Rasulullah SAW taught:
1) To be patient when afflicted with illness and know that it removes sins.
2) Muslims who fall ill should know that it is a way for Allah SWT to forgive sins, like leaves falling from a tree.
3) When asked about a black-skinned woman going to Jannah, Rasulullah SAW said her skin would be made light in Jannah, showing that physical attributes do not determine one's fate.
Rasulullah SAW taught:
1) To be patient when afflicted with illness and know that it removes sins.
2) Muslims who fall ill should know that it is a way for Allah SWT to forgive sins, like leaves falling from a tree.
3) When asked about a black-skinned woman going to Jannah, Rasulullah SAW said her skin would be made light in Jannah, showing that physical attributes do not determine one's fate.
Rasulullah SAW taught:
1) To be patient when afflicted with illness and know that it removes sins.
2) Muslims who fall ill should know that it is a way for Allah SWT to forgive sins, like leaves falling from a tree.
3) When asked about a black-skinned woman going to Jannah, Rasulullah SAW said her skin would be made light in Jannah, showing that physical attributes do not determine one's fate.
Rasulullah SAW taught:
1) To be patient when afflicted with illness and know that it removes sins.
2) Muslims who fall ill should know that it is a way for Allah SWT to forgive sins, like leaves falling from a tree.
3) When asked about a black-skinned woman going to Jannah, Rasulullah SAW said her skin would be made light in Jannah, showing that physical attributes do not determine one's fate.
Download as PPTX, PDF, TXT or read online from Scribd
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 45
ب َع َلى َن ِب ْي َنا ار ِّ
صل ِّ َي ََ #
ِي ُن ْو ُر ا ْل َم ِد ْي َن ْة د َ ْ ا ه لَ ا د ْ م َ أْ َ ح هّٰللا هّٰللا هّٰللا َم ْوالَ َنا #الَإِ َل َه الَإِ َل َه إالّ هّٰللا هّٰللا هّٰللا َر ُّب َنا إالّ ISLAM DAN KESEHATAN Menurut ajaran Islam, badan yang sehat adalah rahmat . Ia adalah hadiah yang besar. Oleh sebab itu selagi sehat harus dimanfaatkan sebaik baiknya untuk Ibadah, memperkokoh iman, dan melakukan kebajikan. Sebagaimana firman Allah : Berlomba lombalah dalam kebaikan وسلم عليه قال رسول هللا صلی هللا:عن ابن عباس رضي هللا عنہ قال:
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memegang kedua pundakku dan bersabda: Hiduplah di dunia ini seakan-akan engkau orang asing atau orang yang sedang lewat. Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Jika engkau memasuki waktu sore maka janganlah menunggu pagi; dan jika engkau memasuki waktu pagi janganlah menunggu waktu sore; ambillah kesempatana dari masa sehatmu untuk masa sakitmu dan dari masa hidupmu untuk [ك55ما ل5ن55نس ب5عن أ:]555هللا َ ل5 س ْف َو لع55ا ِ َ ،َآل ِخ َرة55دنيا وا55 لا5ي55افِيَ َة ف555وا ل َع555ل َهللا5 س ِ َ آلخر ِة55دنيا وا55 لا5ي55افي َة ف555ا ْف َو لع55ا َ 5ذا أ555آل ِخ َرةَ ِإف55دنيا وا55 لا5ي55ا ِفيَ َة ف555وا عطيت لع ل َع فلحْ َت5 أ555ف قد • ،)١٢٢٩١( وأحمد،)٣٨٤٨( وابن ماجه،)٣٥١٢( أخرجه الترمذي والبخاري. Dari Anas bin Malik Rasulullah ﷺ bersaba:
Mohonlah sehat di dunia dan akhirat. Mohonlah sehat
