Perkembangan Corporate Social Responsibility Di Indonesia
Perkembangan Corporate Social Responsibility Di Indonesia
Perkembangan Corporate Social Responsibility Di Indonesia
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan program yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggungjawab dan kepedulian sosial. Ide mengenai CSR kini semakin diterima secara luas. Kelompok yang mendukung wacana CSR berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik. Meskipun demikian, perlu disadari bahwa CSR bukan semata program sosial yang menjadikan perusahaan sebagai sebuah lembaga amal ataupun bagian dari departemen sosial milik pemerintah Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) Definisi dari CSR sendiri telah dikemukakan oleh beberapa sumber yang didasarkan oleh pandangan beberapa pakar. Menurut The World Business Council for Sustainable Development dalam publikasinya: Making Good Busines Sense mendefinisikan CSR atau Tanggung Jawab Sosial perusahaan sebagai: Continuing commitment by business to be have ethically and contribute to economic development while improving the quality of live of the workface and their families as well as of the local community and society at large.1 Maksudnya adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas. Masyarakat Uni Eropa memberikan pengertian CSR yaitu: A concept where by companies decide voluntary to contribute to a better society and a cleaner environtment. A concept where by companies integrate social and environmental concern in their business operations and in their interaction with their stakeholders on a voluntary basis.2 Artinya suatu konsep dimana perusahaan memutuskan secara sukarela untuk memberikan kontribusi yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan yang bersih. Suatu konsep dimana
1
Sutarto Good Corporate Governance (GCG): Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pemberdayaan UMKM, http://www.diskopjatim.go.id 2 Mallen Baker Corporate Social Responsibility-what does it means? http://www.mallenbaker.net/
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pihak yang berkepentingan secara sukarela. Menurut Lingkar Studi CSR Indonesia, definisi CSR adalah upaya sungguh-sungguh dari entitas bisnis meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. 3 Pemerintah sendiri mentapkan beberapa konsep tentang aturan CSR ini pada beberapa undang-undang yang telah dibuat, diantaranya adalah UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b), yang pada intinya menyebutkan bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Pada undang-undang ini juga mengatur sanksi-sanksi terhadap badan usaha atau usaha perseorangan yang termaktup pada pasal 34. Selain itu terdapat juga Peraturan Menteri Negara BUMN No. 4 Tahun 2007 (PKBL) yang telah mengatur besaran, kriteria pihak penerima dana dan teknis pelaksanaan dan pelaporannya. Motif dan Perkembangan CSR Dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, perusahaan memfokuskan perhatian kepada tiga hal, atau yang sering juga disebut dengan istilah Triple Bottom Line, yaitu: profit, lingkungan dan masyarakat. 1. Profit, perusahaan tetap berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang. 2. People, Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia. Beberapa perusahaan mengembangkan program CSR seperti pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan, penguatan kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada perusahaan yang merancang berbagai skema perlindungan sosial bagi warga setempat 3. Plannet, Perusahaan peduli terhadap lingkunga hidup dan berkelanjutan keragaman hayati. Beberapa program CSR yang berpijak pada prinsip ini biasanay berupa penghijaunan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan permukiman, pengembangan pariwisata (ekoturisme ) dll.
Sutarto Good Corporate Governance (GCG): Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pemberdayaan UMKM, http://www.diskopjatim.go.id
Secara kasat mata, dapat disinyalir bahwa dari beberapa definisi dan keterangan diatas yang diberikan oleh beberapa pihak bahwa CSR dapat diibaratkan memiliki dua sisi yang berbeda. Di satu sisi CSR merupakan suatu bentuk program kepedulian sosial, sementara di sisi lainnya adalah bagian dari perusahaan yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Menurut The Jakarta Consulting Group, CSR ini diarahkan baik ke dalam (internal) maupun ke luar perusahaan. Ke dalam maksudnya, tanggung jawab ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Oleh karena itu perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan di masa depan. Di samping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial ke dalam ini juga diarahkan kepada karyawan, karena hanya dengan kerja keras, kontribusi serta pengorbanan merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai aktivitas serta meraih kesuksesan. Oleh karenanya perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan karier bagi karyawannya. Ke luar, maksudnya CSR ini berkaitan dengan peran perusahaan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi kepentingan generasi mendatang. Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam usaha - usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, baik yang berkaitan dengan perusahaan maupun yang tidak. Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memelihara kualitas lingkungan tempat mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun untuk generasi penerus. Manfaat dan Penerapan CSR Secara Tradisional, para teoritisi maupun pelaku bisnis memiliki interprestasi yang keliru mengenai keuntungan ekonomi perusahaan. Pada umumnya mereka berpendapat mencari laba adalah hal yang harus diutamakan dalam perusahaan. Diluar mencari laba hanya akan menggangu efisiensi dan efektifitas perusahaan. Padahal sebenarnya, CSR sendiri tiada lain dan harus adalah merupakan usaha mencari laba itu sendiri. Tantangan yang harus dijawab terkait hal tersebut adalah bagaimana membangun konsep CSR yang benar-benar efektif dalam menjalankan fungsi sosial, namun tidak melupakan tujuan perusahaan untuk mencari keuntungan. Selain itu, bagaimana membangun
