Implementation of Energy Saving1
Implementation of Energy Saving1
Implementation of Energy Saving1
DAFTAR ISI
V.
PENDAHULUAN POHON INDUSTRI BAJA NASIONAL ISU UTAMA INDUSTRI BAJA NASIONAL UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN YANG DILAKUKAN A. Langkah-langkah ke luar (eksternal) B. Langkah-langkah ke dalam (internal) C. Program Konservasi dan Diversifikasi Energi PENUTUP
I. PENDAHULUAN
PT Krakatau Steel sangat menyadari perannya dalam menyokong pelestarian alam dan kehidupan di dalamnya. Sebagai industri baja terbesar nasional yang mengolah bahan baku dari sumber daya alam, secara naluriah PT Krakatau Steel berupaya meningkatkan efisiensi pemakaian energi agar lebih hemat melalui program diversifikasi dan konservasi energi. Hal ini sekalian untuk menurunkan biaya produksi yang berdampak pada meningkatnya daya saing perusahaan juga untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menurunkan emisi karbon dioksida. Tidak hanya menata industrinya agar ramah lingkungan, melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Perusahaan juga turun langsung dalam berbagai kegiatan lingkungan yang secara internal dinyatakan dalam visi lingkungan:
To be leading green and enviromentally friendly industry. Krakatau Steel dalam mengelola bahan baku, sarana penunjang dan sumberdaya berpegang pada prinsip nir-limbah (zero waste). Setiap sisa produksi diperlakukan secara by product dan dikelola secara reduce, reuse, recycle. Semua proses produksi yang menghamburkan gas buang atau emisi udara telah dilengkapi dengan pengendalian pencemaran udara. Pemanfaatan limbah sisa panas yang dominan di industri baja misalnya, memakai sarana pemanfaatan panas gas buang. Untuk memangkas emisi karbon yang bisa menyebabkan pemanasan global, perusahaan merangkul pihak swasta untuk memanfaatkan limbah CO2 sebagai gas industri. ---ooo0ooo--3
PT Krakatau Steel memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur besi baja, yaitu PT Krakatau National Resources, PT Meratus Jaya Iron and Steel, PT KHI Pipe Industries dan PT Krakatau Wajatama. Selain itu
IRON MAKING STEEL MAKING ROLLING
PT Krakatau Steel juga memiliki anak perusahaan pendukung, yaitu PT Krakatau Daya Listik, PT Krakatau Bandar Samudra, PT Krakatau Tirta Industri, PT Krakatau Information Technology, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, PT Krakatau Medika, dan PT Krakatau Engineering.
MIDSTREAM DOWNSTREAM
Supporting Business Non-steel Businesses Power Plant & Energy Services Port Services Provider Industrial Water Provider IT Company Health Care Company
EPC Company
Irvan K Hakim
President Director Over 24 Years in KS
President Director since June 2012. Previously Project Leader of Expansion Program, Assistant to President Director, GM of Production Planning, GM of Marketing, and Director of Marketing of KS. Co-Chairman of Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA).
Sukandar
Director of Finance Over 5 Years in KS and 18 years in finance industry
Director of Finance since 2007 and re-appointed as Director of Finance since June 2012.
Previous Managing Director PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (SOE), Vice President Citibank, NA and marketing head of CIMB Corporate Bank (formerly PT Bank Niaga). He is currently serving his second term as Director of Finance of KS.
Director of Marketing since June 2012. Previously Project Manager of ERP / SAP Implementation, GM of Purchasing, Head of Export Division, Manager of HRC Sales, and Director of Logistics of KS. Director of HR and General Affairs since 2007 and re-appointed as Director of HR and General Affairs since June 2012. Previously GM of Production Planning, Manager of Organization Planning and MS and GM of Production Handling of KS. He is currently serving his second term as Director of HR and General Affairs of KS. Director of Production since June 2012. Previously President Director of PT KHI Pipe Industries prior to his appointment as Director of Production of KS.
Yerry
Director of Marketing Over 27 Years in KS
Dadang Danusiri
Director of HR and General Affairs Over 25 Years in KS
Hilman Hasyim
Director of Production Over 28 Years in KS
Imam Purwanto
Director of Logistics Over 23 Years in KS Group
Director of Logistics since June 2012. He joined PT Krakatau Engineering as Civil Engineer in 1989 and was President Director of the company prior to his appointment as Director of Logistics of KS.
Widodo Setiadharmaji
Director of Technology and Business Development Over 20 Years in KS
Director of Technology and Business Development since June 2012. Previously Manager of Strategic Planning of KS and Deputy Director of PT Krakatau POSCO.