dunia akherat.. manakala engkau diberi kesehatan di dunia dan di akhirat, maka engkau adalah orang yang bahagia.. HR. Imam Bukhori, Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majjah, dan Imam Ahmad. AJARAN RASULULLAH TENTANG SAKIT DAN MENYIKAPINYA Sabar terhadap sakit yang dialaminya Allah subhânahû wa ta’âlâ berfirman di dalam Surat Az-Zumar ayat 10: ٍ ُون أَجْ َرهُ ْم بِ َغي ِْر ِح َسا ب َ إِنَّ َما يُ َوفَّى الصَّابِر Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dipenuhi pahala mereka tanpa hitungan. Sebuah hadits riwayat Imam Muslim menuturkan sabda Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam: َ فَ َما ِس َواهُ إِاَّل َحطَّ هللاُ ِب ِه،ض ،سيِّئَاتِ ِه ٍ ر َ م َ ْ ن م ِ ى ً ذ َ ِ َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم ي ُصيبُهُ أ ُّ َك َما تَح ُط ال َّش َج َرةُ َو َرقَهَا Artinya: “Tidaklah seorang muslim terkena suatu penyakit dan lainnya kecuali karenanya Allah menggugurkan kejelekan-kejelekannya sebagaimana sebuah pihon menggugurkan daunnya.” Imam Nawawi memberikan penjelasan bahwa di dalam hadits tersebut ada pelajaran bahwa kesalahan-kesalahan akan dilebur dengan berbagai penyakit di dunia meskipun hanya sedikit kesusahannya. Imam Muslim juga meriwayatkan dari ‘Atho bin Abi Robah yang mengatakan :ى5َّبِ َّي َصل55تَ ِت لنَّا5 َأ،س َّْو َدا ُء55رْ أَةُ لا55ا ل َه ِذ ِه ْل َم55ا55ق:َ َ ى ،555ت َ لَب:55َجنَّ ِة؟ ُ ْل ُق55 ْه ِل ْلا5 ْم َرأَةً ِمْن َأ5يك ا َ أ ُ ِر55َّاس َ اَلأ :ٍ ب ُْن َعب5ي ا5 ل ل5ِ 5ا55َ َق ن5 َوِ ْإ،َجنَّ ُة55رْ ِت َولَ ِك ْلا5َ ِت َصب5ن ِش ْئ5ل ِ ْإ55ا55ق:َ َ ي ُع َ ِ ل555ف ،5555هللا ف َ ا ْد ، ُ تَ َك َّش5نِّي َأ5صْ َر ُع َوِإ5نِّي ُأ5تِإ55ا:55ق َ َ ْل،5 َو َسلَّ َم5علَ ْي ِه 555هللا َ ُ ا5ه5َ َعا َ ل555ف ف َد َ َ تَ َك َّش5ن اَل َأ555هللا 5 ُع َ َ ْأ555ف ف ا ْد َ ُ تَ َك َّش5ي َأ555ف َ َ ْل،ُصْ بِر5تَأ55ا:55ق ِّت َ إِن55ا:55ق 5 ِت َد َع ْو ُت َ َ ْأ5ِش ْئ افِيَ ِك َ َ ْل5ع55ن ُ َي555هللا Artinya: “Ibnu Abas berkata kepadaku, ‘Maukah kau kuperlihatkan seorang perempuan ahli surga?’ Aku menjawab, ‘Ya.’ Ia berkata, “Perempuan hitam ini telah datang kepada Nabi dan berkata, ‘Sesungguhnya aku mengidap penyakit ayan dan auratku sering tersingkap karenanya. Maka berdoalah kepada Allah untuk kesembuhanku.” Nabi bersabda, “Kalau kau mau bersabar bagimu surga. Dan bila kau mau aku mau mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu.” Perempuan itu berkata, “Aku mau bersabar saja.” Ia berkata lagi, “Auratku sering terungkap, maka mohonlah kepada Allah agar auratku tak terungkap lagi.” Maka Nabi mendoakannya.” Rasulullah dalam sebuah hadits bersabda: ال يتمنين أحدكم الموت لضر نزل به فان كان البد متمنيا فليقل اللهم أحينى ما دامت الحياة خيرا لي وتوفني إذا كانت الوفاة خيرا لى Artinya: “Jangan sampai seorang di antara kalian berharap kematian karena sebuah kesusahan yang menimpanya. Bila tidak bisa tidak ia harus berharap kematian maka berdoalah, “Ya Allah, hidupkan akau selagi kehidupan lebih baik bagiku dan matikan aku bila kematian lebih baik bagiku. Hikmah sakit
1. Sakit sebagai penebus dosa dan kesalahan
Jabir bin Abdullah r.a. sesungguhnya ia mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Tidaklah sakit seorang mukmin, laki-laki dan perempuan, dan tidaklah pula dengan seorang muslim, laki-laki dan perempuan, melainkan Allah Swt menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan hal itu, sebagaimana bergugurannya dedaunan dari pohon.” (HR. Ahmad, 3/346). 2. Sakit akan mengangkat derajat dan menambah kebaikan Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada seorang muslimpun yang tertusuk duri, atau yang lebih dari itu, melainkan ditulis untuknya satu derajat dan dihapus darinya satu kesalahan” (HR. Muslim no. 2572). . . 