Proposal Akl 2022

Als docx, pdf oder txt herunterladen
Als docx, pdf oder txt herunterladen
Sie sind auf Seite 1von 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan dengan permasalahan yang
serius yaitu tidak terserapnya lulusan SMK oleh industri, maka peningkatan keahlian
sumber daya manusia harus terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin global.
Pendidikan merupakan ujung tombak dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia, maka pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus berperan aktif dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus terprogram dan
melalui jalur yang tepat agar yang dihasilkan benar-benar bermutu dan kompeten serta bisa
bersaing dalam dunia global.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka pendidikan yang paling sesuai adalah
pendidikan yang berorientasi pada dunia usaha/ dunia industri. Oleh karena itu SMK harus
bisa mencari satu model pembelajaran yang tepat, dan sesuai dengan harapan dunia industri.
Salah satu model pembelajaran yang cocok adalah dengan menerapkan teaching factory
dalam proses belajar di SMK.
Teaching factory merupakan model pembelajaran yang berorientasi kepada bisnis
dan produksi. Aplikasi program teaching factory adalah dengan cara memadukan konsep
bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan. Seperti
pada kompetensi keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga melalui adanya Bank Mini dan
Layanan COD RATU AKL yang di kelola langsung oleh siswa.
Sebagai perwujudan nyata/implementasi dari program teaching factory SMK
Negeri 1 Rejotangan khusunya program keahlian Akuntansi dan Keungan Lembaga
menerapkan konsep teaching factory dalam kegiatan pembelajaran sekolah bermitra
dengan Bank Jatim Cabang Tulungagung Cabang Pembatu Ngunut.
Dalam penyelanggaraan kegiatan teaching factory melalui adanya bank mini dan
Layanan COD RATU AKL yang melibatkan guru dan siswa. diharapkan siswa dan guru
mendapat pengalamn langsung karena didampingi oleh instruktur yang sudah berpengalamn
dari pihak bank.
Program teaching factory melalui adanya Bank Mini dan Layanan COD RATU AKL
merupakan langkah positif yang ditawarkan oleh pihak SMK Negeri 1 Rejotangan khususnya

1
program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga kepada siswa dan orangtua/wali murid
untuk mengembangkan jiwa enterprener, dengan harapan siswa lulusan SMK Negeri 1
Rejotangan dapat langsung masuk dunia kerja.

B. Maksud Dan Tujuan


Implementasi program teaching factory di SMK Negeri 1 Rejotangan khususnya
program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga merupakan kegiatan pembelajaran
dimana para siswa secara langsung melakukan kegiatan jasa dalam bidang keuangan di
dalam lingkungan sekolah.

Adapun yang menjadi tujuan program teaching factory di SMK Negeri 1


Rejotangan khususnya program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah
sebagai berikut:
1. Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar
kompeten di bidangnya yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
2. Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing.
3. Membantu siswa mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja , serta menjalin kerjasama
dengan dunia kerja yang aktual.
4. Mengajarkan siswa mengelola transaksi keuangan yang sesuai dengan
kompetensinya dan kebutuhan dunia usaha.

C. Visi dan Misi Unit Kerja


1. Visi
“Mewujudkan Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang
berkualitas dan religius di bidang bisnis dan manajemen untuk menanggapi
persaingan di era global”.
2. Misi
1. Membekali siswa dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang bermartabat
serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Membangun institusi tangguh dan kondusif yang berbasis kerjasama dengan
berbagai pihak.
3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Kompetensi Keahlian Akuntansi
berbasis kecakapan hidup sesuai kebutuhan Dunia usaha/Dunia Industri.

2
4. Menghasilkan lulusan tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten dan
profesional di bidang bisnis dan manajemen mampu bersaing di era globlal,
mampu hidup mandiri, serta dapat melanjutkan pendidkan yang lebih tinggi.
5. Menjadikan sekolah sebagai pusat uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi
Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga.