konsep CSR yang memiliki dampak positif terhadap peningkatan keuntungan perusahaan, namun bukan berarti semata mencari keuntungan melalui kemasan tanggungjawab dan kepedulian sosial. Perlu diketahui, tidak semua perusahaan memiliki program CSR. Bahkan tidak semua perusahaan memiliki divisi Public Relation (PR) atau divisi lain yang biasanya diberikan tugas khusus untuk mengurusi permasalahan CSR. Kalaupun ada perusahaan yang mengagendakan CSR, itu hanya dirangkap oleh divisi lain yang memiliki kedekatan fungsi dalam mencapai tujuan perusahaan untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan keuntungan perusahaan, misalnya divisi pemasaran (marketing) Strategi sebuah perusahaan yang melakukan program CSR semata untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan keuntungan, langkah seperti ini memang ada benarnya juga. Tidak sedikit program-program CSR yang dilakukan perusahaan memiliki dampak secara langsung karena memang sengaja diarahkan untuk mendongkrak penjualan dan peningkatan keuntungan perusahaan. Program CSR ini biasanya dilakukan dengan disertai publikasi yang diarahkan kepada menarik simpati publik sehingga terdorong untuk membeli produk. Selain itu, ada juga perusahaan yang menerapkan strategi keikutsertaan publik dalam program CSR dengan membeli produk tertentu. Untuk membangun program CSR yang benar-benar berguna bagi masyarakat dan memiliki dampak positif terhadap penjualan dan peningkatan keuntungan perusahaan, dibutuhkan pemberian program yang memiliki manfaat jangka panjang yang sekaligus dikelola dengan melibatkan masyarakat dan stake holder terkait lain secara
berkesinambungan. Program dimaksud disini yaitu program-program yang memiliki dampak positif untuk kemajuan masyarakat dan relasi antara masyarakat dengan perusahaan dalam jangka waktu yang panjang, Program ini dikelola dengan mengikutsertakan masyarakat dan mengedepankan kemandirian masyarakat untuk mengurusi keberlanjutan program tersebut. Peran yang diambil perusahaan, dalam hal ini divisi yang membidangi program CSR, sebaiknya berlaku sebagai pendamping masyarakat, yang menjembatani komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat dan sebaliknya. Dalam pelaksanaannya, ada hal yng harus dicermati dan yang perlu diperhatikan dalam proses pengelolaan program CSR ini adalah memilah antara program CSR dengan program lain dari perusahaan untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan keuntungan. Proses penyatuan produk perusahaan terhadap target program CSR sebaiknya dibiarkan
berlangsung secara alami. Dengan kata lain, akan lebih bijak dan akan sangat menguntungkan bagi perusahaan ketika masyarakat atau komunitas yag menjadi target program CSR nantinya akan menjadi PR bagi produk-produk maupun kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan akan sangat diuntungkan dengan memiliki tenaga dan sumber daya yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat yang nota bene merupakan bagian dari target pemasaran produk-produk perusahaan.4 Penerapan CSR di Perusahaan-perusahaan diIndonesia semakin meningkat, baik dalam kuantitas maupun kualitas. Selain keragaman kegiatan dan pengelolaannya semakin bervariasi, model-model yang digunkan oleh setiap perusahaan pun cukup bervariasi. Berikut ini beberapa contoh perusahaan yang sudah menerapkan konsep CSR: 1. PT Adaro Indonesia, Tbk a. Bidang ekonomi : Menciptakan program kemitraan untuk membuat usaha kecil menengah yang berkelanjutan b. Bidang Pendidikan : Menciptakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Integrasi program PAUD dengan Posyandu; Memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk PAUD; Memberikan beasiswa kepada siswa berpretasi pada tingkat SD, SMP, dan SMA; Memberikan pelatihan kepada para guru dalam bidang IT. c. Bidang Lingkungan : Menyediakan pusat air bersih dan menjualnya kepada masyarakat dengan harga terjangkau. Pengaturannya dijalankan oleh warga masyarakat tersebut sendiri.
2. PT Bank Mandiri, Tbk a. Bidang Sumber Daya Manusia : Memberikan pelatihan kewirausahaan dan mengadakan berbagai macam event wirausaha muda dengan memberikan dana bantuan bagi pengusung format wirausaha yang fresh dan achievable. b. Bidang Pendidikan : Memberikan support dan rangsangan lomba-lomba untuk mengasah kecerdasan dan kreatifitas siswa; Memberikan dana beasiswa bagi yang ebrprestasi dan kurang mampu.
3. PT HM Sampoerna, Tbk Berbagai macam kegiatan CSR nya antara lain : Membentuk Tim Sampoerna Resque untuk melaksanakan tanggap darurat terhadap bencana; Menciptakan air bersih untuk masyarakat; Membangun usaha mikro dan kecil; Memberikan beasiswa bagi SMA dan Sarjana; Melakukan penanaman pohon untuk reboisasi.
4. PT NASMOCO a. Program Bantuan Sumber Daya Langsung: Bantuan sumber daya langsung merupakan pemberian bantuan yang berupa sejumlah dana, tenaga, atau barang secara langsung dan tidak diikuti dengan aktivitas pemberdayaan yang berkelanjutan. b. Program Pemberdayaan Potensi: Pemberdayaan potensi adalah bentuk yang berupaya memberdayakan potensi masyarakat melalui pembinaan agar masyarakat yang memperoleh bantuan dapat terus mengembangkan
potensinya secara mandiri. Adapun alasan utama yang bisa menjadi acuan perusahaan-perusahaan melakukan CSR ada 3 hal yaitu: 1. Corporate Charity, yakni dorongan amal berdasarakan motivasi keagamaan. 2. Corporate Philanthropy, yakni dorongan kemanusiaan yang biasanya bersumber dari norma dan etika universal untuk menolong sesama dan memperjuangkan kemerataan sosial. 3. Corporate Citizenship, yakni motivasi kewargaan demi mewujudkan keadilan sosial berdasarkan prinsip keterlibatan sosial.
Pada akhirnya apapun bentuk Corporate Social Responsibility yang dilakukan perushaan-perusahaan di Indonesia, akan membentuk suatu paradigma bahwa baiknya citra suatu perusahaan dimata masyarakat secara tidak langsung akan berdampak positif pada keyakinan masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari perusahaan.