3. Sakit merupakan sebab untuk mencapai kedudukan yang tinggi. , Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya seseorang akan memperoleh kedudukan di sisi Allah Swt, ia tidaklah memperolehnya dengan amalan, Allah Swt senantiasa terus mengujinya dengan sesuatu yang tidak disukainya, hingga ia memperolehnya” (HR. al-Hakim dan ia menshahihkannya 1/495). 4. Sakit merupakan bukti bahwa Allah Swt menghendaki kebaikan terhadap hamba-Nya. 1.Hadits Shuhaib bin Sinan r.a, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua perkaranya menjadi kebaikan, dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi seorang mukmin: jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan baginya, dan jika ia mendapatkan musibah, ia bersabar, maka itu menjadi kebaikan baginya” (HR. Muslim no. 2999). 2. Hadits Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang Allah Swt menghendaki kebaikan dengannya, niscaya Dia menimpakan musibah kepadanya” (HR. al-Bukhari No.5645). 3. Hadits Anas bin Malik r.a. dari Nabi Saw, beliau bersabda: “Sesungguhnya besarnya balasan disertai besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah Swt mencintai suatu kaum, Dia mencoba mereka, barangsiapa yang ridha maka untuknya keridhaan dan barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan” (HR. at- Tirmidzi no. 5645). 5. Sakit membawa kepada Muhasabah (introspeksi diri) Seorang ulama alim dan bijak berkataberkata: “Musibah yang engkau terima dengannya terhadap Allah Swt lebih baik bagimu daripada nikmat yang membuatmu lupa untuk berdzikir kepada- Nya. 6. Sakit menjadi penyebab kembalinya hamba kepada Rabb-Nya Allah Swt berfirman: ض َّرآ ِء َ سآ ِء َوال َ ْس ْلنَآ إِلَى أُ َم ٍم ِّمن قَ ْبلِ َك فَأ َ َخ ْذنَا ُهم بِا ْلبَأ َ َولَقَ ْد أَ ْر ون َ َلَ َعلَّ ُه ْم يَت َ ض َّر ُع “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri“(QS. Al-An’aam: 42) Dan Allah Swt berfirman: َ ت لَ َعلَّهُ ْم يَ ْر ِج ُع ون ِ سيِّئَا َّ ت َوال َ َوبَلَ ْونَا ُهم بِا ْل َح ِ سنَا “Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)“(QS. Al-A’raaf: 168) ..(bersambung) JADI… SIKAP YANG TEPAT , BAIK , DAN BAROKAH BAGI ORANG YANG SAKIT ADALAH SABAR ص ِّم َن ااْل َ ْم َوا ِل ٍ ْ ق َ نوَ ع ِ ُـو ْ ج ْ ل ا و َ ف ِ ـو ْ خَ ْ ال َولَـنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِّم َن ّ ٰ ت ۗ َوبَ ِّش ِر ال صبِ ِري َْن ِ س َوا لثَّ َم ٰر ِ ُ ۙ َوا اْل َ ْنف "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang- orang yang sabar," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155) ص ْيبَةٌ ۙ قَا لُ ۤ ْوا اِنَّا هّٰلِل ِ َواِ نَّ ۤـا اِلَ ْي ِه ٰر ِجع ُْو َن َ َ ۗ الَّ ِذي َْن اِ َذ ۤا ا ِ صا بَ ْتهُ ْم ُّم "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156) ORANG YANG SAKIT DISUNNAHKAN BEROBAT Imam Nawawi dalam kitab al-Majmû’ Syrahul Muhadzdzab (Kairo: Darul Hadits, 2010) menuturkan beberapa hadits yang disabdakan oleh Rasulullah di antaranya: إن هللا تعالى أَ ْن َز َل ال َّدا َء َوال َّد َوا َء َو َج َع َل لِ ُك ِّل َدا ٍء َد َوا ًء فتداووا وال تداووا بالحرام Artinya: “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya dan menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian, dan jangan kalian berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud dari Abu Darda Hadits riwayat Imam Bukhari dari