D. Pengembangan Elemen Penting


Teaching factory merupakan suatu konsep pembelajaran pada tingkat yang
sesungguhnya, untuk itu ada beberapa elemen penting dalam unit produksi yang perlu
dikembangkan yaitu :
1. Standar Kompetensi
Standar kompetensi yang digunakan dalam pelaksanaan unit produksi adalah
kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia industri. Dengan pengajaran
yang berbasis kompetensi pada industri diharapkan siswa siap menghadapi tuntutan
kebutuhan dunia industri.
2. Peserta didik
Penggolongan peserta didik/siswa dalam proses unit produksi adalah
berdasarkan kualitas akademis dan bakat/minat. Siswa dengan kualitas yang seimbang
antara akademis dan ketrampilan bakat/minat memperoleh prosentase yang besar
untuk masuk dalam program ini. Siswa yang kurang dalam dua hal tersebut
direkomendasikan untuk mengambil bagian yang termudah.
3. Media belajar
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses unit produksi
menggunakan pekerjaan produksi sebagai media untuk proses pembelajaran.
Pekerjaan Produksi dapat berupa industrial order atau standard products. Produk ini
harus dipahami terlebih dahulu oleh instruktur sebagai media untuk pengembangan
kompetensi melalui fungsi produk, dimensi, toleransi, dan waktu penyelesaian.
4. Perlengkapan dan Peralatan (Toolkit)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
• Pemeliharaan perlengkapan dan peralatan yang maksimal;
• Investasi untuk kegiatan unit produksi;
• Manfaatkan untuk memfasilitasi pengembangan kompetensi siswa bersamaan
dengan penyelesaian pekerjan “Production” pada tingkat kualitas terbaik;

3
• Pengawasan atas peralatan dan perlengapan yang sudah tidak efektif untuk
kecepatan dan ketelitian proses produksi.
5. Instruktur/Pengajar
Instruktur / pengajar adalah mereka yang memiliki kualifikasi akademis dan
juga memiliki pengalaman industri. Dengan demikian mereka mampu
mentransformasikan pengetahuan dan “know how” sekaligus men”supervisi” proses
untuk dapat menyajikan “finished products on time”.
6. Penilaian Prestasi Belajar
Dalam penilaian prestasi belajar, unit produksi menilai siswa yang
berkompeten melalui “penyelesaian produk”. Standar penilaian yang digunakan harus
mengacu kepada pabrik yang mengeluarkan komponen / peralatan.
7. Pengakuan Kompetensi
Unit Produksi menilai kompetensi siswa menggunakan National Competency
assessment, dimana asesor bersertifikat melakukan observasi pada kemampuan siswa
dalam menyelesaikan tugas pekerjaan di bawah badan standar kompetensi nasional.

E. Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan program teaching factory di SMK Negeri 1 Rejotangan khususnya
program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga mengaplikasikan kegiatan
pembelajaran dengan kegiatan jasa keuangan melalui Bank Mini dan Layanan COD
RATU AKL sehingga siswa memiliki bekal pengetahuan dan skill yang memadai
untuk menghadapi dunia kerja yang semakin ketat persaingannya. Guna mendukung
program unit produksi maka SMKN 1 Rejotangan telah menyiapkan berbagai unsur
penunjang diantaranya :

Instruktur/guru yang akan mendampingi kegiatan unit produksi adalah guru-guru


SMKN 1 Rejotangan yang telah berserifikat sebagai assesor sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing.
Berkenaan dengan unit produksi, SMKN 1 Rejotangan bersedia bekerjasama dengan
SMK-SMK baik negeri maupun swasta di Tulungagung yang berkeinginan
mengembangkan unit produksi dalam proses pembelajaran di SMK, semoga melalui unit
produksi ini dapat memberikan bekal siswa SMK supaya mereka dapat menjadi SDM
yang berkompeten dalam bidangnya dan pada akhirnya “alumni SMK” dapat terserap
oleh dunia usaha dan industri.
4
F. Mitra Dunia Usaha
1. Bank Jatim Cabang Tulungagung - Cabang Pembantu Ngunut
2. NU Grosir
3. Toko Online Fatayat

5
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A. Mekanisme/ Strategi Pelaksanaan


1. Manajemen
Sebagai tahap awal untuk pelaksanaan program teaching factory di Negeri 1
Rejotangan khususnya program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
adalah sebagai berikut:
a. Penanggungjawab : Listianawati, S.Pd.
b. Ketua : Umi Mutoharoh, M.Pd.
c. Sekretarias : Amirul Mu’minin Rofico Putra Kurnia
d. Bendahara : Khusnul Chotimah, S.Pd.
e. Pelaksana : 1. Dra. Yetty Kawuryaningsih, M.M.
1. Sriningsih, S.Pd.
2. Rohadiono, S.Pd.
3. Ayu Diah Kusuma Wardani, S.Pd.
f. Pemasaran : Siswa PKL Kompetensi Keahlian AKL

