk +/+, whizzing -/-
A : Asma bronkhial

P :
1. IVFD RL 20 tpm
2. Metilprednisolon 3x1 tab
3. GG 3x1

Kesimpulan :
Berdasarkan follow up, pasien mengalami sesak nafas. Pasien diberikan terapi
medikamentosa dan nonmedikamentosa, dan setelah terapi tersebut keadaan
pasien mengalami perubahan, sehingga pasien diperbolehkan pulang.


Tabel 1. Master Problem List
MASTER PROBLEM LIST
Prob
lem
Num
ber

Approx.
Date of
Onset
Date
Problem
Recorded
Active Problems

Inactive/Resolved
Problems
Date
Resolved

1 2014 10-11-14 Asma Bronkhial Sesak nafas -
2 2014 11-11-14 Asma Bronkhial - -
3. 2014 12-11-14 Asma Bronkhial - -
Nama : Ny. S
Doagonis : Asma bronkial

No. Tgl Problem TDmm
Hg
N
x/1
T
0
RR Planning Target
1







10
September
2014

Sesak, pusing, batuk

140/90





88




36,5




36




1. Posisi semi fowler
2. O2 3L/menit
3. IVFD RL 20 tpm
4. Drip aminophilin 1 x 50 mg /
24 jam
5. Salbutamol 2mg 2 x 1 tablet
6. Metilprednisolon 3 x 1 tablet
7. Nebulizer ventolin

sesak (-), batuk (-),
pusing (-)

2. 26 Maret
2014

Sesak, batuk, badan lemas 130/90 92 36,5 24 1. Posisi semi fowler
2. IVFD RL 20 tpm
3. Drip aminophilin1 x 50 mg / 24
jam
4. Salbutamol 2mg 2 x 1 tablet
5. Metilprednisolon 3 x 1 tablet
6. GG 3x1 tablet
7. Nebulizer ventolin
sesak (-), batuk (-),
pusing (-), pilek (-)

3 12
September
2014

batuk

130/80 80 36,9 20 1. IVFD RL 20 tpm
2. Metilprednisolon 3x1 tab
3. GG 3x1
batuk (-),

Anda mungkin juga menyukai