#3 Close to customers
DOWNSTREAM
Pipes
PORT
WATER
MIDSTREAM
KS subsidiary
Bars Section
Bahan Baku Bijih Besi, Skrap Energi Gas, Listrik, Kokas Teknologi, SDM, Modal
Industri Baja
Industri
energi), tiap kenaikan nilai output industri baja sebesar Rp 1,- akan meningkatkan nilai input energi (gas, listrik, jasa dll) sebesar Rp 0,53,-Total efek pengganda (langsung dan tidak langsung) akibat dari penambahan Rp.1 permintaan baja akan meningkatkan ouput perekonomian sebesar Rp. 1,73, Keterkaitan dengan Sektor Hilir (Forward Linkage) - Setiap nilai output Rp 1 industri baja akan memberikan dampak output kepada perekonomian nasional sebesar Rp 2,3,-
Permintaan baja nasional sekitar 9 juta ton per tahun yang setara dengan Rp. 54 Trilyun akan memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional di sektor hulu sebesar Rp. 93,4 Trilyun.
Permintaan produk baja sebesar 9 juta ton per tahun akan memberikan multiplier effect terhadap sektor hilir perekonomian nasional sebesar Rp.124,2 Trilyun.
10
ISU-ISU UTAMA
Maraknya peredaran produk baja non standar Unfair trading (internasional) Praktek persaingan tidak sehat (domestik) Ilegal impor
11
Distribusi pemakaian gas alam Konsumsi listrik rata-rata 2 juta MWH per tahun Konsumsi gas alam rata-rata 650 juta Nm3 per tahun Steelmaking plant mengkonsumsi lisrik terbanyak (76%) Iron making berbasis gas mengkonsumsi gas alam terbanyak (79%)
12
Sumber : Steelonthenet
13
ARAH KEBIJAKAN ENERGI KHUSUSNYA GAS & LISTRIK Memberikan masukan kepada Pemerintah untuk mensinergikan arah pengembangan industri baja dengan kebijakan energi nasional. Karena gas merupakan bahan baku untuk industri baja. Misalnya: pricing khusus, kurs pembelian energi dalam rupiah dll. Pemberian insentif bagi industri baja yang menerapkan manajemen energi (audit energi, konservasi energi dan diversifikasi energi) ARAH KEBIJAKAN EKSPOR RAW MATERIAL / BAHAN BAKU Memberikan masukan kepada Kementerian Perindustrian, ESDM dan Perdagangan agar bahan baku ini dapat diolah di dalam negeri dan dilarang ekspor agar ada nilai tambah di dalam negeri, khususnya iron ore , cooking coal yang merupakan bahan baku pada industri baja. PENERAPAN UU NO 32 TAHUN 2009 TENTANG LINGKUNGAN Memberikan masukan kepada Kementerian Perindustrian, Kementerian Perekonomian, Kementrian Lingkungan Hidup dalam upaya untuk mengubah kondisi bahwa slag & scale BUKAN produk B 3 pada industri baja.
SINERGI, KERJASAMA YANG SALING MENGUNTUNGKAN Pertamina, PGN, PHE, Medco, PLN, Perusahaan Tambang dll.
14
Menerapkan manajemen energi (PP No. 70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi) Tujuan menerapkan manajemen energi: To minimise energy costs / waste without affecting production & quality Langkah-langkah manajemen energi:
Energy Diversification
15
Iron Making
CO2 scrubber Coke dry quenching COG & BFG utilisation
Steel Making
EAF waste heat boiler Scrap preheating Hot heel Sequential casting Hot DRI charging Hot metal charging Thin slab casting (TSC)
Rolling
RF waste heat utilisation
Lain-lain
Slab hot charging Billet hot charging Compact mill TMCP Thermo panel Edge heater Coil box Optimalisasi gas alam Power demand conrrol Energy center
Process Improvement
Zero reformer
Foaming slag parctice Post combustion Oxy fuel burner Neuro Fce Control Optimalisasi listrik dan gas alam ID fan control dedusting Dead burnt dolomite Calcium Carbide Green coke Antrachite
16
2011
2012
2013e
2014e
2015e
Konversi BBM ke Gas untuk CAF, BAF & ARP CRM Konversi BBM ke Gas untuk Boiler CRM Penggunaan Oxyfuel Burner SSP2 (tanpa Hot Metal) Penggunaan Recuperator Reheating Furnace HSM Pemanfaatan Gas Buang Rotary Kiln untuk pembangkitan listrik Pemanfaatan COG & BFG BF PTKP untuk pembangkitan listrik Pengoperasian EAF 6,7 & 8 (SSP1) setelah revitalisasi Pengoperasian DR Plant dengan Proses Zero Reformer Pengoperasian Blast Furnace PTKS a. Penggunaan Hot Metal di EAF SSP1 9 b. Penggunaan Hot Metal di EAF SSP2 c. Pemanfaatan Coke Oven Gas untuk pembangkitan listrik 10 Pemanfaatan by-product gas CO2 DR Plant CO2 industri makanan
24.321.802 24.321.802
21.033.186 45.354.988
209.184.660 647.387.631
17
Program-program konservasi energi dan diversifikasi energi yang sudah dilakukan sampai tahun 2013 berhasil menurunkan emisi karbon hingga mencapai 178.000.000 kg CO2e per tahun. Program-program lain yang direncanakan hingga tahun 2015 bahkan dapat menurunkan emisi karbon sampai 650.000.000 kg CO2e per tahun.