Team ini bekerja dari mulai mencari informasi tentang pelaksanaan program
teaching factory melalui Bank Mini dan Layanan COD RATU AKL dengan
mengadakan kerja sama MOU dengan Bank Jatim Cabang Tulungagung - Cabang
Pembantu Ngunut. Setelah mendapatkan beberapa informasi dan penjelasan
terkait persiapan yang diperlukan dalam pembuatan Bank Mini dan Layanan
COD RATU AKL, team menyusun proposal permohonan untuk mendapatkan
program teaching factory.
Selanjutnya sebagai langkah persiapan pelaksanaan program teaching
factory team bekerja mengadakan sosialisasi kepada jajaran dewan guru, para
siswa dan orangtua/wali murid. Diharapkan dengan tahap sosialisasi ini
mereka memiliki motivasi bahwa teaching factory melalui adanya Bank Mini
dan Layanan COD RATU AKL sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas
lulusan SMK Negeri 1 Rejotangan khususnya program keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga.

6
Selama pelaksanaan program teaching factory agar tidak menyimpang
dari indikator-indikator tujuan kegiatan teaching factory perlu ada
pengawasan. Pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan ketua team
pengembang untuk mengukur sudah seberapa banyak pelaksanaan program
teaching factory telah dicapai.
Kegiatan pelaksanaan program teaching factory selanjutnya team pengembang
membuat laporan, sebagai bentuk pertanggung jawaban.

2. Tempat Praktik Siswa


Sebagai pendukung pelaksanaan program teaching factory di SMK Negeri 1
Rejotangan khususnya program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga,
proses transaksi melalui Bank Mini dan Layanan COD RATU AKL diadakan di
sekolah dan pihak sekolah telah mengadakan MOU (Memorandum of
Understanding) dengan Bank Jatim Cabang Tulungagung - Cabang Pembantu
Ngunut.

3. Bidang Usaha (Produk dan Jasa)


Program teaching factory pada prinsipnya menghasilkan lulusan yang
berkompetensi skill, sehingga para siswa dituntut oleh program itu untuk mampu
membuat salah satu produk atau mampu memberikan jasa pelayanan kepada para
pelanggan sesuai dengan program keahliannya masing-masing. Program
teaching factory di SMK Negeri 1 Rejotangan khususnya program keahlian
Akuntansi dan Keuangan Lembaga lebih diarahkan kepada usaha bidang jasa
keuangan melalui Bank Mini dan Layanan COD RATU AKL, yang terdiri dari :
a. Tabungan siswa dan karyawan

7
b. Transfer dana
c. Pembelian dan pembayaran tagihan
d. Usaha dagang secara online

4. Kegiatan Pemasaran
4.1 Lingkungan Usaha
Di SMK Negeri 1 Rejotangan usaha Bank Mini dan Layanan COD RATU
AKL memiliki peluang yang sangat menjanjikan ditambah lagi dengan
banyaknya jumlah siswa-siswi dan guru SMK Negeri 1 Rejotangan.
Mengembangkan usaha Bank Mini dan Layanan COD RATU AKL karena
ditunjang dari banyaknya peluang dalam mengembangkan jenis usaha ini.

4.2 Waktu Kegiatan Teaching Factory


Dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan rincian sebagai berikut
Hari : senin-jumat
Waktu : 07.00 – 15.30

No Mata Pelajaran Kompetensi Dasar yang di TEFA-kan


1. Perbankan Dasar
2. Praktikum Akuntansi
Perusahaan Jasa,
Dagang, dan
Manufaktur
3. Produk Kreatif dan

8
Kewirausahaan

4.3 Target Pasar


Sebagai tindak lanjut kegiatan teaching factory, karena siswa
menghasilkan jasa keuangan melalui Bank Mini dan Layanan COD RATU
AKL sehingga konsumen pertama yaitu siswa dan karyawan di dalam
lingkungan sekolah dan masayarakat di sekitar lingkungan sekolah

5. Hubungan Industri
Program teaching factory di SMK Negeri 1 Rejotangan khususnya program
keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga dalam pelaksanaannya memiliki
hubungan kerja sama dengan dunia usaha yaitu bank Jatim Cabang Tulungagung
- Cabang Pembantu Ngunut. Karena melalui kurikulum industri yang
diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah agar tujuan yang diharapkan oleh
program teaching factory dapat tercapai yaitu lulusan memiliki kompetensi dan
skill secara profesional.

