Composing Dan Editing: Oleh: Ni Ketut Sutiari Ps Kesehatan Masyarakat, FK Unud
Composing Dan Editing: Oleh: Ni Ketut Sutiari Ps Kesehatan Masyarakat, FK Unud
Composing Dan Editing: Oleh: Ni Ketut Sutiari Ps Kesehatan Masyarakat, FK Unud
OLEH:
NI KETUT SUTIARI
PS KESEHATAN MASYARAKAT, FK UNUD
[Pertemuan 6_13 Oktober 2017]
Pendahuluan
• Menulis itu mudah, apabila memiliki:
Kemauan
motivasi dari diri sendiri
pengetahuan dan
Kemampuan
• Pengetahuan dan kemampuan terkait dengan cara
mengungkapkan gagasan, yakni aspek bahasa
• Catatan:
Rajin menulis, pada akhirnya penulis akan
menemukan kepribadian sendiri
Perlu waktu dan kemauan untuk menulis terus-
menerus (tidak hanya dimotivasi oleh tuntutan lulus
kuliah atau mau naik pangkat)
PEMBUATAN OUTLINE
• Menulis pada hakikatnya adalah mengungkapkan ide dan
gagasan ke dalam wujud bahasa tertulis
• Ide, gagasan, atau materi yang ada di pikiran harus
dikembangkan
• Ide dapat diungkapkan dengan sistematis-logis dan
dengan bahasa yang benar, semua harus ditata, dan
dipersiapkan dengan baik
• Penataan itu sebaiknya konkret, tidak hanya di pikiran
saja, dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca berulang-
ulang
• Penataan pikiran itu sebenarnya berupa perencanaan
tentang apa saja yang akan dituliskan dan bagaimana
pengurutannya
• Itulah yang kemudian disebut sebagai outline karya tulis
• Outline (secara kamus): garis besar, bagan, skema,
sketsa, kerangka
• Outline karangan: kerangka karangan, garis besar
karangan
• Outline berisi kerangka topik dan sub-subtopik yang
akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang
lengkap-jadi
• Outline mencantumkan judul karangan dan sub-
subjudul (bab, bagian) (semuanya sementara)
• Dengan membaca outline, mestinya orang sudah
dapat membayangkan apa isi karangan secara
keseluruhan
Langkah pembuatan Outline
• Penyakit yang menghantui penulis pemula (sering juga: yang
telah berpengalaman) adalah memulai sebuah tulisan
• Kebingungan itu biasanya meliputi pertanyaan: apa yang harus
pertama dituliskan, serta bagaimana pengalimatan dan
pengalineaannya
• Kebingunan pertama disebabkan oleh adanya sejumlah
gagasan yang “berebut” untuk lebih dahulu dituliskan; apa
yang mesti dituliskan di awal penulisan
• Kebingugnan karena tidak ada gagasan yang akan
diungkapkan; belum punya topik atau judul penelitian
• Kebingungan berikutnya adalah menyangkut aspek bahasa,
bahasa tulis-menulis
• Bagi mahasiswa/pelajar yang sedang belajar menulis,
ketepatan unsur bahasa tampaknya lebih ditekankan
• Tetapi, bagi para penulis sungguhan (mahasiswa S2/S3 masuk
kelompok ini), aspek isi karangan lebih ditekankan
Langkah pembuatan outline
lanjutan …
• Bahasa apa pun yang dipakai dalam karya ilmiah (Indonesia, Inggris) harus benar
secara kaidah dan tepat kosakata
• Ketepatan kaidah dan kosakata merupakan prasyarat yang harus terpenuhi
• Kriteria keindahan bahasa karya tulis ilmiah, artinya bukan karya fiksi, pertama-tama
adalah ketaatan pada kaidah, benar secara kaidah
• Bahasa yang gramatikal dan runtut menunjukkan kualitas berpikir; bahasa cermin
logika
• Bahasa yang kacau menunjukkan kekacauan logika penulis
• Jika penulisan telah selesai, sebaiknya sekali lagi dibaca, untuk melakukan
pembenahan atau editing
Note:
banyak penelitian dosen, tesis, disertasi, atau artikel yang harus direvisi
semata-mata faktor bahasa; kualitas artikel juga dilihat dari kualitas
bahasanya
Cara Merujuk
• Penulisan karya ilmiah lazimnya menyertakan banyak rujukan:
dari jurnal atau teks-teks yang lain
(Teks tidak lain adalah “kumpulan rujukan” yang padu, yang
direkatkan oleh tanggapan dan sikap kritis penulis)
• Teks yang dirujuk harus benar-benar dibaca (tidak sekadar untuk
gagah-gagahan)
• Cara merujuk harus tepat dan konsisten sesuai dengan aturan
yang telah ditentukan (misalnya PPs UNY mempunyai pedoman
itu)
• Rujukan yang lazim: nama akhir pengarang, tahun, dan halaman
Contoh: Edward (2008:75); (Edward, 2008:75)
Note:
sering dijumpai penulis yang tidak teliti tidak mencantumkan semua
pengarang yang dirujuk, atau tidak dirujuk tetapi ada daftar pustakanya
Ejaan
Terima kasih