Spectrum of Sign of Pneumoperitoneum
Spectrum of Sign of Pneumoperitoneum
Spectrum of Sign of Pneumoperitoneum
SPECTRUM OF SIGN OF
PNEUMOPERITONEUM
Preceptor :
Dr. Rasyidah, Sp. Rad
Co – Assistant :
Fitri Syifa Nabila, S. Ked
Sri Janahtul Hayati, S. Ked
Etiologi :
o Pneumoperitoneum spontan perforasi gaster atau ulkus duodenal
o Kondisi lainnya post-op abdominal, trauma, infeksi, paracentesis, pneumatosis
intestinalis
o Laparatomy udara selalu berada diusus selama 3-7 hari, semakin hari semakin
berkurang
INTRODUCTION
Pemeriksaan yang sering dilakukan :
o CT-scan abdomen dan pelvis pasien dengan demam, nyeri abdomen yang tidak
terlokalisir, tanpa riwayat operasi
o Foto polos abdomen prosedur pencitraan awal pada pasien dengan nyeri abdomen
akut
o Rontgen thoraks PA upright position Pemeriksaan awal pada pasien suspect
pneumoperitoneum
Visualisasi Pneumoperitoneum :
o Gambaran Crescent (bulan sabit) translusen atau tampak area dibawah diafragma
o Dapat melihat lokasi udara bebas (1 mL) dibawah hemidiafragma kanan atau kiri
INTRODUCTION
Pemeriksaan yang sering dilakukan :
o Pada keadaan emergensi, lebih dipilih posisi supine decubitus dengan foto thoraks
proyeksi AP dan foto abdomen dengan proyeksi AP dan lateral.
o Pada foto polos dapat ditemukan tanda multipel adanya udara bebas intraperitoneal ,
terutama pada radiografi abdomen dengan posisi supine dan pada pemeriksaan CT-Scan
o Anamnesis :
oDerajat nyeri bergantung pada tipe dan jumlah isi intestinal yang masuk ke dalam kavitas peritoneal
o Ada demam?
oLeukositosis
oOnset akut dengan nyeri abdomen yang persisten progresif dan berkepanjangan
oSimtom lainnya demam, nausea, muntah
o Pemeriksaan fisik :
o Tanda perforasi intestinal :
Pada palpasi diffuse tenderness
Peritonitis
PERAN RADIOGRAFI POLOS DAN CT
DALAM DIAGNOSIS PNEUMOPERITONEUM
o Radiografi konvensional umumnya merupakan pemeriksaan pencitraan awal yang
dilakukan untuk mendiagnosis pasien dengan nyeri abdomen akut di IGD.
o Radiografi polos dapat menggambarkan 55%-85% pasien dengan pneumoperitoneum.
Pemeriksaan ini tersedia secara luas, dapat dilakukan dengan mudah, dan dapat
menyingkirkan penyakit-penyakit mayor seperti perforasi viskus, obstruksi usus, dan
ingesti benda asing.
o Foto polos abdomen juga berguna dalam mengevaluasi jenis-jenis ileus (ileus spastik,
ileus hipotonik, ileus mekanik dan ileus paralitik).
o Radiografi konvensional termasuk radiografi thoraks posisi upright dan supine
radiografi abdomen konvensional. Pada posisi ini, pneumoperitoneum akan tampak
gambaran udara dibawah diafragma. Pada suatu literature, radiografi thoraks lateral
upright lebih sensitif dibandingkan radiografi thoraks PA upright dalam mendeteksi
pneumoperitoneum ringan.
PERAN RADIOGRAFI POLOS DAN CT
DALAM DIAGNOSIS PNEUMOPERITONEUM
oPasien dengan nyeri abdomen akut biasanya lebih lemah dan sulit berdiri tegak sehingga
udara bermigrasi ke kavitas peritoneal.
oMiller dan Nelson menunjukkan paling sedikit 1-2 mL udara bebas dapat dideteksi jika
protocol posisi pasien LLD dalam 10-20 menit dan ditambah 10 menit pada posisi
upright. Protokol ini terbatas pada pasien dengan simtom klinik yang butuh waktu untuk
menunggu dan pasein yang tidak koperatif dengan posisi yang telah diarahkan.
oRadiografi konvensional umumnya merupakan pemeriksaan pencitraan awal yang
dilakukan untuk mendiagnosis pasien dengan nyeri abdomen akut di IGD.
oPada keadaan emergensi, pasien dengan penyakit kritis, pemeriksaan radiografi secara
umum dilakukan dalam posisi supine decubitus, dengan rontgent thoraks proyeksi AP
dan radiografi abdomen posisi AP dan lateral.
PERAN RADIOGRAFI POLOS DAN CT
DALAM DIAGNOSIS PNEUMOPERITONEUM
oCT dianggap sebagai modalitas diagnosis yang palling sensitive untuk
pneumoperitoneum karena resolusi spasialnya yang tinggi dan memiliki kemampuan
mendeteksi udara bebas ada intraperitoneal dalam jumlah sedikit. Instrumen CT 64-
detector terkini dapat mendeteksi seluruh tubuh dari paru-paru hingga ke rongga pelvis
dalam waktu 10 detik pada bagian dengan ketebalan <1mm.
oCT multidetector lebih baik dibandingkan CT konvensional single helical dalam
mendeteksi perforasi traktus gastrointestinal karena banyak pasien dengan kondisi buruk
dan tidak mampu menahan napas Panjang.
TANDA-TANDA
PNEUMOPERITONEUM
TANDA – TANDA PNEUMOPERITONEUM
Gambaran
translusen
berbentuk
cresent atau
area dibawa
diafragma
TANDA – TANDA PNEUMOPERITONEUM
Gambaran udara Gambaran udara
bebas pada posisi bebas pada posisi
LLD lateral
PADA POSISI ABDOMINAL
SUPINE, TANDA UDARA
BEBAS DAPAT
DIKATEGORIKAN MENJADI 4
GRUP:
Bowel-related Right-upper-
sign quadrant sign
Peritoneal
Other sign ligament-
related sign
BOWEL-RELATED SIGN
Rigler sign
Disebut juga bas-relief sign atau double
wall sign yang menggambarkan kedua sisi
dinding usus pada posisi supine
BOWEL-RELATED SIGN
Triangle sign
Akumulasi udara di
intraperiotenal diantara
tiga pertemuan 2 atau 3
lekungan usus dengan
peritoneum parietal
RIGHT-UPPER-QUADRANT
SIGN
Tanda Bayangan Hiperlusen pada
hepar
Tampak daerah dengan densitas yang
lebih gelap di bagian ventral hepar yang
menggantikan kecerahan dari bayangan
hepar
Figure 9 Axial view of CT scan: presence of free air in the perihepatic space. A small bubble gas
is also trapped within the fissure for the ligamentum teres (arrow).