6. Pembagian Hasil Usaha

NO. ITEM PEMBAGIAN PROSENTASE

1 PENGURUS 30 %

2 PENGEMBANGAN SARPRAS KOMLI AKL 40 %

3 DANA TAKTIS KOMLI AKL 30%

JUMLAH 100%

B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Matriks rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan program
teaching factory di SMK Negeri 1 Rejotangan khususnya program keahlian Akuntansi
dan Keuangan Lembaga
No Kegiatan Januari Februari Maret

9
I II III IV I II III IV I II III IV
1. Orientasi program
teaching factory
2. Penyusunan proposal
program TEFA melalui
Bank Mini dan Layanan
COD RATU AKL
3. Sosialisasi program
TEFA melalui Bank
Mini dan Layanan COD
RATU AKL kepada
guru, siswa
4. Persiapan pelaksanaan
program TEFA melalui
Bank Mini dan Layanan
COD RATU AKL di
sekolah
5. Pelaksanaan program
TEFA melalui Bank
Mini dan Layanan COD
RATU AKL
6. Evaluasi program TEFA
melalui Bank Mini dan
Layanan COD RATU
AKL
7. Tindak lanjut evaluasi
program TEFA melalui
Bank Mini dan Layanan
COD RATU AKL
8. Pelaporan kegiatan
program TEFA melalui
Bank Mini dan Layanan
COD RATU AKL

10
11
BAB III
ANALISIS SWOT

A. STRENGTH (KEKUATAN)
1. Tenaga pendidik dan toolman pada konsentrasi keahlian AKL semua telah
melaksanakan diklat dan pelatihan
2. Semua tenaga pendidik mempunyai usaha sampingan di tempat tinggalnya
sehingga memiliki banyak pengalaman untuk bisa dibagi kepada peserta didik
dalam mengembangkan usaha
3. Jumlah peserta didik yang mencukupi dalam pembagian kerja harian
4. Semua peserta didik telah melaksanakan PKL di dudika dan mendapatkan
sertifikat PKL dengan predikat kompeten
5. Sarana dan prasarana standar industry

B. WEAKNESS (KELEMAHAN)
1. Lokasi untuk UPJ yang masih bergabung dengan lab. Praktik siswa
2. Jadwal sekolah yang terlalu pendek

C. OPPORTUNITY (KESEMPATAN)
1. Dukungan dari stakeholder
2. Dukungan dari industry mitra dan masyarakat sekitar
3. Jumlah warga sekolah yang cukup besar ± 2700orang yang berpeluang besar
menjadi konsumen
4. Letak UPJ yang jauh dari sekolah

D. THREAT (ANCAMAN)
1. Kesadaran warga sekolah untuk merawat kendaraannya masih kurang
2. Kekurangpercayaan warga sekolah terhadap kompetensi peserta didik

12
BAB IV
PENUTUP

Program teaching factory di SMK Negeri 1 Rejotangan khususnya program


keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga dimulai dari kegiatan orientasi dan observasi
pembuatan proposal, penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesungguhnya ada
beberapa harapan yang ingin dicapai diantaranya:
1. Guru dan siswa memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep
pembelajaran teaching Factory melalui Bank Mini dan Layanan COD RATU AKL.
2. Dengan adanya program teaching factory diharapkan sarana dan prasaran
pendidikan akan lebih lengkap.
3. Melalui kegiatan program teaching factory diharapkan kompetensi guru lebih
profesional lagi, kompetensi dan skill para siswa lebih meningkat.
4. Sehingga lulusan dari SMK Negeri 1 Rejotangan khususnya program keahlian
Akuntansi dan Keuangan Lembaga setelah melaksanakan program teaching
factory melalui bank mini dan Layanan COD RATU AKL dapat diserap semaksimal
mungkin di dunia kerja.
5. Dengan program teaching factory di SMK Negeri 1 Rejotangan khususnya program
keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga kemitraan dengan pihak dunia usaha
lebih meningkat kembali.
6. Harapan berikutnya lapangan pekerjaan dan pasar kerja bagi lulusan SMK Negeri 1
Rejotangan khususnya program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
peluangnya lebih luas.
7. Pada akhirnya tujuan yang final para siswa mampu bersaing di era global.