sahabat Abu Hurairah: ًء5ا5 ِ َشف5ه5ُ ْن َز َل َ ل5 َأ55 ِز ْل َدا ًء اَّلإ55 ُ ْني5ن َهَّللا َ ْلم5 َّإArtinya: “Sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit kecuali diturunkan pula baginya obat.” Dari kedua hadits di atas bisa diambil satu kesimpulan bahwa ketika Allah memberikan satu penyakit kepada hamba-Nya maka kepadanya pula akan diberikan obat yang bisa menyembuhkannya. Tentunya orang yang sakit dituntut untuk berusaha mendapatkan obat tersebut agar teraih kesembuhannya. Bolehkah tidak berobat
Boleh saja orang yang sakit tak melakukan
usaha berobat bila memang ia berserah diri dan ridlo terhadap penyakit yang diberikan Allah kepadanya. Masih menurut Imam Nawawi: ٌضيلَة ِ َي تَ َوكُّاًل فَهُ َو ف ِ ك التَّ َد َ او َ َوإِ ْن تَ َر Artinya: “Bila orang yang sakit tidak berobat karena tawakal (pasrah kepada Allah) maka hal itu merupakan suatu keutamaan.” Satu hal yang juga mesti dipahami dan diyakini oleh setiap orang yang sakit, bahwa ketika ia telah berusaha berobat dan mendapatkan kesembuhannya maka ia mesti berkeyakinan bahwa yang menyembuhkan penyakitnya adalah Allah semata, bukan obat yang diminumnya. Usaha berobat yang ia lakukan adalah ikhtiar seorang hamba untuk mendapatkan anugerah kesembuhan dari Tuhannya. Obat yang ia minum hanyalah sarana belaka. Sedangkan kesembuhan yang didapatkannya adalah semata karena kehendak dan anugerah Allah yang tanpa ikhtiar dan sarana sekalipun Allah berkuasa untuk melakukannya. Rasulullah bersabda: ئ ِبإ ِ ْذ ِن هَّللا ِ َع َّز َو َج َّل َ يب َد َوا ُء ال َّدا ِء بَ ِر َ صِ ُلِ ُك ِّل َدا ٍء َد َوا ٌء فَإ ِ َذا أ Artinya: “Setiap penyakit memiliki obat. Bila cocok obat dengan penyakitnya maka akan sembuh dengan izin Allah Ta’ala.” Karena kesembuhan mutlak kehendak dan anugerah Allah semata maka juga perlu dipahami bahwa obat yang hanya sebagai sarana bisa berbentuk apa saja. Obat medis, obat herbal, ramuan tradisional, air putih yang didoakan kiai dan lain sebagainya adalah sarana-sarana yang bisa dijadikan obat. Dengan sarana yang mana seseorang yang sakit akan mendapatkan kesembuhannya hanya Allah yang tahu sesuai dengan kehendak-Nya. Maka tidak jarang di masyarakat dijumpai beberapa orang menderita sakit yang sama namun sembuh dengan obat yang berbeda jenisnya. Banyak orang mengalami sakit yang sama namun sembuh dengan obat berbeda merk meski kandungannya sama. Tak sedikit orang berobat hingga kemana-mana dengan banyak biaya, namun kesembuhan justru ia dapatkan dari rebusan dedauan yang liar tumbuh di halaman rumahnya. Wallâhu a’lam. MENJENGUK YANG SEDANG SAKIT Rasulullah 5م5 و سل5 عليه555ىهللا5 صلbersabda: ُس َغ َم َر ْته َ ِإِ َذا َعا َد ال َّر ُج ُل أَ َخاهُ ْال ُم ْسلِ َم َم َشى فِ ْي ِخ َرافَ ِة ْال َجنَّ ِة َحتَّى يَجْ ل َ َس فَإِ َذا َجل َ َوإِ ْن َك،ك َحتَّى يُ ْم ِس َي ان َم َسا ًء ٍ َف َمل َ صلَّى َعلَ ْي ِه َس ْبع ُْو َن أَ ْل َ فَإِ ْن َك،ُالرَّحْ َمة َ ًان ُغ ْد َوة َ صلَّى َعلَ ْي ِه َس ْبع ُْو َن أَ ْل. ف َملَ ٍك َحتَّى يُصْ بِ َح َ “Apabila seseorang menjenguk saudaranya Чαπƍ muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih). Terakhir, hendaknya orang yang membesuk mendoakan orang yang sakit: ُ س طَهُو ٌر اِ ْن َشآ َء هّللا َ ْالَ بَأ “Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Alloh.” (HR. al-Bukhari). Atau doa: ش ْال َع ِظي ِْم أَ ْن يَ ْشفِيَ َك ِ ْأَسْأ َ ُل هَّللا َ ال َع ِظي َم َربَّ ْال