18
Performance
Heat rate Electrical Output
Unit
kcal/kWh MW
CCPP
Warranty 1785,6 110
EXISTING
Actual 3290 110
BBTUD
18,70
34,46
HYL 3
EXISTING CO2 ABSORPTION UNIT IRON ORE
ZERO REFORMER
EXISTING CO2 ABSORPTION UNIT STEAM TO REBOILER H2O H2 66-75% CO 13-17% CO2 < 5,5% CH4 < 6% N2 <4% H2O 1,4% 980oC H2O H2O STEAM IRON ORE
920 C
H2O
NATURAL H2 40,5% GAS CO 15,1% CO2 2,3% CH4 25,2% N2 12,2% H2O 4,7%
NG TG
DRI
NATURAL GAS
5.000 Ton/Hari Mtz: 94%, C : 2,5% 3,3 Gcal/Ton DRI >12 bar
Kapasitas Produksi Kualitas DRI Konsumsi Gas Bumi Tekanan Gas Bumi
5.800 Ton/Hari Mtz: 94%, C : 3,8 - 4% 2,45 Gcal/Ton DRI >8 bar
20
No
1 2
Facilities
Rotary Kiln Pembangkit Listrik
Capacity
1 x 378.000 tpy 24,6 MW
Products
SRK (Sponge Rotary Klin) Listrik
Gas panas sisa reduksi bijih besi di dalam rotary kiln dialirkan ke boiler untuk menghasilkan steam guna membangkitkan listrik.
21
KEUNTUNGAN ROTARY KILN Keuntungan penggunaan SRK pada steelmaking sebagai berikut: Menurunkan biaya bahan baku produksi. Memanfaatkan bahan baku lokal seperti bijih besi dan batu bara yang memberikan jaminan ketersediaan dan harga yang lebih baik. Meningkatkan fleksibilitas pemakaian bahan baku yang akan mengurangi ketergantungan pada DRI dan scrap.
22
SSP 2
Sintering Plant
Coal Coke
Pig Iron
Blast Furnace
SSP 1
No
Facilities
Sintering Plant Coke Oven Plant Blast Furnace Plant Modification of Existing Facilities: Hot Metal Ladle Preheaters, Hot Metal Charging Devices, Cranes and Buildings
Capacity
1 x 1.8 mtpy 1 x 0.65 mtpy 1 x 1.2 mtpy 2.4 mtpy
Products
Sinter Ore Coke Hot Metal and Pig Iron Slab
23
KEUNTUNGAN BLAST FURNACE Keuntungan penggunaan hot metal pada steelmaking sebagai berikut: Menurunkan konsumsi listrik sebesar 170 kWh/ton baja cair. Menurunkan konsumsi elektroda sebesar 1.3 kg/ton liquid steel. Meningkatkan produksi slab sebesar 475.000 ton Memanfaatkan bahan baku lokal seperti bijih besi dan batu bara yang memberikan jaminan ketersediaan dan harga yang lebih baik.
Meningkatkan fleksibilitas pemakaian energi dan bahan baku yang akan mengurangi ketergantungan pada gas alam dan iron ore pellet DR grade.
24
V. PENUTUP
Industri baja memiliki peranana yang sangat vital bagi pertumbuhan ekonomi nasional PT KRAKATAU STEEL sebagai industri baja dihadapkan pada tantangan yang sangat berat terkait isu-isu energi terutama jaminan pasokan energi, tingginya harga energi serta isuisu lingkungan seperti pengurangan emisi karbon dan penanganan limbah B3. Untuk menanggulangi isu-isu tersebut, PT Krakatau Steel melakukan upaya-upaya antara lain: Melakukan sinergi dan pendekatan kepada pemerintah dan industri-industri lain terkait energi. Memilih teknologi yang efisien Secara internal melakukan audit energi serta program-program konservasi dan diversifikasi energi untuk meningkatkan efisiensi pamakaian energi dan menurunkan emisi karbon
25