13
LAMPIRAN

1. Rincian anggaran biaya pelaksanaan program teaching factory melalui Bank Mini dan
Layanan COD RATU AKL pada program studi Akuntansi dan Keuangan Lembaga

KEBUTUHAN PROGRAM TEACHING FACTORY


MELALUI BANK MINI DAN LAYANAN COD RATU AKL
TAHUN PELAJARAN 2021-2022

Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga


Penggunaan
Nama Detail
No Jumlah (Rutin/ Harga Beli Kualitas
Barang/Jasa Produk
Tidak)
MODAL
1 Modal Usaha     Rp 5.000.000    
PERLENGKAPAN
1 Bolpoint 2 Pak Rutin Rp 720.000 Baik Joyko
2 Pensil 1 Pak Rutin Rp 24.000 Baik Joyko
3 Penggaris 1 Lusin Rutin Rp 18.000 Baik Joyko
4 Penghapus 1 Pak Rutin Rp 28.000 Baik Joyko
5 Stipo 5 Buah Rutin Rp 15.000 Baik Joyko
6 Stabilo 5 Buah Rutin Rp 20.000 Baik Joyko
7 Snailhecter 2 Lusin Rutin Rp 64.000 Baik  
Perfurator
8 2 Buah Rutin Rp 113.000 Baik Joyko
Besar
9 Gunting 3 Buah Rutin Rp 36.000 Baik Joyko
10 Post It 1 Buah Rutin Rp 21.000 Baik Joyko
11 Stapler Kecil 2 Buah Rutin Rp 29.000 Baik Joyko
12 Stapler Besar 2 Buah Rutin Rp 52.000 Baik Joyko
Blinder clip
13 3 Pak Rutin Rp 20.000 Baik Joyko
sedang
Blinder clip
14 3 pak Rutin Rp 33.000 Baik Joyko
besar
Kuitansi/ Merk Sinar
15 10 dos Rutin Rp 1.000.000 Baik
kertas tembus Dunia
Merk Sinar
16 Ketas A4 5 rim rutin Rp 250.000 Baik
Dunia
Buku Merk Sinar
17 1 Lusin Rutin Rp 60.000 Baik
Pemasukan Dunia
Merk
18 Kalkulator 2 Buah Rutin Rp 150.000 Baik
Citizen
PERALATAN
Merk
1 Printer 1 Unit Rutin Rp 2.300.000 Baik
Epson
14
L3110
2 Komputer 1 Set Rutin Rp 6.000.000 Baik Merk LG
Merk
3 HP Android 1 Unit Rutin Rp 3.000.000 Baik Oppo
RAM 4
Merk
4 Laci Kasir 2 Buah Rutin Rp 200.000 Baik
Eppos
Merk
5 UPS 3 buah Rutin Rp 3.000.000 Baik produk
ICA.
Merk
6 Lampu UV 2 Buah Rutin Rp 200.000 Baik
Sterilizer
7 Stempel 1 Buah Rutin Rp 35.000 Baik  
8 Outner 5 Buah Rutin Rp 100.000 Baik  
INVESTASI TETAP
Untuk
Meja kasir/
1 1 Rutin Rp 1.500.000 Baik kegiatan
bendahara
teller
Meja tulis
2 1 Rutin Rp 300.000 Baik  
kantor
Tempat
kursi tunggu
3 2 Rutin Rp 1.000.000 Baik tunggu
panjang
siswa
Nama dari
4   Rutin Rp 200.000 Baik  
steansteel
TOTAL Rp 25.488.000    

2. Foto pelaksanaan tabungan siswa yang sudah berjalan di sekolah

Siswa Menabung Melalui Bendahara Kelas

15
Bendahara Melaporkan Jumlah Tabungan Bendahara Jurusan Menginput Data
Siswa dan Meminta Tanda Tangan Jumlah Tabungan Siswa Yang Akan di
Kepada Wali Kelas Setor ke Bank Jatim

Bendahara Jurusan Menyetorkan Tabungan Siswa ke Bank Jatim

16

Das könnte Ihnen auch gefallen