َعر “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar menyembuhkan penyakitmu.” (HR. at- Tirmidzi, dan Abu Daud) — Diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA. ت َ ت ال َّشافِي اَل َشافِ َي إاَّل أَ ْن َ ف أَ ْن َ ْب ْالبَأ ِ س ا ْش ِ اس أَ ْذ ِه ِ َّاللَّهُ َّم َربَّ الن ِشفَا ًء اَل يُ َغا ِد ُر َس ْق ًما Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri,” MENDOAKAN DIRI SENDIRI KETIKA SAKIT hadits riwayat Imam Muslim sebagai berikut . عنعثمانب نأبيا لع اصرضيهللا، وروينا ف يص حيح مسلم رحمه هللا أنه ش كا إ لىرسولهللا ص لىهللا عليه وسلم وجع ا ي جده ف ي،عنه ض ْع َي دَ ك َع َلىا َّل ِذي َ ف قا لل ه رسولهللا ص لىهللا عليه وسلم، جسده َوقُ ْل َس ب َْع َمرَّ ٍاتأ، َوقُ ْل ِب سْ ِم هَّللا ِ َث اَل ًثا،َت أْ َل ُم ِ ْمن َج َس ِدك ج ُد َوأ ُ َحا ِذ ُر ِ َُوذ ِباَهَّلل ِ َوقُ ْد َر ِت ِه ِمنْ َشرِّ َما أ ُ اَع Artinya, “Diriwayatkan kepada kami dalam Shahih Muslim rahimahullah, dari Utsman bin Abil ‘Ash RA bahwa ia mengadu kepada Rasulullah SAW perihal penyakit yang ia rasakan pada tubuhnya. Rasulullah SAW lalu mengatakan kepadanya, ‘Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang dirasa sakit. Bacalah tiga kali, ‘Bismillāh.’ Lalu bacalah tujuh kali, ‘A‘ūdzu billāhi wa qudratihī min syarri mā ajidu wa uhādziru,’’ Berapa lama menjenguk orang sakit? SUCUKUPNYA… Artinya : Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaaNya , dari kejahatan yang aku jumpai dan aku takuti Tugas keperawatan adalah tugas mulya dan bayak membawa berkah ان ْال َع ْب ُد فِى َع ْو ِن أَ ِخي ِه َ َوهَّللا ُ فِى َع ْو ِن ْال َع ْب ِد َما َك “Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699). Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, اج ِت ِه َ اج ِة أَ ِخي ِه َك َ ان هَّللا ُ فِى َح َ ان فِى َح َ َو َم ْن َك “Siapa yang biasa membantu hajat saudaranya, maka Allah akan senantiasa menolongnya dalam hajatnya.” (HR. Bukhari no. 6951 dan Muslim no. 2580). Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, َوأَ َحبُّ األَ ْع َما ِل إِلَى هَّللا ِ تَ َعالَى ُسرُو ٌر, اس ِ َّاس إِلَى هَّللا ِ تَ َعالَى أَ ْنفَ ُعهُ ْم لِلن ِ َّ أَ َحبُّ الن ط ُر ُد َع ْنهُ جُو ًعا ْ َ أَ ْو ت, ضي َع ْنهُ َد ْينًا ِ أَ ْو تَ ْق, ًف َع ْنهُ ُكرْ بَة ُ أَ ْو تَ َك ِش, تُ ْد ِخلُهُ َعلَى ُم ْسلِ ٍم ف فِي هَ َذا ْال َمس ِْج ِد يَ ْعنِي َ ي ِم ْن أَ ْن أَ ْعتَ ِك َّ َاج ٍة أَ َحبُّ إِل َ خ فِي َح ِ َ َوألَ ْن أَ ْم ِش َي َم َع أ, َمس ِْج َد ْال َم ِدينَ ِة َش ْه ًرا “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453. س هَّللا ُ َع ْنهُ ُكرْ بَةً ب ال ُّد ْنيَا ،نَفَّ َ َم ْن نَفَّ َ س َع ْن ُم ْؤ ِم ٍن ُكرْ بَةً ِم ْن ُك َر ِ ْس ٍر ،يَس ََّر هَّللا ُ َعلَ ْي ِهب يَ ْو ِم ْالقِيَا َم ِة َ ،و َم ْن يَ َّس َر َعلَى ُمع ِ ِم ْن ُك َر ِ فِي ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة َ ،و َم ْن َستَ َر ُم ْسلِ ًما َ ،ستَ َرهُ هَّللا ُ فِي ال ُّد ْنيَا ان ْال َع ْب ُد فِي َع ْو ِن أَ ِخي ِه َواآْل ِخ َر ِة َ ،وهَّللا ُ فِي َع ْو ِن ْال َع ْب ِد َ ،ما َك َ “Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari salah satu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Dan barangsiapa meringankan penderitan orang lain, maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa menutupi (cacat) seorang Muslim, maka Allah akan menutupi (cacatnya) di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu memberi pertolongan kepada seseorang selama orang tersebut suka membantu sesamaya.